Anda di halaman 1dari 5

1.

Bagaimana perlawanan yg dilakukan rakyat indonesia thdp penjajahan di


Indonesia sebelum thn 1800?
=1. Perlawanan Sultan Baabullah (Ternate) terhadap Portugis Kedatangan bangsa Portugis di
Ternate tahun 1512 berusaha memonopoli perdagangan hal it menimbulkan kebencian
bangsa Ternate. Tahun 1565, rakyat Ternate menyerang benteng Santo Paulo dipimpin Sultan
Harun, namun gagal. Setelah itu perlawanan dilanjutkan Sultan Baabullah dan berhasil
menguasai Santo Paulo dan Portugis diusir dari Ternate.
2. Perlawanan Sultan Agung (Mataram) Sultan Agung mengirim kerajaan Mataram untuk
menyerang Belanda di Batavia pada tahun 1628 merupakan serangan pertama, namun gagal
karena kehabisan perbekalan. Serangan kedua (1629) Mataram menyerang VOC di Batavia dan
mengalami kegagalan sehingga perlawanan kembali lanjut di bawah pimpinan Trono Joyo
kepada Untung Senopati serta perlawanan Mangkubumi dan Raden Mas Said.
3. Perlawanan Rakyat Banten terhadap VOC Perlawanan rakyat Banten dipimpin oleh Sultan
Ageng Tirtayasa, namun putranya Sultan Haji bersukutu dengan Belanda, hal ini menyebabkan
pihak Belanda dapat ikut campur dalam urusan kerajaan Mataram setelah Sultan Ageng
mencopot kekuasaan Sultan Haji, a meminta bantuan pada VOC untuk menyerang ayahnya.
Kerajaan Mataram akhirnya dikuasai ole Sultan Haji dan dikontrol oleh VOC, Sultan Ageng
Tirtayasa ditangkap ole Belanda dan dibuang ke Batavia.
4. Perlawanan Rakyat Makassar terhadap VOC (1654-1655) Penyebab terjadinya perlawanan
adalah: 1) Belanda menganggap Makassar sebagai pelabuhan gelap 2) Belanda mengadakan
blokade ekonomi terhadap Makassar 3) Sultan Hasanuddin menolak monopoli perdagangan
Belanda di Makassar VOC mengajukan perjanjian damai dengan Makassar yang dimanfaatkan
oleh Belanda untuk memperkuat pasukan,kemudian Belanda bersekutu dengan Aru Palaka
(Raja Bone) yang merupakan mush Sultan Hasanuddin. Belanda akhirnya menguasai Makassar
dengan ditandatanganinya perjanjian Bongaya.
2. Ceritakan tentang perjuangan tokoh nasional berikut ini:
a. Imam bonjol
b. Pangeran diponegoro
c. Cut nyak dhien
d. Pattimura
e. Pangeran antasari
= A. IMAM BONJOL
Imam Bonjol berasal dari Sumatera Barat. dengan nama asli Peto Syarif. Beliau memimpin
Kaum Paderi berjuang untuk memurnikan ajaran Islam dari penyimpangan dan melawan
penjajah Belanda.

Ia melihat perlakuan Bangsa Belanda yang bertindak secara sewenang-wenang terhadap rakyat
Sumatera Barat, Belanda bahkan melakukan politik adu domba untuk mendekati kaum Adat.

Belanda menganggap kaum Paderi di bawah pimpinan Imam Bonj sangat berbahaya bagi
mereka, sehingga berlangsunglah perang Paderi (1821-1827)

Setelah perang Diponegoro usai, seluruh tentara Belanda dikerahkan ke Sumatera Barat untuk
bertempur melawan pasukan Imam Bonjol. Pada pertempuran tersebut, Belanda berhasil
merebut daerah Bonjol.

Melihat hal tersebut, kaum Adat dan Paderi bersatu melawan Belanda, yang menyebabkan
Belanda kewalahan. Kaum Paderi pun berhasil merebut Bonjol kembali.

Pada 28 Okt 1837, Imam Bonjol diundang Residen Francis untuk berunding di Palupuh. Namun,
itu hanya jebakan belaka Belanda. Beliau ditangkap dan diasingkan ke Cianjur, Jawa Barat, lalu
ke Ambon dan berakhir di Lotak, Minahasa hingga wafatnya pada 6 November 1864.

