Anda di halaman 1dari 13

20110-Soal Pulmonologi

Kasus: Seorang laki-laki 35 tahun datang ke RS dengan keluhan batuk telah 4 bulan dan disertai sesak napas, rata-rata 2x
dalam seminggu. Tidak terdapat riwayat demam, tidak ada keringat malam. Batuk terutama di pagi hari, tidak ada riwayat
merokok, ibu penderita juga sakit serupa.
1. Kemungkinan diagnosis di atas…
a. Bronchitis kronis
b. PPOK → sesak (progresif, bertambah berat dengan aktivitas, persisten), batuk kronik (hilang timbul dan
mungkin tidak berdahak), batuk kronik berdahak (setiap batuk kronik berdahak dapat mengindikasikan
PPOK), riwayat terpajan faktor risiko (asap rokok, debu, bahan kimia di tempat kerja, asap dapur),
riwayat keluarga PPOK
c. Asma
d. TB paru
e. Kanker paru
2. Pemeriksaan lanjutan yang perlu dilakukan…CXR + spirometri (dengan/tanpa bronkodilator)
a. Spirometry FEV1/FVC <70% dengan reversibilitas tes negative
b. Spirometri FEV1/FVC <70% dengan reversibilitas test positive
c. Spirometri FEV1/FVC 100%
d. Provokasi tes negative
e. Tes APE selama 2 minggu dengan variabilitas yang sempit
Pembahasan:
● Spirometri merupakan pemeriksaan faal paru yang wajib dilakukan. Dikatakan terjadi obstruksi jika rasio
FEV1/FVC <0,75-0,8. Bila didapatkan ada obstruksi, dapat dinilai reversibilitas dengan spirometri setelah
inhalasi bronkodilator salbutamol 200-400 ug. Peningkatan FEV1 12% dan 200 ml mengindikasikan sifat
reversibel
● Arus puncak ekspirasi (APE) mengukur reversibilitas dan variabilitas untuk mendiagnosis asma.
○ Reversibilitas: peningkatan APE minimal 60 ml/menit atau 20% dibandingkan APE sebelum
pemberian bronkodilator
○ Variabilitas: pasien diminta untuk mengukur APE pagi dan malam selama beberapa hari
(biasanya 2 minggu), kemudian dihitung variasi diurnalnya dan rata-rata selama 2 minggu
tersebut. Variasi diurnal >10% (dewasa) mengindikasikan adanya variabilitas yang lebih dari
normal yang mendukung diagnosis asma
3. Jika pemeriksaan penunjang normal, maka diagnosis…
a. Asma intermittent → gejala <1x/minggu, gejala malam ≥ 2x sebulan
b. Persisten ringan
c. Persisten sedang → gejala setiap hari, gejala malam >2x sebulan
d. Persisten berat → gejala terus menerus, gejala malam sering
4. Terapi: SABA setiap hari/saat serangan/steroid (budesonide, 200-400 mcg low dose)
a. SABA bila perlu
b. SAMA bila perlu
c. Topical kortikosteroid (ICS) dosis rendah dan SABA bila perlu alternative controller
d. LABA/LAMA dengan PDE4 inhibitor
e. LABA-CS (ICS-formoterol) bila perlu controller atau reliever

1-Koas 20110
5. Pemeriksaan fisik yang mendukung diagnosis bila ditemukan
a. RBH
b. RBK
c. Wheezing
d. Suara amforik
e. Bunyi nafas bersuara
6. Hal-hal yang tidak sesuai/berkaitan dengan penyakit di atas
a. Peningkatan aktivitas T helper 2
b. Berkaitan dengan faktor keluarga
c. Berkaitan dengan factor allergen
d. Severitas persisten sedang 🡪 harusnya persisten ringan
e. Histamin merupakan substansi dari degradasi mast cell berperan dalam acute asthmatic response

