DISUSUN OLEH :
KOMUNITAS EH KOTA
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan YME, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga kami juga dapat menyelesaikan
bagian dari kerangka buku 13 Tahun Earth Hour Di Indonesia.
Kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun, sehingga dapat kami jadikan
sebagai referensi dan semoga dengan terselesaikannya kerangka tulisan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Grace Nainggolan
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................6
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................14
3.2 Saran..................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
Earth Hour ini merupakan salah satu program yang dipelopori oleh organisasi
World Wide Found for Nature atau yang biasa kita dengar dengan istilah WWF.
Organisasi internasional WWF ini merupakan organisasi besar bersekala
internasional yang menangani masalah-masalah tentang konservasi, penelitian dan
juga restorasi lingkungan hidup yang didirikan secara resmi pada 29 April 1961 di
Gland, Swiss. Pada awalnya Program Earth Hour ini merupakan salah satu kampanye
instansi publik yang menyatukan masyarakat dunia untuk merayakan komitmen gaya
hidup hemat energi dengan cara mematikan lampu dan alat elektronik lainnya selama
1 jam yang diadakan pada akhir bulan maret setiap tahunnya. Namun saat ini,
4
program Earth hour juga berisi kampanye sosial WWF dalam bidang penyelamatan
lingkungan gerakan hemat energy dan kampanye Earth Hour ini sudah tersebar lebih
dari 70 negara di jaringan di seluruh dunia. Kesadaran terhadap lingkungan
merupakan dasar dimana manusia sangat membutuhkan lingkungan. Karena dampak
dari meningkatnya pencemaran lingkungan tiap tahunnya menyebabkan dampak
negatif terutama bagi pemukiman Kota Pekanbaru. Perlu di lihat lagi, mengingat
Earth Hour bersifat multi stakeholder. Banyak pihak yang membantu dalam
mensukseskan acara tersebut dengan banyaknya pihak yang ikut membantu.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Luas wilayah Kota Pekanbaru sebesar 632,26 km2 atau 0,71 persen dari total
luas wilayah Provinsi Riau. Topografi Kota Pekanbaru relatif datar dengan struktur
tanah terdiri dari tanah aluvial dan pasir, dan sebagian daerah pinggiran kota terdiri
dari tanah jenis organosol dan humus yang bersifat asam dan korosif untuk besi.
Jumlah penduduk Kota Pekanbaru pada tahun 2016 yaitu sebanyak 1.064.566 jiwa
yang terdiri dari 546.400 jiwa penduduk laki-laki dan 518.166 jiwa penduduk
perempuan dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,0255%. Kepadatan
penduduk Kota Pekanbaru pada tahun 2016 mencapai 1.684 jiwa/km2 dengan
kecamatan terpadat yaitu Kecamatan Sukajadi dengan kepadatan penduduk mencapai
12.597 jiwa/km2. Sedangkan kecamatan dengan kepadatan penduduk terendah yaitu
Kecamatan Rumbah Pesisir dengan kepadatan penduduk sebesar 461 jiwa/km2.
6
andil besar bagi perkembangan dan migrasi penduduk dari kawasan lain. Sektor
perdagangan dan jasa saat ini menjadi andalan Kota Pekanbaru, yang terlihat dengan
menjamurnya pembangunan ruko pada jalan-jalan utama kota ini.
7
sedap yang terjadi di mana-mana. Sampah berserakan mulai di Jalan Soebrantas,
Kecamatan Tampan. Jalan ini adalah jalur terpadat dan pintu masuk ke Kota
Pekanbaru sebelah barat. Awal Januari 2017, tumpukan sampah kembali terjadi di ibu
kota Riau. Tumpukan sampah terlihat di Jalan Soebrantas hingga ke Jalan Arengka,
Pekanbaru. Sampah terlihat berada di kanan dan kiri jalan. Tumpukan sampah saat itu
banyak terlihat di persimpangan Jalan Soebrantas dengan Jalan Delima. Lokasi itu
dijadikan tempat pembuangan sampah rumah tangga oleh warga. Masalah tumpukan
sampah kembali terjadi April 2019. Gubernur Riau Syamsuar dan Wagub Edy Natar
beserta jajaran PNS sempat bergotong royong menyingkirkan sampah di Pekanbaru.
Komunitas Earth Hour Pekanbaru terbentuk pada tahun 2013, yang diinisiasi
oleh WWF Indonesia - Progam Sumatera Tengah. Earth Hour Pekanbaru
beranggotakan Komunitas dan Individu yang berkomitmen untuk mengkampanyekan
gaya hidup ramah lingkungan. Terhitung sejak berdirinya komunitas ini, hingga tahun
2015 jumlah anggota serta volunteer telah mencapai 60 orang. Keanggotaan earth
hour Pekanbaru bersifat terbuka. Bagi mereka yang peduli terhadap lingkungan bisa
menjadi bagian dari komunitas ini. Mereka diantaranya adalah pelajar, mahasiswa,
praktisi bisnis, pemerintah, serta komunitas-komunitas pendukung di kota Pekanbaru.
(Hasil wawancara awal penulis dengan Dekka Afi, koordinator kota komunitas
Pekanbaru, 3 Maret 2015).
8
dengan materi lubang resapan biopori dan plastik serta mendorong sekolah-sekolah
dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan,
1. Switch Off
Switch off merupakan salah satu program utama yang dilaksanakan setiap
tahunnya pada minggu terakhir bulan maret. Acara Switch Off ini dilakukan saat
aktivitas pada akhir pekan agar tidak mengganggu aktivitas pada jam-jam kerja.
Program yang diadakan oleh Volunteer Earth Hour Pekanbaru ini adalah acara
tahunan yang dilakukan untuk memperingati puncak dari kampanye Earth Hour itu
sendiri secara maret. Switch Off merupakan kegiatan utama dari program Earth Hour
9
ini di seluruh dunia. Inilah yang membuat kegiatan Earth Hour berberda dengan
komunitas lingkungan hidup lainnya.global. Dan kegiatan ini adalah kegiatan yang
dilakukan dengan cara mematikan lampu selama satu jam dari pukul 20.30-21.30 di
akhir bulan. Dimasa pandemi covid-19, EH Pekanbaru melaksanakan kegiatan online
berupa Live Instagram dan juga kampanye online.
Earth Hour di Pekanbaru juga ada namanya kegiatan Fun Tree Planting (FTP)
kegiatan ini adalah kegiatan penanaman pohon yang memiliki manfaat bagi
ligkungan dan juga mampu menjadikan lingkungan lebih baik lagi. Dan biasanya
kegiatan kegiatan ini dilakukan ketika sedang memperingati hari dimana adanya hari
pohon dan juga hari menanam pohon. Kegiatan ini dilakukan bertujuan untuk
mengajak masyarakat dari setiap kalangan baik itu anak-anak, hingga dewasa untuk
ikut berpartisipasi dalam menanam pohon. Penanaman pohon ini akan berguna
nantinya agar polusi di Kota Pekanbaru mulai berkurang sedikit demi sedikit.
Penjagaan alam sejak dini mampu mencegah terjadinya kerusakan lingkungan
10
nantinya. Agar hal itu tidak terjadi mulai lah dnegan hal sederhana dengan menanam
pohon yang memiliki manfaat.
4. School Campaign
School Campaign merupakan salah satu program Earth Hour Pekanbaru untuk
melancarkan kampanye pelestarian lingkungan dengan cara mengadakan School
Visit. Dari program Scholl Campagin ini Earth Hour Pekanbaru memberikan edukasi
tambahan kepada para pelajar tentang keadaan isu-isu lingkungan yang ada di sekitar
kita sekarang. Selain itu, School Campaign ini juga memberikan pengetahuan
mengenai bagai mana cara agar kita dapat melindungi lingkungan kita sendiri agar
tidak terancam bagi kehidupan.
11
5. Rampok Sampah
Pemakaian kantong plastik yang berlebiahn berdampak tidak baik pada alam
sekitar. Kantong plastik itu sendiri juga mendatangkan bahaya karena dapat
mendegradasi lingkungan. selain itu, kantong plasti juga merupakan bahan daur ulang
yang kemudian di ubah lagi menjadi plastik. Bahan daur ulang tersebut mengandung
berbagai material yang berbahaya bagi kesehaan. Bahan plastik memiliki sistem
pneguraian yang sangat lama jia dibiarkan begitu saja di tanah. Oleh sebab itu, bahan
dasar dari plasrik itulah yang nantinya berbahaya bagi kehidupan karena tidak rama
terhadap lingkungan.