B.  PANGERAN DIPONEGORO
Sekitar tahun 1825-1830, terjadi sebuah perang didaerah Jawa yang sering disebut perang
Diponegoro atau perang Jawa. Mengapa disebut perang Diponegoro? Karena perang itu
dikobarkan oleh pangeran Diponegoro. Mulanya Belanda dan Patih Danurejo memasang patok-
patok pada tanah leluhur Diponegoro. Terjadi perselisihan saat pengikut Diponegoro, Patih
Danureja IV mencabuti patok² tersebut. Belanda marah dan langsung mengutus seradunya
untuk menangkap pangeran Diponegoro, perang pun tak bisa dihindari. Pada tgl 20 Juli 1825,
tegalrejo direbut dan dibakar Belanda. Diponegoro lalu pergi keluar dari Yogyakarta dan
menyusun strategi disana. Lalu perang Jawa dikumandangkan. Untuk menghadapi perlawanan
itu, Belanda menerapkan siasat benteng Stelsel. Belanda telah berhasil beberapa pengikut
Diponegoro. Lalu pangeran Diponegoro diajak untuk berunding dengan Belanda di Magelang.
Ternyata dalam perundingan Diponegoro ditangkap dan diasingkan ke Manado, lalu ke
makassar dan wafat disana.
C. CUT NYAK DIEN
Ketika Perang Aceh meluas tahun 1873, Cut Nyak Dien memimpin perang di garis depan,
melawan Belanda yang mempunyai persenjataan lebih lengkap. Setelah bertahun-tahun
bertempur, pasukannya terdesak dan memutuskan untuk mengungsi ke daerah yang lebih
terpencil. Dalam pertempuran di Sela Glee Tarun, Teuku Ibrahim gugur.

Kendati demikian, Cut Nyak Dien melanjutkan perjuangan dengan semangat berapi-api.
Kebetulan saat upacara penguburan suaminya, ia bertemu dengan Teuku Umar yang kemudian
menjadi suami sekaligus rekan perjuangan.

Bersama, mereka membangun kembali kekuatan dan menghancurkan markas Belanda di


sejumlah tempat. Namun, ujian berat kembali dirasa ketika pada 11 Februari 1899, Teuku Umar
gugur. Sementara itu, Belanda --yang tahu pasukan Cut Nyak Dien melemah dan hanya bisa
menghindar-- terus melakukan tekanan.

Akibatnya, kondisi fisik dan kesehatan Cut Nyak Dien menurun, namun pertempuran tetap ia
lakukan. Melihat kondisi seperti itu, panglima perangnya, Pang Laot Ali, menawarkan
menyerahkan diri ke Belanda. Tapi Cut Nyak Dien malah marah dan menegaskan untuk terus
bertempur.

Akhirnya Cut Nyak Dien berhasil ditangkap dan untuk menghindari pengaruhnya terhadap
masyarakat Aceh, ia diasingkan ke Pulau Jawa, tepatnya ke Sumedang, Jawa Barat. Di tempat
pengasingannya, Cut Nyak Dien yang sudah renta dan mengalami gangguan penglihatan,
mengajar agama. Ia tetap merahasiakan jati diri sampai akhir hayatnya.

