FARMASI FISIK 2
Tim Penyusun :
Siti Sutiyah, S.Si.,Apt.
Iin Siti Aminah, S.Si, Apt
Kami sadari bahwa buku petunjuk ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan
buku ini. Semoga buku ini bermanfaat.
Tim Penyusun
TATA TERTIB LABORATORIUM
SEKOLAH TINGGI FARMASI YPIB MAJALENGKA
KEBERSIHAN LABORATORIUM
1. Semua praktikan diwajibakan memakai jas laboratorium untuk menjaga
kerusakan akibat zat-zat kimia.
2. Tidak diperkenankan membuang sampah atau kertas saring pada bak pencuci,
buanglah sampah tersebut pada tempat yang telah disediakan.
3. Jika ada zat-zat kimia yang tumpah, harus cepat dibersihkan dengan air, karena
zat-zat tersebut dapat merusak meja praktikum jika tidak segera dibersihkan. Jika
terjadi kecelakaan cepat diberitahukan kepada asisten yang bertugas.
4. Selama praktikum, semua praktikan tidak diperbolehkan merokok dalam ruangan
laboratorium, makan dan minum serta tidak diperkenankan memakai sandal.
5. Berbicaralah seperlunya selama praktikum dan tidak diperkenankan mengganggu
ketenangan pekerjaan orang lain.
JURNAL, LAPORAN DAN PENILAIAN PRAKTIKUM
g. Praktikan yang mendapat nilai D diperkenankan untuk mengikuti ujian lagi bersama
rombongan baru, tanpa harus mengikuti kembali praktikum.
LAIN-LAIN
I. TUJUAN
Menentukan kelarutan suatu zat secara kuantitatif
Menjelaskan pengaruh penambahan surfaktan terhadap kelarutan suatu zat
Bahan :
Asam benzoat
Tween 80
Aquadest
NaOH 0,1 N
Asam Oksalat
Fenolftalein (PP)
NaOH = ± 0,1 N
NaOH = …. gr
Dilarutkan dalam volume = …. ml
2. Penentuan kelarutan
A. Hasil Titrasi Asam Benzoat
Wadah W1 W2 W3 W4Konsentrasi
W5 Tween 80 (%) 1 Konsentrasi Asam Benzoat (%)
2
3
4
5
Tween 80
W1 (0,2) W2 (0,4) dst…
VI. PEMBAHASAN
VII. KESIMPULAN
VIII. DAFTAR PUSTAKA
IX. LAMPIRAN
PRAKTIKUM 2
PENGARUH PELARUT CAMPURAN TERHADAP KELARUTAN ZAT
I. TUJUAN
Menentukan kelarutan suatu zat secara kuantitatif
Menjelaskan pengaruh pelarut campuran terhadap kelarutan suatu zat
V. DATA PENGAMATAN
1. Monografi zat :
Asam Salisilat :
Asam Oksalat
Natrium Hidroxydum
Alkohol
Gliserin
PropilenGlikol
NaOH = ± 0,1 N
NaOH = …. gr
Dilarutkan dalam volume = …. ml
Bahan Uji Cosolven Air (ml) 18Etanol (ml) Gliserin (ml) PEG
16 2 0 (ml) 0
As Salisilat (500 mg) 1 16 4 0 0
2 16 2 2 0
3 2 0 2
4
4. Penentuan kelarutan
Kelarutan (gr/ml)
Pelarut campur
6. Penentuan kadar :
Pelarut campurVol Larutan sampel (duplo) Vol NaOH Kelarutan (gr/ ml)
1
2
3
4
Perhitungan kadar :
