Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KIMIA ANORGANIK

(BARON)

KELOMPOK 3

 Rivaldi anggriawan A25120056


 Sri sudiyastuti A25120008
 Ayu Asriani A25120013
 Zhagita Khaera Putri A25120036

KELAS : C

Dosen Pengampu :

Dra. Vanny M. A. Tiwow, M.SC,PH.D

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatNya penulis dapat menyelesaikanmakalah Kimia Anorganik tentang “BORON” dengan
sebaik- baiknya dan tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
sebaga syarat untuk menyelesaikan tugas Kimia Anorganik agar dapat mengikuti mata kuliah
selanjutnya yang ada di pendidikan kimia Universitas Tadulako. Selain itu pembuatan
makalahini adalah sebagai bukti hasil dari metode belajar selama kuliah. Penulisan makalah ini
didasarkan pada hasil literature yang ada baik dari buku maupun sumber lainnya. Dengan ini,
mahasiswa juga menyampaikan terima kasih kepada :
1. Orang tua yang telah memberikan dukungan baik materil maupun spiritual.
2. Dosen yang mengajar mata kuliah Kimia Anorganik, ibu Dra. Vanny M. A Tiwow,
M.SC.PH.D
3.Rekan-rekan mahasiswa yang membantu dalam pengerjaan makalah dan dalam penulisan
makalah ini.

Makalah ini merupakan tulisan yang dibuat berdasarkan hasil yang telah di cari. Tentuada
kelemahan dalam teknik pelaksanaan maupun dalam tata penulisan makalah ini. Makasaran-
saran dari pembaca dibutuhkan dalam tujuan menemukan refleksi untuk peningkatanmutu dari
makalah serupa di masa mendatang. Akhir kata, selamat membaca dan terimakasih

Palu, 27 september 2021

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan………………………………………………………
1. Latar Belakang……………………………………………………...
2. Rumusan Masalah…………………………………………………..
3. Tujuan………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN/ISI
1. Sejarah Boron……………………………………………………….
2. Struktur Boron……………………………………………………...
3. Keberadaan Boron………………………………………………….
4. Senyawa-Senyawa Boron…………………………………………..
5. Sifat Fisik dan Kimia Boron………………………………………..
6. Kegunaan Boron

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan…………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Unsur golongan III A yaitu Boron, Aluminium, Galium, Indium dan Talium.Yang mana
unsur yang segolongan mempunyai sifat yaitu makin ke bawah letak suatuunsur dalam
sistem periodik maka, nomor atom dan jari-jari atomnya makin besar sedangkan
keelektronegatifan dan energi ionisasinya makin kecil dan begitu pulasebaliknya.
Dalam golongan ini, boron merupakan unsur yang unik dan menarik yaitu satu-satunya non-logam
dalam golongan III A pada tabel periodik unsur danmenunjukkan kemiripan sifat dengan unsur-
unsur tetangga, carbon (C) dan silikon(Si). Kemiripan sifat ini adalah dalam hal
pembentukan senyawa kovalen dansenyawa rantai, namun berbeda dalam hal pembentukan
senyawa kekuranganelectrón. Boron tidak pernah dijumpai sebagai senyawa kationik karena
tingginya entalpi ionisasi, tetapi membentuk senyawa kovalen dengan pembentukan
orbitalhidrida sp2 untuk menghasilkan struktur segitiga sama sisi.
Boron merupakan salah satu unsur yang termasuk golongan IIIA dengannomor atom lima. Warna
dari unsur boron adalah hitam. Boron memiliki sifat diantaralogam dan nonlogam
(semimetalik). Boron lebih bersifat semikonduktor daripadasebuah konduktor logam
lainnya. Secara kimia boron berbeda dengan unsur- unsursatu golongannya. Boron juga
merupakan unsur metaloid dan banyak ditemukandalam bijih borax. Ada dua alotrop boron;
boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna
hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dankonduktor yang buruk dalam suhu
kamar. Tidak pernah ditemukan bebas dalam alam.
Ciri-ciri optik unsur ini termasuklah penghantaran cahaya inframerah. Padasuhu piawai
boron adalah pengalir elektrik yang kurang baik, tetapi
merupakan pengalir yang baik pada suhu yang tinggi. Boron merupakan unsur yang kura
ngelektron dan mempunyai p-orbital yang kosong. Ia bersifat elektrofilik. Sebagian
boron sering berkelakuan seperti asam Lewis yaitu siap untuk terikat dengan bahan kaya
electron untuk memenuhi kecenderungan boron untuk mendapatkan electron.