7. Pada rontgen dada gambaran yang tidak ditemukan…

a. Emphysematous lung akibat adanya air trapping


b. Coracan bronchovascular yang meningkat
c. Diafragma normal
d. Sela iga melebar
e. Infiltrate di apex paru

8. Pengobatan yang tidak diberikan pada keadaan akut…

a. Bronchodilator B2 agonist inhalasi


b. Bronchodilator antikolinergik inhalasi
c. Bronchodilator golongan xanthin pada infus
2-Koas 20110
d. Kortikosteroid sistemik
e. Long acting muscarinic agents

9. Yang termasuk SABA…

a. Salbutamol
b. Terbutaline sulfate
c. Salmeterol → LABA
d. Formoterol → LABA
e. A dan B → dan fenoterol

10. Yang termasuk antikolinergik…

a. Salbutamol
b. Terbutaline
c. Salmeterol
d. Formoterol
e. Ipratropium bromide

11. Penyebab utama terjadinya penyebab di atas…

a. Gangguan keseimbangan protease dan antiprotease 🡪 PPOK


b. Proses stress oksidatif 🡪 PPOK
c. Abnormalitas respon TH2
d. Defisiensi enzim alpha 1 antitripsin 🡪 PPOK
e. Merokok 🡪 PPOK

12. Yang tidak berkaitan dengan eksaserbasi penyakit…

a. Tepung sari bunga


b. Olah raga
c. Infeksi virus
d. Bulu binatang
e. Mycobacterium

13. Seorang wanita, 24 tahun, datang ke poli paru dengan keluhan sesak nafas dan batuk kadang-kadang tanpa dahak.
Sesak terutama malam hari sehingga sering terbangun pada waktu tidur karena sesak nafas. Pasien juga keluhan
sering bersin-bersin terutama pagi hari. Dalam minggu ini terjadi 2x serangan sesak nafas tetapi tidak setiap hari.
Pasien tidak merokok dan berkurangnya apabila pasien minum obat pelega nafas di warung. Kemungkinan
mendiagnosis pasien ini…
a. Asma
b. Bronkitis akut
c. PPOK
d. Pneumonia
e. Bronchitis kronis
14. Terapi pada pasien tsb…
a. Bronkodilator B2 agonist setiap hari
b. Pemberian Kortikosteroid dosis rendah setiap hari (GINA,2020)
c. Bronkodilator b2 agonis kerja singkat kalau perlu
d. Kombinasi bronkodilator b2 agonis dan steroid (GINA, 2015)
e. Bronkodilator b2 agonis kerja lama kalau perlu
15. Apabila dalam pemeriksaan tambahan tersebut hasilnya normal, diagnosisnya…

3-Koas 20110
a. Asma persisten ringan
b. Bukan penderita asma
c. Asma persisten sedang
d. Asma persisten berat
e. Asma intermittent
16. Penunjang asma=cxray, spirometry dengan broncho, tes alergi, provokasi bronkus
a. Foto toraks, spirometri dengan tes bronkodilator, uji provokasi bronkus, uji latih kardiorespirasi
b. Foto toraks, uji fungsi paru dengan spirometri, uji latih kardiorespirasi dan EKG
c. Foto toraks, spirometri dengan tes bronkodilator, EKG, pengukuran status alergi
d. Foto toraks, spirometri dengan tes bronkodilator, uji provokasi bronkus, pengukuran status alergi
e. Foto toraks, uji fungsi paru dengan spirometri, uji provokasi bronkus, pengukuran status alergi

