Anda di halaman 1dari 3

2.

KOLELITHIASIS

S:

Nama : Ny. AS
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 60 tahun
Suku : Bugis
Agama : Islam
Alamat : Mangempang Barru
Tanggal Masuk RS : 9 April 2020

Keluhan Utama : Nyeri perut kanan atas

Riwayat penyakit sekarang :


Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan atas sejak 1 minggu sebelum masuk rumah
sakit. Keluhan telah sering dirasakan hilang timbul sejak 3 tahun yang lalu. Nyeri perut
memberat setelah pasien mengonsumsi makanan yang berlemak. Nyeri dirasakan menjalar
hingga ke bahu. Selain itu itu pasien juga mengeluh mual dan muntah. Pasien mengeluh
muntah setiap kali makan. Riwayat demam tidak ada. Pasien tidak mengeluhkan adanya BAK
berwarna seperti teh pekat dan tidak ada keluhan BAB berwarna pucat. Riwayat pasien
berobat di penyakit dalam dengan keluhan yang sama selama 3 tahun terakhir

 Riwayat penyakit terdahulu :


Pasien sering mengeluh nyeri perut kanan atas yang timbul selama kurang lebih sejak
3 tahun yang lalu.
 Riwayat penyakit keluarga :
Tidak ada kelurga pasien yang mengalami keluhan serupa.
 Riwayat kebiasaan sosial :
Pasien mengaku sering mengkonsumsi makanan berlemak dan jarang berolahraga

O:
 Status Present
`
Status General
a. Kulit
Warna : kuning langsat
Turgor : kembali cepat
Jaringan parut : tidak ada
Sianosis : tidak ada
Ikterik : tidak ada
Pucat : tidak ada
b. Kepala
Bentuk : normocephali
Rambut : hitam, sukar dicabut, distribusi merata
Wajah : simetris
Mata : konjungtiva palpebra inferior pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), mata
cekung (-/-), pupil isokor ϕ 3mm/3mm, refleks cahaya langsung (+/+),
refleks cahaya tidak langsung (+/+)
Telinga : normotia, sekret (-/-)
Hidung : napas cuping hidung (-/-), sekret (-/-)
c. Mulut
Bibir : bibir kering (-), mukosa bibir lembab, sianosis (-)
Lidah : lidah kotor (-)
Tonsil : T1/T1, hiperemis (-)
Faring : hiperemis (-)
d. Leher
KGB : tidak ada pembesaran, nyeri tekan (-)
Kelenjar tiroid : tidak ada pembesaran
TVJ : R-2cmH2O
 
e. Thoraks
Paru
Inspeksi : simetris saat statis dan dinamis
Palpasi : SF kanan = SF kiri, nyeri tekan (-)
Perkusi : sonor di kedua lapangan paru
Auskultasi : vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictrus cordis teraba di ICS V linea midklavikula sinistra
Auskultasi : BJ I> BJII, reguler (+), bising (-)
f. Abdomen
Inspeksi : simetris, distensi (-)
Palpasi : nyeri tekan regio hipokondrium dextra (+), organomegali (-), Murphy
sign (-)
Perkusi : timpani, shifting dullness (-)
Auskultasi : peristaltik 3 kali/menit, kesan normal
g. Genitalia
Tidak diperiksa

PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Ultrasonografi abdomen
• Hepar/Lien/Pankreas : bentuk/ukuran/echo normal, SOL (-)
• GB : : Mukosa Reguler dan tidak menebal. Tampak Batu kecil multiple didalamnya
dengan ukuran terbesar +/- 0,7 cm, tampak accoustic shadow.
• Kedua ren : Bentuk/ ukuran/ echo normal
• VU : Mukosa regular dan tidak menebal. Tidak tampak batu/massa
• Tidak tampak cairan bebas

Kesan : Cholelthiasis

A :

CHOLELITHIASIS

P:

IVFD Ringer Laktat 28 tpm


Drips pumpicel 1ml/ 24 jam / iv dalam 100 cc NaCl 0,9%

Ondansentron 1 amp/ 12 jam / iv

Ceftriaxone 2gr/ 24 jam / iv

Ketorolac 30mg /8j/ IV

Ursodeoxycholic Acid 2x1

Abstrak :

Kolelithiasis adalah batu empedu yang ditemukan di dalam kandung empedu, tetapi batu
tersebut dapat bermigrasi melalui duktus sistikus ke dalam saluran empedu menjadi batu
saluran empedu dan disebut batu saluran empedu sekunder.
Kolelithiasis merupakan kalkuli padat yang dibentuk oleh pengendapan empedu
supersaturasi yang terdiri dari kristal monohidrat kolesterol atau dengan 'pigmen hitam'
dari kalsium bilirubinate kalsium polimer
Manifestasi klinik yang ditimbulkan pada pasien kolelithiasis dapat asimptomatik, Batu
yang terdapat dalam kandung empedu sering tidak memberikan gejala. Studi perjalanan
penyakit sampai 50 % dari semua penderita dengan batu kandung empedu, tanpa
mempertimbangkan jenisnya, adalah asimtomatik.
Penegakan diagnosis dilakukan dengan anamnesis yang meliputi gejala yang dirasakan
pasien, riwayat perjalanan penyakitnya hingga gaya hidup pasien serta riwayat penyakit
kronik dan pengobatannya. Pemeriksaan Fisis untuk menentukan lokasi nyeri yang
dirasakan pada kuadran perut sebelah kanan atas hingga pemeriksaan penunjang seperti
USG, Ct Scan, Endoskopi hingga MRI untuk mengetahui posisi batu empedu
Keluhan utamanya berupa nyeri di daerah epigastrium, kuadran kanan atas. Kolik biliaris,
nyeri pasca prandial kuadran kanan atas, biasanya dipresipitasi oleh makanan berlemak.
Tatalaksana Non Operatif dapat diberikan pain reliever, NSAID,Anti spasmodik
sedangkan tatalaksana operatif seperti Open cholecystectomy, Laparoscopic
cholecystectomy, Medical dissolution, Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy,
Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography.

Anda mungkin juga menyukai