2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana sejarah dari Boron?
b. Bagaimana struktur dari boron?
c. Apa saja reaksi-reaksi dari boron?
d. Bagaimanakah keberadaan dari boron?
e. Apa saja senyawa-senyawa dari boron?
f. Bagaimana sifat fisik dan kimia dari boron?
g. Apa kegunaan dari boron?
3. Tujuan
a. Mengetahui sejarah dari boron
b. Dapat mengetahui struktur dari boron
c. Mengetahuibagaimana reaksi-reaksi dari boron
d. Dapat menjelaskan keberadaan dari boron
e. Dapat mengetahui senyawa-senyawadari boron
f. Dapat melihat sifat fisik dan kimia dari boron
g. Dapat menjelaskan kegunaan dari boron
BAB II
PEMBAHASAN

1. Sejarah Boron
Senyawa boron (Arab: Buraq, Persia: Burah) telah diketahui sejak ribuan tahun yang lalu,
tetapi unsur ini tidak ditemukan sampai tahun 1880 oleh Sir Humpry Davy,Gay-Lussac,
dan Thenard.. Boron ditemukan oleh ahli kimia Prancis yaitu Joseph-Louis Gay-Lussac dan
Louis-Jaques Thénard, French chemists, dan seorang ahli kimia inggris yaitu Sir
HumphryDavy pada tahun 1808. Boron terisolasi dan terdapat dalam asam
borat(H3BO3). Kata Boron berasal dari bahasa arab yaitu “Buraq”
dan bahasa Persia yaitu “Burah” dan akhirnya disebut dengan Borat.Pada tahun 1909
William Weintraub mampu memproduksi borondengankemurnian 99% dengan
mereduksi boron halide dengan hidrogen.Pada tahun2004 Jiuhua Chen dan Vladimir
L. Solozhenko memproduksi bentuk baru boron,tetapi tidak yakin dengan
strukturnya.Tahun 2009, sebuah timyang dipimpin oleh Artem Oganov
memperlihatkan bentuk baru boron yang terdiridari dua struktur, B12 icosohedra dan
pasangan B2,disebut dengan gamma boron,hampir sekeras intan dan lebih tahan panas dari pada intan.

2. Struktur Boron
Boron yang telah dimurnikan adalah padatan hitam dengan kilap logam. Sel satuan kristal
boron mengandung 12, 50, atau 105 atom boron, dan satuan strukturalikosahedral B 12
terikat satu sama lain dengan ikatan 2 pusat 2 elektron (2c-2e) dan 3 pusat 2 elektron (3c-
2e) (ikatan tuna elektron) antar atom boron. Boron bersifat sangat keras dan
menunjukkan sifat semikonduktor.

Kimia boran (boron hidrida) dimulai dengan riset oleh A. Stock yang dilaporkan pada periode
1912-1936. Walaupun boron terletak sebelum karbon dalam sistem periodik, hidrida
boron sangat berbeda dari hidrokarbon. Struktur boron hidrida khususnya sangat tidak sesuai
dengan harapan dan hanya dapat dijelaskan dengan konsep baru dalam ikatan kimia. Untuk
kontribusinya dalam kimia
anorganik boron hidrida, W. N. Lipscomb mendapatkan hadiah Nobel Kimia tahun
1976.Hadiah Nobel lain (1979) dianugerahkan ke H. C. Brown untuk penemuan
dan pengembangan reaksi dalam sintesis yang disebut hidroborasi.
Karena berbagai kesukaran sehubungan dengan titik didih boran yang rendah,dan juga karena
aktivitas, toksisitas, dan kesensitifannya pada udara, Stockmengembangkan metoda
eksperimen baru untuk menangani senyawa ini dalamvakum. Dengan menggunakan teknik ini, ia
mempreparasi enam boran B2H6, B4H10, B5H9, B5H 11, B6H10, dan B10H14 dengan
reaksi magnesium borida, MgB2, dengan asam anorganik, dan menentukan komposisinya.
Namun, riset lanjutan ternyata diperlukan untuk menentukan strukturnya. Kini, metoda
sintesis yang awalnya digunakan Stock menggunakan MgB2
sebagai pereaksi hanya digunakan untuk mempreparasi B6H10. Karena reagen seperti litium
tetrahidroborat, LiBH4, dannatrium tetrahidroborat, NaBH4, kini mudah didapat, dan
diboran, B2H6, yang dipreparasi dengan reaksi 3 LiBH4 + 4 BF3.OEt2 → 2 B2H6 + 3 LiBF4 +
4 Et2O, juga mudah didapat, boran yang lebih tinggi disintesis dengan pirolisis diboran.

