Anda di halaman 1dari 1

BAB 3: Distribusi dan Pelayanan Makanan

Topik 1 (Distribusi Makanan)


Distribusi makanan adalah kegiatan akhir dari proses penyelenggaraan makanan
dimana penyampaian makanan sesuai dengan jenis makanan dan jumlah porsi konsumen
yang dilayani. Syarat karyawan yang bertugas yaitu tidak sedang mengidap sakit atau
luka, menggunakan ADP lengkap, selalu mencuci tangan, tidak boleh memegang makan
tanpa alat, tidak boleh merokok atau sambil makan saat bekerja, dan tidak boleh
menggunakan perhiasan atau kosmetik secara berlebih. Tenaga pramusaji (orang yang
melayani pesanan makanan dan minuman sesuai permintaan) memiliki tugas yaitu
memberikan label pada makanan, memorsikan makana, mengambil makanan,
membagikan makanan dan snack, mengambil air panas, teh, gula, dan kopi, mmbuat dan
membagikan minuman untuk klien, mengambil alat makan dan minum yang kotor, serta
membuat pencatatan dan pelaporan. Adapun peralatan distribusi makan diantaranya
sendok makan, sendok teh, sendok sup, penjepit makanan, ladle, gelas, garpu makan,
pring, dan sebagainya. Ada 3 metode dalam sistem penyelenggaraan makanan yaitu
sentralisasi, desentralisasi, dan kombinasi. Pada metode sentralisasi, distribusi makanan
dilakukan pemorsian makanan pada satu tempat secara lengkap. Salah satu kelebihanya
adalah tidak dibutuhkan alat-alat distribusi besar dan tidak membutuhkan pantry,
kekurangannya yaitu dibutuhkan ruang produksi maupun distribusi yang luas. Metode
desentralisasi adalah metode pemorsian makanan dilakukan di tempat produksi dan
pantry. Salah satu kelebihan metode ini adalah kepuasan klien terhadap mutu makanan
tetap terjaga, kekurangannya yaitu tenaga dibutuhkan lebih banyak karena dikerjakan
pada dua tempat. Adapun metode kombinasi sentralisasi-desentralisasi, metodeini
digunakan pada rumah sakit dengan berbagi macam diet dan penyakit.

Topik 2 (Pelayanan Makanan)


Pelayanan makanan adalah kegiatan menyampaikan makanan atau minuman kepada
klien atau konsumen sesuai menu yang dipesan atau disajikan dengan menggunakan
teknik-teknik pelayanan. Tipe pelayanan makanan tergantung dari tujuan institusi, menu
yang disajikan, tenaga yang dimiliki, serta fasilitas (tempat dan peralatan). Tipe-tipe
pelayanan makanan diantaranya yaitu tipe pelayanan table service, tipe pelayanan
Cafetaria, tipe pelayanan self service, tipe pelayanan tary service, tipe pelayanan oriental
service, dan tipe pelayanan vending machine. Tipe pelayanan table service merupakan
tipe dimana tamu atau klien duduk di kursi meja masing-masing dan dilayani oleh walter
maupun waltress. Terdiri dari American service, English service, family service, french
service, dan russian service. Tipe pelayanan cafetaria digunakan di tempat-tempat makan
cepat saji yang ramai dikunjungi konsumen. Ada dua macam bentuk cafetaria service
yaitu kafetaria tradisional dan kafetaria kombinasi. Tipe pelayanan self service
merupakan tipe prasmanan pada acara pernikahan dan lainnya. Adapula tipe pelayanan
tary service yaitu pelayanan menggunakan baki atau tempat sejenisnya, dimana konsumen
tidak punya kemampuan untuk mengatur sendiri makanannya dan tidak bisa mengambil
sendiri makanannyakarena dalam kondisi lemah atau sakit. Selain itu, ada tipe pelayanan
oriental service yakni makanan diolah didepan tamu yang dilengkapi pemanas atau besi
pemanggang diatas meja. Adapun tipe pelayanan vending machine, tipe ini sangatlah
paling praktis karena pelayanan tidak membutuhkan pelayan melainkan mesin karena
semua kegiatan dilakukan oleh mesin otomatis. Pelayanan tipe ini digunakan di tempat
umum seperti stasiun kereta api, bandara, mall, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai