Jokowi tidak fokus pada Nawacita. Puncak konflik ketidaksesuaian kognitif dan
perilaku Jokowi dengan nawacita terjadi saat situasi konflik antara KPK dan Polri.
mengalami perilaku penyanderaan. Ada dua hal yang mengingat perilaku Jokowi,
yakni anggaran negara yang masih tersisa dari pemerintahan lama, dan
tidak diterapkan pemerintah dalam menyikapi kontroversi antara Polri dan KPK.
Nawacita yang dimaksud adalah poin 2 dan 4. Nawacita poin 2 menyatakan: kita
bersih, efektif, demokratis dan terpercaya. Isi Nawacita ke-4: Kami akan menolak
juga melakukan kesalahan besar, melalui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
pemberian remisi dan pembebasan bersyarat bagi narapidana tindak pidana luar
dan terpercaya. Pidato untuk mencabut pengetatan remisi bagi koruptor bukanlah
bentuk reformasi untuk membangun sistem yang bebas korupsi dan amanah.
dalam 100 hari kerja kabinat kerja, banyak menteri di kabinet kerja yang belum
kinerja 100 hari tersebut. Masih ada waktu dan kesempatan kepada pemerintahan
untuk memperbaiki