Anda di halaman 1dari 23

Plagiarism Checker X - Report

Originality Assessment

Overall Similarity: 21%


Date: Jul 7, 2021
Statistics: 1328 words Plagiarized / 6213 Total words
Remarks: Moderate similarity detected, you better improve the document (if
required).
3BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Diabetes mellitus (DM) merupakan

penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas tidak lagi dapat memproduksi insulin atau

dapat juga diartikan ketika tubuh tidak lagi dapat menggunakan insulin yang telah di

produksi dengan baik. Tipe diabetes yang paling umum terjadi adalah diabetes mellitus

tipe 2 (DMT2) yang terhitung sekitar 90% dari semua kasus populasi diabetes. Penderita

diabetes memiliki risiko lebih tinggi dengan masalah kesehatan yang serius. Kadar glukosa

darah yang tinggi dapat menyebabkan komplikasi yang serius pada jantung, pembuluh

darah, mata, ginjal, saraf, dan gigi. Selain itu, penyandang diabetes juga beresiko lebih

tinggi terkena infeksi (IDF, 2020). Menurut hasil riskesdas 2018, komplikasi diabetes

mellitus sangat berdampak terhadap kerugian ekonomi bagi penderita diabetes, keluarga

penderita diabates, sistem kesehatan, dan ekonomi nasional dengan adanya biaya medis

langsung, kurangnya penghasilan bahkan sampai kehilangan pekerjaan (Kemenkes RI,

2018). Tingginya resiko kasus kesehatan yang serius dalam penderita diabetes mellitus
5yang baik untuk melakukan
sebagai akibatnya memerlukan manajemen diri pengobatan

serta pencegahan komplikasi diabetes mellitus. Manajemen diri diabetes mellitus

merupakan suatu tindakan yang bisa dilakukan oleh penderita diabetes mellitus dalam

melakukan pengobatan dan pencegahan komplikasi yang dapat dilakukan secara mandiri

oleh penderita diabetes itu sendiri (Hidayah, 2019). Didapatkan data dari seluruh dunia

yang diterbitkan dalam IDF Diabetes Atlas Edisi ke-9 tahun 2019 menunjukkan bahwa
16Dan pada tahun
sekitar 463 juta orang dewasa usia 20-79 tahun menderita diabetes.

2045 jumlah ini akan meningkat menjadi 700 juta penderita diabetes mellitus diseluruh
1Diabetes yang paling umum
dunia (IDF, 2019). terjadi adalah diabetes melitus tipe 2 yang

sering terjadi pada orang dewasa, ketika tubuh tidak resisten terhadap insulin atau tidak

dapat memproduksi insulin. Sekitar 422 juta orang diseluruh dunia menderita diabetes
23tinggal
mellitus. Prevalensi penderita diabetes mellitus terus meningkat. Sebagian besar

di negara berpenghasilan rendah dan menengah yang mengalami peningkatan sangat

cepat dibandingkan di negara berpenghasilan tinggi. Terdapat 1,6 juta kematian secara

langsung berkaitan dengan diabetes melitus setiap tahunya. Baik jumlah kasus maupun
prevalensi diabetes terus meningkat selama beberapa tahun terakhir (WHO, 2021). Di

Wilayah Asia Tenggara Indonesia berada diurutan ke-3 dengan prevalensi kasus diabetes

mellitus sebesar 11,3%. Indonesia menempati urutan ke-7 diantara 10 negara teratas

dengan populasi penderita terbanyak dengan sebesar 10,7 juta penderita diabetes mellitus.
Indonesia merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang ada pada
Jadi, 17 10 besar

negara teratas penderita diabetes mellitus. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa

kontribusi indonesia sangat besar terhadap tingginya kasus diabetes mellitus di Asia

Tenggara (Kemenkes RI, 2018). Mengingat tingginya prevalensi penyandang diabetes

melitus sehingga diharapkan bagi penderita diabetes melitus dapat melakukan


upaya yang dapat
pengobatan dan pencegahan komplikasi diabetes mellitus. Adapun 19

dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi diabetes salah satu diantarnya yaitu

manajemen diri diabetes. Manajemen diri bagi penderita diabetes mellitus tipe 2 yaitu gaya

hidup sehat yang mencakup pola makan yang sehat , rutin melakukan aktivitas fisik, tidak

merokok, dan menjaga berat badan agar tetap sehat (IDF, 2021). Keberhasilan

penatalaksanaan manajemen diri bergantung jika penderita diabetes menerapkan gaya

hidup sehat untuk mengontrol gejala dan mencegah komplikasi (Alisa, Despitasari, &

Marta, 2020). Beberapa faktor yang berhubungan dengan manajemen diri pada

penderita diabetes melitus; hasil penelitian yang sebelumnya dilakukan di Yogyakarta pada

tahun 2017 menunjukkan bahwa manajemen diri dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

pengetahuan, efikasi diri, dukungan keluarga, dan sosial ekonomi (Santi Damayanti, 2017).
5dengan penelitian yang dilakukan di
Sejalan Kota Palembang pada tahun 2021 yang

menunjukkan bahwa faktor-faktor yang terkait termasuk efikasi diri, pengobatan dan

pengetahuan serta tidak ada hubungan yang signifikan antara lama menderita diabetes
terdapat hubungan yang signifikan antara
dengan manajemen diri diabetes, 15
pengetahuan terdapat hubungan yang signifikan
dengan manajemen diri diabetes dan
antara
dukungan keluarga dengan manajemen diri diabetes. (Arindari & Suswitha, 2021).

Berdasarkan beberapa faktor yang berhubungan dengan manajemen diri pada penderita

diabetes penderita diabetes mellitus tipe 2 maka dari itu, perlu untuk dilakukan
rangkuman literatur yang bertujuan unutk mengidentifikasi faktor yang terkait dengan

manajemen diri 1 pada penderita diabetes melitus.


1.2 Rumusan Masalah Faktor-faktor
apakah yang m empengaruhi manajemen diri pada penderita diabetes mellitus tipe 2?
1.3

Tujuan 1.3.1 Tujuan Umum Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen


pada penderita diabetes mellitus tipe
diri 2. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Menjelaskan usia

sebagai faktor yang mempengaruhi manajemen diri pada penderita diabetes mellitus tipe 2

2. Menjelaskan efikasi diri sebagai faktor yang mempengaruhi manajemen diri pada

faktor yang mempengaruhi manajemen diri pada penderita diabetes mellitus tipe 2 5. Menjelaskan pengaruh situasional sebagai fak
manajemen diri pada penderita diabetes mellitus tipe 2 9. Menjelaskan lama menderita diabetes sebagai faktor yang mempengaruh

mempengaruhi manajemen diri pada penderita diabetes mellitus tipe 2 BAB 2

METODE 2.1 Strategi Pencarian Literatur 2.1.1 Protokol dan Registrasi Rangkuman

menyeluruh dalam bentuk studi literatur tentang faktor-faktor yang mempengaruhi


2Protokol dan evaluasi dari
manajemen diri pada penderita diabetes mellitus tipe 2. studi
literatur ini menggunakan PRISMA checklist (terlampir) untuk menentukan penyelesaian

studi yang telah diperoleh dan disesuaikan dengan tujuan dari studi literatur. 2.1.2
beberapa
Database Pencarian Studi literatur yang merupakan rangkuman menyeluruh dari

studi penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dan ditentukan berdasarkan tema yang

telah ditentukan. Pencarian literatur dilakukan pada bulan April-Mei 2021. Data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang ditemukan bukan dari
pengamatan langsung, tetapi dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti-peneliti

sebelumnya. Sumber dari data sekunder yang telah ditemukan berupa artikel dari jurnal

yang bereputasi nasional dan bereputasi internasional dengan tema yang telah ditentukan

dan disesuaikan dengan tujuan dari studi literatur. Pencarian literatur dalam studi literatur
ini menggunakan Google Schoolar, Sinta, DOAJ, dan Pubmed. 2.1.3 Kata Kunci Pencarian
10
artikel atau jurnal dalam studi literatur ini menggunakan keyword dan boolean operator
AND, OR NOT or (
AND NOT ) yang digunakan untuk memperluas
dan menspesifikkan

pencarian, agar lebih mudah dalam menentukan artikel atau jurnal yang akan 2digunakan.

Kata kunci dalam studi literatur ini disesuaikan dengan Medical Subject Heading (MeSH)

yang terdiri dari sebagai berikut : Tabel 2.1 Kata Kunci Studi Literatur (Prof.Dr.H.Nursalam,

2020) Factors Self management Diabetes mellitus, type 2 Factors Self management

Diabetes mellitus, type 2 OR OR OR Causa Manajemen diri Diabetes mellitus, type II


8Diabetes melitus tipe 2
OR OR Faktor Type 2 diabetes OR OR Sebab OR Diabetes

melitus tipe II OR Diabetes tipe 2 Kata kunci yang digunakan dalam pencarian jurnal di

database Sinta 3 yaitu self management dan ditemukan 1 jurnal terkait. Database DOAJ

menggunakan kata kunci factors and self management and diabetes mellitus, type 2 dan

ditemukan 10 jurnal terkait. Database Google Schoolar dengan menggunakan kata kunci
1diabetes mellitus tipe 2
faktor or sebab and self management or manajemen diri and or

diabetes mellitus tipe II or diabetes tipe 2 dan ditemukan 1.550 jurnal terkait. Database

Pubmed menggunakan kata kunci factors or causa and self management and diabetes

mellitus, type 2 or diabetes mellitus, type II or type 2 diabetes sehingga ditemukan 681

jurnal terkait. 2.2 2Kriteria Inklusi dan Eksklusi Strategi yang digunakan dalam pencarian

artikel menggunakan PICOS framework, yang terdiri dari : 1) Populasi/masalah yaitu

populasi atau masalah yang akan dianalisa sesuai dengan tema atau judul studi literatur

yang telah ditentukan. 2) Intervensi yaitu suatu tindakan pelaksanaan terhadap kasus

perseorangan atau masyarakat serta penjelasan mengenai penatalaksanaan studi sesuai

dengan tema studi literatur yang telah ditentukan. 3) Pembanding yaitu intervensi atau

penatalaksanaan lain yang digunakan sebagai pembanding, atau jika tidak ada bisa
13yaitu hasil
digantikan dengan kelompok kontrol dalam studi yang telah dipilih. 4) Hasil

atau luaran yang diperoleh pada studi sebelumnya yang sesuai dengan tema studi literatur

yang telah ditentukan. 5) Desain studi yaitu desain penelitian yang digunakan dalam artikel
26jurnal yang
atau jurnal yang akan di review. 6) Tahun publikasi yaitu tahun artikel atau

akan di review diterbitkan. Tabel 2.2 Format PICOS dalam Studi Literatur

(Prof.Dr.H.Nursalam, 2020) Kriteria Inklusi Ekslusi Populasi/ masalah Studi terdiri dari faktor-
penderita diabetes mellitus tipe 2
faktor yang mempengaruhi manajemen diri 1 · Studi
aruhi manajemen diri penderita diabetes
tidak termasuk faktor-faktor yang mempeng

mellitus tipe 1 · Diabetes gestasional · Bukan penderita diabetes mellitus Intervensi

Intervensi manajemen diri Bukan intervensi manajemen diri Pembanding Tidak ada

pembanding - Hasil Faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen diri penderita diabetes

mellitus tipe 2 Tidak menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen diri

penderita diabetes mellitus tipe 2 Studi , desain dan jenis publikasi Cross-sectional study,

Quasy expeimental, Descriptive correlational study, Descriptive Kuantitatif, Systematic

Review, studies randomized control and trial Tanpa pengecualian Publikasi Setelah tahun

2016 Sebelum tahun 2016 Bahasa Bahasa Inggris dan bahasa Indonesia Selain bahasa

Inggris dan bahasa Indonesia 2.3 Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas 2.3.1 Hasil

Pencarian dan Seleksi 2Studi Berdasarkan hasil pencarian literatur melalui publikasi di

empat database dan menggunakan kata kunci yang sudah disesuaikan di MeSH, dengan

menggunakan kata kunci untuk pencarian jurnal internasional yaitu menggunakan kata

kunci factors OR causa AND self management AND diabetes mellitus, type 2 OR diabetes

mellitus , type II OR type 2 diabetes. Sedangkan untuk pencarian kata kunci jurnal nasional

yaitu menggunakan kata kunci faktor OR sebab AND self management OR manajemen diri

AND 8 diabetes melitus tipe 2 OR diabetes melitus tipe II OR tipe 2 diabetes. Peneliti

mendapatkan 2.242 artikel 2sesuai dengan kata kunci tersebut yang dipublikasikan pada

rentang tahun 2016-2021. Hasil pencarian yang sudah didapatkan kemudian diperiksa

duplikasi, ditemukan terdapat 488 artikel yang sama sehingga dikeluarkan dan tersisa 1.754

artikel. Peneliti kemudian melakukan skrining berdasarkan judul (n = 1.754), abstrak


(n=692), dan full text (n=10) yang disesuaikan dengan tema studi literatur. Assesment yang

dilakukan berdasarkan kelayakan terhadap kriteria inklusi dan eksklusi didapatkan

sebanyak 10 artikel yang bisa dipergunakan dalam studi literatur. Hasil seleksi artikel dapat

digambarkan dalam Diagram Flow dibawah: Gambar 1. Diagram Flow Studi Literatur 2.3.2

Penilaian Kualitas Analisis kualitas metodologi yang digunakan dalam setiap studi (n=10)

dengan Checklist (terlampir) daftar penilaian yang terdiri dari beberapa pertanyaan untuk

menilai kualitas dari studi yang akan digunakan. Penilaian kriteria diberi nilai ‘ya’,’tidak’,

‘tidak jelas’atau’tidak berlaku’,dan setiap kriteria dengan skor ‘ya’ diberi satu poin dan nilai

yang lainya diberikan nol, selanjutnya setiap skor studi kemudian dihitung lalu dijumlahkan.

