Anda di halaman 1dari 3

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA UNTUK MERANGSANG MOTIVASI

BERPRESTASI

Dalam artikel ini, saya akan menerangkan beberapa peranan orangtua yang berperan
untuk merangsang anaknya untuk memiliki motivasi berprestasi. Karena seperti yang kita
ketahui bahwa orang tua memiliki peran yang sangat intim untuk merangsang motivasi
berprestasi. Karena orang tua merupakan pendidikan pertama bagi anak-anaknya. Di dalam
dunia pendidikan, pendidikan yang diajarkan oleh orang tua merupakan pendidikan informal.
Maka dari itulah, orang tua memiliki kontribusi yang besar untuk mendorong dan mensupport
anaknya untuk memiliki motivasi berprestasi.

Motivasi merupakan suatu gejala psikologis dalam bentuk sebuah dorongan yang timbul
dalam diri seseorang. Dimana, motivasi tersebut dapat muncul secara sadar maupun tidak sadar
untuk melakukan suatu tindakan tertentu dan dengan tujuan tertentu pula. Terdapat dua jenis
motivasi , yaitu motivasi instrinsik yang dimana motivasi tersebut berasal dari dalam diri
seseorang dan motivasi ekstrinsik, merupakan motivasi yang timbul dari luar diri seseorang. (4).
Di antara banyak hal yang mempengaruhi motivasi berprestasi seorang anak, yaitu lingkungan
keluarga yang khususnya adalah orang tua (5). Pola asuh orang tua memiliki hubungan positif
terhadap motivasi belajar dengan kata lain pola asuh orang tua menentukan tingkat motivasi siswa
untuk berprestasi dalam belajarnya (6). Variabel independen (pola asuh orangtua demokratis, konsep
diri, kontrol diri) dan variabel dependen (motivasi belajar) dapat dikategorikan memiliki kontribusi yang
kuat. Apabila nilai pola asuh orangtua demokratis, dan kontrol diri tinggi, maka motivasi belajar siswa
akan tinggi juga (7).

Di atas telah disebutkan bahwa salah satu faktor pendukung dalam motivasi belajar anak
ialah peran orang tua. Pendidikan dalam keluarga merupakan basis pendidikan yang pertama dan
utama. Situasi keluarga yang harmonis dan bahagia akan melahirkan anak atau generasi penerus
yang baik dan bertanggung jawab. Peran orang tua yang seharusnya adalah sebagai orang
pertama dalam meletakkan dasar-dasar pendidikan terhadap anak-anaknya. Dengan hal tersebut,
kehidupan keluarga terutama peran orang tua merupakan lingkungan pendidikan pertama yang
mempunyai peranan penting dalam menentukan dan membina proses perkembangan anak. Tidak
menutup kemungkinan bahwa masalah yang dialami siswa di sekolah seperti rendahnya prestasi
belajar siswa dan berhasil tidaknya proses belajar siswa merupakan akibat atau lanjutan dari
situasi lingkungan keluarga yang tidak harmonis dan peran orang tua yang tidak dijalankan
dengan baik. (1)

Secara umum siswa yang memperoleh pola asuh yang baik dari kedua orangtuanya cenderung
memiliki kebiasaan-kebiasan yang baik dalam kehidupan kesehariannya. Pola asuh orangtua merupakan
salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar siswa (8). Pola kepemimpinan
orang tua juga merupakan faktor penting dalam mempengaruhi munculnya individu berprestasi. Apabila
pola asuh orang tua dapat menunjang motivasi berprestasi yang tinggi, tentu prestasi belajar siswa juga
akan tinggi. Selain dorongan dari luar motivasi berprestasi juga bisa tumbuh dari dalam diri individu itu
sendiri (9)

Selain itu, lingkungan dan peran orang tua dapat menjadi faktor munculnya motivasi dari
individu tersebut dikarenakan dapat memberikan dukungan serta informasi mengenai sisi positif
perkuliahan tersebut serta mendapatkan pekerjaan dan masa depan yang terjamin.Peran orang tua
bisa dikatakan sebagai membesarkan anak-anak yang melibatkan tanggung jawab serta aktivitas
di dalamnya (2). Selain perhatian orang tua, dalam mencapai hasil belajar yang maksimal, siswa
harus memiliki motivasi berpretasi. Siswa yang memiliki motivasi berprestasi cenderung akan
melakukan suatu hal yang lebih dari orang lain. Dengan kata lain, usaha yang mereka lakukan
diatas rata-rata kebanyakan orang. Atau berdasarkan dengan standar keunggulan dalam
mengerjakan suatu tugas (3)

Jurnal :

1. Hero, H., & Sni, M. E. (2018). Peran Orang Tua Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar
Siswa Kelas V Di Sekolah Dasar Inpres Iligetang. JRPD (Jurnal Riset Pendidikan
Dasar), 1(2), 129-139.
2. Putri, K., & Malik, R. (2020). Hubungan peran orang tua dengan motivasi berprestasi
mahasiswa angkatan 2016 Fakultas Kedokteran Universitas
Tarumanagara. Tarumanagara Medical Journal, 3(1), 127-132.
3. Sundari, L. (2017). Hubungan Perhatian Orang Tua dan Motivasi Berprestasi dengan
Prestasi Belajar Bahasa Indonesia. Joyful Learning Journal, 6(3), 168-175.
4. Meirizki, D. A., Hidayat, T., & Karyanta, N. A. (2011). Hubungan Pola Asuh Demokratis
Orang Tua dan Motivasi Berprestasi Dengan Kemandirian Belajar Mahasiswa Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto. WACANA, 3(1).
5. Mayangsari, M. D. (2016). Motivasi Berprestasi Mahasiswa Ditinjau dari Penerimaan
Orangtua. Jurnal Ecopsy, 1(1).
6. Nur, A. S., & Massang, B. (2016). Pengaruh pola asuh orang tua, konsep diri, dan motivasi
berprestasi terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas IX SMP Negeri di kota
Merauke. Suska Journal of Mathematics Education, 2(2), 89-96.
7. Komsi, D. N., Hambali, I. M., & Ramli, M. (2018). Kontribusi pola asuh orang tua demokratis,
kontrol diri, konsep diri terhadap motivasi belajar siswa. Psychology, Evaluation, and Technology
in Educational Research, 1(1), 55-61.
8. Budang, P., Wedyawati, N., & Fransiska, F. (2017). Korelasi Pola Asuh Orangtua dengan Hasil
Belajar Matematika pada Siswa Kelas IV SD Negeri 5 Tengadak. JURNAL PENDIDIKAN DASAR
PERKHASA: Jurnal Penelitian Pendidikan Dasar, 3(2), 349-356.
9. HERMAWAN EKO SUSANTO, A. K. I. F. (2013). Hubungan antara pola asuh orang tua dengan
motivasi berprestasi siswa kelas VIII Di SMP Negeri 1 Sangkapura Gresik. Jurnal Pendidikan
Olahraga dan Kesehatan, 1(2).
10. Rizki, S. D., & Mariam, I. (2017). Relationship between Parenting Style and Children Academic
Achievement among Elementary Students Grade II and III. Jurnal Keperawatan, 8(1).

Anda mungkin juga menyukai