PROPOSAL

PEKAN KREATIVITAS MAHASISWA

KEWIRAUSAHAAN (PKM-K)
PUPUK ORGANIK BERBAHASN DASAR LIMBAH
PABRIK GULA (BLOTONG)

OLEH:
AKHMAD DHOMIRI
NIM. 211314201826

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

STIKES WIDYAGAMA HUSADA
MALANG
 DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN
BAB II. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2. 1 Gagasan Produk Baru (Konsep produk, konsep marketing, konsep interated/

menciptakan kebutuhan pasar)

2. 2 Menentukan Peluang Usaha

2. 3 Memilih Lapangan Usaha dan Pengembangan Gagasan Baru

BAB III. METODE PELAKSANAAN

3.1 Proses Bisnis (Business Process)

3.1.1 Pemasaran/ Penjualan

3.2 Proses (Process)

3.2.1 Teknik/ Cara Membuat Produk Komoditas Usaha

3.3 Aktivitas (Activity)

BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
DAFTAR PUSTAKA

Program Studi Ilmu Keperawatan_STIKES Widyagama Husada

 BAB I
PENDAHULUAN

Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi

dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan. (Zimmerer, 2008).

Di Indonesia sendiri belum begitu banyak masyarakatnya yang

berwirausaha, sebagian besar menjadi karyawan atau buruh di negeri sendiri.
Mindset kesuksesan hanya didapatkan jika bekerja di kantoran dan perusahaan
yang besar mengakibatkan meningkatnya angka pengangguran, hal ini
dikarenakan kurangnya pengetahuan di masyarakat untuk memanfaatkan peluang
bisnis dan kurangnya pemikiran yang luas untuk menciptakan lapangan pekerjaan
baru. Saat ini petani di Indonesia masih menggunakan pupuk kimia sebagai bahan
, sedangkan untuk bahan organik masih belum diptimalkan. Pemberian pupuk
organik dapat memperbaiki sifat-sifat tanah, mempertahankan cadangan total
bahan organik tanah, menyeimbangkan penggunaan pupuk anorganik dalam
rangka mengurangi dampak negatifnya terhadap tanah, serta secara tidak langsung
meningkatkan produktivitas lahan.

Blotong merupakan limbah pabrik gula yang mengandung karbon,

nitrogen, fosfat, kalium dan mineral lain yang dapat dijadikan alternatif bahan
baku pembuatan pupuk organik melalui metode pengomposan, serta cukup
melimpah ketersediaannya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kualitas
pupuk organik yang dihasilkan dari proses pengomposan yang berasal dari
limbah blotong. Perkembangan industri yang semakin pesat, membawa dampak
positif ataupun dampak negative. Dampak positifnya adalah dapat mengurangi
angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sedangkan dampak
negatifnya adalah semakin banyaknya limbah industri yang dihasilkan.
Permasalahannya sekarang adalah tidak hanya mencari solusi bagaimana limbah
tersebut dapat bersahabat dengan manusia dan lingkungannya, namun akan lebih
penting lagi bagaimana limbah tersebut dapat diolah menjadi bahan yang lebih
bermanfaat. Sebagai contoh adalah industri gula nasional yang saat ini sedang

Program Studi Ilmu Keperawatan_STIKES Widyagama Husada

berkembang pesat. Hal ini menyebabkan semakin menumpuknya blotong yang
merupakan limbah pabrik gula.

Dari permasalahan diatas kami mencoba berwirausaha sebagai upaya

pelatihan diri bagi kami dan mengubah mindset bahwa lulusan sarjana tidak hanya
menjadi pekerja tetapi dapat membuka lapangan pekerjaan. Kami membuka usaha
produksi pupuk organik yang berbahan dasar limbah dari proses penggilingan
tebu di pabrik gula.

Program Studi Ilmu Keperawatan_STIKES Widyagama Husada

 BAB II

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2. 1 Gagasan Produk Baru (Konsep produk, konsep marketing, konsep

interated/ menciptakan kebutuhan pasar)
1. Konsep Produk

Jenis Usaha: Pupuk organik berbahan dasar limbah tebu

 Bahan-bahan makanan yang dipakai adalah bahan limbah yang

tidak terpakai

 Dilakukan oleh ahli

 Memiliki ijin usaha

2. Konsep Marketing

Pemasaran dilakukan dengan cara menawarkan produk ke petani

atau pelaku usaha tanaman hias, melalui media sosial (whatsapp,
facebook, aplikasi pesan antar makanan online).

3. Konsep Integrated/ Menciptakan Kebutuhan Pasar

Harga terjangkau disesuaikan dengan harga bahan dasar

pembuatan pupuk

2. 2 Menentukan Peluang Usaha

Sumber peluang usaha ini yaitu dari:

1. Diri sendiri, dengan melakukan pengamatan secara tidak langsung dari

kehidupan sehari-hari, seperti sudah banyaknya pelaku usaha tanaman
hias yang lebih uska menggunakan pupuk organik daripada pupuk kimia

2. Bahan dasar yang sangat melimpah dan tidak banyak orang yang tahu
proses pumbuatan pupuk yang bagus dari bahan dasar tersebut

Program Studi Ilmu Keperawatan_STIKES Widyagama Husada

 3. Dari latar belakang kesehatan, yaitu mengolah limbah supaya tidak
merusak lingkungan dan ekosistem

2.3 Memilih Lapangan Usaha dan Pengembangan Gagasan Baru

Perkembangan industri yang semakin pesat, membawa dampak

positif ataupun dampak negative. Dampak positifnya adalah dapat
mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Sedangkan dampak negatifnya adalah semakin banyaknya limbah industri
yang dihasilkan. Permasalahannya sekarang adalah tidak hanya mencari
solusi bagaimana limbah tersebut dapat bersahabat dengan manusia dan
lingkungannya, namun akan lebih penting lagi bagaimana limbah tersebut
dapat diolah menjadi bahan yang lebih bermanfaat. Sebagai contoh adalah
ndustri gula nasional yang saat ini sedang berkembang pesat. Hal ini
menyebabkan semakin menumpuknya blotong yang merupakan limbah
pabrik gula.
Pabrik Gula di daerah Malang adalah salah satu pabrik gula di Indonesia
yang menghasilkan blotong dan vinasse dalam jumlah besar setiap
tahunnya. Blotong adalah limbah pabrik gula yang berbentuk lumpur
berwarna gelap, yang sering dibuang sehingga menimbulkan polusi bau.
Blotong diproduksi sekitar 3,8% tebu yang digiling oleh suatu unit pabrik
gula [1]. Sedangkan vinasse merupakan limbah cair yang dihasilkan dari
proses pembuatan alkohol atau spritus. Dalam proses pembuatan 1 Liter
alcohol akan dihasilkan vinasse sebanyak 13 liter. Dari angka
perbandingan di atas, semain banyak alcohol yang diproduksi akan
semakin banyak pula vinasse yang dihasilkan. Secara umum, bentuk
blotong berupa serpihan serat-serat tebu yang mempunyai komposisi
humus, N- total, C/N, KIO, CaO dan MgO, yang cukup baik untuk
dijadikan bahan pupuk organik. Blotong dapat memperbaiki fisik tanah,
khususnya meningkatkan kapasitas menahan air, menurunkan laju
pencucian hara dan memperbaiki drainase tanah. Manfaat blotong sebagai
pupuk tanaman tebu dapat meningkatkan bobot dan rendemen tebu secara
signifikan untuk setiap 100 ton blotong per hektar tanaman tebu.

Program Studi Ilmu Keperawatan_STIKES Widyagama Husada

Program Studi Ilmu Keperawatan_STIKES Widyagama Husada
 BABA III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Proses Bisnis (Business Process)

3.1.1 Pemasaran/ Penjualan

Untuk mengawali penjualan produk, saya akan berjualan di pinggir

jalan depan rumah dengan menggunakan gerobak. Untuk strategi pemasaran,
saya menawarkan produk melalui teman dekat/ kenalan dekat, media sosial
seperti FB, WA, aplikasi go food dengan sasaran para ibu pekerja yang
memiliki anak dan tidak memiliki banyak waktu untuk membuat makanan
pendamping ASI bagi buah hati tercinta. Selain itu saya juga akan
memasarkannya melalui kegiatan masyarakat seperti kegiatan pertemuan ibu-
ibu PKK, dasawisma, arisan.

Produk yang akan saya pasarkan adalah produk yang jarang

ditemui di kalangan masyarakat umum, khususnya di pasar tradisional.
Keunggulan dari produk ini dengan produk makanan pendamping ASI
lainnya adalah fresh food (makanan cepat saji tanpa bahan pengawet/ bahan
kimia lainnya). Membuat makanan yang beraneka ragam agar tidak monoton,
pilih bahan makanan yang mudah dicerna, membuat kemasan semenarik
mungkin untuk menarik perhatian pembeli.

3.2 Proses (Process)

3.2.1 Teknik/ Cara Membuat Produk Komoditas Usaha

1) Siapkan alat dan bahan yang akan diolah

Persiapan alat:

√ Cangkul

√ Mesin mixer (traktor brujul)

√ Alat Penyemprot

Program Studi Ilmu Keperawatan_STIKES Widyagama Husada

 Persiapan Bahan

√ Blotong

√ Abu sisa pembakaran tebu

√ Bakteri pengompos

√ Tepung terigu

√ Polybag

2) Cara Membuat

√ Ratakan blotong di permukaan tanah

√ Tambahkan abu sisa pembakaran tebu

√ Campur 2 bahan tersebut

√ Tambahkan bakteri pengompos dan campur menggunakan tractor

√ Diamkan untuk beberapa hari sampai dengan bvau blotong

menghilang

√ Kemas di polybag atay media tanam lainnya

3.3 Aktivitas (Activity)

1) Perencanaan pembuatan produk

Dalam hal ini yang dilakukan adalah perencanaan bahan-bahan apa saja
yang dibutuhkan dalam sehari ini.

2) Pemilihan bahan

Pemilihan bahan disesuaikan dengan perencanaan yang telah dibuat.

Diusahakan memilih bahan yang berkualitas dan bahan baru (fresh).

Program Studi Ilmu Keperawatan_STIKES Widyagama Husada

 3) Pengecekan hasil pengolahan bahan

Setelah bahan selesai menjadi pupuk jadi, pupuk harus dilakukan

pengecekan bau, kontur dan kandungan bila perlu.

4) Pengemasan

Setelah selesai dilakukan pengecekkan hasil pengolahan, masing- masing

bahan ditempatkan di tempat yang sesuai selera pembeli.

5) Pendistribusian

Setelah dilakukan pengemasan, makanan siap di distribusikan sesuai

dengan alamat pemesan atau konsumen

Program Studi Ilmu Keperawatan_STIKES Widyagama Husada

 DAFTAR PUSTAKA

Santoso, Bambang Eddy. 2009. Limbah Pabrik Gula: Penanganan, Pencegahan

Dan Pemanfaatannya Dalam Upaya Program Langit Biru Dan Bumi Hijau.
Diakses dari http://fisika.brawijaya.ac.id/bss- ub//proceeding/PDF
%20FILES/BSS_357_1.pdf, pada 12 April 2014.
Gomez and Rodriguez, 2000. Effects of Vinasse on sugarcane (Saccharum
officinarum) Productivity. Rev. Fac. Agron. Vol. 17, No. 4, pp. 318-326.
[Anonim, 2008. Kompos. Diakses dari:
http://id.wikipedia.org/wiki/Kompos, pada 21 April 2014. [4]. Isroi, 2009.
Pupuk Organik Granul. http://isroi.worpress.com, 9 April 2009

Ariko dan Fitriani, M. 2009. Pemanfaatan Limbah Blotong Pabrik Gula

Cinta Manis Menjadi Pupuk Kompos Dengan Menggunakan Aktivator
Effective Microorganisme-4.

Dallzell, H. W. AJ. Riddlestone, K.R. Gray and K Thurairajan. 1987. Soil

management: compost production and use in tropical and subtropical
environments. FAO. Rome. Soil Bull 56:175-177

Sudirja, 2007. Modul Pembuatan Kompos: Standar Mutu Pupuk Organik

dan Pembenah Tanah. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I.
Lembang.

Program Studi Ilmu Keperawatan_STIKES Widyagama Husada