Critical appraisal untuk menilai studi yang memenuhi syarat dilakukan oleh para peneliti.

Jika skor peneliti setidaknya 50% memenuhi kriteria critical appraisal dengan nilai titik cut-

off yang telah disepakati oleh peneliti, studi dimasukkan kedalam kriteria

inklusi. BAB 3 HASIL DAN ANALISIS 3.1 Karakteristik Studi Sepuluh artikel

memenuhi kriteria inklusi (Gambar 1) berdasarkan topik studi literatur yaitu faktor-faktor

yang mempengaruhi manajemen diri pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Hasil

Karakteristik studi dari 4 database tercantum dalam table berikut ini : Tabel 3.1 Hasil

Pencarian Studi Berdasarkan Database Penelitian (Prof.Dr.H.Nursalam, 2020) Sumber

Bahasa Tahun Database Artikel yang digunakan Berdasarkan Jenis Studi Penelitian Cross

Sectional Descriptive-Correlational Deskriptif kuantitatif English & Indonesia 2016-2021

Pubmed n ( 681 ) 1 0 0 DOAJ n ( 10 ) 1 1 0 Sinta 3 n ( 1 ) 1 0 0 Google Schoolar n (1.550) 5

0 1 Hasil 8 1 1 Total 10 Faktor yang berkontribusi dalam studi manajemen diri penderita

diabetes mellitus sebagian besar adalah cross-sectional. Jumlah rata-rata peserta lebih dari

900 orang. Studi yang sesuai dengan tinjaun ini rata-rata dilakukan di Indonesia. Tabel 3.2

Hasil Pencarian Literatur (Prof.Dr.H.Nursalam, 2020) Penulis dan Tahun Desain studi,

Sampel, Variabel, Instrumen, Analisis Hasil dari Analisis Faktor Ringkasan Hasil ( Titis

Kurniawan, Kurniawan Yudianto, 2016 ) Desain : Descriptive-Correlational Sampel : 94

pasien diabetes mellitus tipe2 Variabel : Tingkat pengetahuan, Efikasi diri, Usia dan Tingkat

pendidikan. Instrumen : Kuisioner Analisis : Analisis deskriptif Usia, efikasi diri dan tingkat
3bahwa ada hubungan yang
pendidikan Hasil penelitian menunjukkan signifikan antara

usia, tingkat pendidikan,dan efikasi diri terhadap manajemen diri diabetes. (Anggraini Dwi

Kurnia, Anchaleeporn Amatayakul, Siri Karuncharernpanit, 2017 ) Desain : Cross-


1Pasien diabetes mellitus tipe 2
Sectional Sampel : 127 Variabel : Usia, jenis kelamin, lama

menderita, pengobatan, pendidikan, pendapatan, pengetahuan, manfaat yang dirasakan,

tekanan diabetes, efikasi diri, dukungan social, pengaruh situasional Instrumen : Kuisioner

Analisis : Regresi berganda Pengobatan, efikasi diri, pengaruh situasional

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen diri diabetes memiliki hubungan yang

signifikan dengan pengobatan, pengetahuan, efikasi diri, dukungan sosial, dan pengaruh

situasional. Predictor yang paling signifikan yaitu pengobatan, efikasi diri dan pengaruh

situasional. Penulis dan Tahun Desain studi, Sampel, Variabel, Instrumen, Analisis Hasil dari

Analisis Faktor Ringkasan Hasil ( Benjamin Harry Bezo RN, PhD, Yu-Tung Huang PhD, Chiu-

Chu Lin RN, PhD, 2019 ) Desain :Cross-sectional study Sampel: 150 pasien diabetes mellitus

tipe2 Variabel : Pengetahuan dan persepsi penyakit Instrumen :Kuisioner Analisis : Statistik
1Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Deskriptif Pengetahuan dan persepsi penyakit

pengetahuan dan persepsi penyakit merupakan faktor utama yang mempengaruhi

manajemen diri diabetes di Kepulauan Solomon. ( Sari Wahyuni Mustarim, Busjra M.

Nur,Rohman Azzam, 2019) Desain : Cross Sectional Sampel : 105 responden paisen
1diabetes mellitus tipe 2
Variabel : Jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, sosial ekonomi,

lama menderita, pengetahuan, efikasi diri, dukungan keluarga, motivasi, aspek emosional,

dan self-management Instrumen : Kuisioner Analisis : Uji

chisquare dan Uji Regresi Logistic Efikasi diri, duungan kelurga, motivasi,aspek emosional,

pengetahuan, dan sosial ekonomi Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara pengetahuan, efikasi diri, dukungan keluarga, dengan self

management. Faktor-faktor yang mempunyai hubungan signifikan dengan manajemen diri

diabetes yaitu pengetahuan, efikasi diri dan social ekonomi. Penulis dan Tahun Desain

studi, Sampel, Variabel, Instrumen, Analisis Hasil dari Analisis Faktor Ringkasan Hasil ( Titi

Puspita Ningrum, Hudzaifah Alfatih, Hildegardis Orlin Siliapantur, 2019 ) Desain :


4Usia, jenis
Cross Sectional Sampel :76 responden pasien diabetes mellitus tipe 2 Variabel :

kelamin, tingkat pendidikan, lama dm, pengetahuan, dan dukungan keluarga. Instrumen :

Kuisioner Analisis : Analisis Univariat dan Analisis Bivariat Lama menderita dm, dan
menunjukkan tidak terdapat hubungan yang
dukungan keluarga. Hasil penelitian ini 24
signifikan antara
faktor usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan dengan manajemen diri.
Terdapat hubungan yang signifikan antara lama menderita DM dengan manajemen diri
6

DM dan terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan manajemen

diri DM.
( Hema Malini, Fitra Yeni, Cindy Ayu Pratiwi, Devia Putri Lenggogeni, 2020 ) Desain

: Cross-Sectional Sampel : 79 responden Variabel : Pengetahuan, efikasi diri, dan dukungan

social Instrumen : Kuisioner Analisis : Uji kolerasi Person Product Moment Pengetahuan,

efikasi diri, dan dukungan social Hasil penelitian menunjukkan faktor yang berhubungan
3tipe 2 yang memiliki
dengan manajemen diri penderita diabetes mellitus Penulis dan

Tahun Desain studi, Sampel, Variabel, Instrumen, Analisis Hasil dari Analisis Faktor

Ringkasan Hasil HbA1c >9 yakni pengetahuan, efikasi diri dan dukungan social. Faktor

yang paling signifkikan berhubungan dengan manajemen diri yaitu efikasi diri. (Lenni

Sastra, Lola Despitasari, 2020) Desain : Cross Sectional Sampel : 60 responden Variabel : Self

care agecy, Efikasi diri, dan pengetahuan diabetes mellitus Instrumen :Kuisioner Analisis :

Chi-square Agen perawatan diri, Efikasi diri, dan pengetahuan diabetes mellitus Hasil

penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara efikasi diri dan

pengetahuan terhadap self management. ( Fitri Alisa, Lola Despitasari, Elitria Marta, 2020 )

Desain : Cross Sectional Sampel : 73 pasien diabetes mellitus tipe 2 Variabel : Efikasi diri

dan dukungan keluarga Instrumen : Kuisioner Analisis : Uji chi-square Efikasi diri dan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dukungan keluarga 1 terdapat hubungan efikasi diri
diri pada pasien diabetes mellitus tipe II
dengan manajemen di Puskesmas Andalas Padang

tahun Penulis dan Tahun Desain studi, Sampel, Variabel, Instrumen, Analisis Hasil dari

Analisis Faktor Ringkasan Hasil 2019. Terdapat hubungan dukungan keluarga dengan

manajemen diri pada pasien diabetes mellitus tipe II di Puskesmas Andalas Padang pada

tahun 2019. (Citra Windani Mambang Sari, Ahmad Yamin, M. Budi Santoso, 2018) Desain :
1pasien diabetes mellitus tipe 2
Deskriptif kuantitatif Sampel : 62 Variabel : Efikasi diri dan

manajemen diri Instrumen :Kuisioner Analisis : Analisis Pearson Efikasi diri Hasil

penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan antara

manajemen

diri dan
Ada hubungan positif dengan kekuatan korelasi sedang antara
efikasi diri. 11 manajemen
Diabetes Melitus dengan self-efficacy pada pasien Diabetes Melitus tipe 2 di Kota
diri

Bandung. ( Rasyidah AZ, 2018 ) Desain : Cross Sectional Sampel : 81 Responden 1pasien

diabetes mellitus tipe 2 Dukungan keluarga Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada

Variabel : Dukungan keluarga dan perilaku manajemen diri Instrumen : Kuisioner Analisis :
hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan perilaku
Uji chi square 12 ada pasien Diabetes Mellitus Tipe II di Puskesmas Simpang IV Sipin Kota
manajemen diri p

Jambi. 3.2 Karakteristik Responden Studi Responden 1dalam penelitian ini adalah pasien

diabetes mellitus tipe 2. Dalam studi sudah disebutkan bahwa faktor yang berhubungan

dengan manajemen diri pada penderita diabetes mellitus tipe 2 dengan mayoritas

responden lebih dari 900 individu. Responden dalam penelitian ini berusia antara 20-75

tahun. Sebagain besar responden berjenis kelamin perempuan serta sebagian besar tingkat

pendidikan dilevel sekolah menengah atas dan sarjana. Totalitas responden adalah

penduduk asli dari lokasi penelitian. 3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Manajemen

Diri 1pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Manajemen diri pada penderita diabetes

mellitus dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang harus diperhatikan. Berdasarkan 10

artikel yang diulas, ditemukan 10 faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen diri pada

penderita diabetes mellitus tipe 2 yaitu usia, efikasi diri, tingkat pendidikan, pengobatan,

pengaruh situasional, pengetahuan, persepsi penyakit, lama mendeita diabetes mellitus,

serta dukungan keluarga. 3.3.1 Usia Usia merupakan salah satu faktor yang berkontribusi
7Penelitian yang dilakukan oleh
terhadap manajemen diri diabetes. (Kurniawan &

Yudianto,2016) terhadap 94 responden pasien diabetes mellitus tipe 2 yang dipilih secara
1Hasil penelitian
simple random sampling disalah satu rumah sakit di provinsi Jawa Barat.
menunjukkan bahwa
ada hubungan yang signifkikan antara usia dengan manajemen diri
pada penderita diabetes mellitus tipe 2. 4penderita diabetes mellitus yang
Usia lebih tua,

lebih rentan dengan terjadinya komplikasi yang berhubungan dengan diabetes mellitus.

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh (Ningrum, Alfatih, & Siliapantur, 2019)
penderita diabetes mellitus tipe 2 di
terhadap 76 responden 1 puskesmas Pasirkaliki kota
hasil penelitian menunjukkan bahwa
Bandung, tidak ada hubungan yang signifikan antara

usia dan manajemen diri pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Hasil penelitian tersebut

menjelaskan bahwa penderita diabetes mellitus baik usia muda maupun tua menunjukkan

perilaku manajemen diri yang cukup. 3.3.2 Efikasi Diri (Kurnia, Amatayakul, &
pasien diabetes mellitus tipe
Karuncharernpanit, 2017) melakukan penelitian terhadap 127 1
2 dengan ang. Hasil penelitian
metode multistage sampling di Puskesmas Kota Mal
menunjukkan bahwa
manajemen diri diabetes memiliki hubungan yang signifkikan dengan

efikasi diri. Sejalan dengan penelitian (Kurniawan & Yudianto, 2016) terhadap 94

responden pasien diabetes mellitus tipe 2 yang dipilih secara simple random sampling

disalah satu rumah sakit di provinsi Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan adanya

hubungan yang positif antara manajemen diri diabetes dengan skor efikasi diri. Penderita

diabetes dengan efikasi diri yang lebih tinggi akan menunjukkan manajemen diri diabetes

yang lebih baik. Penelitian ini juga didukung oleh (Mustarim, S. W., Nur, B. M., & Azzam,

2019) terhadap 105 responden diabetes mellitus tipe 2 di Kota Kendari. Hasil penelitian

menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara efikasi diri dengan manajemen diri

. Sejalan dengan Penelitian (Despitasari & Sastra, 2020) terhadap 60 responden di

Poliklinik Khusus Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang. 1Hasil penelitian

menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara efikasi diri dengan manajemen diri

penderita diabetes mellitus tipe 2. Tingkat keyakinan diri menggambarkan derajat

keyakinan pasien bagaimana pasien menunjukkan perilaku serta sikap yang diharapkan

dengan manajemen diri diabetes. 3.3.3 Tingkat Pendidikan (Kurniawan & Yudianto, 2016)

melakukan penelitian terhadap 94 responden 1pasien diabetes mellitus tipe 2 yang dipilih
secara simple random sampling disalah satu rumah sakit di provinsi Jawa Barat. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan

dengan manajemen diri diabetes mellitus tipe 2 yang berarti pasien dengan pendidikan

rendah tidak menunjukkan perilaku manajemen diri yang lebih baik. Berbeda dengan

penelitian yang dilakukan oleh (Ningrum et al., 2019) terhadap 76 responden penderita

diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Pasirkaliki kota Bandung, hasil penelitian

menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan

dengan manajemen diri diabetes. 3.3.4 Pengobatan Penelitian yang dilakukan (Kurnia et al.,

2017) terhadap 127 pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan metode multistage sampling di

Puskesmas Kota Malang. 1Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen diri diabetes

memiliki hubungan yang signifkikan dengan Pengobatan. Responden penderita diabetes

yang disertai dengan pengobatan yang terdiri dari diet dan terapi obat-obatan lebih

berhasil dalam manejemen diri dibandingkan penderita diabetes yang hanya menjalankan

diet. 3.3.5 Pengaruh Situasional (Kurnia et al., 2017) melakukan penelitian terhadap 127

1pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan metode multistage sampling di Puskesmas Kota

Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen diri diabetes memiliki hubungan

yang signifkikan dengan pengaruh situasional. Situasi dapat mempengaruhi langsung

manajemen diri bagi penderita diabetes yang ditandai dengan lingkungan yang memicu

situasional. 3.3.6 Pengetahuan Penelitian (Bezo, Huang, & Lin, 2020) terhadap 150 1pasien

diabetes mellitus tipe 2 di Taiwan, Kepulauan Solomon. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa pengetahuan merupakan faktor utama yang mempengaruhi manajemen diri

diabetes. Sejalan dengan penelitian (Mustarim, S. W., Nur, B. M., & Azzam, 2019) terhadap

105 responden di Kota Kendari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara pengetahuan dengan manajemen diri penderita diabetes mellitus

tipe 2. Didukung dengan penelitian (Malini, Yeni, Pratiwi, & Lenggogeni, 2020) di Kota

Padang terhadap 79 responden. 1Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan

yang signifkikan antara pengetahuan terhadap manajemen diri pada penderita diabetes

mellitus tipe 2. Didukung dengan penelitian (Kurnia et al., 2017) di kota Malang terhadap
127 pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan metode multistage sampling di Puskesmas Kota

Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen diri diabetes memiliki hubungan

yang signifikan dengan pengetahuan. Dengan meningkatkan pengetahuan penderita

diabetes mellitus tipe 2, maka kemampuan dan kepatuhan dalam melakukan pengelolaan

manajemen diri diabetes dapat meningkat. Didukung Penelitian (Despitasari & Sastra,

2020) terhadap 60 responden di Poliklinik Khusus Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil

Padang. 1Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan

dengan manajemen diri penderita diabetes mellitus tipe 2. 3.3.7 Persepsi Penyakit

Penelitian (Bezo et al., 2020) terhadap 150 pasien diabetes mellitus tipe 2 di Taiwan,

Kepulauan Solomon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi penyakit mempunyai

hubungan yang sangat signifkikan dengan manajemen diri diabetes. Penderita diabetes

dengan persepsi penyakit yang mengancam memiliki perilaku manajemen diri diabetes
3dukungan keluarga yang cukup
yang baik. 3.3.8 Dukungan Keluarga Responden dengan

mempunyai manajemen diri yang cukup. Penelitian (Ningrum et al., 2019) terhadap 76
2. Sejalan dengan penelitian (Alisa et al., 2020) terhadap 73 responden diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Andalas
hasil Kota Padang.

adalah dukungan sosial. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan di (Rasyidah,
2018) Kota Jambi terhadap 81 responden diabetes mellitus tipe 2. 14 Hasil penelitian

menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan
manajemen diri. Semakin tinggi dukungan sosial maka akan lebih baik juga manajemen diri

pasien diabetes mellitus tipe 2. 3.3.9 Lama Menderita Diabetes Mellitus Penelitian

(Ningrum et al., 2019) terhadap 76 responden 1penderita diabetes mellitus tipe 2 di


Puskesmas Pasirkaliki Kota Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama menderita

diabetes mellitus merupakan salah satu faktor signifikan yang mempengaruhi manajemen
5Responden yang menderita diabetes
diri diabetes. mellitus dengan lama menderita sekitar

1-5 tahun mempunyai manajemen diri yang cukup. Sedangkan responden yang menderita

diabetes 6-10 tahun maka semakin buruk manajemen dirinya. 3.3.10 Sosial Ekonomi

Penelitian (Mustarim, S. W., Nur, B. M., & Azzam, 2019) terhadap 105 responden di Kota

Kendari. 1Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempunyai hubungan yang

signifikan dengan manajemen diri penderita diabetes mellitus tipe 2 adalah sosial ekonomi.

Diabetes mellitus merupakan kondisi penyakit yang memerlukan biaya yang cukup mahal

sehingga akan berdampak terhadap kondisi ekonomi keluarga terutama bagi masyarakat

golonngan ekonomi rendah BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Manajemen Diri 1pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Penatalaksanaan manajemen diri,

sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi pada penderita diabetes mellitus.

Manajemen diri pada penderita diabetes mellitus dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor

yang harus diperhatikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen diri pada

penderita diabetes mellitus tipe 2 adalah usia, efikasi diri, tingkat pendidikan, pengobatan,

pengaruh situasional, pengetahuan, persepsi penyakit, lama mendeita diabetes mellitus,

serta dukungan keluarga. Semua faktor ini sangat berkontribusi terhadap perilaku

manajemen diri pada penderita diabetes mellitus (Kurniawan & Yudianto, 2016).

Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat ditunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang

dapat mempengaruhi manajemen diri pada penderita diabetes mellitus dalam mengontrol

dan mengendalikan diabetes mellitus pada penderita diabetes mellitus tipe 2. 4.1.1 Usia

Usia merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap manajemen diri pada

penderita diabetes mellitus tipe 2. Dari 10 jurnal yang diulas, terdapat 2 artikel yang

menemukan bahwa usia adalah salah satu faktor yang mempengaruhi manajemen diri

pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Dan terdapat 1 artikel yang menunjukkan bahwa
tidak terdapat hubungan antara
21 usia dengan manejemen diri pada penderita diabetes

mellitus tipe 2. Berdasarkan 5penelitian yang dilakukan oleh (Kurniawan & Yudianto, 2016)
yang dilakukan di salah satu rumah sakit di provinsi Jawa Barat menunjukkan bahwa usia

penderita diabetes mellitus yang lebih tua, lebih rentan dengan terjadinya komplikasi yang

berhubungan dengan diabetes mellitus. Usia penderita diabetes mellitus dibawah 60 tahun

mempunyai manajemen diri yang cukup baik. Sedangkan penderita diabetes mellitus usia

diatas 60 tahun mempunyai manajemen diri yang buruk. Sejalan 5dengan penelitian yang

dilakukan oleh (Kusnanto, Sundari, Asmoro, & Arifin, 2019) di kota Palembang yang

menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan anatara usia dengan manajemen

diri. Lansia penderita diabetes mellitus cenderung mengalami penurunan fisik dan kognitif

yang tentu saja dapat mempengaruhi kemampuan dan keefektifanya untuk melakukan

manajemen diri, selain itu timbulnya komplikasi pada lansia juga dapat mempengaruhi
7berbeda dengan
kemampuan pasien dalam melakukan manajemen diri. Sebaliknya,

penelitian yang dilakukan oleh (Ningrum et al., 2019) yang menyatakan bahwa tidak ada

hubungan yang signifikan antara usia dan manajemen diri pada penderita diabetes mellitus

tipe 2. Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa penderita diabetes mellitus baik usia

muda maupun tua menunjukkan perilaku manajemen diri yang cukup. Berdasarkan hasil

penelitian sebelumnya dapat dilihat bahwa usia merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi manajemen diri pada penderita diabetes mellitus tipe 2 karena klien yang

lebih muda memiliki pengetahuan cukup yang berhubungan dengan manajemen diri

diabetes. Sedangkan mereka yang usianya lebih tua sudah merasakan manfaat yang telah

dilakukan selama ini dari manajemen diri yang dijalankanya. Berdasarkan beberapa artikel
4diatas, dapat disimpulkan bahwa
responden usia muda hingga lansia, mereka sama-sama

memperhatikan manajemen diri untuk mengontrol dan mencegah terjadinya komplikasi

diabetes mellitus. 4.1.2 Efikasi Diri Efikasi diri merupakan faktor yang berkontribusi

terhadap manajemen diri diabetes yang lebih baik. Berdasarkan 10 artikel yang diulas,

terdapat 5 artikel yang terkait dengan efikasi diri sebagai faktor yang mempengaruhi
1pada penderita diabetes mellitus tipe 2.
manajemen diri Berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh (Sari, Yamin, & Santoso, 2018) di kota Bandung, yang menyatakan bahwa
3antara efikasi diri dengan manajemen diri.
terdapat hubungan yang signifikan Efikasi diri
sangat berkontribusi dalam meningkatkan perilaku manajemen diri pada penderita

diabetes mellitus tipe 2. Efikasi diri menggambarkan derajat keyakinan bagaimana

penderita diabetes mellitus menunjukkan bagaimana perilaku yang diharapkan dalam

melakukan manajemen diri diabetes. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

(Kurniawan & Yudianto, 2016) yang menunjukkan bahwa penderita diabetes mellitus

dengan efikasi diri yang lebih tinggi maka perilaku manajemen diri diabetesnya lebih baik.

Penelitian yang sama juga dilakukan oleh (Kurnia et al., 2017) penelitian tersebut

menunjukkan bahwa kepercayaan diri berpengaruh terhadap kemampuan untuk


Penelitian yang dilakukan oleh
melakukan manajemen diri yang baik. 7 (Malini et al., 2020)
ellitus tipe 2 yang memiliki
menunjukkan bahwa pasien diabetes m HbA1c>9% cenderung

memiliki keraguan mengenai manajemen diri, terutama dalam hal aktivitas fisik dan diet.

Tingkat kepercayaan diri menentukan pasien semangat untuk melakukan aktivitas fisik.
5dengan penelitian yang dilakukan oleh
Sejalan (Alisa et al., 2020) yang menyatakan bahwa

tingkat kepercayaan diri yang tinggi akan mempengaruhi manajemen diri baik dalam diet,
Oleh karena itu, penderita
mampu melakukan aktivitas fisik, dan kontrol glikemik. 18

diabetes mellitus perlu percaya bahwa mengelola diabetes mellitus dengan baik termasuk

melakukan aktivitas fisik, melakukan diet, dan kontrol glikemik sangat dianjurkan karena

hal tersebut sangat berpengaruh terhadap pengelolaan diabetes dan mencegah terjadinya
4Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan penderita diabetes
komplikasi diabetes. 4.1.3

mellitus tipe 2 juga dianggap sebagai salah satu faktor yang berkontribusi terhadap
manajemen diri diabetes. 6 Pendidikan yang baik akan menghasilkan perilaku positif

sehingga lebih terbuka dan obyektif dalam menerima informasi,


khususnya informasi

mengenai pengelolaan diabetes mellitus. Berdasarkan 10 artikel yang diulas, terdapat 2

artikel yang terkait dengan tingkat pendidikan sebagai faktor yang mempengaruhi
1pada penderita diabetes mellitus tipe 2.
manajemen diri Berdasarkan penelitian

(Kurniawan & Yudianto, 2016) yang dilakukan di salah satu rumah sakit di provinsi Jawa

Barat menunjukkan bahwa 3tingkat pendidikan yang lebih tinggi memberi peluang yang

lebih luas untuk mengakses informasi dibandingkan mereka yang berpendidikan dengan
level yang lebih rendah. Sejalan dengan penelitian (Ningrum et al., 2019) yang dilakukan di

Puskesmas Pasirkaliki, kota Bandung yang menunjukkan bahwa responden dengan


1Penderita diabetes mellitus tipe
pendidikan tinggi memiliki manajemen diri yang cukup.

2 yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi lebih mudah menyerap informasi yang

diberikan oleh petugas medis. Sedangkan pasien penderita diabetes mellitus tipe 2 yang

tingkat pendidikanya lebih rendah mempunyai keterbatasan kemampuan untuk memahami

informasi kesehatan yang diberikan terkait diabetes mellitus dan manajemen diri

diabetes. 4.1.4 Pengobatan Faktor yang sangat mempengaruhi manajemen diri diabetes

adalah pengobatan. Salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi keberhasilan

kontrol glikemik adalah pengobatan. Berdasarkan 10 artikel yang diulas, terdapat 1 jurnal

9 artikel yang membahas mengenai pengobatan sebagai faktor yang


mempengaruhi
m eh
anajemen pada penderita diabetes tipe 2. Penelitian yang dilakukan
( diri mellitus ol

Kurnia et pengobatan
kombinasi al., 2017) menunjukkan
yang terdiri bahwa penderita
dari diet diabetes mellitus
dan obat-obatan yang memiliki
lebih berpeluang untuk

berhasil dalam menjalankan manajemen diri diabetes dibandingkan penderita diabetes

mellitus yang hanya melakukan manajemen diri dengan melakukan diet. Pengobatan

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi manajemen diri dalam melakukan

kontrol glikemik. Penderita diabetes mellitus yang memiliki kombinasi pengobatan dengan

memiliki pengobatan tertentu, seperti minum obat secara teratur dan menjadi lebih sadar

untuk mencegah komplikasi dan mengontrol kadar gula darahnya. Sehingga mereka lebih

memperhatikan pengelolaan manajemen diri diabetes. 4.1.5 Pengaruh Situasional

Pengaruh situasional adalah salah satu faktor lain yang mempengaruhi manajemen diri

diabetes diantara orang 1dewasa dengan diabetes mellitus tipe 2. Situasi dapat

mempengaruhi langsung manajemen diri bagi pe nderita 3diabetes yang ditandai dengan

lingkungan yang memicu situasional. Berdasarkan 9 hasil penelitian yang dilakukan (Kurnia

et al., 2017) di kota Malang, menunjukkan bahwa pengaruh situasional memiliki kolerasi
menunjukkan bahwa lebih
positif dengan manajemen diri diabetes. Penelitian tersebut 25

dari setengah peserta memiliki tingkat yang buruk terhadap situasional. Karena peserta
melaporkan bahwa toko yang menjual makanan sesuai dengan diet sulit ditemukan.,
4bagi penderita diabetes
petugas puskesmas tidak melakukan home kunjungan rutin

mellitus yang tidak bisa berobat ke pelayanan kesehatan. Dengan demikian pihak

pelayanan kesehatan dapat memberikan edukasi dan berkolaborasi dengan penderita


3manajemen diri yang
diabetes mellitus sehingga penderita diabetes ini dapat menjalankan

lebih baik. Serta pihak keluarga yang seharusnyamemberikan dukungan kepada

keluarganya yang menderita diabetes mellitus untuk melakukan manajemen diri diabetes
27Salah satu faktor yang mempengaruhi
yang lebih baik. 4.1.6 Pengetahuan manajemen diri

diabetes adalah pengetahuan. Pengetahuan sangat penting terhadap manajemen diri

diabetes untuk mencegah resiko terjadinya komplikasi. Berdasarkan 10 artikel yang diulas,

terdapat 6 jurnal artikel yang membahas terkait dengan pengetahuan sebagai faktor yang
pada penderita diabetes mellitus tipe 2.
mempengaruhi manajemen diri 1 Penelitian (Bezo
n Solomon, hasil penelitian menunjukkan bahwa
et al., 2020) di Taiwan, Kepulaua

pengetahuan merupakan faktor utama yang mempengaruhi manajemen diri diabetes.