Kasus: laki laki tua, batuk lama, batuk berdahak, perokok


17. Kemungkinan diagnosis diatas...
a. Bronchitis kronis
b. PPOK
c. Asma
d. TB paru
e. Kanker paru
18. Terapi PPOK..

19. Definisi dari kasus diatas (PPOK)


a. Penyakit yang ditandai dengan progresivitas obstruksi jalan napas yang tidak sepenuhnya reversible dan
merupakan respon inflamasi yang abnormal akibat partikel/ gas yang beracun terutama akibat asap rokok
(lung disease characterized by obstruction of lung airflow, partially reversible/ irreversible inflammation
by noxious peptide)
20. Penunjang PPOK=cxray, spiro bronchodilator, faal
a. Spirometry FEV1/FVC <70% dengan reversibilitas test negative
b. Spirometri FEV1/FVC <70% dengan reversibilitas test positive
c. Spirometri FEV1/FVC 100%
d. Provokasi tes negative
e. Tes APE selama 2 minggu dengan variabilitas yang sempit
Pembahasan: Kapsel
● Spirometri → penurunan FEV1/FVC menjadi <70%. Saat dilakukan uji bronkodilator, peningkatan nilai
FEV1 <12% dan <200 ml
● Arus puncak ekspirasi → dilakukan jika spirometri tidak tersedia. Variabilitas harian pagi dan sore 20%
21. Pemeriksaan fisik PPOK=ekspirasi memanjang, vesikular turun, pursed lips, barrel chest
4-Koas 20110
Pembahasan: Kapsel
● Keadaan umum → terlihat duduk membungkuk ke depan dan menyokong tubuhnya dengan tangan yang
diekstensikan (dikenal dengan posisi tripoding)
● Tanda vital → takipnea
● Mulut → inspeksi: pursed-lips breathing
● Dada
○ Inspeksi → barrel chest (peningkatan diameter anterior-posterior dada)
○ Penggunaan otot bantu napas, pelebaran sela iga
● Paru
○ Palpasi → fremitus melemah dan sela iga melebar
○ Perkusi → hipersonor, batas jantung mengecil, dan hepar terdorong ke bawah
○ Auskultasi → suara nafas vesikuler normal atau melemah, ronki atau mengi saat bernapas biasa
atau ekspirasi paksa, dan ekspirasi memanjang
● Jantung
○ Palpasi → teraba right ventricular heave (jika sudah terjadi komplikasi kor pulmonale)
○ Auskultasi → bunyi jantung terdengar jauh
22. TB confirmed=SPS +, TCM (GeneXpert)
Pembahasan:
● TB terkonfirmasi bakteriologis → mencakup TB paru atau ekstraparu yang positif pada pemeriksaan
BTA, TCM, atau biakan
● TB terdiagnosis secara klinis → merupakan pasien yang tidak memenuhi kriteria diagnosis secara
bakteriologis tetapi didiagnosis sebagai TB aktif oleh dokter
23. Kasus: laki-laki, gejala sistemik: keringat malam, BB↓, batuk ≥3 minggu, hemoptoe. Dx? → suspek TB paru
24. Px penunjang suspek TB paru → pemeriksaan dahak mikroskopis
25. Sel yang memproduksi mukus → sel goblet
26. Histologi anatomi saluran pernapasan: yang hanya terdapat di perifer
● Pars konduktoria: mulai dari rongga hidung-bronkiolus terminalis, sebagian besar dilapisi oleh sel epitel
silindris bersilia dan sel goblet
● Pars respiratoria: bronkiolus respiratorius-alveolus, masih terdapat sel epitel bersilia akan tetapi makin ke
distal makin jarang, terdapat serat elastin dan retikulin
27. Suara tambahan
● Continuous → ronkhi kering (wheezing, stridor)
● Uncontinuous → ronkhi basah
28. 4 stadium pathogenesis pneumonia lobaris
● Congestion (dilatasi vasa)
● Red hepatisation (eritrosit, neutrofil)
● Grey hepatisation (lisis eritrosit)
● Resolution (fibrosis)

Kasus: laki2 65 tahun batuk + darah 3 hari, sesak ( -), nyeri dada (-)
29. Dx?
a. Asma
b. Bronkiektasis → batuk dan produksi sputum mukopurulen kronis (bulan-tahun) terutama pagi hari,
dyspnea dan mengi, nyeri dada pleuritik, batuk darah, demam, lemah dan kehilangan BB
c. Bronchitis kronis
d. PPOK
e. Pneumonia
30. Pemeriksaan penunjang