Ia wafat pada 6 November 1908 dan dimakamkan di Sumedang. Makamnya baru diketahui
secara pasti pada tahun 1960 kala Pemda Aceh sengaja melakukan penelusuran. Perjuangan
Cut Nyak Dien membuat seorang penulis Belanda, Ny Szekly Lulof, kagum dan menggelarinya
"Ratu Aceh".
D. PATTIMURA
Pattimura pada masa kecilnya bernama Thomas Matulessy. Pattimura lahir di Ambon tahun
1783. Ia pernah menjadi tentara Inggris berpangkat Sersan. Pada waktu itu Belanda harus
menyerahkan wilayah jajahannya diantaranya Maluku kepada Inggris. Namun, pada tahun 8116
Belanda kembali berkuasa di Maluku. Rakyat Maluku hidup menderita akibat penindasan
Belanda. Rakyat dipaksa kerja rodi. Kekayaan Maluku dikuras Belanda.
Rakyat Maluku melakukan perlawanan. Sebelum melakukan perlawanan, rakyat Maluku
melakukan rapat rahasia. Rapat rahasia menghasilkan keputusan untuk mengangkat Thomas
Matulessy sebagai pemimpin. Ia mendapat julukan Kapitan Pattimura. Kapitan Pattimura
menyerbu Belanda. Penyerbuan dilakukan dua kali. Pertama, pada tanggal 14 Mei 1817 Kapitan
Pattimura menyerang pos Belanda. Penyerangan berhasil menangkap Residen Van Den Berg.
Namun, residen tersebut dibebaskan dan diperbolehkan kembali ke benteng. Penyerbuan
kedua pada tanggal 16 Mei 1817. Pasukan Kapitan Pattimura menyerang benteng Duurstede.
Benteng dapat dikuasai. Semua tentara Belanda ditangkap. Residen, istri, dan dua anaknya
tewas.
Pasukan Belanda yang dipimpin Mayor Beetjes berusaha merebut kembali benteng Duutstede.
Kapitan Pattimura melakukan perlawanan. Pasukan Mayor Beetjes mundur. Selama tiga bulan
benteng itu dikuasai Kapitan Pattimura. Belanda kembali mengerahkan pasukan besar-besaran
untuk menyerang Kapitan Pattimura. Pasukan Pattimura kemudian mengosongkan benteng itu.
Belanda mengadakan sayembara untuk menangkap Kapitan Pattimura. Bagi yang bisa
menangkap Kapitan Pattimura akan mendapat hadiah 1000 gulden. Kapitan Pattimura belum
tertangkap juga. Belanda kemudian mengadakan serangan besar-besaran tanggal 15 Oktober
1817. Pada bulan November 1817, Kapitan Pattimura ditangkap Belanda. Pada tanggal 16
Desember 1817 Kapitan Pattimura dihukum gantung. Untuk menghormati jasa-jasanya
pemerintah Republik Indonesia menetapkan Kapitan Pattimura sebagai Pahlawan Nasional
Indonesia.
E. PANGERAN ANTASARI
pangeran Antasari adalah salah satu Pahlawan Nasional dari Kalimantan Selatan yang turut
berperang melawan penjajah Belanda untuk membela wilayah Kalimantan Selatan. Pangeran
Antasari lahir di Banjarmasin tahun 1809. Walau seorang ningrat, ia sangat merakyat.
Karenanya, ia sangat paham penderitaan rakyat di bawah jajahan Belanda.Pangeran Antasari
dibantu beberapa kepala daerah Hulu Sungai, Martapura, Barito, Pelaihari, Kahayan. Kapuas
dan lain-lain bertekad mengusir Belanda dari Kerajaan Banjar. Tak terelakan, perang pun terjadi
pada 18 April 1859. Pada Pertempuran itu Belanda mendapat kesulitan.Pada Oktober 1862. ia
merencanakan serangan besar-besaran ke benteng Belanda. Kekuatan sudah dikumpulkan.
Namun, saat itu wabah cacar menyerang. Pangeran Antasari pun terkena hingga merenggut
nyawanya. Ia meninggal dunia di Bayan Begak (Kalsel)pada 11 Oktober 1862 dan dimakamkan
di Kelurahan Sungai Jingah Banjarmasin Utara. Dan ditempat tersebut dibangun Komplek
pemakaman Pahlawan Nasional dengan nama Komplek Makam Pangeran Antasari, ditempat
tersebut juga terdapat makam Ratu Antasari yang merupakan isteri Pangeran Antasari serta
makam Pahlawan lainnya seperti Panglima Baturyaitu panglima perang pengikut setia Pangeran
Antasari, Hasanuddun HM ( Hasanuddin bin Haji Madjedi ) yaitu pahlawan Ampera didaerah ini
seorang mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin yang wafat tahun 1966.

3. Jelaskan strategi yg dilakukan bangsa Indonesia untuk melawan penjajahan


bangsa eropa sampai abad ke 20?
=Strategi Perlawanan Bangsa Indonesia Sebelum abad ke-20
 Sebelum abad ke-20, gagasan tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia
belum berkembang. Sehingga perlawanan rakyat bersifat kedaerahan
 Perlawanan tidak terorganisir dengan baik, sehingga tidak jarang
mengalami kekalahan. Apalagi penjajah Belanda menerapkan strategi
devide et impera, yakni politik untuk memecah belah.
 Perlawanan dipimpin oleh tokoh masyarakat yang karismatik dan disegani
oleh masyarakat. Karena ketergantungan pada pemimpin, apabila tokoh
tersebut berhasil ditaklukkan, maka semangat perlawanan juga berkurang.
 Perlawanan lebih mementingkan perjuangan fisik (perang senjata).
 Masyarakat berjuang bukan untuk Indonesia merdeka, tetapi bagaimana
cara untuk mengusir penjajah dari daerahnya masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai