Anda di halaman 1dari 1

Permasalahan yang sering terjadi mengenai membaca dan menulis pada civitas akademika.

Pada saat ini, budaya membaca masyarakat Indonesia masih tergolong rendah.
Programme for International Student Assesment (PISSA) telah meneliti hal tersebut dan
didapatkan bahwa posisi membaca mahasiswa Indonesia berada pada urutan ke 57 dari 65 negara
yang di teliti oleh PISSA. Pada tahun 2012 UNESCO mengeluarkan data ststistik yang
menyebutkan indeks minat baca di Indonesia mencapai 0,001. Makna dari indeks tersebut adalah
hanya ada satu dari 1000 orang di Indonesia yang memiliki minat baca (Sari, 2020). Dalam dunia
perkuliahan sering kali kita menemukan permasalahan mahasiswa yang masih malas untuk
membaca, akan tetapi faktanya membaca merupakan hal yang sangat penting dalam dunia
perkuliahan terutama dalam menulis karya tulis ilmiah, artikel ilmiah, jurnal ilmiah, dan lain-
lain. Membaca sangat erat hubungannya dengan menulis, semakin banyak bacaan yang kita baca,
maka kualitas dari tulisan kita akan lebih baik. Melalui proses membaca, mahasiswa memperoleh
pemahaman tentang bagaimana cara menulis dengan baik dan memperoleh pengetahuan atau ide
yang mungkin menjadi topik tulisan mereka (Brown, 2007)
Daftar Pustaka :
Sari, P. A. P. (2020). Hubungan Literasi Baca Tulis Dan Minat Membaca Dengan Hasil Belajar
Bahasa Indonesia. Journal for Lesson and Learning Studies, 3(1), 141-152.
Brown, H. D. (2007). Teaching by principles: An interactive approach to language pedagogy
(3rd ed.). New York: Pearson Education, Inc.

Anda mungkin juga menyukai