Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH : ANTROPOLOGI KESEHATAN

Peran Antropologi Kesehatan Dalam Perspektif Keperawatan

Sri Fifi Safitri


(105111101719)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah selalu kita ucapkan kalimat suci, kalimat mulia


kepada Dzat yang Maha Suci, Maha Mulia, Maha Bijaksana, Ialah Allah
SWT. Satu-satunya Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi berserta
isinya, yang menciptakan segala sesuatu yang ada dibumi yang mampu
dijangkau oleh mata manusia maupun tidak dapat dijangkau oleh mata
manusia. Alhamdulillah dengan bantuan Allah SWT. akhirnya makalah
yang berjudul “Peran Antropologi Kesehatan Dalam Perspektif
Keperawatan” bisa terselesaikan dengan waktu yang tepat.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di
dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak


khususnya kepada Dosen Antropologi Kesehatan Bapak Dr. Muhammad
Tahir, M. Si yang telah membimbing saya dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Makassar, 22 November 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................... ii
Daftar Isi................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................. 1
B. Ruang Lingkup Masalah............................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Antropologi................................................................. 3
B. Antropologi Kesehatan.................................................................. 3
C. Peran Antropologi Kesehatan dalam Perspektif Keperawatan.... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................... 9
B. Saran............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan adalah salah satu jurusan atau program studi yang
saat ini cukup banyak memiliki mahasiswa diseluruh penjuru dunia
terkhusus di Indonesia. Berdasarkan Renstra Kementrian Kesehatan
2015-2019 bahwa untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit (RS) masih menghadapi kendala kekurangan tenaga kesehatan di
RS, sehubungan dengan itu, berikut adalah jumlah program studi yang
mewadahi mahasiswa kesehatan di Indonesia.

Jumlah Program Studi (Prodi) Kesehatan di Perguruan Tinggi (PT),


masing-masing sebanyak 719 PTN, 2.624 PTS, 463 PTK, dan 34 PTA.
Sehingga total keseluruhan berjumlah 3.840 dimana paling banyak
adalah jenjang Diploma 3.

Sementara jika dilihat ari sebaran PT yang memiliki Prodi


Kesehatan, Provinsi Jawa Timur menduduki jumlah terbanyak dengan
175 PT, diikuti oleh Jawa Barat (135), dan Sumatera Utara (129).
Sedangkan jumlah PT Kesehatan di Indonesia yang memiliki prodi
Kesehatan adalah 1.379.

Jika dilihat dari jumlah mahasiswa Prodi Kesehatan di PT, jumlah


paling banyak ada di kelompok kesehatan Keperawatan sebesar
30.58%, disusul Kebidanan dan Kesehatan Masyarakat. Sedangkan,
untuk Mahasiswa Kelompok Kesehatan Kefarmasian berada di urutan
kelima setelah kedokteran dan Kedokteran Gigi sebesar 9,66%.

Di jurusan atau prodi keperawatan itu sendiri yang tugas utamanya


sebagai pemberi Asuhan Keperawatan yang mana substansinya
sebagai pelaksana sekaligus pengedukasi bagi pasien, keluarga dan
masyarakat, tentunya harus selalu berhadapan dan berkomunikasi

1
dengan masyarakat. Baik itu masyarakat yang sehat, maupun
masyarakat yang sakit. Untuk itu, sangat penting bagi seorang perawat
untuk mempelajari bagaimana sikap dan perilaku masyarakat ataupun
pasien dan keluarganya sebab Indonesia merupakan Negara
Kepulauan yang terbesar dan memiliki ribuan keanekaragaman budaya
yang tersebar di seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh
sebab itu, mahasiswa Keperawatan harus mempelajari Antropologi
khususnya dalam bidang Kesehatan.

B. Ruang Lingkup Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan Antropologi?
2. Apakah yang dimaksud dengan Antropologi Kesehatan?
3. Bagaimana peran Antropologi Kesehatan dalam perspektif
Keperawatan?

