Anda di halaman 1dari 11

PENGANTAR ILMU HUKUM

PENTINGNYA MEMPELAJARI FUNGSI DAN TUJUAN HUKUM


DALAM MASYARAKAT

OLEH:

TIARA B. YUSE
PENDAHULUAN

Latar belakang

Kehadiran hukum dalam masyarakat di antaranya adalah untuk

mengintegrasikan dan mengkoordinasikan kepentingan-kepentingan yang

bisa bertubrukan satu sama lain itu oleh hukum diintegrasikan sedemikian

rupa sehingga tubrukan-tubrukan itu bisa ditekan sekecil-kecilnya.

Pengorganisasian kepentingan-kepentingan itu dilakukan dengan membatasi

dan melindungi kepentingan-kepentingan tersebut.

Fungsi hukum adalah sebagai media pengatur interaksi sosial dalam pengaturan tersebut
terdapat petunjuk mengenai apa yang harus dilakukan mana yang boleh dan tidak boleh
dilakukan dengan harapan segala sesuatunya berjalan tertib dan teratur .

Sekaligus dalam posisi masyarakat yang teratur tersebut,hukum dijadikan sarana untuk
mewujudkan keadilan sosial ,disini hukumdiharapkan dapat beramanfaat bagi kehidupan
masyarakat. Masyarakat terlindungi ,aman dan nyaman. Hukum dapat juga berfungsi sebagai
penggerak pembangunan yaitu dapat membawa masyarakat ke arah yang lebih maju. Selain itu,
fungsi hukum yang lain yaitu meningkatkan daya berfikir masyarakat menjadi semakin kritis.
Kritis karena masyarakat mengetahui hak dan kewajiban konstitusionalnya.

Oleh karena itu,tujuan hukum adalah untuk mencapai kedamaian dengan mewujudkan
kepastian hukum dan keadilan didalam masyarakat.

Kepastian hukum menghendaki adanya perumusan kaidah-kaidah dalam peraturan dalam


perundang-undangan itu harus dilakukan dengan tegas.
Kenyataannya dalam kehidupan masyarakat yang sedang membangun dan semakin
kompleks,telah terjadi pergeseran dalam tatanan nilai dan atau budaya,pengabaian atas nilai
kejujuran, semakin menipisnya budaya malu,disorientasi atas kehormata,berkembangnya
hedonism,pengabaian hak-hak dasarmanusia,juga hilangnyakepercayaan tehadap hukum dan
penegak hukum,kepatuhan hukum meorosot tajam. Bahkan menipisnya kebersamaan, rasa
kekeluargaan,tolong menolongdan paguyuban. Sangat hebatnya pergeseran nilai membuat
fungsi hukum tidak akan cukup hanya sebatas memelihara ketertiban saja melalui berbagai
peraturan . Kehidupan sosial yang selalu berubah menyebabkan hukum harus selalu
dibicarakan kembali agar proses bekerjannya di masyarakat guna mewujudkan tujuan hukum
yang dapat diidentifikasi yaitu menstabilkan pergaulan hidup,merealisasikan ketertiban dan
perdamaian serta mewujudkan keadilan-keadilan yang dapat dirasakan

RUMUSAN MASALAH

 Menerangkan kedudukan dan fungsi hukum sebagai dasar mempelajari ilmu hukum.
 Bagaimana upaya pemerintah untuk mengoptimalkan fungsi hukum dalam kehidupan
masyarakat?
 Apa saja fungsi hukum dalam masyarakat?

TUJUAN

 Agar dapat memahami kedudukan dan fungsi hukum.


 Agar dapat mengetahui upaya pemerintah mengoptimalkan fungsi hukum dalam
kehidupan masyarakat
 Agar dapat memahami apa saja fungsi hukum dalam masyarakat

 Kedudukan Hukum
Pada dasarnya hukum bertujuan untuk mencapai kepastian hukum, yaitu untuk
mengayomi masyarakat secara adil dan damai sehingga mendatangkan kebahagian bagi
masyarakat. Hukum tidak dapat dipisahkan dari masyarkat Ubi Socitas Ibi Ius, sebab
antara keduanya mempunyai hubungan timbale balik. Oleh karena hukum sifatnya
universal dan hukum mengatur segala aspek kehidupan masyarkat poleksosbud-hankam
dengan tidak ada satupun segi kehidupan manusia dalam masyarkat yang luput dari
sentuhan hukum. Jadi hukum keberadaannya dalam masyarkat sebab hukum hanya ada
dalam masyarkat.

