Anda di halaman 1dari 13

TUGAS RESUME KONSEP DASAR METODE PENELITIAN

MK: Metodologi Penelitian Dan Biostatik Dasar


Dosen Pengampu: DR. Komang Yuni Rahyuni,S.SiT.,M.Kes

Oleh :

Nama : Niluh Litta Widhiardani


Nim : P07124221133
No Absen : 35
Kelas : B Afiliasi

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEBIDANAN PRODI AFILIASI
SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
2021

1
KONSEP DASAR METODE PENELITIAN

1. Pengertian Penelitian
Penelitian atau research merupakan kegiatan yang menghasilkan suatu
karya tulis berdasarkan kenyataan ilmiah. Karya tulis ini diperoleh sebagai
hasil kajian kepustakaan maupun penelitian lapangan, dilakukan dari
penemuan masalah untuk dianalisis atau diolah agar menghasilkan suatu
kesimpulan. Penelitian kebidanan merupakan suatu kegiatan penelitian yang
membahas masalah kebidanan yang timbul berdasarkan teori-teori imiah dan
kenyataan objektif sehingga dapat dibuat suatu analisis untuk menghasilkan
suatu kesimpulan yang benar dalam menjawab masalah yang sedang dibahas.
Menurut Parson, penelitian ialah suatu pencarian atas segala sesuatu
yang dilakukan secara sistematis, dengan penekanan bahwa pencariannya
dilakukan pada masalah-masalah yang dapat dipecahkan dengan penelitian.
Secara umum, penelitian adalah cara yang sistematis untuk menjawab
masalah yang sedang diteliti, dengan menggunakan metode ilmiah yang
teratur dan tuntas. Menurut davis (1985), karakteristik suatu metode ilmiah
adalah sebagai berikut:
1. Bersifat kritis dan analitis. Suatu metode yang menunjukan adanya proses
yang tepat dan benar untuk mengidentifikasi masalah.
2. Bersifat logika. Suatu metode yang digunakan dapat memberikan
argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional didasarkan
pada bukti-bukti yang tersedia.
3. Bersifat objektif. Metode dapat menghasilkan penyelidikan yang dapat
dicontoh oleh ilmuan lain dalam studi dan kondisi yang sama.
4. Bersifat konseptual dan teoritis. Metode yang mengarahkan bahwa proses
penelitian yang dijalankan harus memiliki pengembangan konsep dan
struktur teori yang jelas, agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah.
5. Bersifat empiris. Metode yang dipakai berdasarkan pada kenyataan atau
fakta dilapangan.

2
2. Tujuan dilakukan Penelitian

Tujuan suatu penelitian adalah untuk merumuskan pertanyaan-


pertanyaan dan menemukan jawaban-jawaban terhadap pertanyaan penelitian
tersebut. Tujuan dapat beranak cabang yang mendorong penelitian lebih
lanjut. Tidak satu orangpun mampu mengajukan semua pertanyaan, dan
demikian pula tak seorangpun sanggup menemukan semua jawaban bahkan
hanya untuk satu pertanyaan saja. Maka, kita perlu membatasi upaya kita
dengan cara membatasi tujuan penelitian. Terdapat bermacam tujuan
penelitian, dipandang dari usaha untuk membatasi ini, yaitu:

a. Eksplorasi
Umumnya, peneliti memilih tujuan eksplorasi karena tiga macam
maksud, yaitu: Memuaskan keingintahuan awal dan nantinya ingin lebih
memahami, menguji kelayakan dalam melakukan penelitian/studi yang
lebih mendalam nantinya, dan mengembangkan metode yang akan dipakai
dalam penelitian yang lebih mendalam hasil penelitian eksplorasi, karena
merupakan penelitian penjelajahan, maka sering dianggap
tidak memuaskan. Kekurang-puasan terhadap hasil penelitian ini
umumnya terkait dengan masalah sampling (representativeness). Tapi
perlu kita sadari bahwa penjelajahan memang berarti “pembukaan jalan”,
sehingga setelah “pintu terbuka lebar-lebar” maka diperlukan penelitian
yang lebih mendalam dan terfokus pada sebagian dari “ruang di balik pintu
yang telah terbuka” tadi.