5-Koas 20110
31. Tx? → mukolitik dan antibiotic (macrolide, quinolone, penicillin) batuk (DMP)

Kasus: Seorang laki-laki 65 tahun datang dengan keluhan batuk dan demam sejak 4 hari yang lalu, disertai nyeri bila
batuk dan dahak (+) berwarna kuning. Pada pemeriksaan, T 120/70, N 112, R 28, T 39 oC. Pada pemeriksaan penunjang
Hb 13, AL 18.000, ureum 20, creat 0,9. Rontgen dada terdapat pengkabutan tersebar di hemithorax kanan, dengan
bentukan air fluid level di beberapa nodular patchy yang ada. AGD pH 7,3 , PaO2 85, PaCO2 30, HCO3 15, SO2 92, BE
-5, dengan oksigen 2Lpm
32. Diagnosis pasien di atas adalah…
a. Bronkitis akut
b. Pneumonia lobaris
c. Bronkopneumonia
d. TB paru
e. Bukan salah satu di atas
33. Paru-paru terdiri dari…
a. Paru kanan 3 lobus, paru kiri 2 lobus
b. Paru kanan 2 lobus, paru kiri 4 lobus
c. Paru kanan 4 lobus, paru kiri 2 lobus

34. Pada pasien di atas yang terkena adalah…

a. Lobus medius paru


b. Lobus superior paru kanan
c. Lobus inferior paru kanan
d. Mengenai segmen lobus superior paru kanan
e. Mengenai subsegmental dari berbagai segmen di lobus paru kanan

35. Pada pemeriksaan paru, menunjang diagnosis bila ditemukan…

a. Bunyi nafas bronchial +


b. Bunyi nafas bersuara bronchophony +
c. Whispered pectori logue +
d. Bunyi nafas bronchovesikuler
e. Semua di atas

36. Kemungkinan penyebab dari kasus di atas adalah…

a. Klebsiella pneumonia 🡪 lobaris ke atas


b. Pseudomonas aeruginosa 🡪 bilateral, HCAP
c. Streptococcus pneumonia 🡪 lobaris, CAP
d. Staphylococcus aureus 🡪 abses paru
e. Chlamydia pneumonia

37. Antibiotik yang sesuai untuk pasien di atas…

a. Inj. Beta lactam dan macrolide oral


Penicillin / cephalosporin (ceftriaxone, cefixime)
b. Inj. Beta lactam dan inj. Fluoroquinolone atau macrolide
c. Beta lactam oral dan macrolide oral
d. Macrolide oral
e. OAT

38. Antibiotik harus diberikan pada pasien…

6-Koas 20110
a. Dalam 1 jam sejak diagnosis ditegakkan
b. Dalam 4 jam sejak diagnosis ditegakkan
c. Dalam 8 jam sejak diagnosis ditegakkan
d. Dalam 12 jam sejak diagnosis ditegakkan
e. Dalam 24 jam sejak diagnosis ditegakkan
Buku PAPDI

39. Perawatan pasien tersebut adalah…


a. Rawat jalan (0-1)
b. Rawat inap (2)
c. Rawat inap intensive (3--5)
d. Rawat inap intermediate care
e. Terserah pasien
Pembahasan:
- CURB-65 ⇒ 0-1 rajal; 2 ranap; >= 3 ranap intensif
Confusion, urea > 20, RR >= 30, SBP <= 90 OR DBP <= 60, usia >= 65
40. Switch therapy dari injeksi ke oral dilakukan bila…
a. minimum bebas demam 8 jam dan tidak ada gangguan GIT
b. setelah 3 hari bebas demam
c. setelah 5 hari bebas demam
d. setelah 7 hari bebas demam
e. setelah 10 hari bebas demam