3. Reaksi-reaksi pada boron


a. Reaksi dengan halogen
2 B + 3 X2 → 2 BX3 X = atom halogen
Boron bereaksi dengan halogen secara umum, bahkan sampai terbakar dalam gas
fluor.
b. Membentuk asam oksi
B2O3(s) + 3 H2O(l) 2 H3BO3(l)
Jika dipanaskan dalam udara, unsur boron bereaksi dengan oksigen dalam
pembakaran yang sangat eksotermik untuk membentuk oksida B2O3. Oksida ini
bersifat asam. Adapun reaksinya adalah seperti di atas.
c. Semua boron yang larut membentuk larutan yang bersifat basa bila dilarutkan dalam
air, di mana ion BO32-¯ bertindak sebagai basa dengan menghilangkan proton dari
air.
BO3 2 ¯(aq) + H2O(l) → HBO3¯(aq) + OH¯(aq)
d. Boron membentuk molekul-molekul ion raksasa dengan atom oksigen menempati
kedudukan yang berselang-seling dengan reaksi seperti berikut.

.–B–O–B–O–B–O
| |

4. Keberadaan boron
Boron banyak terdapat di batu burax. Ada dua alotrop boron, boronamorfus adalah
serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam
skala Moh) Boron tidak hadir di alam dalam bentuk elemen. Hal ini ditemukan
digabungkan dalam boraks, asam borat, kernite, ulexite,colemanite dan borates.
Unsur ini tidak ditemukan di alam, tetapi timbul sebagai asamot horboricdan biasanya
ditemukan dalam sumber mata air gunung berapi dan sebagai borates didalam boron dancol
emantie.Ulexite, mineral boron yang lain dianggap sebagai seratoptik alami.
Sumber-sumber penting boron adalah raso rite (kernite) dan tincal (bijih borax).
Kedua biji ini dapat ditemukan di gurun Mojave.Tincal
merupakan sumber penting boron dari Mojave. 
Deposit borax yang banyak juga ditemukan di Turkey. Boron muncul secara alami
sebagai campuran isotop10B sebanyak 19.78% dan isotop11B 80.22%. Kristal boron murni
dapat dipersiapkan dengan cara reduksi faseuapboron triklorida atau tribomida dengan hidrogen
pada filamen yang dipanaskandengan listrik. Boron yang tidak murni (amorphous boron)
menyerupai bubuk hitamkecoklatan dan dapat dipersiapkan dengna cara memanaskan boron
trioksida dengan bubuk magnesium. Boron dengan kemurnian 99.9999% telah diproduksi
dan tersediasecara komersil. Boron bukan konduktor listrik yang bagus pada
suhu ruangan, tetapi pada suhu yang lebih tinggi.
Boron ditemukan dalam senyawaan seperti silika, silikat, dan borat.Senyawaan boron yang
utama dan tidak melimpah adalah asam borat (H3BO3) dan natrium borat terhidrasi atau boraks
(Na2B4O7.10 H2O). Kelimpahan boron :
a. Di alam : 10 ppm dengan berat, 1 ppm dengan mol
b. Di jagad raya : 2 ppm dengan berat, 0.2 ppm dengan mol

5. Senyawa-Senyawa Boron
a. Halida dari Boron
 Diboran (6) : B2H6
 Decaboran (14) : B10H14
 Hexaboran (10) : B6H10
 Pentaboran (9) : B5H9
 Pentaboran (11) : B5H11
 Tetraboran (10) : B4H10

b. Florida
 Boron trifluorida : BF3

c. Klorida
 Boron trichlorida : BCl
 Boron tetrachloride : B2Cl4
d. Bromide
 Boron tribromida : BBr3
e. Iodide
 Boron triiodida : Bl3
f. Oksida
 Diboron trioxide : B2O3
g. Sulfide
 Diboron trisulphida : B2S3
h. Nitride
 Boron Nitrida : BN Boron nitrida memiliki sifat-sifat yang cemerlang karena ia
sekeras berlian, dapat digunakan sebagai insulator listrik walau dapat menghantar panas
seperti logam. Senyawa ini juga memiliki sifat lubrikasi seperti grafit.

