Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ILMU SOSIAL DAN PRILAKU

DI SUSUN OLEH
MONIKA ANGGRAINI SAPITRI
23210020

PEMBIMBING :
Dr. Maksuk, S.KM., M.Kew

PROGRAM PASCASARJANA

PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS KADER BANGSA

PALEMBANG 2023/2024
FAKTOR PERILAKU KESEHATAN MASYARAKAT DAN KONDISI LINGKUNGAN
RUMAH DENGAN KEJADIAN MALARIA

A. LATAR BELAKANG

Masalah kesehatan masyarakat dapat bermula dari perilaku individu, keluarga ataupun
perilaku-perilaku kelompok masyarakat dalam banyak hal, diantaranaya adalah yang berkaitan
dengan kurangnya menjaga kesehatan lingkungan, misalnya, membuang sampah sembarangan,
buang air besar tidak pada tempatnya dan aktivitas lainnya yang dapat mempengaruhi kesehatan
lingkungan dan dapat menyebabkan timbulnya bibit-bibit penyakit, seperti terjadinya penyakit
malaria. enyebaran kasus malaria di Indonesia banyak ditemukan terutama pada daerah pedesaan dan
sangat jarang di perkotaan, kecuali beberapa daerah di kawasan Indonesia

Sebagai salah satu penyakit reemerging (menular kembali secara massal), penyakit malaria
hingga saat ini menjadi ancaman serius bagi masyarakat yang tinggal di daerah tropis dan sub tropis.
Di dua kawasan tersebut malaria sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) dengan jumlah
kematian mencapai lebih dari satu juta orang setiap tahunnya. Dalam beberapa tahun terakhir, KLB
malaria kembali menimpa daerah-daerah endimis malaria di sejumlah daerah tanah air Indonesia.

Meningkatnya angka malaria masih dipengaruhi oleh perilaku masyarakat. Faktor- faktor yang
berhubungan dengan terjadinya malaria adalah lingkungan serta perilaku manusia. Lingkungan alam
seperti: air yang tergenang, lingkungan yang kotor atau tidak sehat, sangat mempengaruhi tempat
perkembangbiakan dan penyebaran malaria. Dengan demikian disadari bahwa tingkat kesehatan
sangatlah dipengaruhi oleh faktor perilaku. Sehingga dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan,
maka kita harus bersedia dan mampu mengubah perilaku masyarakat melalui peningkatan
partisipasinya dalam menjaga dan memelihara kesehatan lingkungan rumah.

Berdasarkan hasil pengamatan di lingkungan sekitar menunjukkan bahwa terjadinya penyakit


demam berdarah, disebabkan adanya perilaku masyarakat yang kurang menjaga kesehatan
lingkungan. Dimana dapat dipastikan dipengaruhi oleh faktor kebiasaan masyarakat membuang
sampah sembarangan atau tidak pada tempatnya, kurang menjaga kebersihan lingkungan, tidak
adanya jambanisasi keluarga dan penyediaan air bersih, kurangnya pembinaaan kesehatan dan lain
sebagainya. Idealnya sebagian besar masyarakat kurang menyadari akan arti penting menjaga dan
meningkatkan derajat kesehatan lingkungannya.
B. TUJUAN

Tujuan literatur review adalah untuk mengetahui factor prilaku Kesehatan masyarkat dan
kondisi lingkungan kejadian malaria.

C. METODE

Penelitian ini menggunakan metode literatur review. Pada tahap awal dilakukan pencarian
literatur dan screening dengan menggunakan Google Scholar. Kata kunci yang digunakan mengetahui
factor prilaku Kesehatan masyarkat dan kondisi lingkungan kejadian malaria. Analisis data digunakan
dengan prosedur penyaringan judul, abstrak, tahun dan metode yang digunakan. Kriteria inklusi
peneliti yang dipublikasikan selama 6 tahun terkahir.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Hasil Literatur Review Artikel

No. Nama Penelitian Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian


dan Tahun
1. Dwi Noerjoedianto Analisis Penelitian ini Terdapat hubungan yang
(2017) Pengetahuan dan adalah penelitian bermakna antara
Sikap Masyarkat kuantitatif dengan pengetahuan terhadap
Terhadap Prilaku desain cross perilaku upaya
Upaya sectional, pencegahan penyakit
Pencegahan malaria di Puskesmas
Penyakit Malaria Koni Kota Jambi kurang
di Puskesmas baik dengan perilaku
Koni Kota Jambi pencegahan penyakit
malaria. Sementara itu
pada saat dilakukan
penelitian masih banyak
responden kurang baik
dalam mencegah penyakit
malaria. Hal ini
dikarenakan masih
kurangnya kepedulian
masyarakat terhadap
lingkungan sehingga
masih banyaknya
lingkungan yang tidak
sehat seperti adanya
jentik nyamuk malaria di
dalam bak mandi, pakaian
kotor banyak tergantung,
ventilasi tidak dipasang
kawat kassa, terdapat
kaleng-kaleng bekas di
sekitar rumah dan adanya
genangan air disekitar
rumah.
2. Fakhriyatiningrum, Faktor perilaku Penelitian ini Berdasarkan hasil
Hamzah Hasyim, dalam pencegahan menggunakan penelitian berbasis
Rostika Flora malaria metode literatur literature tentang perilaku
(2022) review. Sumber masyarakat dalam
data yang pencegahan penyakit
digunakan berasal malaria dari 24 artikel
dari literatur terdapat variabel dominan
publikasi ilmiah yang dapat menjadi faktor
dengan perilaku dalam
menggunakan pencegahan malaria yaitu
database Crossref, kebiasaan menggunakan
Google Scholar, kelambu berinsektisida
Science Direct dan sebanyak 18 artikel,
Pubmed. Pencarian variabel penggunaan obat
artikel nyamuk sebanyak 11
menggunakan kata artikel, serta variabel
kunci perilaku, keluar rumah pada malam
kejadian malaria, hari berjumlah 5 artikel.
dan pencegahan Kesadaran masyarakat
malaria. dalam melakukan
pencegahan penyakit
malaria ditunjukkan
dalam perilaku
masyarakat seperti
menjaga kebersihan
lingkungan, penggunaan
kelambu berinsektisida,
membatasi kebiasaan
keluar rumah pada malam
hari, penggunaan obat
anti nyamuk dan
penyuluhan petugas
kesehatan.
3. Fabio B. Rading, Perilaku Penelitian ini Di masa pandemi Covid-
Victor D. Pijoh, Masyarakat Desa dilakukan pada 19 pengeta- huan
Josef S. B. Tuda terhadap Penyakit bulan September- masyarakat Desa Kaima
(2021) Malaria di Masa November 2020 di terhadap kejadian malaria
Pandemi Covid- Desa Kaima. Jenis secara keseluruhan sudah
19 penelitian ialah baik namun pengetahuan
survei deskriptif. mengenai jenis dan
aktivitas mengigit
nyamuk masih kurang.
Sikap dan tindakan
masyarakat terhadap
kejadian penyakit malaria
secara keseluruhan sudah
baik namun terdapat
kendala dalam
pelaksanaan tindakan
tersebut.
4. Fajar Hayati, Faktor yang Penelitian ini Berdasarkan hasil
Ismail Efendy, Mempengaruhi menggunakan jenis Penelitian ini yaitu
Asriwati (2020) Prilaku penelitian pengetahuan, sikap,
Masyarakat kuantitatif dengan kemampuan ekonomi,
Terhadap rancangan cross lingkungan tempat
Pemberatasan sectional study. tinggal, penyuluhan
Malaria tenaga
kesehatanmasyarakat,
berpengaruh dalam
pemberantasan malaria di
Desa Sekerak Kanan
Kecamatan Sekerak
Kabupaten Aceh
Tamiang Tahun 2019.
Sehingga disarankan agar
masyarakat dapat
meningkatkan wawasan,
pengetahuan,
keterampilan dalam
mengumpulkan,
mengolah, menganalisa
serta menginformasikan
data temuan tentang
perilaku masyarakat
dalam pemberantasan
malaria.
5. Nilce Astin , Andi Studi Kualitatif Penelitian ini Upaya pencegahan
Alim, Zainuddin Perilaku adalah penelitian Malaria pada masyarakat
(2020) Masyarakat dalam kualitatif dengan di Kecamatan Manokwari
Pencegahan pendekatan Barat seperti membunuh
Malaria di fenomenologi jentik dan nyamuk
Manokwari Barat, Malaria dewasa melalui
penyemprotan rumah,
Papua Barat, larvaciding, dan
Indonesia biological control tidak
pernah dilakukan oleh
masyarakat. Masyarakat
menganggap bahwa hal
ini merupakan tanggung
jawab petugas kesehatan.
Tindakan yang dilakukan
untuk mencegah gigitan
nyamuk Anopheles
kepada mereka yang
memiliki kebiasaan
berada di luar rumah pada
malam hari yakni dengan
memakai pakaian baju
berlengan panjang, jaket,
dan sarung panjang untuk
menghindari gigitan
nyamuk. Penggunaan
kelambu saat tidur malam
dilakukan, namun tidak
rutin, hanya sesekali, dan
ada juga yang tidak
menggunakan kelambu
sama sekali. Pemakaian
obat anti nyamuk jenis
obat nyamuk bakar, selain
karena hemat juga
terjangkau harganya buat
mereka.
6. Hironimus Mone Hubungan Antara Metode penelitian Secara naratif ada
Ngongo (2022) Prilaku dan yang digunakan hubungan antara perilaku
Lingkungan dan kondisi lingkungan
Dengan Kejadian adalah literarure dengan kejadian malaria
Malaria di review. di Indonesia karena
Beberapa Daerah adanya korelasi antara
di Indonesia perilaku manusia yang
cenderung negatif yang
ditunjang dengan kondisi
Lingkungan atau alam
sekitar merupakan tempat
dimana semua makluk
hidup melangsungkan
kehidupannya yang
didukung oleh suhu,
kelembaban, cahaya, dll.
Kondisi lingkungan yang
sesuai dengan tempat
perindukan nyamuk akan
berkembang biak dengan
cepat sehingga tanpa
disadari oleh manusia itu
sendiri dengan perilaku
yang buruk menjadi
penyebab kejadian
malaria di suatu daerah.
7. Laila Isnaeni, Faktor Prilaku dan enis penelitian yang Terdapat hubungan yang
Lintang Dian Faktor digunakan adalah signifikan antara
Saraswati, M. Arie Lingkungan yang observasional kebiasaan keluar rumah
Wuryanto, Ari Berhubungan analitik dengan pada malam hari,
Udiyono (2019) denagn Kejadian desain case control penggunaan obat anti
Malaria di nyamuk, keberadaan
Wilayah Kerja breeding place, antara
Puskesmas jarak breeding place,
Gebang keberadaan resting place,
dan keberadaan kandang
Kabupaten ternak dengan kejadian
Purworejo malaria di Kecamatan
Gebang. Tidak terdapat
hubungan antara
bepergian ke daerah
endemis dan penggunaan
kelambu dengan kejadian
malaria di Kecamatan
Gebang.

Berdasarkan hasil analisis terhadap 7 (Tujuh) artikel diatas dapat diketahui bahwa factor prilaku
Kesehatan masyarkat dan kondisi lingkungan kejadian malaria di pengaruhi oleh :

1. Upaya Memberantas Jentik dan Nyamuk Dewasa

Upaya yang dapat dilakukan untuk membunuh jentik dan nyamuk dewasa, antara lain
penyemprotan insektisida pada sekitar rumah khususnya daerah endemis Malaria sekurang-
kurangnya dua kali dalam setahun dengan interval waktu enam bulan. Larvaciding dilakukan dengan
cara menyemprot daerah rawa-rawa yang memiliki potensi menjadi tempat perindukan nyamuk
Malaria. Biological control dilakukan dengan penebaran ikan kepala timah dan guppy dengan
harapan ikan tersebut dapat menjadi pemangsa jentik nyamuk Malaria (Kemenkes RI, 2014).

2. Kebiasaan Berada di Luar Rumah pada Malam Hari

Kebiasaan mayoritas masyarakat Manokwari yang sering berada di luar rumah hingga larut
malam merupakan salah satu factor risiko penyebab Malaria. Kebiasaan buruk ini menjadi faktor
yang lebih bersifat spesifik dan eksofagi yang akan memperbanyak jumlah gigitan nyamuk
Anopheles. Nyamuk Anopheles lebih senang menggigit pada malam hari. Aktifitas nyamuk
Anopheles yang berlangsung sepanjang malam, sejak sekitar pukul 18.30–22.00 waktu setempat.
Perilaku nyamuk Anopheles lainnya yang merupakan faktor risiko bagi masyarakat yang mempunyai
kebiasaan berada di luar rumah pada malam hari adalah adanya golongan eksofagi (golongan nyamuk
yang suka menggigit di luar rumah).
3. Penggunaan Kelambu

Penggunaan kelambu sebagai salah satu metode untuk mencegah gigitan nyamuk telah
dilakukan sejak jaman dahulu. Pengalaman tersebut sampai sekarang masih ditemukan diberbagai
pelosok kampung, hanya saja penggunaan kelambu di daerah perkotaan sudah jarang ditemui.
Masyarakat kota menganggap hal ini merupakan perilaku primitif, padahal sesungguhnya
penggunaan kelambu dapat mencegah gigitan nyamuk. Saat ini bahkan telah disediakan kelambu
berinsektisida yang sangat efektif mencegah gigitan nyamuk anopheles yang dapat menyebabkan
Malaria.

E. KESIMPULAN DAN SARAN

Upaya pencegahan Malaria pada masyarakat seperti membunuh jentik dan nyamuk Malaria
dewasa melalui penyemprotan rumah, larvaciding, dan biological control tidak pernah dilakukan oleh
masyarakat. Masyarakat menganggap bahwa hal ini merupakan tanggung jawab petugas kesehatan.
Tindakan yang dilakukan untuk mencegah gigitan nyamuk Anopheles kepada mereka yang memiliki
kebiasaan berada di luar rumah pada malam hari yakni dengan memakai pakaian baju berlengan
panjang, jaket, dan sarung panjang untuk menghindari gigitan nyamuk. Penggunaan kelambu saat
tidur malam dilakukan, namun tidak rutin, hanya sesekali, dan ada juga yang tidak menggunakan
kelambu sama sekali. Pemakaian obat anti nyamuk jenis obat nyamuk bakar, selain karena hemat
juga terjangkau harganya buat mereka. Program pencegahan Malaria ada 3 (tiga) yaitu penyuluhan,
penyemprotan dan pemberian kelambu, dan program andalan saat ini adalah pemberian kelambu
(kelambunisasi).
F. DAFTAR PUSTAKA

Dwi Noerjoedianto. Analisis Pengetahuan dan Sikap Masyarkat Terhadap Prilaku Upaya Pencegahan
Penyakit Malaria di Puskesmas Koni Kota Jambi. 2017; Vol. 1, No. 2, September

Fakhriyatiningrum, Hamzah Hasyim, Rostika Flora. Faktor perilaku dalam pencegahan malaria.
2022; Volume 16, No.5, September: 435-447

Fabio B. Rading, Victor D. Pijoh, Josef S. B. Tuda. Perilaku Masyarakat Desa terhadap Penyakit
Malaria di Masa Pandemi Covid-19. 2021;3(1):20-23

Fajar Hayati, Ismail Efendy, Asriwati. Faktor yang Mempengaruhi Prilaku Masyarakat Terhadap
Pemberatasan Malaria. (2020); Vol 2 No 1

Nilce Astin , Andi Alim, Zainuddin. Studi Kualitatif Perilaku Masyarakat dalam Pencegahan Malaria
di Manokwari Barat, Papua Barat, Indonesia. (2020); Vol. 8 No. 2 132-145

Hironimus Mone Ngongo. Hubungan Antara Prilaku dan Lingkungan Dengan Kejadian Malaria di
Beberapa Daerah di Indonesia. (2022); Volume 1, Nomor 1, Juli , pp. 61-70

Laila Isnaeni, Lintang Dian Saraswati, M. Arie Wuryanto, Ari Udiyono. Faktor Prilaku dan Faktor
Lingkungan yang Berhubungan denagn Kejadian Malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Gebang
Kabupaten Purworejo. (2019); Volume 7, Nomor 2, April

Anda mungkin juga menyukai