Kriteria (Buku PAPDI)

- Batuk berkurang
- Afebril 2x8 jam berturut2
- Leukositosis menurun
- GI function membaik

7-Koas 20110
41. Hasil kultur yang tidak dapat dinyatakan sebagai penyebab adalah…

a. berasal dari darah 🡪 definit


b. berasal dari cairan efusi atau LCS 🡪 definit
c. sputum dengan sel lebih dari 25/lapang pandang
d. berasal dari aspirasi jarum transthoracal 🡪 definit
e. berasal dari sputum dengan epitel >10/lapang pandang

Pembahasan: Slide Mantap

● Diagnosis pasti bila dilakukan dengan cara steril → darah, cairan pleura, aspirasi transtrakeal atau aspirasi
transtorakal
● Diagnosis tidak pasti (kemungkinan) → dahak, bahan yang didapatkan melalui bronkoskopi (BAL,
sikatan, bilasan bronkus, dll)
● Cara non-invasif → dibatukkan (dahak); invasif → aspirasi transtorakal, aspirasi transtrakeal,
bilasan/sikatan bronkus dan BAL
● Cara pengambilan sputum:
○ Pengambilan dahak dilakukan pagi hari. Pasien mula-mula kumur-kumur dengan akuades biasa,
setelah itu pasien diminta inspirasi dalam kemudian membatukkan dahaknya
○ Dahak ditampung dalam botol steril dan ditutup rapat. Dahak segera dikirim ke laboratorium
(tidak boleh lebih dari 4 jam). Jika terjadi kesulitan mengeluarkan dahak, dapat dibantu nebulisasi
dengan NaCl 3%
○ Kriteria dahak yang memenuhi syarat untuk pemeriksaan apusan langsung dan biakan yaitu bila
ditemukan sel PMN >25/lpk dan sel epitel <10/lp → persis kalimat di Harrison
42. Penegakan diagnosis TB BTA negatif bila

a. BTA sputum 3x negative dan klinis tidak membaik setelah mendapat pengobatan non spesifik,
rontgen dada sesuai dengan TB
b. BTA sputum 3x negative, hasil kultur sputum BTA positif
c. BTA sputum 2x negative, 1x positif dan rontgen dada sesuai TB
d. A dan B benar
e. B dan C benar

Pembahasan: TB 2009

Kasus yang tidak memenuhi definisi pada TB paru BTA positif. Kriteria diagnostik TB paru BTA negatif harus
meliputi:

● Paling tidak 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA negatif


● Foto toraks abnormal menunjukkan gambaran TB
● Tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non OAT
● Ditentukan (dipertimbangkan) oleh dokter untuk diberi pengobatan
43. Pengobatan yang direncanakan pada pasien di atas bila hasil pemeriksaan BTA positif…

a. 2 (4FDC) / 4(2FDC)3 atau 2 HRZE / 4 H3R3


b. 2 (4FDC)S / (4FDC) / 5 (2FDC+E)3
c. 2 HRZ
d. 2 HES / 10 HE
e. 12 H

44. Alternatif terapi bila penderita juga sakit hepatitis kronik dan tidak memungkinkan diberikan rifampicin

a. 2 (4FDC) / 4(2FDC)3 atau 2 HRZE / 4 H3R3


8-Koas 20110
b. 2 (4FDC)S / (4FDC) / 5 (2FDC+E)3
c. 2 HRZ
d. 2 HES / 10 HE
e. 12 H