BAB II

2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Antropologi
Dalam kenyataannya, Antropologi mempelajari semua makhluk
manusia yang pernah hidup pada semua waktu dan semua tempat
yang ada dimuka bumi ini. Makhluk manusia ini hanyalah satu dari
sekian banyak bentuk makhluk hidup yang ada di bumi ini yang
diperkirakan muncul lebih dari 4 milyar tahun yang lalu. Antropologi
bukanlah satu satunya ilmu yang mempelajari manusia. Ilmu-ilmu lain
seperti ilmu Politik yang mempelajari ekonomi manusia atau ilmu
Fisiologi yang mempelajari tubuh manusia dan masih banyak lagi ilmu-
ilmu lain, yang mempelajari manusia. Tetapi ilmu-ilmu ini tidak
mempelajari atau melihat manusia secara menyeluruh atau dalam ilmu
Antropologi disebut dengan Holistik, seperti yang dilakukan oleh
Antropologi. Antropologi berusaha untuk melihat segala aspek dari diri
makhluk manusia pada semua waktu dan di semua tempat, seperti:
Apa yang secara umum dimiliki oleh semua manusia? Dalam hal apa
saja mereka itu berbeda? Mengapa mereka bertingkah laku seperti itu?
Ini semua adalah beberapa contoh pertanyaan mendasar dalam studi-
studi Antropologi.

B. Antropologi Kesehatan
Antropologi kesehatan adalah studi tentang pengaruh unsur-unsur
budaya terhadap penghayatan masyarakat tentang penyakit dan
kesehatan (Solita Sarwono,1993). Definisi yang dibuat Solita ini masih
sangat sempit karena antropologi sendiri tidak terbatas hanya melihat
penghayatan masyarakat dan pengaruh unsur budaya saja. Antropologi
lebih luas lagi kajiannya dari itu seperti Koentjaraningrat mengatakan
bahwa ilmu antropologi mempelajari manusia dari aspek fisik, sosialm
budaya (1984;76). Pengertian Antropologi Kesehatan yang diajukan
Foster/Anderson merupakan konsep yang tepat karena termaktub

3
dalam pengertian ilmu antropologi seperti disampaikan Koentjaraningrat
di atas. Menurut Foster/Anderson, Antropologi kesehatan mengkaji
masalah-masalah kesehatan dan penyakit dari dua kutub yang berbeda
yaitu kutub biologi dan kutub sosial budaya.
1. Pokok perhatian kutub Biologi:
a. Pertumbuhan dan perkembangan manusia
b. Peranan penyakit dalam evolusi manusia
c. Paleopatologi (studi mengenai penyakit-penyakit purba)
2. Pokok perhatian kutub sosial-budaya:
a. Sistem medis tradisional (etnomedisin)
b. Masalah petugas-petugas kesehatan dan persiapan profesional
mereka
c. Tingkah laku sakit
d. Hubungan antara dokter dan pasien
e. Dinamika dari usaha memperkenalkan pelayanan kesehatan
barat kepada masyarakat tradisional.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Antropologi Kesehatan


adalah disiplin yang memberi perhatian pada aspek-aspek biologis dan
sosio-budaya dari tingkah laku manusia, terutama tentang cara-cara
interaksi antara keduanya disepanjang sejarah kehidupan manusia,
yang mempengaruhi kesehatan dan penyakit pada manusia
(Foster/Anderson, 1986;1-3).

Menurut Weaver, Antropologi Kesehatan adalah cabang dari


antropologi terapan yang menangani berbagai aspek dari kesehatan
dan penyakit (weaver, 1968;1)

Menurut Hasan dan Prasad, Antropologi Kesehatan adalah cabang


dari ilmu mengenai manusia yang mempelajari aspek-aspek biologi dan
kebudayaan manusia (termasuk sejarahnya) dari titik tolak pandangan
untuk memahami kedokteran (medical), sejarah kedokteran (medico-

4
historical), hokum kedokteran (medico-legal), aspek sosial kedukteran
(medico-social) dan masalah-masalah kesehatan manusia (Hasan dan
Prasad, 1959;21-22)

Menurut Hochstrasser, Antropologi Kesehatan adalah pemahaman


biobudaya manusia dan karya-karyanya, yang berhubungan dengan
kesehatan dan pengobatan (Hochstrasser dan Tapp, 1970;245).

Menurut Lieban, Antropologi Kesehatan adalah studi tentang


fenomena medis (Lieban, 1973, 1034)

Menurut Fabrega, Antropologi Kesehatan adalah studi yang


menjelaskan:
1. Berbagai faktor, mekanisme dan proses yang memainkan peranan
didalam atau mempengaruhi cara-cara dimana individu-individu dan
kelompok-kelompok terkena oleh atau berespons terhadap sakit
dan penyakit.
2. Mempelajari masalah-masalah sakit dan penyakit dengan
penekanan terhadap pola-pola tingkah laku. (Fabrega, 1972, 167)

Dari definisi-definisi yang dibuat oleh ahli-ahli antropologi mengenai


Antropologi Kesehatan seperti tersebut diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa Antropologi Kesehatan mencakup:
1. Mendefinisikan secara komprehensif dan interpretasi berbagai
macam masalah tentang hubungan timbal-balik biobudaya, antara
tingkah laku manusia dimasa lalu dan masa kini dengan derajat
kesehatan dan penyakit, tanpa mengutamakan perhatian pada
penggunaan praktis dari pengetahuan tersebut;
2. Partisipasi professional mereka dalam program-program yang
bertujuan memperbaiki derajat kesehatan melalui pemahaman
yang lebih besar tentang hubungan antara gejala bio-sosialbudaya
dengan kesehatan, serta melalui perubahan tingkah laku sehat

5
kearah yang diyakini anakn meningkatkan kesehatan yang lebih
baik.

