Juvenil Diabetes • Merupakan salah satu kelainan pada sistem endokrin yaitu: diabetes tipe I yang terjadi karena berkurangnya rasio insulin dalam sirkulasi darah akibat hilangnya sel beta (ß) penghasil insulin pada pulau-pulau langerhans pankreas.
• Merupakan suatu penyakit multisistem dengan ciri
hiperglikemia akibat kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua – duanya.
• DM tipe I (DM Idiopatik ) disebabkan oleh adanya
gangguan produksi insulin akibat autoimun atau faktor genetik yg mutlak membutuhkan insulin. By Sunarti Prevalensi Juvenil Diabetes • Menurut Ilmu Kesehatan Anak FFKUI Tahun 2011 tercatat 65 anak menderita Diabetes Mellitus
• Unit Kelompok Kerja (UKK) Endokrinologi Anak (IDAI)
mendapatkan 674 data penyandang Diabetes Mellitustipe 1 di Indonesia
• Data penelitian unit kerja koordinasi endokrinologi anak
diseluruh wilayah Indonesia pada awal Maret tahun 2012 menunjukkan jumlah penderita Diabetes Mellitususia anak-anak juga usia remaja dibawah 20 tahun terdata sebanyak 731 anak. Etiologi Juvenil Diabetes
Secara Garis besar, faktor peneyebab
Diabetes Juvenil ada tiga yaitu :
Genetik Imunologi Lingkungan Etiologi Lanjutan................... Menurut WHO, DM tipe 1 terjadi disebabkan oleh karena kerusakan sel β -pankreas.
Kerusakan yang terjadi dapat disebabkan oleh
proses autoimun maupun idiopatik.
Pada DM tipe 1 sekresi insulin berkurang atau
terhenti
Sedangkan DM tipe 2 terjadi akibat resistensi
insulin, Pada DM tipe 2, produksi insulin dalam jumlah normal atau bahkan meningkat Patofisiologi/ Perjalanan Pnyakit o Periode pra-diabetes o Sekresi insulin mulai berkurang ditandai dengan berkurangnya sel β-pankreas yang berfungsi. o Kadar C-peptide mulai menurun. o Pada periode ini autoantibodi mulai ditemukan apabila dilakukan pemeriksaanlaboratorium. o Periode manifestasi klinis diabetes o gejala klinis DM mulai muncul o sudah terjadi sekitar 90% kerusakan sel β-pankreas o Kadar gula darah yang melebihi 180 mg/dl akan menyebabkan diuresis osmotik o Keadaan ini menyebabkan terjadinya pengeluaran cairan dan elektrolit melalui urin (poliuria, dehidrasi, polidipsi). Patofisiologi Lanjut........... o Periode honey-moon o Periode ini disebut juga fase remisi parsial atau sementara. o Sisa-sisa sel β-pankreas akan bekerja optimal memproduksi insulin dari dalam tubuh sendiri. o kebutuhan insulin dari luar tubuh akan berkurang hingga kurang dari 0,5 U/kg berat badan/hari. o Perlu adanya edukasi ada orang tua bahwa periode ini bukanlah fase remisi yang menetap. Patofisiologi Lanjut........... o Periode ketergantungan insulin yang menetap.
Periode ini merupakan periode terakhir dari
penderita DM. Pada periode ini penderita akan membutuhkan insulin kembali dari luar tubuh seumur hidupnya. Penggunaan insulin Manifestasi Klinis • Polipagia • Polidipsia • Poliuria
• Selalu Ngantuk • Cepat Lelah • Segera priksa
Pemeriksaan Penunjang Kadar gula darah sewaktu >200 mg/dl atau Kadar gula darah puasa >126 mg/dl atau Kadar gula darah 2 jam postprandial >200 mg/dl. Glukosadarah : meningkat 100-200 mg/dL Aseton plasma (keton) : positif secara mencolok Asam lemak bebas : kadar lipid dan kolesterol meningkat Osmolalitas serum : meningkat tetapi biasanya kurang dari 330 mOsm/l Untuk menegakkan diagnosis DM tipe 1, maka perlu dilakukan pemeriksaan penunjang, yaitu C-peptide <0,85 mg/ml. C-peptide ini merupakan salah satu penanda banyaknya sel β-pankreas yang masih berfungsi. Asuhan Keperawatan • Pengkajian : 1. Identitas klien 2. Riwayat kesehatan Sekarang 3. Riwayat kesehatan dahulu 4. Riwayat kesehatan keluarga 5. Pemeriksaan fisik : “head to to” Inspeksi, Auskultasi, Perkusi dan Palpasi 6. Pemeriksaan penunjang 7. Pola nutrisi metabolik 8. Eliminasi, aktivitas latihan, pola tidur, kognitif & perseptual, persepsi diri dan hubungan peran. Diagnosa Keperawatan 1. Devisit Volume Cairan b/d Output berlebih 2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d peningkatan kebutuhan metabolisme, kehilangan protein dan penurunan intake 3. Resiko Infeksi b/d penurunan iminitas tubuh 4. Intoleransi Aktivitas b/d Kelelahan 5. Perubahan proses keluarga b/d memiliki anak yang menderita penyakit yang mengancam kehidupan 6. Kecemasan b/d prosedur pengobatan Intervensi Keperawatan 1. Devisit Volume cairan b/d Output berlebih • Tujuan : keseimbangan cairan tetap terjaga • Intervensi : Periksa tanda-tanda dehidrasi Ukur balance cairan Anjurka untuk mengatur pola minum Kolaborasi pemberian cairan parenteral By Sunarti