Pembahasan: TB 2009

●Bila ada kecurigaan gangguan faal hati, dianjurkan pemeriksaan faal hati sebelum pengobatan TB
●Kalau SGOT dan SGPT meningkat lebih dari 3x OAT tidak diberikan dan bila telah dalam pengobatan
harus dihentikan
● Kalau peningkatannya kurang dar 3x, pengobatan dapat dilaksanakan atau diteruskan dengan pengawasan
ketat
● Pasien dengan kelainan hati, pirazinamid (Z) tidak boleh digunakan
● Panduan OAT yang dapat dianjurkan adalah 2RHES/6RH atau 2HES/10HE
45. Memenuhi kriteria sembuh dari TB BTA positif

a. terjadi konversi sputum pada akhir pengobatan bulan ke 2 atau ke 3 setelah sisipan atau bulan ke 5 dan
tetap negatif pada akhir pengobatan
b. Terjadi konversi sputum pada akhir pengobatan bulan ke 2 dan tetap negatif pada akhir pengobatan
c. Terjadi konversi sputum pada akhir pengobatan bulan ke 2 walaupun positif lagi pada akhir bulan ke 5
d. Terapi lengkap 6 bulan
e. A dan B benar

46. Bila pasien TB akan dirujuk ke tempat lain, form yang diisi dan disertakan pada surat rujukan adalah…

a. Kartu TB 01
b. Kartu TB 02
c. Kartu TB 05
d. Kartu TB 06
e. Kartu TB 09

47. Hal di bawah ini yang tidak perlu dilakukan…

a. PITC bagi pasien


b. Terapi pencegahan bagi anaknya
c. Tracer lingkungan
d. Pemenuhan asupan nutrisi bagi pasien
e. Terapi kortikosteroid → kortikosteroid hanya digunakan pada keadaan khusus yang membahayakan
jiwa pasien seperti meningitis TB, TB milier dengan atau tanpa meningitis, TB dengan pleuritis
eksudativa, TB dengan perikarditis konstriktiva

48. Indikator pencapaian sembuh (cure rate = angka kesembuhan) adalah…

a. >70%
b. >80%
c. >85%
d. >90%
e. >95%

49. Kapan ambil BTA TB ⇒ sewaktu? pagi?

50. Pengelolaan TB

9-Koas 20110
Kasus: perempuan 30 tahun, batuk produktif 3 hari, sesak (+), demam (+)
51. Diagnosis? → pneumonia
Pembahasan: Slide Mantap
● Demam, menggigil, suhu tubuh meningkat dapat melebihi 40oC
● Batuk dengan dahak mukoid atau purulen kadang-kadang disertai darah, sesak napas, dan nyeri dada
● Pemeriksaan fisik:
○ Inspeksi → bagian yang sakit tertinggal waktu bernapas
○ Palpasi → fremitus dapat mengeras
○ Perkusi → redup
○ Auskultasi → terdengar suara napas bronkovesikuler sampai bronkial yang mungkin disertai
ronki basah halus yang kemudian menjadi ronki basah kasar pada stadium resolusi
52. Pemeriksaan penunjang? → rontgen thorax, sputum kultur dan sensitivitas
53. Manajemen?
CAP → azithromycin 500 mg/hari 3-5 hari ; ceftriaxone 1gr/12 jam 7 hari
HCAP → levofloxacin 750 mg/hari IV 7 hari ; ceftazidime 1gr/8 jam 7 hari
54. Asma? → steroid
55. Lokasi torakosentesis efusi pleura → SIC VII – VIII – IX LAP

Kasus: Laki-laki, 24 tahun, tertusuk benda tajam thorax anterior sisi medial papilla mammae sinistra. TD 70/50. Vena-
vena leher melebar, vesikuler normal?
56. Step pengelolaan yang tepat → perikardiosentesis
57. Dx → pericardial effusion, terdapat low input failure, Cardiac Tamponade
58. Trias Beck → suara jantung jauh, JVP meningkat, hipotensi
59. Kasus: Pada px fisik ditemukan perkusi redup dan vesikular menurun. Dx? Efusi pleura
60. Manajemen/tindakan? pungsi pleura SIC VII – VIII LAP/thoracocentesis lalu Lakukan pemeriksaan PA, kultur,
lab kimia dan sensitivitas bakteri
61. Trauma pada dada, sesak nafas, ngorok. Perkusi dada kiri hipersonor. Saat nafas dada kiri tertinggal. Nadi tak
teraba, akral dingin. Apa yang dilakukan di IGD?
a. O2 sungkup, nafas spontan dan dekompresi jarum
b. O2 sungkup, nafas bantu dan dekompresi jarum
c. Intubasi, O2 sungkup, nafas spontan dan dekompresi jarum
d. Intubasi, O2 sungkup, nafas bantu dan dekompresi jarum
e. Langsung dekompresi jarum

