Anda di halaman 1dari 5

Arus listrik

1. Pengertian Arus Litrik


Arus listrik adalah muatan yang mengalir tiap satuan waktu. Satuan untuk kuat
arus listrik adalah coulumb perdetik, tetapi untuk satuan kuat arus listrik yang biasa
digunakan adalah ampere. Satu coulomb perdetik sama dengan satu ampere. Berikut
adalah rumus dari arus listrik.
Q
I=
t
Keterangan :
I = arus listrik (ampere atau A)
Q = muatan listrik (coulomb atau C)
t = waktu (sekon atau s)
kejadian yang disebabkan oleh arus listrik anatra lain sebagai berikut.
a. Pembangkit Panas
Jika arus melewati konduktor, maka akan menghasilkan panas.
b. Aksi Kimia
Jika aksi kimia terjadi pada elektrolit akan menyebabkan arus listrik mengalir.
c. Aksi magnet
Jika arus mengalir melalui kabel akan menghasilkan medan magnet sekitarnya.

2. Penyebab Aliran Listrik


Suatu benda dapat bermuatan negatif [-], positif [+], atau tidak bermuatan/ netral
[o]. Bila masing-masing muatan kita pertemukan maka :
 [-]→[-] akan tolak-menolak [o] [+] tidak ada gerakan
 [+]→[+] akan tolak-menolak [-] [o] tidak ada gerakan
 [-]→[+] akan tarik-menarik [o] [o] tidak ada gerakan
Sifat utama arus listrik adalah mengalir dari positif (+) ke negatif (-) dimana
dapat terjadi akibat adanya tegangan (beda potensial) antara dua titik itu. Air akan
mengalir dari tangki A ke tangki B selama permukaan air di A lebih tinggi dari pada di
B (selama potensial A lebih dari potensial B). Jika tinggi permukaan air di A dan di B
sudah sama tinggi maka aliran berhenti.
Supaya air tetap mengalir dari A ke B, maka air yang sudah sampia B
dipindahkan kembali ke A dengan sebuah pompa. Muatan positif yang sudah sampai di
B dipindahkan kembali ke A, sehingga potensial A selalu lebih tinggi dari potensial B.
Alat yang digunakan untuk memindahkan muatan-muatan listrik dari A ke B misalnya
adalah sebuah baterai atau dinamo. Kedua alat ini sering disebut sumber arus listrik

A B

3. Jenis arus listrik


Arus listrik digolongkan menjadi dua macam sebagi berikut.
a. Arus Searah
Arus searah adalah arus listrik yang searah besar arus dan tegangan tetap. Contoh
arus searah yaitu baterai primer (baterai kering) dan baterai sekunder (akumulator
= accu)

b. Arus bolak-balik
Arus bolak-balik adalah arus listrik yang arah arus, besar arus dan tegangannya
selalu berubah secara periodik (teratur). Contoh arus bolak-balik yaitu generator
atau dinamo.
Beda Potensial

Benda yang bermuatan listrik bila dihungkan dengan tanah (bumi) akan menjadi
netral kembali, kerana memberikan kelebihan elektronnya kepada bumi atau
mengambil elektron dari bumi untuk menutup kekurangan elektronnya. Jadi benda yang
bermuatan dalam keadaan tidak seimbang, maka benda yang bermuatan tersebut juga
bertegangan. Dua benda yang tidak sama muatannya mempunyai tegangan yang tidak
sama. Antara dua benda yang tidak sama besar muatannya atau tidak sama sifat
muatannya memiliki beda potensial listrik (disebut tegangan listrik).
Beberapa cara membangkitkan beda potensial (tegangan) yaitu dengan cara
induksi, tenaga kimiawi, panas, cahaya, dan listrik piezo.
Satuan beda potensial yaitu volt (V). Adapaun rumus beda potensial sebagai berikut :
W
V=
Q
Keterangan :
V = Potensial listrik (V)
Q = Muatan Listrik (Coulomb atau C)
W = Usaha (J)
Contoh
Dalam memindahkan beberapa muatan sebesar 10 C dari A ke B, maka
diperlukan usaha sebesar 100 Joule. Tentukan beda potensial antara A dan B?
Penyelesaian :
Diketahui ; Q = 10 C
W = 100 Joule
Ditanya ; V = ....?
W
Jawab ; V =
Q
100
V=
10
V = 10 V
Potensial Listrik

Tahukah kamu bahwa sebuah elektron tidak dapat bergerak dengan sendirinya
dari pelat A ke pelat B. Tentunya, elektron bergerak secara alami, jika muatan positif
(+) menjauhi negatif (-). Jadi untuk menggerakkan dengan arah sebaliknya diperlukan
suatu usaha.

1. Pengetian Potensial Listrik


Perhatikan gambar dibawah dengan seksama.

Pada gambar tersebut dilukiskan elektron bergerak dari pelat A ke pelat B.


Potensial listrik yaitu usaha yang diperlukan untuk memindahkan muatan positif
sebanyak 1 satuan dari tempat tak terhingga ke suatu titik tertentu.

2. Rumus Potensial Listrik


Teori elektron yang telah menjadi kesepakatan para ilmuwan antara lain sebagai
berikut.
Teori elektron yang telah menjadi kesepakatan para ilmuwan sebagai berikut.
a. Sebuah benda memiliki jumlah elektron yang cukup sama dengan proton,
maka benda dikatakan netral.
b. Sebuah benda memiliki jumlah elektron yang berlebih (lebih banyak dari
jumlah proton), maka benda dikatakan berpotensial rendah.
c. Sebuah benda kekurangan elektron (lebih banyak proton) maka benda
dikatakan berpotensi tinggi.
Pada gambar berikut dijelaskan sebagai berikut.

A= jumlah elektron sama dengan jumlah proton disebut benda netral

B= jumlah elektron lebih banyak dari proton disebut benda berpotensial rendah

C= jumlah elektron lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah proton disebut


benda berpotensial tinggi

Adapun rumus potensial listrik sebagai berikut :

Ep k . p
V= =
q r

Keterangan :

V = potensial listrik (Joule/ Coulomb)

Ep = Energi potensial listrik (Joule)

q = muatan listrik

r = jarak titik

k = konstanta ( 9 x 109 Nm2 C-2)

Anda mungkin juga menyukai