a. Gejala fisik Pada umumnya antara lain: ketidakteraturan siklus haid. Setiap wanita mulai mengalami siklus haid yang tidak teratur, dapat menjadi lebih panjang atau lebih pendek sampai akhirnya berhenti. Terjadi perdarahan yang datangnya tidak teratur dalam rentang beberapa bulan kemudian berhenti sama sekali. Gejala fisik lainnya seperti gejolak rasa panas (hot flushes), terdapat sekitar 40% perempuan mengeluh bahwa siklus haidnya tidak teratur, keadaan ini meningkat 60% pada waktu 1-2 tahun menjelang haid berhenti total. Rasa panas sering disertai dengan warna kemerahan pada kulit dan berkeringat. Gejala fisik lain yang terjadi pada lansia yang menopause, kekeringan vagina terjadi karena leher rahim sedikit sekali mensekresikan lendir Rendahnya kadar estrogen merupakan penyebab proses osteoporoses (kerapuhan tulang). Osteoporoses merupakan penyakit kerangka yang paling umum dan merupakan persoalan bagi yang berumur, paling banyak menyerang wanita yang telah menopause. Biasanya kita kehilangan 1% tulang dalam setahun akibat proses penuaan. b. Gejala psikologis ditandai dengan kecemasan yang timbul sering dihubungkan dengan adanya kekawatiran pada ibu-ibu menopause yang bersifat relatif, artinya ada orang yang kembali cemas dan dapat kembali tenang, setelah mendapat semangat ataudukungan dari orang sekitarnya. Akan tetapi banyak juga wanita mengalami menopause namun tidak mengalami perubahan yang tidak berarti dalam kehidupannya. Sikap yang mudah tersinggung, depresi, suasana hati (mood) yang tidak menentu, sering lupa, dan susah berkonsentrasi, sulit tidur c. Gejala seksual ditandai dengan kekeringan vagina, mengakibatkan rasa tidak nyaman selama berhubungan seksual dan menurunnya libido.
Indarti. (2010). Panduan Kesehatan Wanita. Jakarta: Pustaka Pembangunan Swadaya.