% Kadar = Vol Sampel x N NaOH x Kesetaraan x 100 %
500 x0,1
VI. PEMBAHASAN
VII. KESIMPULAN
VIII. DAFTAR PUSTAKA
IX. LAMPIRAN
PRAKTIKUM 3
STABILITAS BAHAN OBAT TERHADAP PERUBAHAN TEMPERATUR
I. TUJUAN
1. Mahasiswa mampu menjelaskan stabilitas obat terhadap perubahan temperatur.
Bahan :
1. Aquades
2. Asetosal
3. Natrium Sitrat
4. Natrium hidroksida
5. Asam Oksalat
6. Indikator fenolftalein (PP)
NaOH = ± 0,1 N
NaOH = …. gr
Dilarutkan dalam volume = …. ml
VI. PEMBAHASAN
VII. KESIMPULAN
VIII. DAFTAR PUSTAKA
IX. LAMPIRAN
PRAKTIKUM 4
PENENTUAN KEKENTALAN CAIRAN
DENGAN VISKOMETER OSTWALD
I. TUJUAN :
Menerangkan arti viskositas dan rheologi
Membedakan cairan newton dan cairan non newton
Mengunakan alat-alat penentuan viskositas dan rheologi
Menentukan viskositas dan rheologi cairan newton dan non newton
A : konstanta yang tergantung pada berat molekul dan volume molar zat cair
Ev : energi aktivasi
R : konstanta gas
T : suhu mutlak
Hampir seluruh sistem dispersi termasuk sediaan-sediaan farmasi yang berbentuk
emulsi,suspense, dan sediaan setengah padat tidak mengikuti hukum Newton. Viskosita
cairan semacamini bervariasi pada setiap kecepatan geser, sehingga untuk mengetahui sifat
alirannya dilakukan pengukuran pada beberapa kecepatan geser. Untuk menentukan
viskositasnya diper-gunakan viscometer rotasi Stormer.
Berdasarkan grafik sifat alirannya (rheogram), cairan non Newton terbagi dalam dua
kelompok, yaitu :
1. Cairan yang sifat alirannya tidak dipengaruhi waktu. Kelompok ini terbagi atas tiga jenis,
yakni :
a) Aliran plastik
b) Aliran pseudoplastik
c) Aliran dilatan
Peralatan yang digunakan untuk mengukur viskosita dan rheologi suatu zat cair
disebut viskometer. Ada dua jenis viskometer, yaitu :
1) Viskosimeter Satu Titik
Viskosimeter ini bekerja pada titik kecepatan geser, sehingga hanya dihasilkan
satu titik pada rheogram. Ekstrapolasi dari titik tersebut ke titik nol akan menghasilkan
garislurus. Alat ini hanya dapat digunakan untuk menentukan viskositas cairan
Newton.Yang termasuk dalam jenis ini misalnya viskosimeter kapiler, bola jatuh,
penetrometer, plastometer ,dll.
2) Viskosimeter Banyak Titik
Dengan viskosimeter ini dapat dilakukan pengukuran pada beberapa harga
kecepatangeser sehingga diperoleh rheogram yang sempurna. Viskosimeter jenis ini dapat
jugadigunakan baik untuk menentukan viskositas dan rheologi cairan Newton maupun
Non Newton. Yang termasuk ke dalam jenis viskosimeter ini adalah viskosimeter rotasi
tipe Stormer, Brookfield, Rotovico, dll.
Cairan yang mengikuti hukum Newton, viskositasnya tetap pada suhu dan tekanan
tertentu dan tidak tergantung pada kecepatan geser. Oleh karena itu, vis-kositanya cukup
ditentukan pada satu kecepatan geser. Viskometer yang dapat dipergunakan untuk
keperluan itu adalah viskometer kapiler atau bola jatuh. Apabila digambarkan antara
kecepatan geser terhadap tekanan geser, maka diperoleh grafik garis lurus melalui titik
nol seperti gambar grafik dibawahini. Contoh cairan Newton adalah minyak jarak,
kloroform, gliserin, minyak zaitun, dan air.
Viskometer bola jatuh merupakan viskosimeter satu titik yang digunakan unt
uk menentukan viskositas cairan newton. Viskosimeter ini bekerja pada satu titik
kecepatan geser, sehingga hanya dihasilkan satu titik pada rheogram. Pada viskometer ini
sampel dan bola diletakkan dalam tabung gelas dan dibiarkan mencapai temperatur
keseimbangan dengan air yang berada dalam jaket di sekelilingnya pada temperatur
konstan. Tabung dan jaket air tersebut kemudian dibalik, yang akan menyebabkan bola
berada padapuncak tabung gelas dalam. Waktu bagi bola tersebut untuk jatuh antara dua
tanda diukur dengan teliti dan diulangi beberapa kali.
Prinsip kerja dari viskometer bola jatuh adalah mengukur kecepatan bola jatuh
melalui cairan dalam tabung pada suhu tetap. Viskometer Hoeppler, seperti terlihat pada
Gambar, merupakan alat yang ada dalam perdagangan berdasarkan pada prinsip ini. Pada
viskosimeter Hoeppler tabungnya dipasang miring sehingga kecepatan bola jatuh akan
berkurang sehingga pengukuran dapat dilakukan lebih teliti. Viskometer ini cocok
digunakan untuk cairan yang mempunyai viskositas yang sukar diukur dengan
viskosimeter kapiler.
Selanjutnya, viskositas cairan dapat dihitung dengan persamaan stokes yaitu :
η = 2r2(ρ1-ρ2)g/9v
Keterangan : r = jari-jari bola (cm)
ρ 1= bobot jenis bola
ρ 2= bobot jenis cairan
g = gaya gravitasi
v = kecepatan bola (cm.detik -1)
Persamaan diatas dapat disederhanakan menjadi
: η= B(ρ1-ρ2)t
Keterangan : B = konstanta bola
T = waktu tempuh boal jatuh(detik)
Alat Bahan
1. Viskometer ostwald 1. Propilen glikol
2. Piknometer 2. Aquadest
3. Timbangan analitik 3. gliserin
4. Gelas ukur
2). Gliserin
Bobot Pikno Kosong (W1) =..........g
Bobot Pikno + Air (W2) =..........g
Bobot Pikno + Gliserin (W3) =..........g
Bobot Gliserin =..........g
Kerapatan Gliserin (ρ) =
W3-W1 =.............................g/mol
W2-W1
3). Propilen Glikol
Bobot Pikno Kosong (W1) =.............g
Bobot Pikno + Air (W2) =.............g
Bobot Pikno + Propilenglikol (W3) =.............g
Bobot Propilenglikol =.............g
Kerapatan Propilen Glikol (ρ) =
W3-W1 =...............................g/mol
W2-W1
4). Alkohol
Bobot Pikno Kosong (W1) =.............g
Bobot Pikno + Air (W2) =.............g
Bobot Pikno + Alkohol (W3) =.............g
Bobot Alkohol =.............g
Kerapatan Alkohol (ρ) =
W3-W1 =.................................g/mol
W2-W1
Waktu
Bahan
Percobaan 1Percobaan 2Percobaan 3Rata-Rata
Air Alkohol Gliserin
Propilen Glikol
Viskometer Ostwald
η 1 = t 1 ρ1
η 2 = t 2 ρ2
Diketahui :
η Air : 0,89 cp (Handbook of Pharmaceutical Excipient, 6th edition)
v Viskositas Alkohol = ……
VI. PEMBAHASAN
VII. KESIMPULAN
VIII. DAFTAR PUSTAKA
IX. LAMPIRAN
PRAKTIKUM 5
PENENTUAN KEKENTALAN CAIRAN
DENGAN VISKOMETER BOLA JATUH
I. TUJUAN :
Menerangkan arti viskositas dan rheologi
Membedahkan cairan newton dan cairan non newton
Mengunakan alat-alat penentuan viskositas dan rheologi
Menentukan viskositas dan rheologi cairan newton dan non newton
A : konstanta yang tergantung pada berat molekul dan volume molar zat cair
Ev : energi aktivasi
R : konstanta gas
T : suhu mutlak
Hampir seluruh sistem dispersi termasuk sediaan-sediaan farmasi yang berbentuk
emulsi,suspense, dan sediaan setengah padat tidak mengikuti hukum Newton. Viskosita
cairan semacamini bervariasi pada setiap kecepatan geser, sehingga untuk mengetahui sifat
alirannya dilakukan pengukuran pada beberapa kecepatan geser. Untuk menentukan
viskositasnya diper-gunakan viscometer rotasi Stormer.
Berdasarkan grafik sifat alirannya (rheogram), cairan non Newton terbagi dalam dua
kelompok, yaitu :
3. Cairan yang sifat alirannya tidak dipengaruhi waktu. Kelompok ini terbagi atas tiga jenis,
yakni :
a) Aliran plastik
b) Aliran pseudoplastik
c) Aliran dilatan
Peralatan yang digunakan untuk mengukur viskosita dan rheologi suatu zat cair
disebut viskometer. Ada dua jenis viskometer, yaitu :
1) Viskosimeter Satu Titik
Viskosimeter ini bekerja pada titik kecepatan geser, sehingga hanya dihasilkan
satu titik pada rheogram. Ekstrapolasi dari titik tersebut ke titik nol akan menghasilkan
garislurus. Alat ini hanya dapat digunakan untuk menentukan viskositas cairan
Newton.Yang termasuk dalam jenis ini misalnya viskosimeter kapiler, bola jatuh,
penetrometer, plastometer ,dll.