b. Deskripsi
Penelitian deskriptif berkaitan dengan pengkajian fenomena secara
lebih rinci atau membedakannya dengan fenomena yang lain.

c. Prediksi
Penelitian prediksi berupaya mengidentifikasi hubungan
(keterkaitan) yang memungkinkan kita berspekulasi (menghitung) tentang
sesuatu hal (X) dengan mengetahui (berdasar) hal yang lain (Y). Prediksi

3
sering kita pakai sehari-hari, misalnya dalam menerima mahasiswa baru,
kita gunakan skor minimal tertentu, yang artinya dengan skor tersebut,
mahasiswa mempunyai kemungkinan besar untuk berhasil dalam studinya
(prediksi hubungan antara skor ujian masuk dengan tingkat keberhasilan
studi nantinya).

d. Eksplanasi
Penelitian eksplanasi mengkaji hubungan sebab-akibat diantara dua
fenomena atau lebih. Penelitian seperti ini dipakai untuk menentukan
apakah suatu eksplanasi (keterkaitan sebab-akibat) valid atau tidak, atau
menentukan mana yang lebih valid diantara dua (atau lebih) eksplanasi
yang saling bersaing. Penelitian eksplanasi (menerangkan) juga dapat
bertujuan menjelaskan, misalnya, “mengapa” suatu kota tipe tertentu
mempunyai tingkat kejahatan lebih tinggi dari kota-kota tipe lainnya.
Catatan: dalam penelitian deskriptif hanyadijelaskan bahwa tingkat
kejahatan di kota tipe tersebut berbeda dengan di kota-kota tipe lainnya,
tapi tidak dijelaskan “mengapa” (hubungan sebab-akibat) hal tersebut
terjadi.

e. Aksi
Penelitian aksi (tindakan) dapat meneruskan salah satu tujuan di atas
dengan penetapan persyaratan untuk menemukan solusi dengan bertindak
sesuatu. Penelitian ini umumnya dilakukan dengan eksperimen tidakan dan
mengamati hasilnya; berdasar hasil tersebut disusun persyaratan solusi.
Misal, diketahui fenomena bahwa meskipun suhu udara luar sudah lebih
dingin dari suhu ruang, orang tetap memakai AC (tidak mematikannya).
Dalam eksperimen penelitian tindakan dibuat berbagai alat bantu
mengingatkan orang bahwa udara luar sudah lebih dingin dari udara
dalam. Ternyata dari beberapa alat bantu,ada satu yang paling dapat
diterima. Dari temuan itu disusun persyaratan solusi terhadap fenomena di
atas.

4
3. Implikasi Penelitian dan Ilmu Pengetahuan serta Kaitannya dengan
Perkembangan IPTEK Ruang Lingkup Penelitian Kebidanan
Pada dasarnya, perkembangan ilmu pengetahuan tidak dapat dipisahkan
dengan penelitian demikian juga sebaliknya, karena keduanya saling
berkaitan. Perkembangan ilmu pengetahuan akan selalu mengikuti hasil dari
penelitian terbaru, ini dapat dilihat dengan munculnya ilmu-ilmu pengetahuan
baru yang merupakan cabang ilmu pengetahuan yang telah ada sebelumnya.
Contohnya: ilmu-ilmu alam yang dahulu memiliki pendekatan secara empiris
yang bertujuan mempelajari tentang adanya alam semesta. Berkat adanya
penelitian yang berkelanjutan, saat ini telah berkembang menjadi berbagai
disiplin ilmu, seperti ilmu fisika, kimia, kedokteran, geologi dan lain
sebagainya. Sehingga dapat dikatakan, bahwa setiap detik akan selalu
berkembang ilmu-ilmu baru.
Hal yang sama juga terjadi pada ilmu sosial yang sebelumnya
melakukan pendekatan secara empiris dan normative dengan mempelajari
hubungan antara manusia. Kini, melalui penelitian, ilmu sosial telah
berkembang menjadi banyak cabang, seperti ilmu politik, sosiologi, ekonomi,
antropologi, psikologi, dan masih banyak cabang ilmu sosial yang lain. selain
dua cabang ilmu tersebut, terdapat pula pengetahuan budaya yang
perkembangannya menggunakan pendekatan normatif. Pendekatan ini
digunakan untuk mempelajari pengaruh peristiwa terhadap budaya yang telah
ada, sehingga pengetahuan budaya ini, melalui penelitian dapat berkembang
menjadi berbagai ilmu seperti falsafah, hukum, sastra, musik, seni,dan lain
sebagainya.
Cabang ilmu yang lebih khusus, akan memungkinkan perkembanagan
teknologi terjadi sangat cepat. Semuanya itu merupakan bagian penerapan
adanya penelitian. Hasil suatu riset disebut penemuan (findings) yang
berbentuk kesimpulan dan rekomendasi. Hal ini berarti hasil tersebut akan
berguna bagi berbagai pihak (Abisujak, 1981):
1) Bagi ilmu pengetahuan sendiri sesuai dengan tujuan pengembangan
pengetahuan.

5
2) Bagi orang-orang yang berminat untuk menerapkan hasil-hasil yang telah
dirumuskan untuk maksud pelayanan/operasional atau perencanaan suatu
program.
3) Bagi orang-orang yang bermaksud mengadakan penelitian yang sama
dengan populasi atau objek lain atau penelitian lanjutan.
Oleh karena itu suatu karya riset harus memenuhi kriteria berikut, yaitu:
jelas, terbuka, jujur dan sistematik, atau dengan perkataan lain dapat
dilaksanakan kembali oleh orang lain dengan cara-cara yang sama
(reproducable), kecuali riset yang bersifat rahasia. Landasan riset pada
dasarnya ialah ilmu pengetahuan (science), dan ilmu pengetahuan itu sendiri
dikembangkan melalui penelitian. Jadi, terdapat kaitan yang erat antara
penelitian dan ilmu pengetahuan.

Ruang Lingkup Penelitian Kebidanan


Penelitian kebidanan memiliki ruang lingkup yang berdeba dengan
penelitian lainnya. Ruang lingkup penelitian kebidanan mencakup kategori
sebagaimana tersebut dibawah ini:
a. Kehamilan
Lingkup penelitian ini adalah tentang segala bentuk penelitian yang
membahas tentang berbagai masalah-masalah kehamilan, seperti
perubahan-perubahan fisiologi atau psikologis yang terjadi selama
kehamilan, dampak perubahan tersebut pada ibu, atau keluarga serta
masalah lain seperti adanya masalah perdarahan per vaginam, hipertensi
gravidarum, nyeri perut bawah, nyeri kepala, gerakan janin tidak terasa,
status gizi ibu hamil, dan lain sebagainya.
b. Persalinan
Lingkup ini membahas tentang berbagai masalah-masalah yang
terjadi dalam proses persalinan, seperti cepat atau tidaknya proses
persalinan (kala I, II, III, dan IV), dan teknik-teknik yang tepat dalam
membantu proses persalinan.