Penderita diabetes dengan pengetahuan yang memadai cenderung melaporkan

3manajemen diri yang lebih baik. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan (Malini et al.,

2020) di Kota Padang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifkikan anatara

pengetahuan terhadap manajemen diri pada penderita diabetes mellitus tipe 2.

Didukung dengan penelitian (Kurnia et al., 2017) di Kota Malang yang menunjukkan
1penderita diabetes mellitus tipe 2,
bahwa dengan meningkatkan pengetahuan maka

kemampuan dan kepatuhan dalam melakukan pengelolaan manajemen diri diabetes dapat

meningkat. Rendahnya pengetahuan tentang diabetes merupakan penghambat bagi

pasien diabetes mellitus dalam mengelola penyakitnya. Sejalan dengan penelitian

(Mustarim, S. W., Nur, B. M., & Azzam, 2019) yang menyatakan bahwa dengan

pengetahuan yang cukup individu akan memahami kondisi sakit yang dialami dan
22kadar glukosa dalam
diharapkan mampu menerapkan pola hidup yang sehat sehingga

darah dapat terkontrol. Pengetahuan tentang diabetes harus berhubungan dengan

aktivitas seperti kepatuhan berobat, diet, melakukan aktivitas fisik, serta monitor gula darah
secara rutin (Despitasari & Sastra, 2020). Dengan adanya pengetahuan yang dimiliki,

penderita diabetes mellitus dapat menerapkan perilaku manajemen diri dalam mengelola

diabetes mellitus serta mencegah terjadinya komplikasi. 4.1.7


Persepsi Penyakit
3perilaku
Penderita diabetes dengan persepsi penyakit yang mengancam memiliki

manajemen diri diabetes yang baik. Berdasarkan penelitian (Bezo et al., 2020) di Taiwan

menunjukkan bahwa Persepsi penyakit mempunyai hubungan yang sangat signifkikan

dengan manajemen diri diabetes. Pasien dengan diabetes mellitus tipe 2 menggambarkan

penyakit yang dialami sesuai dengan yang ada didalam pikiranya untuk memahami
masalah terkait dengan penyakitnya. Sehingga persepsi penyakit dapat ditingkatkan

melalui pendidikan kesehatan yang diberikan oleh perawat tentang bagaimana


manajemen

diri diabetes yang tepat untuk diterapkan. 4.1.8 Dukungan Keluarga Penderita diabetes

membutuhkan bantuan dari keluarga termasuk dukungan dari keluarga, dengan

menceritakan kondisinya kepada keluarga terdekat maka akan membantu pengobatan dan

diet diabetes mellitus. Berdasarkan 10 artikel yang diulas, terdapat 4 jurnal artikel yang

meneliti mengenai dukungan keluarga sebagai faktor yang mempengaruhi manajemen diri
1pada penderita diabetes mellitus tipe 2.
Berdasarkan penelitian (Ningrum et al., 2019) di

Puskesmas Pasirkaliki, Kota Bandung menunjukkan bahwa dukungan keluarga berpengaruh


7Pasien diabetes
3terhadap manajemen diri pada penderit a diabetes mellitus tipe 2.

m ellitus tipe dengan dukungan a yang cukup mempunyai manajemen diri yang
2 keluarg
c (Rasyidah, 2018) yang dilakukan di Kota Jambi
ukup Hal ini sejalan dengan
menunjukka bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi manajemen diri diabetes adalah
dukungan keluarga. Dukungan keluarga
20 sangat membantu penderita diabetes mellitus

untuk meningkatkan keyakinan dirinya dalam mengelola penyakitnya (Alisa et al., 2020).

Tidak hanya dukungan keluarga, dukungan sosial juga berkontribusi terhadap manajemen

3diri pasien diabetes mellitus tipe 2. Semakin tinggi dukungan social maka akan lebih baik

juga manajemen diri pasien diabetes mellitus tipe 2 (Malini et al., 2020). Dukungan

keluarga maupun dukungan social sangat berpengaruh terhadap perilaku manajemen diri
1pada penderita
penderita diabetes mellitus tipe 2. Dengan adanya dukungan keluarga
diabetes mellitus tipe 2 dapat membantu keluarganya yang menderita diabetes untuk

melakukan pengontrolan gula darah secara rutin, mengawasi pola makan, dan memberikan

motivasi kepada penderita diabetes untuk melakukan aktivitas fisik seperti olahraga. 4.1.9
9salah satu faktor
Lama Menderita Diabetes Mellitus Lama menderita diabetes merupakan

yang berkontribusi terhadap manajemen diri pada penderita diabetes mellitus tipe 2.

Berdasarkan 10 artikel yang diulas, terdapat 2 jurnal artiek yang meneliti tentang lama

menderita diabetes mellitus sebagai faktor yang mempengaruhi manajemen diri pada

pendrita 1diabetes mellitus tipe 2. Berdasarkan penelitian (Ningrum et al., 2019) di

Puskesmas Pasarkaliki, Kota Bandung, menunjukkan bahwa lama menderita diabetes dapat

mempengaruhi manajemen diri pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Individu yang
5responden
menderita DM 1-5 tahun mempunyai manajemen diri yang cukup. Sedangkan

yang menderita diabetes 6-10 tahun maka semakin buruk manajemen dirinya. Sejalan

dengan penelitian (Kurniawan & Yudianto, 2016) menyatakan bahwa pasien diabetes

mellitus yang terdiagnosis diabetes lebih lama maka lebih rentan terhadap komplikasi, baik

1yang terkait dengan diabetes maupun karena proses penuaan. Lama menderita penyakit

diabetes mellitus dan timbulnya komplikasi dapat mempengaruhi manajemen diri.