 Fungsi Hukum

Hukum berfungsi sebagai sarana

1) pengendali sosial sosial control yaitu hukum berfungsi menjalankan tugas untuk
mempertahankan ketertiban pola kehidupan yang ada, yaitu menjaga agar setiap orang
menjalankan perananya.
2) sosial Engineering yaitu hukum lebih bersifat dinamis bergerak digunakan sebagai sarana
untuk melakukan perubahan-perubahan dalam
3) masyarkat. Untuk menciptkan hal-hal baru tidak sekedar menguhkan pola-pola yang telah
ada dimasyarkat.
4) Melindungi Kepentingan Bersama

Setiap manusia pada dasarnya membutuhkan perlindungan dari manusia lainnya. Sehingga,
fungsi hukum juga untuk memberikan perlindungan terhadap kepentingan bersama. Adanya
rasa terlindungi dan berkeadilan ini dapat tercapai apabila manusia menegakkan hukum
dengan baik. Sehingga dengan menegakkan hukum secara baik, manusia dapat terhindar dari
berbagai ancaman di sekelilingnya. Dengan mematuhi, menegakkan, serta melaksanakan
hukum yang berlaku, maka kepentingan bersama dapat terealisasikan.

5) Mewujudkan Keadilan Sosial

Fungsi hukum berikutnya yaitu sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial. Hukum
diciptakan dalam rangka melindungi serta menjaga kepentingan bersama agar keadilan sosial
dapat terwujud. Masyarakat memiliki tujuan yang harus dicapai, maka diciptakan hukum
sebagai salah satu alat atau sarana dalam mewujudkan cita-cita tersebut

6) Menjaga Hubungan Manusia

Fungsi hukum yang lainnya ialah mengatur hubungan manusia agar tercipta ketertiban dan
diharapkan mampu mencegah terjadinya gangguan kepentingan yang berpotensi menimbulkan
konflik. Selain itu, fungsi hukum juga meningkatkan serta mengembangkan hubungan antar
manusia sesuai dengan kaidah hukum yang berlaku. Sehingga hal ini dapat melindungi
kepentingan manusia, baik secara individu maupun kelompok.
7) Menyelesaikan Pertikaian

Manusia tidak akan pernah lepas dengan masalah yang memicu terjadinya konflik, maka fungsi
hukum salah satunya untuk menyelesaikan pertikaian. Sehingga ketika terjadi konflik, baik
individu maupun kelompok, hukum dapat menjadi penengah untuk mengatasi serta
menyelesaikan masalah tersebut. Selain itu, hukum juga berperan penting dalam menciptakan
perdamaian dunia.

8) Menciptakan Ketertiban

Hukum juga berfungsi untuk menciptakan ketertiban serta keteraturan masyarakat. Hukum
dapat membatasi gerak seseorang dalam melakukan berbagai aktivitas, sehingga hukum
berperan penting dalam mencegah terjadinya perilaku yang menyimpang. Dengan mematuhi
serta menegakkan hukum secara baik, maka dapat menciptakan ketertiban dan keteraturan
masyarakat.

 Menyedihkan. Itulah kata yang tepat untuk mendeskripsikan hukum saat ini, tajam ke
bawah, tetapi tumpul ke atas. Hukum seakan menjadi musuh bagi rakyat kecil, tetapi
menjadi teman bagi kaum elite. Uang disinyalir menjadi pemicunya.
Uang juga dianggap sebagai dewa penolong dari berbagai masalah, tidak terkecuali
tentang hukum. Uang dijadikan pemulus agar terbebas dari aparat hukum.Lalu, apa
jadinya jika hukum hanya mengenal uang? Tentulah rakyat kecil akan jadi bulan-bulanan
aparat hukum. Sejauh ini eksistensi hukum dirasa belum berfungsi optimal.
Bahkan, terkesan memberatkan satu pihak antara rakyat kecil dan pejabat
pemerintahan.
Kasus nyata, para pejabat yang terlibat praktik korupsi puluhan juta rupiah hanya
divonis paling lama lima tahun, sedangkan cerita berbeda dialami pencuri sandal yang
dihukum berat dan terkesan tidak masuk akal.
Jelas, sangat jauh perbandingannya. Sekalipun dikategorikan tindakan criminal
tetapi dampak yang ditimbulkan korupsi jauh lebih besar daripada mencuri sandal.
Jika kita taksir, nominal sandal tidak sampai seratus ribu rupiah tetapi dihukum berat.

