Oleh :
Agribisnis AA
Penyakit Jamur
Blas Pyricularia oryzae
Bercak Coklat Helminthosporium oryzae
Busuk Pelepah Rhizoctonia solani
Bercak Pelepah Acrocylindrium oryzae
Bercak Corcospora Cercospora oryzae
Adapun beberapa hama dan penyakit penting pada tanaman palawija dan
hortikultura yang perlu diperhatikan, antara lain adalah lalat kacang, kumbang
daun, penggorok polong, serangga-serangga penusuk dan pengisap serta penyakit
karat pada tanaman kedelai, penyakit jamur dan virus khususnya virus belang pada
kacang tanah, penyakit bulai pada tanaman jagung (Perenosclerospora maydis).
Hama dan penyakit penting pada tanaman hortikultuta antara lain ulat krop dan
penyakit bakteri pada kobis, penyakit CVPD pada jeruk.
Selain hama dan penyakit, gulma juga dapat menyebabkan kerugian pada
produksi pertanian karena dapat mengganggu dan mepengaryuhi pertumbuhan
tanman yang dapat menurunkan produksi tanaman. Akan terjadi kompetisi antara
tanman pangan dengan gulma dalam penyerapan unsur hara, air, cahaya, lahan, dan
dapat menjadi inang bagi hama atau penyakit.
Sebelum menentukan metode pengendalian hama dan penyakit, diperlukan
untuk mengetahui jenis hama terlebih dahulu agar dapat menerapkan metode yang
tepat. Dalam melaksanakan pengendalaian hama terpadu perlu mempertimbangkan
berbagai hal, tujuan pengendalian harus ditentukan terlebih dahulu,
mempertimbangkan masalah jangka pendek dan jangka panjang serta meninjau dari
segi ekonomi dan lingkungan. Terdapat berbagai macam cara pengendalian hama
dan penyakit, dapat berupa pengendalian secara bercocok tanam, pengendalian
biotik, pengendalian kimiawi, pengendalian genetik, dan secara perundang-
undangan. Contoh pengendalian secara kimiawi adalah penggunaan pestisida.
Pestisida memiliki peran penting dalam pengendalian hama. Efektifitas yang
tingi serta waktu yang singkat menjadikan pestisida pilihan paling populer
dikalanagn petani. Namun, nyatanya penggunaan pestisida secara berlebihan dapat
mengakibatkan dampak buruk dikemudian hari. Penggunaan pestisida berlebih
akan berpengaruh pada serangga lain yang bukan hama, bahan makanan, ternak,
flora dan fauna, dan lingkungan sekitar. Maka dari itu penggunaan pestisida harus
lebih selektif dalam memilih tipe pestisida, dosis, dan waktu pemberian.
Pengendalian hama-penyakit terpadu dapat dilakukan dengan menggabungkan dua
atau lebih metode pengendalian untuk mencapai hasil yang maksimal, praktis,
efisien, dan ramah lingkungan.