62. Sesak, demam 3 hari. Riw. Ayam tetangga mati mendadak dalam peternakan. Rontgen paru: infiltrate luas di
lapangan paru. Di bawah ini yang benar?
a. Hewan reservoir tidak ada 🡪 burung
b. Termasuk influenza tipe B 🡪 tipe A
c. Berkembang biak di sitoplasma sel hospes
d. Antigentik variasi pada AgH dan AgN

63. 17 tahun, jatuh dari ketinggian, korban tenang, tidur ngorok, nadi cepat, akral dingin. Tindakan?
a. Beri bantal
b. Pasang ganjal kepala supaya ekstensi
c. Head tilt
d. Jaw thrust dan bersihkan mulut
e. Miringkan Os

64. Kasus: laki-laki, 20 tahun, kecelakaan, sianotik, pengembangan dada tidak simetris, suara nafas hilang satu sisi.
Dx?
10-Koas 20110
a. Hemothorax
b. Kontussio pulmonal
c. Simple pneumothorax disertai fraktur kosta
d. Tension pneumothoraks

Kasus: Laki-laki, 24 tahun, tertusuk benda tajam thoraks anterior sisi medial papilla mamae sinistra. TD 70/50. Vena-
vena leher melebar, vesikuler normal?

65. Diagnosis?

66. Manajemen?

67. Efusi pleura / TB, Keganasan & pleuritis T. Penyebab efusi pleura kali ya maksudnya?
68. Pemeriksaan yang perlu dilakukan
a. Analisis cairan pleura
b. BTA cairan pleura
c. Sitologi cairan pleura
d. Semua di atas
e. Bukan semua di atas

69. Pemeriksaan fisik untuk menemukan adanya efusi adalah…

a. Bunyi nafas bronchial 🡪 pneumonia


b. Adanya suara amforik 🡪 TB
c. Bunyi nafas suara egofoni → dullness or decreased resonance to percussion, diminished or inaudible
breath sounds, decreased tactile fremitus, egophony, pleural friction rub, asymmetric expansion of
thoracic cage, mediastinal shift
d. Bunyi nafas suara bronkofoni 🡪 pneumonia
e. Stridor

70. Pada kasus malignitas terjadinya efusi disebabkan oleh…

a. Gangguan resorbsi oleh pleura visceralis 🡪 transudate (gg. Osmotic 🡪 menyerap balik)
b. Produksi yang berlebihan dari pleura parietalis 🡪 inflamasi
c. Peningkatan tekanan hidrostatis arteri pulmonalis 🡪 kasus dekompensasi
d. Turunnya tekanan onkotik arteri pulmonalis 🡪 transudate (albumin ↓)
e. Bukan semua di atas

71. Bila dilakukan spirometri akan menunjukkan

a. Normal
b. Obstruktif 🡪 PPOK dan asma
c. Restriktif 🡪 infeksi (pneumonia, TB malignancy)
d. Reversibilitas positif
e. Bukan semua di atas

72. Hal-hal yang bisa menyebabkan efusi pleura transudat

a. TB paru
b. Sindrom nefrotik
c. Rheumatoid
d. Kanker paru
e. Pneumonia

11-Koas 20110
73. Cairan efusi pada kasus keganasan pada umumnya…

a. Serohemorrhagic
b. Serous
c. Haemorrhagic
d. Seperti susu
e. A&C

74. Menentukan efusi pleura…

a. Transudat 🡪 eksudat
b. PPD Test (+)
c. ↑aktivitas ADA >40
d. Lebih sering serohemorrhagic
e. Predominan sel PMN 🡪 dominan limfosit

