Distribusi makanan adalah kegiatan akhir dari proses penyelenggaraan makanan dimana penyampaian makanan sesuai dengan jenis makanan dan jumlah porsi konsumen yang dilayani. Syarat karyawan yang bertugas yaitu tidak sedang mengidap sakit atau luka, menggunakan ADP lengkap, selalu mencuci tangan, tidak boleh memegang makan tanpa alat, tidak boleh merokok atau sambil makan saat bekerja, dan tidak boleh menggunakan perhiasan atau kosmetik secara berlebih. Tenaga pramusaji (orang yang melayani pesanan makanan dan minuman sesuai permintaan) memiliki tugas yaitu memberikan label pada makanan, memorsikan makana, mengambil makanan, membagikan makanan dan snack, mengambil air panas, teh, gula, dan kopi, mmbuat dan membagikan minuman untuk klien, mengambil alat makan dan minum yang kotor, serta membuat pencatatan dan pelaporan. Adapun peralatan distribusi makan diantaranya sendok makan, sendok teh, sendok sup, penjepit makanan, ladle, gelas, garpu makan, pring, dan sebagainya. Ada 3 metode dalam sistem penyelenggaraan makanan yaitu sentralisasi, desentralisasi, dan kombinasi. Pada metode sentralisasi, distribusi makanan dilakukan pemorsian makanan pada satu tempat secara lengkap. Salah satu kelebihanya adalah tidak dibutuhkan alat-alat distribusi besar dan tidak membutuhkan pantry, kekurangannya yaitu dibutuhkan ruang produksi maupun distribusi yang luas. Metode desentralisasi adalah metode pemorsian makanan dilakukan di tempat produksi dan pantry. Salah satu kelebihan metode ini adalah kepuasan klien terhadap mutu makanan tetap terjaga, kekurangannya yaitu tenaga dibutuhkan lebih banyak karena dikerjakan pada dua tempat. Adapun metode kombinasi sentralisasi-desentralisasi, metodeini digunakan pada rumah sakit dengan berbagi macam diet dan penyakit.
Topik 2 (Pelayanan Makanan)
Pelayanan makanan adalah kegiatan menyampaikan makanan atau minuman kepada klien atau konsumen sesuai menu yang dipesan atau disajikan dengan menggunakan teknik-teknik pelayanan. Tipe pelayanan makanan tergantung dari tujuan institusi, menu yang disajikan, tenaga yang dimiliki, serta fasilitas (tempat dan peralatan). Tipe-tipe pelayanan makanan diantaranya yaitu tipe pelayanan table service, tipe pelayanan Cafetaria, tipe pelayanan self service, tipe pelayanan tary service, tipe pelayanan oriental service, dan tipe pelayanan vending machine. Tipe pelayanan table service merupakan tipe dimana tamu atau klien duduk di kursi meja masing-masing dan dilayani oleh walter maupun waltress. Terdiri dari American service, English service, family service, french service, dan russian service. Tipe pelayanan cafetaria digunakan di tempat-tempat makan cepat saji yang ramai dikunjungi konsumen. Ada dua macam bentuk cafetaria service yaitu kafetaria tradisional dan kafetaria kombinasi. Tipe pelayanan self service merupakan tipe prasmanan pada acara pernikahan dan lainnya. Adapula tipe pelayanan tary service yaitu pelayanan menggunakan baki atau tempat sejenisnya, dimana konsumen tidak punya kemampuan untuk mengatur sendiri makanannya dan tidak bisa mengambil sendiri makanannyakarena dalam kondisi lemah atau sakit. Selain itu, ada tipe pelayanan oriental service yakni makanan diolah didepan tamu yang dilengkapi pemanas atau besi pemanggang diatas meja. Adapun tipe pelayanan vending machine, tipe ini sangatlah paling praktis karena pelayanan tidak membutuhkan pelayan melainkan mesin karena semua kegiatan dilakukan oleh mesin otomatis. Pelayanan tipe ini digunakan di tempat umum seperti stasiun kereta api, bandara, mall, dan sebagainya.