6
c. Nifas (Pasca Persalinan)
Lingkup ini membahas berbagai masalah nifas, seperti masalah
proses laktasi dan menyusui, respons orang tua terhadap bayi baru lahir,
kebutuhan masa nifas, berbagai masalah yang sering terjadi seperti nyeri,
infeksi, perawatan payudara, perineum, senam nifas, dan lain sebagainya.
d. Patologi Kebidanan
Lingkup ini membahas berbagai masalah patologi kebidanan, seperti
adanya penyakit pada masa kehamilan atau persalinan, antara lain ibu
hami dengan penyakit tuberkulosis paru, gagal ginjal, hipertensi, diabetes,
asma, atau penyakit infeksi seperti sifilis, toksoplasmosis, hepatitis, atau
penyakit lain seperti anemia kehamilan, hiperemisis, abortus,
molahidatidosa, preeklamsia, solusio plasenta, plasenta previa, letak
lintang, bendungan ASI, dan tromboplebitis, dan lain sebagainya.
e. Kebidanan Komunitas
Lingkup ini membahas berbagai masalah kebidanan di komunitas,
seperti kematian ibu dan bayi, kehamilan remaja, unsafe abortion, bayi
berat lahir rendah, tingkat kesuburan, pertolongan persalinan oleh non-
kesehatan, prilaku sosial budaya yang berpengaruh pada masalah
kebidanan dan penyakit menular seksual.
f. Neonatus, Bayi dan Balita
Lingkup ini membahas tentang berbagai masalah pada neonatus,
bayi dan anak balita di antaranya adaptasi bayi baru lahir, adanya infeksi,
rawat gabung, tumbuh kembang, serta masalah lain, seperti trauma lahir,
dan berbagai penyakit pada bayi seperti bercak mongol, hemangioma,
ikterik, diaper rush, diare, infeksi, dan lain sebagainya.
g. Keluarga Berencana
Lingkup ini membahas berbagai masalah yang berkaitan dengan
keluarga berencana mulai dari efektivitas penggunaan KB, dampak,
cara/metode, konseling, dan lain sebagainya.
h. Kesehatan Reproduksi
Lingkup ini membahas berbagai masalah yang berkaitan dengan
kesehatan reproduksi, seperti infertilitas, sexual transmited disease atau

7
penyakit menular seksual, gangguan haid, pelvic inflamantory disease,
aborsi dan penyakit keganasan, kekerasan, perkosaan, pelecehan seksual,
single parent, perkawinan usia muda, drug abuse, pekerja seks komersial,
dan lain sebagainya

4. Sistematika Langkah-Langkah Penelitian


Metode ilmiah merupakan hasil sintesis dari proses berfikir ilmiah berangkat
dari suatu permasalahan yang perlu dicari jawaban atau pemecahan masalahnya
melalui kajian data empiris dalam suatu langkah-langkah kegiatan ilmiah atau
penelitian. Proses tersebut dilakukan secara sistematis dan terkontrol melalui
tahapan-tahapan berikut:
 Menemukan masalah penelitian yang mendorong untuk dicari pemecahan
atau solusinya. Ide masalah dapat ditemukan dari fakta-fakta di lapangan yang
tidak sesuai dengan teori atau terdapat kesenjangan antara teori dengan
kenyataan di lapangan.
 Menyusun kerangka permasalahan dalam bentuk rumusan masalah yang jelas
batasannya. Masalah yang telah ditemukan dan didukung dengan fakta atau
data terkait. Selain dengan melakukan observasi dapat juga dilakukan studi
pendahuluan untuk mendapatkan data atau fakta yang sesuai dengan
masalahnya.
 Menyusun pemecahan masalah dalam bentuk dugaan sementara yang disebut
hipotesis. Hipotesis digunakan untuk mengutarakan jawaban sementara
terhadap masalah yang akan diteliti yang sifatnya masih praduga karena
masih harus dibuktikan kebenarannya melalui uji statistik.
 Melakukan pengujian terhadap hipotesis yang telah diajukan. Hasilnya ada
dua kemungkinan yaitu hipotesis diterima atau ditolak.
 Merumuskan pemecahan masalah berdasarkan hasil uji hipotesis.

Secara garis besar, tahapan penelitian digambarkan dalam skema dibawah ini:

8
5. Jenis-jenis penelitian
a. Berdasarkan tujuan
1) Penelitian eksploratif, adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan
untuk mengekplorasi fenomena yang menjadi sasaran penelitian.
2) Penelitian pengembangan (developmental research), adalah penelitian
yang dilakukan untuk mengembangan suatu konsep atau prosedur
tertentu.
3) Penelitian verifikatif, merupakan penelitian yang dilakukan dengan
tujuan membuktikan kebenaran suatu teori pada waktu dan tempat
tertentu.

b. Berdasarkan sifat dasar

1) Penelitian historis, yaitu membuat konstruksi masa lampau secara


sistematis dan objektif dengan cara mengumpulkan mengevaluasi
memverifikasi dan mengidentifikasi bukti-bukti untuk merenggangkan
fakta-fakta dan bukti-bukti guna memperoleh kesimpulan yang akurat

2) Penelitian deskriptif, yaitu berusaha memberikan dengan sistematis


dan cermat fakta fakta-aktual dan sifat populasi tertentu

3) Penelitian perkembangan yaitu menyelidiki pola dan proses


pertumbuhan dan perubahan sebagai fungsi dari waktu

9
4) Penelitian kasus dan penelitian lapangan yaitu memusatkan perhatian
pada suatu kasus secara intensif yang terperinci mengenai latar
belakang keadaan yang sekarang yang dipermasalahkan

5) Penelitian korelasional yaitu melihat hubungan antara dua gejala atau


lebih berdasarkan koefisien korelasinya

6) Penelitian kausal komparatif, yaitu menyelidiki kemungkinan sebab


akibat terjadinya suatu fenomena

7) Penelitian tindakan yaitu penelitian dilakukan untuk mengembangkan


keterampilan-keterampilan baru atau cara cara pendekatan guru dan
untuk memecahkan masalah

c. Berdasarkan pendekatan

Berdasarkan pendekatan yang dipakai, penelitian dapat dibedakan


menjadi penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Masing-masing
pendekatan tersebut memiliki paradigma, asumsi, karakteristik
sendirisendiri. Kedua pendekatan penelitian tersebut dapat dilakukan
dengan cara simultan dan saling mengisi sesuai dengan kebutuhan,
sehingga dapat diwujudkan proses penelitian yang komprehensif.

d. Berdasarkan metode

1) Penelitian longitudinal (longitudinal research) adalah penelitian yang


dilakukan dengan metode longitudinal (longituninal method), yaitu
metode penelitian yang membutuhkan waktu yang lama, berbulan-
bulan bahkan bertahun, secara berkesinambungan.

2) Penelitian cross-sectional (cross-sectional research) merupakan


penelitian yang dilakukan dengan metode cross sectional (cross-
sectional method), yaim metode penelitian yang dilakukan dengan
mengambil waktu tertentu yang relative pendek dan tempat tertentu.

6. Masalah Penelitian

a. Pengertian masalah penelitian

Masalah adalah suatu kesenjangan (gap) antara teori dan kenyataan


atau perbedaan antara teori dengan prakteknya. Masalah ini biasanya
muncul dan ditemukan oleh mahasiswa pada saat melakukan praktikum di
lahan praktik. Berbekal pengetahuan melalui praktik yang telah dipelajari
sebelumnya, namun terkadang kenyataan di lapangan tidak sesuai dengan

10
apa yang telah dipelajarinya. Sebenarnya kesenjangan tidak hanya
dirasakan oleh mahasiswa tapi oleh semua orang yang berkecimpung
dalam dunia akademik maupun praktisi di dunia kerja. Untuk mengatasi
kesenjangan yang dirasakan oleh seseorang yang berkecimpung baik di
dunia akademisi maupun praktisi, maka perlu dirumuskan dan ditentukan
terlebih dahulu masalah apa yang layak diangkat untuk dicari jawabannya
melalui sebuah penelitian.

b. Jenis Masalah Penelitian

Masalah dalam penelitian menurut Sugiono (2019) dapat dikategorikan


berdasarkan tiga jenis yaitu :

1) Permasalahan Deskriptif merupakan permasalahan dengan variabel


mandiri baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang
berdiri sendiri). Dalam penelitian ini, peneliti tidak membuat
perbandingan variabel yang satu pada sampel yang lain, hanya
mencari hubungan variabel yang satu dengan variabel yang lain.

