berbagai tipe. Sekolah membagi kelas berdasarkan tipe kebutuhan khusus yang sama. Di sekolah
tersebut terdapat kelas autism, kelas hambatan intelektual, kelas hambatan penglihatan, dan
sebagainya.
a. Apakah pada praktik pendidikan dalam kasus tersebut terdapat integrasi siswa berkebutuhan
b. Jenis pelayanan pendidikan khusus apa yang dipraktikkan di sekolah tersebut, jelaskan ?
c. Temukan masing-masing minimal tiga (3) kelebihan dan kekurangan model atau jenis layanan ini.
JAWAB :
a. Apakah pada praktik pendidikan dalam kasus tersebut terdapat integrasi siswa berkebutuhan
TIDAK, karena di sekolahan tersebut siswa berkebutuhan khusus sudah di bagi sesuai tipe kebutuhan
b. Jenis pelayanan pendidikan khusus apa yang dipraktikkan di sekolah tersebut, jelaskan ?
anak normal. Pendidikan anak berkebutuhan khusus melalui sistem segregasi maksudnya adalah
penyelenggaraan pendidikan untuk anak normal. Dengan kata lain anak berkebutuhan kusus diberikan
layanan pendidikan pada pada lembaga pendidikan khusus untuk anak berkebutuhan khusus, seperti
Sekolah Luar Biasa atau Sekolah Dasar Luar Bias, Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa, Sekolah
Kelebihan :
lebih intensif.
akrab.
3. Keinginan untuk bersaing mungkin lebih tinggi karena para ABK merasa memiliki kemampuan
1. Para ABK selalu didik terpisah, mereka seolah-olah mempunyai dunia sendiri yang terisolasi dari
dunia luar.
2. Mereka juga tidak pernah mendapat tantangan untuk mencapai sesuatu yang lebih baik karena
3. Masyarakat luas tidak mengenal ABK secara benar sehingga meraka tidak dapat menghargai
mereka, padahal jika mendapat layanan yang sesuai ABK juga mampu mengembangkan potensinya
secara optimal, yang kadang-kadang dalam bidang tertentu melebihi kemampuan anak normal.
Teknik ini dimulai dari sebuah cerita yang mengikuti perkembangan komunikasi mulai dari bahasa lisan
sampai ke penulisan alfabet. Sejalan dengan cerita tadi instruktur menjelaskan kepada siswa bahwa
kesulitan yang dialami tidak bersifat unik, artinya dialami oleh semua orang. Setelah pendahuluan
diberikan, latihan diberikan secara berurutan mulai dari mengenalkan huruf dan bunyinya,
menyambungkan bunyi huruf menjadi kata dan berakhir dengan membaca kalimat dan cerita.
huruf, siswa menelusuri garis-garis huruf, meniru huruf, menulis huruf dari
ingatan, dan menulis huruf tanpa melihat apa yang ditulisnya. Beberapa
a. a Huruf diperkenalkan melalui kata lembaga, misalnya huruf b dalam kata bola.
c. c Siswa membedakan vokal dan konsonan dengan mengucapkannya dan mengasosiasikan dengan
kartu latihan yang diwarnai. Misalnya warna biru untuk konsonan dan merah untuk vokal.
d. d Huruf-huruf pertama yang diperkenalkan hendaknya yang menimbulkan bunyi yang jelas dan
menjadi kata. Dalam latihan ini siswa melihat beberapa kartu latihan huruf dan menyambungkan
bunyi-bunyinya sehingga menjadi kata. Kata-kata ini dicetak pada kartu berwarna dan ditempelkan
pada papan kata. Apabila siswa sudah memiliki sejumlah kata dalam lemari kata, diadakan latihan
kebalikannya yaitu siswa diminta menguraikan kata-kata menjadi unsur bunyi. Pada saat itu juga
siswa menulis kata-kata sambil menyebutkan tiap-tiap 11 huruf yang ditulis. Anda dapat
membandingkan cara ini dengan metode SAS yang mungkin sudah sering Anda gunakan.