C. Peran Antropologi Kesehatan Dalam Perspektif Keperawatan


Antropologi mempunyai pandangan tentang pentingnya
pendekatan budaya. Budaya merupakan pedoman individual sebagai
anggota masyarakat dan bagaimana cara memandang dunia,
bagaimana mengungkapkan emosionalnya dan bagaimana
berhubungan dengan orang lain, kekuatan supranatural atau Tuhan
serta lingkungan alamnya. Budaya itu sendiri diturunkan dari suatu
generasi ke generasi selanjutnya dengan cara menggunakan simbol,
bahasa, seni dan ritual yang dilakukan dalam perwujudan kehidupan
sehari-hari. Di sisi lain, latar belakang budaya mempunyai pengaruh
yang penting dalam berbagai aspek kehidupan manusia (kepercayaan,
perilaku, persepsi, emosi, bahasa, agama, ritual, struktur keluarga, diet,
pakaian, sikap terhadap sakit, dll). Selanjutnya hal-hal tersebut
tentunya akan mempengaruhi status kesehatan masyarakat dan pola
pelayanan kesehatan yang ada di masyarakat tersebut.

Secara umum, antropologi kesehatan senantiasa memberikan


sumbangan pada ilmu kesehatan lain sebagai berikut :
1. Memberikan suatu cara untuk memandang masyarakat secara
keseluruhan termasuk individunya. Dimana cara pandang yang
tepat akan mampu untuk memberikan kontribusi yang tepat dalam
meningkatkan kesejahteraan suatu masyarakat dengan tetap
bertumpu pada akar kepribadian masyarakat yang membangun.
2. Memberikan suatu model yang secara operasional berguna untuk
menguraikan proses sosial budaya bidang kesehatan. Memang
tidak secara tepat meramalkan perilaku individu dan kemungkinan
luasnya pilihan yang akan dilakukan bila masyarakat berada pada
situasi yang baru.

6
3. Sumbangan terhadap metode penelitian dan hasil penelitian. Baik
dalam merumuskan suatu pendekatan yang tepat maupun
membantu analisis dan interpretasi hasil tentang suatu kondisi yang
ada di masyarakat.

Ada beberapa ilmu yang berhubungan dengan antropologi dan


saling berkontribusi dalam memberikan sumbangan untuk
perkembangan ilmu lain. Misalnya dalam bidang biologi, antropologi
keperawatan menggambarkan teknik dan peneman ilmu-ilmu
kedokteran dan variasinya, termasuk mikrobiologi, biokimia, genetic,
parasitology, patologi, nutrisi dan epidemiologi. Hal ini memungkinkan
untuk menghubungkan antara perubahan biologi yang didapatkan
dengan menggunakan teknik tersebut terhadap faktor-faktor sosial dan
budaya di masyarakat tertentu. Contoh: penyakit keturunan albinism di
suatu daerah di Nusa tenggara Timur ditransmisikan melalui gen resesif
karena pernikahan diantara anggota keluarga. Secara umum,
antropologi keperawatan senantiasa memberikan sumbangan pada
ilmu kesehatan lain: memberikan suatu cara untuk memandang
masyarakat secara keseluruhan termasuk individunya. Dimana cara
pandang yang tepat akan mampu untuk memberikan kontribusi yang
tepat dalam meningkatkan kesejahteraan suatu masyarakat dengan
tetap bertumpu pada akar kepribadian masyarakat yang membangun.
Contoh pendekatan sistem, holistic, emik, relativisme yang menjadi
dasar pemikiran antropologi dapat digunakan untuk membantu
menyelesaikan masalah dan mengembangkan situasi masyarakat
menjadi lebih baik. Memberikan suatu model yang secara operasional
berguna untuk menguraikan proses sosial budaya bidang kesehatan.
Sumbangan terhadap metode penelitian dan hasil penelitian. Baik
dalam merumuskan suatu pendekatan yang tepat maupun membantu
analisis dan interpretasi hasil tentang suatu kondisi yang ada di
masyarakat.