2) Viskosimeter Banyak Titik
Dengan viskosimeter ini dapat dilakukan pengukuran pada beberapa harga
kecepatangeser sehingga diperoleh rheogram yang sempurna. Viskosimeter jenis ini dapat
jugadigunakan baik untuk menentukan viskositas dan rheologi cairan Newton maupun
nonNewton. Yang termasuk ke dalam jenis viskosimeter ini adalah viskosimeter rotasi
tipeStormer, Brookfield, Rotovico, dll.
Cairan yang mengikuti hukum Newton, viskositasnya tetap pada suhu dan tekanan
tertentu dan tidak tergantung pada kecepatan geser. Oleh karena itu, vis-kositanya cukup
ditentukan pada satu kecepatan geser. Viskometer yang dapat dipergunakan untuk
keperluan itu adalah viskometer kapiler atau bola jatuh. Apabila digambarkan antara
kecepatan geser terhadap tekanan geser, maka diperoleh grafik garis lurus melalui titik
nol seperti gambar grafik dibawahini. Contoh cairan Newton adalah minyak jarak,
kloroform, gliserin, minyak zaitun, dan air.
Viskometer bola jatuh merupakan viskosimeter satu titik yang digunakan unt
uk menentukan viskosita cairan newton. Viskosimeter ini bekerja pada satu titik
kecepatan geser, sehingga hanya dihasilkan satu titik pada rheogram. Pada viskometer ini
sampel dan bola diletakkan dalam tabung gelas dan dibiarkan mencapai temperatur
keseimbangan dengan air yang berada dalam jaket di sekelilingnya pada temperatur
konstan. Tabung dan jaket air tersebut kemudian dibalik, yang akan menyebabkan bola
berada padapuncak tabung gelas dalam. Waktu bagi bola tersebut untuk jatuh antara dua
tanda diukur dengan teliti dan diulangi beberapa kali.
Prinsip kerja dari viskometer bola jatuh adalah mengukur kecepatan bola jatuh
melalui cairan dalam tabung pada suhu tetap. Viskometer Hoeppler, seperti terlihat pada
Gambar, merupakan alat yang ada dalam perdagangan berdasarkan pada prinsip ini. Pada
viskosimeter Hoeppler tabungnya dipasang miring sehingga kecepatan bola jatuh akan
berkurang sehingga pengukuran dapat dilakukan lebih teliti. Viskometer ini cocok
digunakan untuk cairan yang mempunyai viskositas yang sukar diukur dengan
viskosimeter kapiler.
Selanjutnya, viskositas cairan dapat dihitung dengan persamaan stokes yaitu :
η = 2r2(ρ1-ρ2)g/9v
Keterangan : r = jari-jari bola (cm)
ρ 1= bobot jenis bola
ρ 2= bobot jenis cairan
g = gaya gravitasi
v = kecepatan bola (cm.detik -1)
Persamaan diatas dapat disederhanakan menjadi
: η= B(ρ1-ρ2)t
Keterangan : B = konstanta bola
T = waktu tempuh boal jatuh(detik)
Alat Bahan
1. Viskometer bola jatuh 1. Propilen glikol
2. Piknometer 2. Aquadest
3. Timbangan analitik 3. gliserin
4. Gelas ukur
2). Gliserin
Bobot Pikno Kosong (W1) =..........g
Bobot Pikno + Air (W2) =..........g
Bobot Pikno + Gliserin (W3) =..........g
Bobot Gliserin =..........g
Kerapatan Gliserin (ρ) =
W3-W1 =.............................g/mol
W2-W1
3). Propilen Glikol
Bobot Pikno Kosong (W1) =.............g
Bobot Pikno + Air (W2) =.............g
Bobot Pikno + Propilenglikol (W3) =.............g
Bobot Propilenglikol =.............g
Kerapatan Propilen Glikol (ρ) =
W3-W1 =...............................g/mol
W2-W1
4). Alkohol
Bobot Pikno Kosong (W1) =.............g
Bobot Pikno + Air (W2) =.............g
Bobot Pikno + Alkohol (W3) = ……… g
Bobot Alkohol = ……… g
Kerapatan Alkohol (ρ) =
W3-W1 =.................................g/mol
W2-W1
Waktu
Bahan
Percobaan 1Percobaan 2Percobaan 3Rata-Rata
Air Alkohol Gliserin
Propilen Glikol
VI. PEMBAHASAN
VII. KESIMPULAN
VIII. DAFTAR PUSTAKA
IX. LAMPIRAN