Padahal, hal sepele seperti itu bisa diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Tetapi
kerugian yang diakibatkan korupsi bukan sejuta dua juta, tetapi ratusan juta rupiah.
Bahkan, dampak yang ditimbulkan jauh lebih besar, karena menyangkut amanat rakyat.
Merujuk pada UUD Pasal 28 D Ayat 1, yakni ”Setiap orang berhak atas pengakuan,
jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil. Serta perlakuan yang sama di
hadapan hukum”.
Bukan rahasia lagi, ayat tersebut mendeskripsikan bahwa setiap orang berhak
diperlakukan sama di hadapan hukum.
Tidak pandang bulu, tidak melihat status ekonomi dan sosial, serta tidak peduli pula
pejabat ataupun rakyat. Terpenting adalah sebuah keadilan, tidak bisa
ditukartambahkan dengan uang, apalagi dibeli.
Mengoptimalkan fungsi hukum dengan sebaik-baiknya bisa jadi solusi terbaik fungsi
hukum dapat dioptimalkan melalui pemberdayaan masyarakat dengan mewujudkan
kesadaran dan keptuhan hukum,serta pengayoman pemegang kekuasan menuju
masyarakat sejahtera.
Hal ini senada dengan apa yang digagas Aristoteles, seorang filsuf dari Yunani, ialah
Bapak Ilmu Pengetahuan.
Fungsi hukum bagi masyarakat adalah sebagai pewujud rasa keadilan. Sederhananya,
mengoptimalkan fungsi hukum sangat bijak jika dimulai dari ranah pendidikan.
Pendidikan mempunyai andil besar dalam membentuk pribadi yang berkarakter.
Karakter mengajarkan kepada kita akan pentingnya sebuah kejujuran.
Kejujuran mendeskripsikan integritas seseorang, bisa diartikan kejujuran tidak bisa
diukur dengan nilai. Sebuah kejujuran menghantarkan seseorang takut untuk berbuat
kebohongan.
Penegak hukum berintegritas tentu akan malu jika berbuat tidak adil, karena
kehormatan seseorang salah satunya terletak pada kejujurannya. Sederhana.
Tetapi percayalah, dengan mengoptimalkan fungsi hukum, kita akan melihat integritas
hukum, serta meruntuhkan opini hukum tajam ke bawah tumpul ke atas. ( Sumber:
Koran Sindo, 27 Oktober 2016)

