BIOFARMASETIKA OBAT
Bentuk
No Nama Obat Mekanisme Kerja
Sediaan
3. SKRINING KLINIS
Dosis dalam
No Nama Obat Dosis Dosis lazim
resep
1. Flunarizine
Indikasi
Untuk mencegah serangan migrain. Obat ini juga digunakan dalam pengobatan dan
pencegahan vertigo serta gangguan pada vestibular, yaitu bagian telinga yang mengatur
keseimbangan tubuh.
Kontraindikasi
Jangan menggunakan obat ini jika Anda alergi terhadap flunarizin. Beri tahu dokter
tentang riwayat alergi yang Anda miliki.
Jangan menggunakan flunarizin jika Anda pernah atau sedang menderita
depresi, penyakit parkinson, atau sindrom ekstrapiramidal.
Jangan mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan
flunarizine, karena dapat meningkatkan efek kantuk.
Jangan mengemudikan kendaraan atau melakukan kegiatan yang memerlukan
kesiagaan setelah mengonsumsi flunarizin, karena obat ini dapat menyebabkan
kantuk.
Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah menderita penyakit hati.
Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan
kehamilan.
Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat, suplemen, atau produk
herbal tertentu.
Segera temui dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat, overdosis, atau efek
samping serius setelah mengonsumsi flunarizin.
Dosis
Berikut adalah dosis umum flunarizin untuk mencegah migrain, vertigo, dan ganggua
vestibular berdasarkan usia pasien:
Lansia usia di atas 65 tahun: 5 mg per hari dikonsumsi pada malam hari.
Efek Samping
Kantuk, Mual, Heartburn, Kenaikan berat badan, Gelisah dan Mulut kering
Interaksi :
Penggunaan flunarizin bersamaan dengan obat lain bisa menyebabkan beberapa efek
interaksi, antara lain:
2. Betahistin
Indikasi
Dosis
Dosis awal 8–16 mg, 3 kali sehari. Dosis pemeliharaan adalah 24–48 mg per hari.
Efek Samping
Mual
Muntah
Sakit kepala
Gangguan pencernaan
Sakit perut dan kembung
Interaksi
Kategori Kehamilan : C
Indikasi
Untuk mengatasi gangguan lambung, seperti penyakit asam lambung dan tukak lambung.
Obat ini dapat mengurangi produksi asam di dalam lambung.
Dosis
Dosis: 20-40 mg per hari, selama 4 sampai 8 minggu. Dosis: 60-360 mg per hari, dibagi
menjadi 3 kali pemberian (setiap 8 jam). Dosis: 20 mg per hari, selama 4-8 minggu.
Dosis: 20 m’g, 2 kali sehari, selama 10 hari.
Efek Samping
Omeprazole dapat menyebabkan nyeri perut dan sakit kepala. Segera periksakan diri ke
dokter jika muncul efek samping tersebut, terutama bila efek samping tidak mereda
meski penggunaan obat sudah dihentikan.
Interaksi ‘
BIOFARMASETIKA OBAT
Bentuk
No Nama Obat Mekanisme Kerja
Sediaan
3. SKRINING KLINIS
Dosis dalam
No Nama Obat Dosis Dosis lazim
resep
Anak-anak: 10-15
mg/kgBB, dosis 2 kali sehari
maksimal 500 mg per kali
pemberian, selama 60
hari.
URAIAN OBAT
1. Ciprec
Indikasi
Kontraindikasi
Harap berhati-hari dan beri tahu dokter jika sedang menderita gangguan jantung,
myasthenia gravis, hipokalemia, gangguan tulang dan sendi, gangguan saraf, serta
gangguan mental.
Beri tahu dokter jika memiliki riwayat diabetes, hipertensi, kejang, cedera kepala,
penyakit liver, dan penyakit ginjal.
Ciprofloxacin dapat menyebabkan pusing atau mengantuk. Hindari melakukan
kegiatan yang membutuhkan fokus penuh, seperti mengemudikan kendaraan atau
mengoperasikan mesin.
Beri tahu dokter jika berencana melakukan vaksinasi. Ciprofloxacin dapat
menghambat efektivitas vaksin tertentu, terutama vaksin tifoid.
Penggunaan ciprofloxacin pada lansia sebaiknya dilakukan secara hati-hati, karena
meningkatkan risiko terjadinya gangguan jantung dan kerusakan pembuluh darah.
Hindari minuman yang mengandung kafein selama mengonsumsi ciprofloxacin,
karena dapat menimbulkan efek samping jantung berdebar, sulit tidur, dan gangguan
kecemasan.
Segera hubungi dokter jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah menggunakan
ciprofloxacin.
Dosis
Anak-anak: 10-15 mg/kgBB, dosis maksimal 500 mg per kali pemberian, selama 60 hari.
Efek Samping
Sakit maag
Mual dan muntah
Diare
Sakit kepala
Sulit tidur
Vagina terasa gatal atau keputihan
Interaksi :
Meningkatnya risiko epilepsi dan serangan jantung, jika digunakan dengan teofilin.
Meningkatnya risiko kejang, jika digunakan dengan obat antiinflamasi nonsteroid.
Meningkatnya risiko hipotensi, jika diberikan bersama dengan obat penenang.
Meningkatnya risiko gangguan jantung, jika digunakan dengan obat antiaritmia,
antibiotik makrolid, cisapride, dan obat antipsikotik.
Meningkatkanya efek samping ciprofloxacin, jika digunakan dengan probenecid dan
ciclosporin.
2. Tofedex
Indikasi
untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang, akibat kondisi tertentu, seperti terkilir,
sakit gigi, atau nyeri haid. Obat ini tergolong ke dalam golongan obat antiinflamasi
nonstreoid.
Kontraindikasi
Jangan menggunakan dexketoprofen jika Anda alergi terhadap obat ini atau obat
OAINS lain, seperti ketoprofen. Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang
Anda miliki.
Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang menderita tukak lambung, penyakit
ginjal, asma, penyakit hati, ulkus duodenum, perdarahan saluran cerna, penyakit
jantung, atau radang usus, seperti penyakit Crohn atau kolitis ulseratif.
Beri tahu dokter jika Anda menderita hipertensi, penyakit lupus, gangguan
pembekuan darah, diabetes, atau kolesterol tinggi.
Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat, produk herbal, atau
suplemen tertentu.
Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan
kehamilan.
Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat, efek samping yang serius, atau
overdosis setelah menggunakan dexketoprofen.
Dosis
Dosis 12,5 mg tiap 4–6 jam atau 25 mg tiap 8 jam. Dosis maksimal adalah 75 mg per
hari.
Efek Samping
Pusing
Mual
Muntah
Diare
Nyeri ulu hati
Interaksi :
3. Solfion
Indikasi
supresi inflamasi dan gangguan alergi; udema serebral dihubungkan dengan keganasan;
lihat keterangan di atas; penyakit rematik
Kontraindikasi
Dosis
Efek Samping
Interaksi :
Interaksi dapat terjadi jika dikonsumsi dengan obat-obatan lain, seperti:
• Erythromycin.
• Rifampicin.
• Isoniazid.