Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

ELEKTROTERAPEUTIK

untuk memenuhi tugas mata kuliah Elektroterapeutik

Dosen Pengampu : Ismaningsih, SST. FT

Disusun oleh

Heru purnomo 19114010

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI

FAKULTAS FARMASI & ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ABDURRAB

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur marilah kita ucapkan kepada kehadirat Allah SWT yang
telahmemberikan begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan menyadari
begitubanyak nimat yang telah didapatkan dari Allah SWT. Selain itu, penulis juga merasa
sangatbersyukur karena telah mendapatkan hidayah-Nya baik iman maupun islam.

Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan penulisan makalah ini
yang merupakan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Penulis sampaikan terimakasih sebesar-
besarnya kepada dosen pembimbing mata kuliah Elektroterapeutik, Ismaningsih, SST. FT dan
semua pihak yang turut membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan-kekurangan


dankesalahan-kesalahan baik dari isinya maupun struktur penulisannya, oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran positif untuk perbaikan dikemudian hari.

Demikian semoga makalah ini memberikan manfaat umumnya pada para pembaca
dankhususnya bagi penulis sendiri. Amin.

Pekanbaru, 17 Februari 2021

2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Lutut adalah sendi yang sering mengalami cidera dalam olahraga sebagian besar
cidera yang disebabkan oleh tekanan yang ekstrim, memutar dan mengubah kegiatan
seperti yang ditemukan dalam ski, sepak bola dan basket (Peterson dan Renstrom, 2005).
Ketika lutut ekstensi quadriseps akan menarik kedepan pada tendon quadriceps,
yang pada gilirannya menarik pada patella. Kemudian patella menarik pada tendon
patella dan tibia, yang memungkinkan lutut untuk lurus. Sebaliknya, ketika fleksi otot
hamstring menarik pada tibia yang menyebabkan lutut untuk melentur (Mansfield dan
Neumann, 2009).
Gejala awal tendinitis patellaris adalah nyeri. Untuk pengurangan nyeri pada
tendon patella terapis menggunakan berbagai modalitas fisioterapi. Baik termal maupun
dingin, dengan terapi latihan, pemijatan, terapi manipulasi, sinar laser, stimulasi listrik
maupun edukasi (Arovah, 2010). Dalam kasus ini terapis menggunakan modalitas Micro
Wave Diathermy (MWD), Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS), dan
terapi latihan.
2. Rumusan masalah
a. Apa pengertian dari tendinitis patellaris dekstra ?
b. Jelaskan etiologi dari tendinitis Patellaris dekstra ?
c. Jelaskan penggunaan US pada tendinitis patellaris dekstra ?
d. Jelaskan penggunaan TENS pada tendinitis patellaris dekstra ?
3. Tujuan
a. Mengetahui tentang manfaat penatalaksanaan fisioterapi pada tendinitis
patellaris dekstra terhadap penurunan nyeri.
b. Mengetahui tentang manfaat penatalaksanaan fisioterapi pada tendinitis
patellaris dekstra terhadap peningkatan kekuatan otot.

3
BAB II
PEMBAHASAN

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TENDINITIS PATELLARIS DEKSTRA


MENGGUNAKAN ULTRASOUND

1. Definisi

Tendinitis patellaris adalah nyeri atau peradangan pada bagian tendon patella yang biasanya
mengenai pada atlit atau penggemar olahraga volly, basket, dan lari. Nyeri atau peradangan pada
lutut bagian depan dikarenakan adanya cidera pada tendon patella akibat dari penggunan yang
berlebihan

2. Etiologi

Tendinitis patellaris adalah cedera akibat dari penggunaan yang berlebihan karena tekanan yang
berulang pada tendon patella. Tekanan ini mengakibatkan putusnya tendon yang menyebabkan
radang pada tendon.

3. Patofisiologi

Tendinitis patellaris terjadi akibat dari penarikan yang berulang-ulang

pada tendon patella atau peningkatan intensitas dan frekuensi latihan secara tiba- tiba. Tarikan
yang berulang mengakibatkan robekan kecil sehingga menimbulkan nyeri pada tendon. Keadaan
ini kemudian mengakibatkan inflamasi dan nyeri. Tarikan yang berulang pada tendon berpotensi
menjadi sprain injury dengan proses penyembuhan yang lebih lambat karena kurangnya suplay
darah.

4. Tanda dan gejala tendinitis patellaris

4
a. Nyeri pada bagian tendon patella

b. Bengkak di sekitar tendon patella pada kondisi akut.

c. Spasme otot quadriceps femoris, hamstring, dan gastronemius.

d. Keterbatasan gerak dari jongkok ke berdiri.

