Anda di halaman 1dari 2

Pengembangan dan Identitas Individu

Identitas diri adalah proses menjadi seorang individu yang unik dengan peran yang penting
dalam hidup; suatu kesadaran akan kesatuan dan kesinambungan pribadi; serta keyakinan
relatif stabil sepanjang rentang kehidupan dan pengorganisasian dorongan-dorongan (drives),
kemampuan-kemampuan (abilities), keyakinan-keyakinan (beliefs), dan pengalaman ke
dalam citra diri (image of self) yang konsisten meliputi kemampuan memilih dan mengambil
keputusan.
Pengembangan dan identitas individu dibentuk oleh budaya orang itu sendiri, kelompok,
maupun dari pengaruh kelembagaan. Di sekolah, tema ini biasanya muncul dalam satuan dan
kursus yang berhubungan dengan psikologi dan antropologi.

Sekolah Dasar/awal
Pengembangan individu dimulai dari proses sederhana seperti mengamati laki-laki ,
perempuan, dan orang dewasa yang lebih tua, melihat album foto keluarga, mengingat
prestasi masa lalu dan memproyeksikan diri ke masa depan, dan membandingkan pola
perilaku yang terlihat pada orang-orang dari kelompok usia yang berbeda adalah kegiatan
yang tepat untuk mengembangkan identitas pribadi dalam konteks keluarga, teman sebaya,
sekolah, dan masyarakat.
Sekolah Menengah
 Identitas diri dianggap penting ketika seseorang memasuki masa remaja
 Masalah identitas pribadi difokuskan kembali ketika siswa mulai menjelaskan dirinya
sendiri dalam hubungannya dengan orang lain dalam masyarakat dan budaya.
 Faktor-faktor penting yang memberikan peran dalam proses pengembangan, minat, dan
identitas individu pada masa anak sekolah menengah yaitu :
a. Faktor keluarga, berkaitan dengan pola asuh
b. Faktor lingkungan, jika faktor lingkungan lebih dominan daripada keluarga akan
berdampak buruk bagi perkembangan identitas remaja.
c. Faktor fisik, tidak jarang remaja yang minder karena perbedaan fisik dengan
temannya.
d. Faktor kognitif, cara berpikir seseorang akan menentukan jati dirinya yang
sebenarnya
e. Faktor emosi, apabila seseorang dalam menghadapi apapun selalu emosi dan tidak
bisa bersikap dingin hati maka akan berpengaruh pada perkembangan identitas
dirinya.
f. Faktor sosial, jika anak aktif dan bergaul secara positif di lingkungan sosial akan
berdampak positif pula.
g. Faktor moral, pola asuh orang tua akan berpengaruh pada moral anak
h. Faktor budaya, yakni ciri khas yang ada sejak dia dilahirkan sesuai dengan budaya
orang tua yang melahirkannya
Sekolah Menengah Atas
 Siswa perlu menghadapi banyak kesempatan untuk memeriksa pola perilaku manusia
kontemporer, menggunakan metode dari ilmu perilaku untuk menerapkan konsep inti
yang diambil dari psikologi, psikologi sosial, sosiologi, dan antropologi karena mereka
berlaku untuk individu, masyarakat, dan budaya.
 Pada masa ini kesadaran akan identitas dan mendefinisikan kembali “Siapakah” ia saat ini
dan akan menjadi “siapakah” atau menjadi “apakah” ia pada masa yang akan datang.

 Jangan ada di slide


Pelaksanaan pengembangan dan identitas individu di sekolah dapat dibantu dengan layanan
konseling dan kegiatan ekstrakurikuler. Layanan konseling membantu peserta didik agar
mandiri dan berkembang secara optimal dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi,
sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karir. Selain itu ada pula kegiatan
ekstrakurikuler seperti kepramukaan, Palang Merah Remaja, PASKIBRAKA, dll yang
berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai dengan
potensi, minat, dan bakat mereka.

Anda mungkin juga menyukai