2) Permasalahan Komparatif merupakan rumusan masalah penelitian


yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua
atau lebih sampel yang berbeda pada waktu yang berbeda.

3) Permasalahan Asosiatif Merupakan rumusan masalah penelitian


yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
Terdapat tiga bentuk hubungan, yaitu :
 Hubungan simetris
 Hubungan kausal
 Hubungan interaktif/ resiprocal/ timbal balik

c. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan penelitian yang
akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data dalam sebuah
penelitian. Rumusan masalah dibuat mengacu kepada uraian masalah pada
latar belakang, kemudian diidentifikasi secara spesifik sehingga rumusan
masalah jelas dan fokus.

d. Teknik Penulisan Masalah Penelitian


1) Kalimat disusun dalam bentuk kalimat tanya, supaya pertanyaan lebih
bersifat tajam dan khas.
2) Substansi yang dikemukakan pada pertanyaan penelitian lebih
spesifik dan tidak bermakna ganda.
3) Pertanyaan dikemukakan secara terpisah apabila terdapat beberapa
pertanyaan atau beberapa permasalahan.

11
7. Tujuan dan Manfaat Penelitian
a. Rumusan tujuan
Tujuan penelitian merupakan arah atau acuan suatu penelitian yang
memberikan arahan bagi peneliti secara jelas apa yang akan dicapai.
Tujuan penelitian harus dirumuskan dalam bentuk pernyataan secara jelas
dan terukur. Tujuan penelitian pada umumnya dibedakan menjadi dua
yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.

1) Tujuan Umum
Pernyataan satu tujuan dalam lingkup besar yang erat dengan
pertanyaan dalam rumusan masalah.

2) Tujuan Khusus
Pernyataan tujuan dalam lingkup kecil, yang merupakan turunan
dari tujuan umum. Tujuan khusus dinyatakan lebih operasional dan
menjadi arahan secara detail untuk tahapan penelitian selanjutnya.

b. Focus Manfaat
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan, kepentingan program pemerintah, dan
tempat penelitian tersebut dilaksanakan. Manfaat penelitian harus
diuraikan secara terinci apa manfaat panelitian nanti. Secara spesifik,
manfaat penelitian terdiri dari 2 aspek sebagai berikut:

1) Manfaat Teoritis

Hasil penelitian di bidang rekam medis dan informasi kesehatan


dapat menambah wawasandan pengembangan ilmu pengetahuan di
bidang tersebut, yang manfaatnya dapat dirasakan oleh akademisi baik
mahasiswa, dosen, instruktur, serta peneliti yang concern dalam bidang
rekam medis dan informasi kesehatan.

2) Manfaat Praktis

Hasil penelitian di bidang rekam medis dan informasi kesehatan


dapat digunakan sebagai masukan terhadap kebijakan di tingkat
manajemen ataupun praktisi dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan citra
rumah sakit.

12
DAFTAR PUSTAKA

Kountur, Rony. 2007. Metode Penelitian. Jakarta: PPM

Masturoh, Imas. Nauri Anggita T. 2018. Metodologi Penelitian Kesehatan.


Jakarta: Kementrian Kesehatan Republic Indonesia

Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodelogi Penilitian Kesehatan.cet.ketiga. PT.


Rineka Cipta: Jakarta.
Sedarmayanti dan Hidayat. 2011. Metodologi Penelitian. Bandung: CV Mandar
Maju
Siyanto,Sandu.2015. Dasar Metodelogi Penelitian.Yogyakarta: Literasi Media
Publishing.

Zakariah, M.Ashkari, dkk.2020. Metodologi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif,


Action Research, Research And Development (R N D). Jakarta: Yayasan
Pondok Pesantren Al Mawaddah Warrahmah Kolaka

13

Anda mungkin juga menyukai