6. Sifat fisik dan kimia


a. Sifat umum boron
1. Boron termasuk unsur semi logam.
2. Tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam.
3. Bisa membentuk ikatan kovalen.
b. Sifat fisik boron
1. Simbol : B 
2. Phasa : Padat
3. Berat Jenis : 2,34 g/cm3
4. Volume atom : 4.6 cm3/mol
5. Titik Leleh : 2349 K (2076°C, 3769°F)
6. Titik Didih : 4200 K (3927°C, 7101°F)
7. Kalor Peleburan : 50,2 kJ/mol
8. Kalor Penguapan : 480 kJ/mol
9. Kapasitas Panas : (25°C) 11.087 J/(molK)
10. Struktur Kristal : Rombohedral
11. Elektronegativitas : 2,04 (skala pauling)
12. Radius Kovalen : 82 pm
13. Avinitas elektron : 26.7 kJ mol-1
14. Struktur : rhombohedral; B12 icosahedral.
c. Sifat kimia boron
1. Metaloid , artinya unsure kimia yang memiliki sifat antara logam dan nonlogam.
2.  Berdasarkan ke elektronegatifannya,boron cenderung melepas electronmembentuk ion
positif.
3.  Boron bersifat sangat keras dan menunjukkan sifat semikonduktor.
4. Boron adalah unsur yang tidak reaktif pada suhu biasa. Bila bereaksi, tidakada
kecenderungan dari atom unsure boron untuk kehilangan elektron-elektron terluar
dan membentuk kation sederhana yaitu B3+.

7. Kegunaan Boron
1. Boron dalam bentuk amorf digunakan pada roket sebagai alat penyala.
2. Borat atau asam borat digunakan sebagai antiseptic ringan. 
3. Senyawa boron digunakan sebagai pelapis baja pada kulkas dan mesin cuci.
4. Hidrida dari boron kadang-kadang digunakan sebagai bahan bakar roket.
5. Sebagian besar boron digunakan untuk membuat kaca dan keramik.
6. Boron karbida digunakan untuk rompi anti peluru dan tangki baja.
7. Asam borat digunakan sebagai insektisida terhadap semut, serangga dan kecoa. 
8. Asam boric merupakan senyawa boron yang penting dan digunakan dalam
produktekstil.
9. Isotop boron-10 digunakan sebagai kontrol pada reaktor nuklir, sebagaitameng
padaradiasi nuklir dan dalam instrumen-instrumen yang digunakan untuk mendetek
sinetron.
10. Boron hidrida dapat dengan mudah dioksidasi dan melepaskan banyak energy dan
pernah digunakan sebagai bahan bakar roket.

BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Dari uraian materi diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa, senyawa boron telah
diketahui sejak ribuan tahun yang lalu, tetapi unsur ini tidak ditemukan sampai tahun
1880 oleh Sir Humpry Dav, Gay-Lussac, dan Thenard. Dan mereka bertiga adalah
penemu dari boron. Boron terisolasi dan terdapat dalam asam borat (H3BO3). Kata boron
berasal dari bahasa arab “buraq” dalam bahasa Persia “burah” dan akhirnya disebut
dengan borat.
Kita juga jadi mengetahui bahwa boron merupakan padatan hitam dengan kilap logam.
Boron juga bersifat sangat keras dan menunjukkan sifat semi konduktor.
Kita juga mengetahui tentang bagaimana reaksi-reaksi dari boron.
Boron banyak terdapat di batu burax. Unsur ini tidak ditemukan di alam, tetapi timbul
sebagai asamot horboricdan biasanya ditemukan dalam sumber mata air gunung berapi dan sebagai
borates didalam boron dancol emantie.Ulexite, mineral boron yang lain dianggap sebagai
seratoptik alami.
Kemudian kita juga dapat mengetahui senyawa-senyawa dari boron, seperti halide dari
boron, klorida, florida, dan masih banyak lagi.
Kita juga tahu bagaimana sifat fisik dari boron dan bagaimana sifat kimia dari boron.
Bahkan kita sampai tahu kegunaan dari boron itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA
Sugiyanto, Kristian H. Kimia Anorganik 1. Yogyakarta : Universitas Negeri
Yogyakarta
Cotton, F A dan Geoffrey. W. Penerjemah Sahati. S. 1989. Kimia Anorganik
Dasar Jakarta : UI Press
Anonim. Senyawa Boron. (online). http://www.cemincool.com/elements/boron.html
(diakses pada tanggal 27 september 2021).
Anonim. Gugus Senyawa Boron. (online).

Anda mungkin juga menyukai