 Fungsi hukum dalam masyarakat sangat beraneka ragam,


bergantung dari berbagai faktor dan keadaan masyarakat. Disamping
itu fungsi hukum dalam masyarakat yang belum maju juga akan
berbeda dengan yang terdapat dalam masyarakat maju. Dalam
setiap masyarakat, hukum lebih berfungsi untuk menjamin keamanan
dalam masyarakat dan jaminan pencapaian struktur sosial yang
diharapkan oleh masyarakat. Namun dalam masyarakat yang sudah
maju, hukum menjadi lebih umum, abstrak dan lebih berjarak dengan
konteksnya.
Hukum sebagai sarana perubahan sosial yang dalam
hubungannya dengan sektor hukum merupakan salah satu kajian
penting dari disiplin sosiologi hukum. Hubungan antara perubahan
sosial dan sektor hukum tersebut merupakan hubungan interaksi,
dalam arti terdapat pengaruh perubahan sosial terhadap sektor
hukum sementara dipihak lain perubahan hukum juga berpengaruh
terhadap suatu perubahan sosial. Perubahan kekuasaan yang dapat
mempengaruhi perubahan sosial sejalan dengan salahsatu fungsi
hukum, yakni hukum sebagai sarana perubahan sosial atau sarana
rekayasa masyarakat ( social engineering ).
Fungsi hukum dalam masyarakat sangat beraneka ragam,
bergantung pada berbagai faktor dan keadaan masyarakat.
Disamping itu, fungsi hukum dalam masyarakat yang belum maju
juga akan berbeda dengan yang terdapat dalam masyarakat maju.
Dalam setiap masyarakat hukum lebih berfungsi untuk menjamin
keamanan dalam masyarakat dan jaminan pencapaian struktur sosial
yang diharapkan oleh masyarakat. Namun, dalam masyarakat yang
sudah maju hukum, hukum menjadi lebih umum, abstrak, dan lebih
berjarak dengan konteksnya.
23
Secara umum dapat dikatakan bahwa ada beberapa fungsi
hukum dalam masyarakat. Yaitu ;
▪ Fungsi Menfasilitasi
Dalam hal ini termasuk menfasilitasi antara pihak-pihak
tertentu sehingga tercapai suatu ketertiban.
▪ Fungsi Represif
Dalam hal ini termasuk penggunaan hukum sebagai alat bagi
elite penguasa untuk mencapai tujuan-tujuannya.
▪ Fungsi Ideologis
Fungsi ini termasuk menjamin pencapaian legitimasi,
hegemoni, dominasi, kebebasan, kemerdekaan, keadilan dan
lain-lain.
▪ Fungsi Reflektif
Dalam hal ini hukum merefleksi keinginan bersama dalam
masyarakat sehingga mestinya hukum bersifat netral.
Selanjutnya Aubert mengklasifikasi fungsi hukum dalam masyarakat,
antara lain :
▪ Fungsi mengatur (Govermence)
▪ Fungsi Distribusi Sumber Daya
▪ Fungsi safeguart terhadap ekspektasi masyarakat
▪ Fungsi penyelesaian konflik
▪ Fungsi ekpresi dari nilai dan cita-cita dalam masyarakat.
Menurut Podgorecki, bahwa fungsi hukum dalam masyarakat adalah
sebagai berikut :
1. Fungsi Integrasi
Yakni bagaimana hukum terealisasi saling berharap ( mutual
expectation ) dari masyarakat.
2. Fungsi Petrifikasi
Yakni bagaimana hukum melakukan seleksi dari pola-pola perilaku
manusia agar dapat mencapai tujuan-tujuan sosial.
3. Fungsi Reduksi
Yakni bagaimana hukum menyeleksi sikap manusia yang
berbeda-beda dalam masyarakat yang kompleks sehingga sesuai
dengan kebutuhan masyarakat. Dalam hal ini, hukum berfungsi
untuk mereduksi kompleksitas ke pembuatan putusan-putusan
tertentu.
4. Fungsi Memotivasi
Yakni hukum mengatur agar manusia dapat memilih perilaku yang
sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat.
5. Fungsi Edukasi
Yakni hukum bukan saja menghukum dan memotivasi
masyarakat, melainkan juga melakukan edukasi dan sosialisasi.
Selanjutnya, menurut Podgorecki, fungsi hukum yang aktual
harus dianalisis melalui berbagai hipotesis sebagai berikut :
1. Hukum tertulis dapat ditafsirkan secara berbeda-beda, sesuai
dengan sistem sosial dan ekonomi masyarakat.
2. Hukum tertulis ditafsirkan secara berbeda-beda oleh berbagai sub
kultur dalam masyarakat. Misalnya, hukum akan ditafsirkan secara
berbeda-beda oleh mahasiswa, Dosen, advokat, polisi, hakim,
artis, tentara, orang bisnis, birokrat dan sebagainya.
3. Hukum tertulis dapat ditafsrkan secara berbeda-beda oleh
berbagai personalitas dalam masayarakat yang diakibatkan oleh
berbedanya kekuatan/kepentingan ekonomi, politik, dan
psikososial. Misalnya golongan tua lebih menghormati hukum
daripada golongan muda. Masyarakat tahun 1960-an akan lebih
sensitif terhadap hak dan kebebasan dari pekerja.
4. Faktor prosedur formal dan framework yang bersifat semantik
lebih menentukan terhadap suatu putusan hukum dibandingkan
faktor hukum substantif.
5. Bahkan jika sistem-sistem sosial bergerak secara seimbang dan
harmonis, tidak berarti bahwa hukum hanya sekedar membagibagikan hadiah atau
hukuman.
Dalam suatu sistem bahwa antara hukum, kekuasaan dan
politik sangat erat kaitannya serta studi tentang hubungan antara
komponen hukum, kekuasaan dan politik juga merupakan bidang
yang mendapat bagian dari sosiaologi hukum.
Fungsi hukum menurut masyarakat yaitu, hukum merupakan
sarana perubahan sosial. Dalam hal ini, hukum hanyalah berfungsi
sebagai ratifikasi dan legitimasi saja sehingga dalam kasus seperti ini
bukan hukum yang mengubah masyarakat, melainkan
perkembangan masyarakat yang mengubah hukum.
Sikap dan kehidupan suatu masyarakat berasal dari berbagai stimulus sebagai
berikut :
1. Berbagai perubahan secara evolutif terhadap norma-norma
dalam masyarakat.
2. Kebutuhan dadakan dari masyarakat karena adanya keadaan
khusus atau keadaan darurat khususnya dalam hubungan
distribusi sumber daya atau dalam hubungan dengan standar
baru tentang keadilan.
3. Atas inisiatif dari kelompok kecil masyarakat yang dapat melihat
jauh ke depan yang kemudian sedikit demi sedikit mempengaruhi
pemandangan dan cara hidup masyarakat.
4. Ada ketidakadilan secara teknikal hukum yang meminta
diubahnya hukum tersebut.
5. Ada ketidak konsistenan dalam tubuh hukum yang juga meminta
perubahan terhadap hukum tersebut.
6. Ada perkembangan pengetahuan dan teknologi yang
memunculkan bentukan baru untuk membuktikan suatu fakta.
Kemudian dalam suatu masyarakat terdapat aspek positif dan
negatif dari suatu gaya pemerintahan yang superaktif.
Negatifnya adalah kecenderungan menjadi pemerintahan
tirani dan totaliter. Sedangkan positifnya adalah bahwa gaya
pemerintahan yang superaktif tersebut biasanya menyebabkan
banyak dilakukannya perubahan hukum dan perundang-undangan
yang dapat mempercepat terjadinya perubahan dan perkembangan
dalam masyarakat. Perkembangan masyarakat seperti ini bisa
kearah positif, tetapi bisa juga kearah yang negatif.

