Anda di halaman 1dari 4

Nama : Palus Gino

Prodi/Sem : Teologi/V

Mata Kuliah : Homiletika

PERSIAPAN KHOTBAH

Orang Kaya Sukar Masuk ke dalam Kerajaan ALlah

(Mat.10:17-27)

 Segitiga Homiletika

PENGKOTBAH

TEKS KITAB SUCI PENDENGAR


(Markus 10:17-27) (Umat Wilayah Rohani)

1. Analisa Teks

1.1 Awal Teks

Setelah membaca perikop yang saya pilih, saya pun yakin bahwa perikop ini dimulai dari
Markus pasal 10 ayat 17, ayat inilah yang menjadi batas awal perikop saya. Saya memilih
membatasi ayat ini sebagai awal dari suatu unit tekstual baru, karena dalam ayat ini tertulis
“Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya....” kalimat dalam ayat ini
menunjukkan suatu perubahan latar waktu dan tempat, yang berbeda dari ayat 16. Perubahan
ini pun menunjukkan bahwa pada ayat ini penulis hendak menuliskan sub tema baru yang
berbeda dengan ayat sebelumnya, yakni ayat 16 yang berbunyi “ lalu ia memeluk anak-anak
itu...” pasalnya kalimat ini menunjukkan bahwa ayat ini merupakan kelanjutan dari ayat-ayat
sebelumnya. Kemudian ketika melihat isi dari ayat-ayat sesudah ayat 17, tidak menunjukkan
kesinambungan dengan ayat-ayat sebelum 16.
1.2 Koherensi Internal

Setelah dibaca beberapa kali, maka ditemukan bahwa teks ini berbicara tentang dialog
Yesus dengan seseorang yang pada dasarnya bertanya apakah yang harus kuperbuat untuk
memperoleh hidup yang kekal? Tentunya pertama-tama teks dibuka dengan keterangan
tentang latar tempat dan waktu pada ayat 17a, dan langsung diikuti oleh pertanyaan orang
tentang hidup yang kekal. Dalam menjawab pertanyaan itu, terjadilah dialog antara Yesus
dan orang yang bertanya. Tanya jawab dan dialog inilah yang mengikat teks ini sebagai suatu
uni tekstual.

Karena unit tekstual ini diikat dengan pertanyaan dan jawaban yang pada dasranya untuk
menjawab satu pertanyaan inti “Apakah yang harus aku perbuat untuk memperoleh hidup
kekal?”(Orang asing bertanya) (ay17), maka dalam proses menjawab pertanyaan itu 3 kali
Yesus menjawab pertanyaan orang asing tersebut yakni pada ayat 18, ayat 19, dan dipuncaki
ayat 21. Kemudian dalam proses dialog tersebut 3 kali orang asing tersebut memberikan
tanggapan terkait pencarian jawaban atas pertanyaannya. Pertama bertanya pada ayat 17,
kemudian merespon jawaban Yesus yang pertama pada ayat 20, dan puncaknya setelah
menemukan jawaban yang mengecewakan dirinya dia pergi pada ayat 23.

Setelah dialog tersebut unit tekstual ini pun ditutup dengan Yesus yang menjelaskan dan
mengajar para murid tentang bagaimana memperoleh kerajaan surga sesungguhnya berkaitan
dengan dialogNya dan orang asing sebelumnya.

1.3 Batas Akhir Perikop


Untuk batas akhir dari unit tekstual ini adalah pasal 10, ayat 27. Ayat 27 berbunyi “Yesus
memandang mereka dan berkata: "Bagi manusia hal itu tidak mungkin ...” kata-kata ini
sangat erat hubungannya dengan ayat-ayat sebelumnya yang menceritakan percakapan Yesus
dengan para murid mengenai Kerajaan Allah. Ayat 27 ini pun menjadi semacam kesimpulan
yang dikatakan Yesus, sebagai akhir dialog dari Yesus dan para muridnya. Jika kemudian
kita melihat ayat selanjutnya yakni ayat 28, percakapan sepertinya berlanjut dengan didahului
oleh pertanyaan Petrus, namun pertanyaan Petrus ini pun disadari tidak lagi mengenai
Kerajaan Allah, yang merupakan dialog Yesus dan para murid yang tertera dari ayat 23
sampai 27. Jika kemudian kita membaca ayat selanjutnya, pada pasal 10 ayat 28 adanya suatu
perubahan tema dialog yang ditandai dengan “berkatalah Petrus kepada Yesus...)”
1.4 Konteks