12
WWF memiliki peluang yang besar dalam berkerjasama dengan
mitramitranya agar dapat mengubah cara kerjanya. Dengan mendorong kemitraan
yang kuat, berpengaruh, solusi inovatif, pendanaan berkelanjutan, mendalami
pemantauan dan memobilisasi besarbesaran terhadap masyarakat akan dilakukan oleh
WWF untuk kelancaran program mereka. Dari seluruh jaringan WWF memiliki fokus
pada enam program yaitu, hutan, kehidupan alam liar, ekosistem air tawar,
makanan,lautan, iklim dan energi. Pada tahun 2007 World Wide Found for Nature
(WWF) merupakan salah satu inisiator pertama yang mengkoordinator kegiatan Earth
Hour di Sydney Australia. Selain itu, ketika kegiatan Earth Hour ini mulai
menggelobal, WWF sendriri turut serta dalam kampanye Earth Hour dengan cara
menyebarkan kampanye lebih di 70 negara di seluruh jaingan WWF di dunia.
Di Indonesia sejak tahun 2009 hingga kini telah ada 29 kota pendukung
"Earth Hour", salah satunya Kota Pekanbaru. Penyelenggaran di Pekanbaru akan
melibatkan mahasiswa yang tergabung dalam Komunitas Earth Hour Pekanbaru,
yang telah melakukan beberapa upaya kampanye publik dengan tema bijak kertas dan
tisue, konservasi keanekaragaman hayati, transportasi publik, dan lainnya. Pada
pelaksanaan malam "Earth Hour" di Pekanbaru, mahasiswa yang tergabung dalam
komunitas Earth Hour Pekanbaru akan mengkampanyekan kepedulian kepada
generasi muda terhadap kondisi hutan dan spesies langka kebanggaan Riau seperti
Harimau dan Gajah Sumatera.
13
Pekanbaru, Tiger Heart Riau, YFCC, dan berbagai komunitas penggiat lingkungan
lainnya. Dari anak muda untuk anak muda, gambaran itulah yang terlihat dalam
diskusi tersebut.
Para peserta yang hadir sangat antusias mengikuti diskusi. Banyak pertanyaan
dan masukan yang diberikan oleh teman-teman komunitas. Sesi diskusi berlangsung
hangat, seru, dan meriah. Mereka berharap agar kegiatan lingkungan seperti ini bisa
sering dilakukan dan berkesinambungan untuk menularkan virus peduli lingkungan
agar anak muda masa kini lebih peduli terhadap permasalahan lingkungan.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunitas Earth Hour Pekanbaru terbentuk pada tahun 2013, yang diinisiasi
oleh WWF Indonesia - Progam Sumatera Tengah. Earth Hour Pekanbaru
beranggotakan Komunitas dan Individu yang berkomitmen untuk mengkampanyekan
gaya hidup ramah lingkungan. Terhitung sejak berdirinya komunitas ini, hingga tahun
2015 jumlah anggota serta volunteer telah mencapai 60 orang. Kegiatan yang telah
dilakukan Earth Hour Pekanbaru diantaranya adalah kampanye penghematan energi
melalui kegiatan Ceremony Switch Off setiap tahunnya, kegiatan Visit School dengan
materi lubang resapan biopori dan plastik serta mendorong sekolah-sekolah dalam
pengelolaan sampah yang berkelanjutan, Kegiatan-kegiatan Earth Hour di Pekanbaru
mendapat sambutan yang baik dari pemerintah maupun masyarakat sekitar seperti
Switch Off, Kumbang (Kumpul Belajar Bareng), Fun Tree Planting, School
Campaign, dan Rampok Sampah.
3.2 Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
https://123dok.com/document/y4jvo4vy-komunikasi-persuasif-komunitas-
membentuk-lingkungan-masyarakat-pekanbaru-diponegoro.html
http://perkotaan.bpiw.pu.go.id/v2/kota-besar/69
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kota_Pekanbaru
https://www.gatra.com/detail/news/500989/kebencanaan/sampah-drainase-dan-
banjir-maslah-di-pekanbaru
https://news.detik.com/berita/d-5323908/masalah-sampah-di-pekanbaru-makin-
parah/2
https://www.wwf.id/publikasi/river-ambassador-ajak-generasi-muda-di-pekanbaru-
untuk-peduli-terhadap-sampah-plastik
https://www.wwf.id/publikasi/river-ambassador-ajak-generasi-muda-di-pekanbaru-
untuk-peduli-terhadap-sampah-plastik
https://www.wartaekonomi.co.id/read50965/wwf-gelar-kampanye-earth-hour-di-
pekanbaru
https://www.wwf.id/publikasi/river-ambassador-ajak-generasi-muda-di-pekanbaru-
untuk-peduli-terhadap-sampah-plastik
16