PENUTUP

Berdasarkan pembahasan sebagaimana diuraikan di atas dan di kaitkan dengan


permasalahan maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut :
Kedudukan hukum pada dasarnya hukum bertujuan untuk mencapai kepastian hukum,
yaitu untuk mengayomi masyarakat secara adil dan damai sehingga mendatangkan
kebahagian bagi masyarakat.
Fungsi hukum dapat di optimalkan melalui pemberdayaan masyarakat dengn
mewujudkan kesadaran atas hukum, serta pengayoman pemegang kekuasaan menuju
masyarakat sejahtera. Proses dialog maupun membangkitkan sikap tindakan partisipatif
merupakan aspek penting dalam optimalisasi fungsi ukum yang berkeadilan
Fungsi hukum dalam masyarakat sangat beraneka ragam,
bergantung dari berbagai faktor dan keadaan masyarakat. Disamping
itu fungsi hukum dalam masyarakat yang belum maju juga akan
berbeda dengan yang terdapat dalam masyarakat maju.

DAFTAR PUSTAKA

J.B. Daliyo pengantar hukum Indonesia (Jakarta : PT. Prenbalindo, 2001), hal 91
1 C.S.T. Kansil, 1989, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka,
hal. 38.
Sudikno Mertokusumo, 1985, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, Yogyakarta: Liberty
Yogyakarta, hal. 41

by muslim/ 15 Agustus 2015/ Portal Ilmiah

Kapalalisme Baru (terjemahan Nadya Primanda),Yogyakarta: penerbit Jalasutra darmodihardjo,Darji dan


sidahart,2006,Pokok filasafat hukum Indonesia, Jakarta :Gramedia Pustaka Utama

Penerbit Slamet Hariyanto &Rekan Advokat konsultan Hukum dan Politik

Mengoptimalkan fungsi hukum oleh Fauzaz Su'ufan


Mochtar Kusumaatmadja,196, Fungsi dan perkembangan Hukum Dalam Pembangunan Nasional,
Bandung,Penerbit bina cipta

Esmi Warassih Pujirahayu,pemberdayaan masyarakat dalam mewujudkan tujuan hukum dan


persoalakeadilan,pidato pengukuhan guru besar madya ilmu hukum,FH Undip Semarang ,14 April 2001,
hlm 28

Satjipto Rahardjo,2009,Hukum dan perubahan sosial suatu tinjauan teoritis serta pengalaman-
pengalaman di Indonesia ,Yogyakarta,Penerbit genta Publishing,him. 11

Dimayati,Khudzaifah,204, Teorisasi hukum studi tentang perkembangan pemikiran hukum Indonesia


1945-1990 , Sukarta: penerbit Universitas Muhammadiyah

Satjipto Raharjo, 2000, Ilmu Hukum, Bandung : Penerbit PT. Citra Aditya Bakti,Hal 2006

1 Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, PT. Cipta Aditya Bakti, Bandung, 2006, hlm. 53.

Ibid, hlm. 64.

Ibid, hlm. 53.

Mochtar Kusumaatmadja, Fungsi dan Perkembangan Hukum dalam

Pembangunan Nasional, Bina Cipta, Bandung, 1970, hlm. 2.

Surowdjojo.T FX. Adji, 2008, Justice Not For All : Kritik terhadap hukum modern dalam
perspektif studi hukum kritis ,Yogyakarta : penerbit genta press

Anda mungkin juga menyukai