Jika dilihat dari struktur Injil Markus , maka perikop “Orang Kaya Sukar Masuk
Kerajaan Allah” (Mrk. 10:17 27) berada dalam bagian -3 Injil Markus, dengan judul besar
perjalanan Yesus menuju Yerusalem. Lebih spesifik saat Yesus berada di Yudea. Lebih
spesifik lagi, perikop ini pun ada dalam konteks pengajaran Yesus tentang Kerajaan Allah
kepada para murid, saat Yesus sudah berada di daerah Yudea, dan dalam perjalanan menuju
Yerusalem.

1.5 Struktur

Perikop Mrk. 10:17-27 jika dibaca dengan seksama, pada dasarnya terdiri dari 4 bagian.

- Bagian Pertama: (ayat 17) menampilkan latar waktu, tempat, dan awal mula masalah
atau persoalan
- Bagian Kedua : (ayat 18-22) merupakan bagian puncak kisah yang berisi dialog
Yesus dan orang asing yang bertanya pada Yesus tentang memperoleh hidup yang
kekal, atau mencapai Kerajaan Allah
- Bagian Ketiga: (ayat 23-27) merupakan nasihat dan pengajaranYesus bagi para
murid terkait Kerajaan Allah. Bagian ini menjadi penutup perikop ini

Jika kemudian diperhatikan fokus dari masing-masing bagian, maka akan terlihat bahwa :

- Pada bagian pertama (ayat 17) berfokus pada pemberian latar kisah dan awala mula
konflik
- Pada bagian kedua berfokus pada dialog Yesus dan orang asing ini yang mencari
Kerajaan Allah

- Pada bagian ketiga berfokus pada penjelasan Yesus bahwa untuk masuk Kerajaan
Allah begitu sukar. Pada bagian ketiga ini pernyataan “Orang sukar masuk ke dalam
Kerajaan Allah” pun diulang Yesus sampai 3 kali meliputi ayat 23, 24b, dan ayat 25 (
yang menggunakan analogi). Dengan pola pengulangan 3 kali ini pun, saya
mengambil kesimpulan, bahwa ayat merupakan ayat sentral.

2. Daftar Topik:
- Susahnya memperoleh Kerajaan Allah
- Meninggalkan seala-galanya

- Tuhan saja cukup!

- Kaya di mata Tuhan

3. Topik/Tema yang dipilih: Tuhan saja cukup !


4. Maksud Umum: Mengajarkan, dan Memperingatkan
5. Maksud Khusus: Mengajarkan kepada umat beriman, untuk masuk Kerajaan Allah
harus meninggalkan segala-galanya (semua kekayaan). Selain itu memperingatkan umat
beriman agar tidak bergantung pada hal-hal duniawi atau kekayaan duniawi tetapu hanya
bergantung pada Tuhan.

6. Ide sentral: Di zaman sekarang tanpa disadari, banyak orang sudah sangat
lekat dengan hal-hal duniawi, dan dunia serasa kosong tanpa ada hal-hal
duniawi tersebut. Misalnya saja: gadget, jaringan, listrik, internet dll. Tuhan
menginginkan kita untuk hanya mengandalkan Tuhan saja. Melekat dengan
berbagai hal duniawi menandakan bahwa kita menyandarkan hidup kita pada
dunia. Hal ini akan menghambat kita untuk bersandar pada Allah saja, dan
kemudian menghambat kita masuk Kerajaan Allah

Anda mungkin juga menyukai