7
Ada beberapa ilmu yang memberikan sumbangan terhadap
antropologi keperawatan, antara lain:
1. Antropologi fisik/biologi/ragawi, contoh: nutrisi mempengaruhi
pertumbuhan, bentuk tubuh variasi penyakit. Selain itu juga
mempelajari evolusi penyakit sebagai akibat faktor budaya, migrasi
dan urbanisasi.
2. Etnomedisin, awalnya mempelajari tentang pengobatan pada
masyarakat primitive atau yang masih dianggap tradisional, meski
dalam perkembangan lebih lanjut stereotipeini harus dihindari
karena pengobatan tradisional tidak selamanya terbelakang atau
salah.
3. Kepribadian dan budaya, adalah observasi terhadap tingkah laku
manusia diberbagai belahan dunia, misalnya: perawatan
schizophrenia disuatu daerah untuk mencari penyembuhan yang
tepat dan apat digunakan untuk mengevaluasi pola perawatan
penyakit yang sama.
4. Kesehatan masyarakat, dimana beberapa program kesehatan
bekerjasama dengan antropologi untuk menjelaskan hubungan
antara kepercayaan dan praktek kesehatan.

BAB III
PENUTUP

8
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Antropologi mempelajari semua makhluk manusia yang pernah hidup
pada semua waktu dan semua tempat yang ada dimuka bumi ini.
Makhluk manusia ini hanyalah satu dari sekian banyak bentuk makhluk
hidup yang ada di bumi ini yang diperkirakan muncul lebih dari 4 milyar
tahun yang lalu. Kemudian Antropologi Kesehatan adalah disiplin yang
memberi perhatian pada aspek-aspek biologis dan sosio-budaya dari
tingkah laku manusia, terutama tentang cara-cara interaksi antara
keduanya disepanjang sejarah kehidupan manusia, yang
mempengaruhi kesehatan dan penyakit pada manusia
(Foster/Anderson, 1986;1-3). Sementara peran antropologi dalam
perpektif keperawatan adalah:
1. Antropologi fisik/biologi/ragawi, contoh: nutrisi mempengaruhi
pertumbuhan, bentuk tubuh variasi penyakit. Selain itu juga
mempelajari evolusi penyakit sebagai akibat faktor budaya, migrasi
dan urbanisasi.
2. Etnomedisin, awalnya mempelajari tentang pengobatan pada
masyarakat primitive atau yang masih dianggap tradisional, meski
dalam perkembangan lebih lanjut stereotipeini harus dihindari
karena pengobatan tradisional tidak selamanya terbelakang atau
salah.
3. Kepribadian dan budaya, adalah observasi terhadap tingkah laku
manusia diberbagai belahan dunia, misalnya: perawatan
schizophrenia disuatu daerah untuk mencari penyembuhan yang
tepat dan apat digunakan untuk mengevaluasi pola perawatan
penyakit yang sama.
4. Kesehatan masyarakat, dimana beberapa program kesehatan
bekerjasama dengan antropologi untuk menjelaskan hubungan
antara kepercayaan dan praktek kesehatan.

9
B. Saran
Semoga makalah ini mampu memberikan informasi kepada para
pembaca terutama mahasiswa Keperawatan agar memahami lebih dalam
tentang peran Antropologi Kesehatan dalam Perspektif Keperawatan dan
juga sebaiknya pembaca menganalisa dengan teliti isi dari makalah ini
untuk di kritik jika ada kesalahan dalam pembuatan makalah ini agar
nantinya bisa diperbaiki untuk menjadi lebih baik kedepannya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Djoht Djekky R, 2002. PENERAPAN ANTROPOLOGI KESEHATAN


DALAM PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT PAPUA. Volume
1. No. 1, Agustus 2002. ANTROPOLOGI PAPUA. Papua: Laboratorium
Antropologi Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik
Universitas Cenderawasih.
Indirawaty, Syamsuddin AB, Sumarmi, 2018. DASAR-DASAR
PENERAPAN ANTROPOLOGI KESEHATAN. Ponorogo: WADE Group.
Siregar Leonard, 2002. ANTROPOLOGI DAN KONSEP KEBUDAYAAN.
Volume 1. No.1, Agustus 2002. ANTROPOLOGI PAPUA. Papua:
Laboratorium Antropologi Jurusan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu politik Universitas Cenderawasih.
Wathoni, Nasrul. 2016. JUMLAH PROGRAM STUDI DAN MAHASISWA
KESEHATAN, SERTA SEBARANNYA DI INDONESIA. Farmasetika.com.
(Diakses pada 22 November 2020 pukul 23.43 WITA).

Anda mungkin juga menyukai