4Penderita diabetes mellitus yang
tidak mempunyai komplikasi cenderung melakukan

manajemen diri yang baik. 4.1.10 Sosial Ekonomi Diabetes mellitus merupakan kondisi

penyakit yang memerlukan biaya pengobatan yang cukup mahal sehingga akan

berdampak terhadap kondisi ekonomi keluarga terutama keluarga golongan ekonomi

rendah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan (Mustarim, S. W., Nur, B. M., & Azzam, 2019)

di Kendari menunjukkan bawa sosial ekonomi mempengaruhi manajemen diri 1pada

penderita diabetes mellitus tipe 2. Masyarakat dengan golongan ekonomi rendah tidak

dapat melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkelanjutan, yang terhambat dengan

adanya keterbatasan biaya pengobatan terrmasuk diantaranya biaya untuk melakukan


pemeriksaan kadar gula darah
kunjungan rutin ke pelayanan kesehatan dan 18 secara rutim

untuk memantau kondisi penyakitnya. Penderita diabetes mellitus dengan ekonomi rendah

dalam mengontrol kadar gula darahnya dapat memanfaatkan kartu jaminan kesehatan dari
pemerintah. Sebaliknya, untuk penderita diabetes mellitus dengan tingkat ekonomi

mampu melakukan upaya mengontrol kadar gula darah dengan pemeriksaan gula darah
9mengkonsumsi makanan yang sehat.
secara rutin serta Masyarakat dengan kondisi

ekonomi yang tinggi maupun sedang dapat melakukan manajemen diri diabetes dengan
dan kontrol gula darah 4bagi penderita
pemeriksaan kesehatan 22 secara rutin. Karena

diabetes mellitus dengan kondisi ekonomi yang berpenghasilan kurang, pemerintah telah

menyediakan pelayanan berupa jaminan kesehatan nasional yang dapat membantu

masyarakat kurang mampu untuk mengakses pelayanan kesehatan secara gratis. BAB

5 KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen


1pada penderita diabetes mellitus tipe 2
diri berdasarkan 10 artikel yang diulas yaitu

terdapat 2 jurnal artikel yang meneliti tentang faktor usia, 5 jurnal artikel meneliti tentang

efikasi diri, 2 jurnal artikel meneliti tentang tingkat pendidikan, 1 jurnal artikel meneliti

tentang pengobatan, 1 jurnal artikel meneliti tentang pengaruh situasional, 6 jurnal artikel

meneliti tentang pengetahuan, 1 jurnal artikel meneliti tentang persepsi penyakit, 4 jurnal

artikel meneliti tentang lama menderita diabetes mellitus, serta 4 jurnal artikel meneliti
1pada
tentang dukungan keluarga sebagai faktor yang mempengaruhi manajemen diri
tipe 2. Sehingga dapat
penderita diabetes mellitus 3 disumpulkan bahwa faktor yang sangat
ajemen diri penderita diabetes mellitus tipe 2
berkontribusi terhadap man adalah efikasi

diri, pengetahuan, dukungan keluarga dan lama menderita diabetes. Upaya untuk

mencegah komplikasi 1pada penderita diabetes mellitus sangat penting untuk dilakukan,

yang memerlukan penatalaksanaan manajemen diri yang tepat. Sehingga diharapkan bagi
3diabetes mellitus tipe 2
penderita mampu menerapkan perilaku manajemen diri yang baik

untuk mencegah terjadinya komplikasi. 5.2 Konflik Kepentingan Rangkuman menyeluruh

atau studi literature ini adalah penulisan yang dilakukan secara mandiri, sehingga tidak

terdapat konflik kepentingan dalam penulisanya.


Sources
https://123dok.com/document/y90152dy-identifikasi-related-problems-diabetes-mellitus-komplikasi-penyakit-

1 makrovaskular.html
INTERNET
9%
https://www.scribd.com/document/478178737/SKRIPSI-literature-Ambar-yuliani
2 INTERNET
4%
https://123dok.com/document/wq2ol6z1-efikasi-diri-manajemen-diri-pada-pasien-diabetes-tipe.html
3 INTERNET
2%
https://text-id.123dok.com/document/7q0en09y-gambaran-mekanisme-koping-stress-pada-pasien-diabetes-mellitus- di-

4 wilayah-kerja-puskesmas-sambit-ponorogo-jawa-timur.html
INTERNET
1%
https://text-id.123dok.com/document/6zkv6eqx-perilaku-perawatan-kaki-pada-pasien-diabetes-melitus-di-poliklinik-

5 endokrin-rsud-dr-pirngadi-medan.html
INTERNET
1%

6 INTERNET
http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/article/download/136/102/

1%
https://www.researchgate.net/publication/334136143_Hubungan_Tingkat_Pengetahuan_terhadap_Outcome_Klinik_Pasie

7 n_Diabetes_Melitus_Tipe_2
INTERNET
<1%
https://www.researchgate.net/publication/342332914_Peran_Perawat_sebagai_Edukator_terhadap_Persepsi_Sakit_pada_P

8 asien_Diabetes_Mellitus_Tipe_2_Kabupaten_Jember
INTERNET
<1%

9 INTERNET
https://www.scribd.com/document/362737060/kumpuln-jurnal-nasiona-pdf

<1%

1 INTERNET
https://www.scribd.com/document/467463727/LR-SKRIPSI-DIAH-Unair-Nurs1-pdf

<1%

1 INTERNET
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jk/article/download/3694/2359

<1%
https://www.researchgate.net/publication/339098602_HUBUNGAN_HASIL_DETEKSI_DINI_DIABETES_MELLITUS_MENGGU

1
NAKAN_APLIKASI_ANDROID_DM_PERSONAL_SCREENING_DENGAN_KADAR_GULA_DARAH_ACAK_PENGUNJUNG_PUSKE
SMAS_JANTI_KOTA_MALANG
INTERNET
<1%

1 INTERNET
http://eprints.umm.ac.id/69413/5/BAB%20IV.pdf

<1%
1 INTERNET
http://www.stikes-hi.ac.id/jurnal/index.php/rik/article/download/135/56/

<1%
https://pdfs.semanticscholar.org/4436/6948880df526e6f0b44a9d865011c23ec021.pdf
1 INTERNET
<1%
http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/2452/2/K012181012_tesis_28-08-2020%201-3.pdf
1 INTERNET
<1%
https://portal.takalarkab.go.id/
1 INTERNET
<1%
https://www.scribd.com/document/255163111/Referat-Diabetes-Melitus-Gestasional
1 INTERNET
<1%
https://jurnal.umsb.ac.id/index.php/menarailmu/article/download/618/553
1 INTERNET
<1%
https://123dok.com/document/lq51r2wy-hubungan-dukungan-keluarga-efficacy-perawatan-puskesmas-sumberbaru-

2 kabupaten.html
INTERNET
<1%

2 INTERNET
http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/download/1289/1106

<1%
https://d3keperawatan.akesrustida.ac.id/2019/08/22/asuhan-keperawatan-klien-yang-mengalami-diabetes-militus-

2 dengan-kerusakan-jaringan-integritas-kulit-di-ruang-kelas-ii-rsud-genteng-banyuwangi-oleh-m-davit-hidayat/
INTERNET
<1%

2 INTERNET
https://syaibatulaslamiyah.blogspot.com/2015/11/proposal-penelitian-diabetes-melitus.html

<1%

2 INTERNET
https://jurnal.uai.ac.id/index.php/SH/article/download/267/252

<1%

2 INTERNET
https://core.ac.uk/download/pdf/234037534.pdf

<1%

2 INTERNET
https://bocahkampus.com/contoh-review-jurnal

<1%
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=970008&val=14928&title=SELF-

2
EFFICACY%20DALAM%20PELAKSANAAN%20MANAJEMEN%20DIRI%20SELF-
MANAGEMENT%20PADA%20PASIEN%20DIABETES%20MELLITUS
INTERNET
<1%

Anda mungkin juga menyukai