5. Intervensi

Terapi ultrasound

adalah metode pengobatan yang menggunakan teknologi ultrasound atau gelombang


suara untuk merangsang jaringan tubuh yang mengalami kerusakan. Walaupun telah lama
digunakan di bidang kedokteran untuk berbagai tujuan, teknologi ultrasound lebih dikenal
sebagai alat pemeriksaan daripada sebagai alat terapi. Salah satu keuntungan terapeutik dari
ultrasound yang belum terlalu dikenal adalah pengobatan cedera otot. Oleh karena itu, terapi
ultrasound sering digunakan dalam pengobatan muskuloskeletal dan cedera akibat olahraga.

* Persiapan Alat: menyiapkan alat ultrasound dan media penghantar gelombang berupa
Gel.

* Persiapan Pasien: Melakukan tes sensibilitas berupa panas. Mengatur posisi pasien
posisi tengkurap (prone lying) dengan posisi ankle diberi ganjalan bantal.

* Pelaksanaan Terapi: Mengatur Frekuensi yang dipilih yaitu 1 MHz disesuaikan dengan
kedalaman jaringan yang akan diterapi dengan arus continue, Intensitas 2-3 Watt/Cm2 ,
Lama terapi 3 Menit.

Setelah dosis ultrasound diatur lalu tuangkan gel pada telapak kaki kiri pasien mulai dari
tumit hingga lengkungan kaki kiri dan tempelkan tranduser digerakan dengan gerakan
circumduction. Setelah tindakan terapi matikan alat, angkat transduser dari tubuh pasien

5
dan bersihkan area yang telah diterapi dan merapikan alat dengan mengembalikan ke
posisi semula.

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA TENDINITIS PATELLARIS DEKSTRA


MENGGUNAKAN TENS

A. Definisi

Tendinitis patellaris adalah nyeri atau peradangan pada bagian tendon patella yang
biasanya mengenai pada atlit atau penggemar olahraga volly, basket, dan lari. Nyeri atau
peradangan pada lutut bagian depan dikarenakan adanya cidera pada tendon patella akibat dari
penggunan yang berlebihan

B. Etiologi

Tendinitis patellaris adalah cedera akibat dari penggunaan yang berlebihan karena
tekanan yang berulang pada tendon patella. Tekanan ini mengakibatkan putusnya tendon yang
menyebabkan radang pada tendon.

C. Patofisiologi

Tendinitis patellaris terjadi akibat dari penarikan yang berulang-ulang pada tendon patella
atau peningkatan intensitas dan frekuensi latihan secara tiba- tiba. Tarikan yang berulang
mengakibatkan robekan kecil sehingga menimbulkan nyeri pada tendon. Keadaan ini kemudian
mengakibatkan inflamasi dan nyeri. Tarikan yang berulang pada tendon berpotensi menjadi
sprain injury dengan proses penyembuhan yang lebih lambat karena kurangnya suplay darah.

D. Tanda dan gejala tendinitis patellaris


a. Nyeri pada bagian tendon patella
b. Bengkak di sekitar tendon patella pada kondisi akut.

6
c. Spasme otot quadriceps femoris, hamstring, dan gastronemius.
d. Keterbatasan gerak dari jongkok ke berdiri.

E. Intervensi
Tens adalah rangkaian arus listrik atau arus transcutaneus yang dihasilkan oleh perangkat
untuk merangsang syaraf yang bertujuan mengurangi nyeri. Pengurangan nyeri dengan
menggunakan tens dilakukan dengan teori gerbang kontrol
F. Persiapan Alat.
1. Persiapkan alat Tens
2. Periksa kabel penghubung maupun kabel transducer masih dalam keadaan baik/rusak.
3. Hubungkan kabel alat pada listrik
G. Persiapan Pasien.
1. Daerah yang akan diobati harus bebas pakaian
2. Lakukan anamnesis yang mengarah pada terapi Tens dan hal-hal yang berhubungan
dengan kontra indikasi
3. Beri penjelasan atau informasi tentang pengobatan yang diberikan beserta tujuannya
4. Posisi pasien harus nyaman
5. Daerah yang akan diobati bersih

H. Cara aplikasikan Tens


1. pastikan Tens dalam kondisi hidup
2. atur jenis gelombang yang sesuai ( continiu intermiten , d-d )
3. atur waktu lamanya pengaplikasian Tens 10 menit
4. tempelkan pad di area yg nyeri (+ -)
5. Naikkan intensitas arus Tens pada masing-masing pad sesuai dengan toleransi pasien
6. setalah selesai kembalikan intensitas pada posisi nol
7. Lepas kan pad dari tubuh pasien
8. Selesai

7
8

Anda mungkin juga menyukai