75. Pungsi pertama kali, tidak boleh lebih dari...1500 cc

76. Dalam menjalankan pungsi pleura, dalam 15 menit tidak boleh lebih dari…

a. 1000 cc
b. 1500 cc maks
c. 2000 cc
d. 2500 cc
e. 3000 cc

77. Efek samping tindakan pungsi yang bisa terjadi…

a. Batuk
b. Sesak nafas
c. Nyeri ulu hati
d. Syok
e. Semua di atas

Kasus: infeksi dgn efusi pleura


78. Pemeriksaan penunjang? → rontgen, diagnostik torakosentesis, etiologi bakteri
79. Manajemen? → torakosentesis, sesuai etiologi?
80. Ciri-ciri bronchitis kronis? Batuk disertai sputum 3 bulan dalam setahun, 2 tahun berturut-turut
81. Gejala klinis pneumonia
82. Dx pneumonia? → chest x-ray, lab exam (darah rutin)
83. Kasus: wanita sering sesak, RR 32x/menit, T 38°C, sudah meminum obat 5 hari tidak membaik. Dx? → status
asthmaticus + infection
84. Terapinya? → SABA
85. Manajemen pada asma?
86. Penderita sesak nafas derajat 3, kadang batuk bercampur darah. Komplikasi yang dapat timbul?
a. Henti nafas
b. Hematemesis
c. Dyspnea
87. Laki-laki, 25 tahun, KLL, dada kiri terbentur stang, sesak nyeri dada kiri. Hipersonor dada kiri. SDV paru kiri (-)
a. Hematothorax sinistra
b. Tension pneumothoraks
c. Pneumotoraks sinistra

12-Koas 20110
d. Tamponade kordis
e. Flail chest

88. Guna tes tuberculin?

a. Mendiagnosa TB
b. Mendeteksi antibodi tubuh thd kuman TB

89. Karyawan perusahaan asbes, 45 tahun, sesak nafas, batuk sejak 3 bulan lalu. Dx awal? → asbestosis
90. Pleura yang melapisi bagian dalam dinding dada 🡪 parietal. Yang melapisi paru 🡪 visceral
91. Staging pneumonia?
CURB-65: confusion, urea > 20, RR >= 30, SBP <= 90 atau DBP <= 60, >= 65 tahun
92. Treatment pneumonia?
93. Penyebab utama pneumonia?
94. Pneumonia masyarakat (CAP)? → streptococcus pneumonia
95. Eksudat pada kasus apa? → TB pleuritis, neoplasma, infark paru, infeksi
96. Perbedaan transudate dan eksudat
Light’s Criteria
1. Rasio protein efusi:plasma >= 0.5
2. Rasio LDH efusi:plasma >= 0.6
3. LDH > ⅔ upper limit of normal
97. Anamnesis pada pasien sesak napas? → OLDCART, faktor pencetus, faktor resiko lain, gejala penyerta, lifestyle,
dll
98. Kasus: laki-laki, penderita DM tidak kontrol rutin, datang dengan keluhan sesak dan mengi. Pertanyaan pertama
saat anamnesis? → ini serangan pertama atau tidak, tindakan beri O2 4L/menit
99. 55 tahun, batuk, sesak nafas, sakit dada mendadak, inspeksi: dada cembung. Auskultasi: subs senyap. Gambaran
thorax…
a. Pneumonia lobaris
b. Efusi pleura
c. Bronkiektasis
d. TBC + Pneumothoraks

100. Widal H 1/80, terdapat infiltrat di apeks paru. Dx? → TB paru


101. Periksa TB, BTA 1/1 lapang pandang → pasti TB

13-Koas 20110

Anda mungkin juga menyukai