Anda di halaman 1dari 4

Nama : Veny Aprilyani

NPM : 41154035180080
Kelas : C-01
Mata Kuliah : Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Dosen : Eri Subekti, S.S., M.Pd.

Tugas 1. Membuat Rangkuman dari Jurnal “Analisis Science Self Directed


Learning (SSDL) Mahasiswa Calon Guru SD pada Pembelajaran IPA
Berbasis Hybrid”

Penelitian pada jurnal yang berjudul “Analisis Science Self Directed


Learning (SSDL) Mahasiswa Calon Guru SD pada Pembelajaran IPA Berbasis
Hybrid” bertujuan untuk menganalisis Science Self Directed Learning (SSDL)
atau kemandirian belajar sains mahasiswa pada pembelajaran berbasis hybrid.
Untuk mencegah Covid – 19 pemeritah melalui KEMENDIKBUD
menerbitkan Surat Edaran di mana isinya adalah tentang peniadaan kegiatan
pembelajaran tatap muka dan menggantikannya dengan bekerja dari rumah
(WFH) dan belajar dari rumah (LFH) yang berlaku untuk seluruh sekolah dan
perguruan tinggi. Penggabungan pembelajaran tatap muka, berbasis komputer,
dan pembelajaran yang berbasis on – line disebut hybrid learning. Pelaksanaan
hybrid learning dapat dilakukan melalui berbagai aplikasi pembelajaran seperti
WhatsApp, Google Classroom, Zoom, Google Meet, ataupun LMS (Learning
Management System) yang dikembangkan di setiap kampus, di mana LMS ini
merupakan aplikasi yang dapat membantu merencanakan, mengimplementasikan,
dan menilai sebuah proses pembelajaran. Selain memberikan sumber ajar, dosen
juga dapat meminta mahasiswanya untuk meng – upload tugas, menilai tugas
mahasiswanya, memberikan nilai, memberikan feedback secara langsung,
melakukan evaluasi, dan bahkan melakukan refleksi pembelajaran.
Hasil belajar yang dicapai pada pelaksanaan hybrid learning dapat
maksimal jika prosesnya didukung oleh perangkat pendukung pembelajaran on –
line, kompetensi dosen, dan kesiapan mahasiswa. Fasilitas pendukung berupa
kuota internet, jaringan, ketersediaan perangkat pembelajaran seperti laptop.
Pembelajaran berbasis hybrid khususnya on – line ini belum sepenuhnya disambut
baik oleh para mahasiswa. Mahasiswa menganggap pembelajaran berbasis hybrid
ini lebih menyulitkan disbanding pembelajaran tatap muka. Hal ini karena
perubahan paradigma belajar yang belum dikuasai mahasiswa terkait kemandirian
belajar. Kemandirian belajar (self – directed learning) menjadi faktor yang sangat
menentukan pada pembelajaran berbasis hybrid ini.
Penelitian pada jurnal ini menerapkan metode survey kuantitatif, yaitu
penelitian yang menggunakan kuesioner terstandarisasi untuk mengumpulkan data
tentang orang atau responden dan preferensi mereka, pemikiran, dan perilaku
mereka secara sistematis (Bhattacherjee, 2012). Populasi pada penelitian ini
adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar semester gasal
tahun 2020 di Universitas PGRI Semarang. Sampel pada penelitian ini berjumlah
212 orang mahasiswa. Metode survey kuantitatif ini diterapkan menggunakan
instrumen kuesioner dengan menggunakan google form sebagai alat pengumpulan
data. Data yang diperoleh dari kuesioner dianalisis secara deskriptif kuantitatif
sesuai dengan metode statistik yang digunakan pada penelitian ini, yaitu
diinterpretasikan berdasarkan kriteria tertentu (Hamdi & Bahruddin, 2015; Loeb
et al., 2017) dan atau batasan berdasarkan kajian teoretis peneliti (Nardi, 2015;
Norris et al., 2015).
Profil SSDL atau kemandirian belajar sains mahasiswa pada penelitian
ini dikategorikan ke dalam empat kategori dengan kriteria penskoran sesuai Tabel
di bawah ini.
Kriteria Penskoran Kategori Profil Keterampilan Komunikasi Ilmiah
Kriteria Kategori Profil
Basic 25-43
Emerging 44-62
Intermediate 63-81
Advance 82-100

Skema logis dari langkah – langkah yang dilakukan dalam metodologi


penelitian dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Berdasarkan data yang diperoleh, profil SSDL pada perkuliahan


berbasis hybrid learning disajikan pada tabel di bawah ini.
Profil Science Self Directed Learning (SSDL)

Indikator Self- Directes Skor Kriteria


Learning SSDL
(SSDL)
Membentuk pendapat dan 65 Intermediate
keputusan sendiri
Mencari informasi sumber 65 Intermediate
belajar
Menetapkan tujuan 65 Intermediate
pembelajaran secara
pribadi
Berpikir mandiri dan 65 Intermediate
merencanakan strategi
belajar mandiri
Melaksanakan 65 Intermediate
aktivitas sendiri
Menemukan alternatif 68 Intermediate
pemecahan masalah

Menilai dan 68 Intermediate


mengembangkan hasil yang
telah diperoleh

Berdasarkan analisis respon angket mahasiswa belum mampu secara


sengaja menerima tanggungjawab untuk membuat keputusan tentang tujuan dan
usaha mereka sehingga mereka sendiri yang menjadi agen perubahan. Ada lima
aspek dasar yang menjadi elemen penting self – directed learning (SDL) yaitu
mengontrol banyaknya pengaaman belajar yang terjadi, perkembangan keahlian,
mengubah diri pada kinerja yang paling baik, manajemen diri, motivasi dan
penilaian diri. Sedangkan faktor – faktor yang memengaruhi self – directed
learning yaitu jenis kelamin, intelegensi, pendidikan, dan pola asuh. Karakterisrik
seseorang yang memiliki SDL tinggi di antaranya adalah kritis, kreatif, mampu
mengobservasi, pendengar yang baik, dan cukup responsif. SDL memiliki
manfaat yang banyak, antara lain: (1) mengasah kemampuan multiple
intelligences; (2) mempertajam analisis; (3) memupuk tanggungjawab; (4)
mengembangkan daya tahan mental; (5) meningkatkan keterampilan; (6)
memecahkan masalah; (7) mengambil keputusan; (8) berpikir kreatif, (9) berpikir
kritis; (10) percaya diri yang kuat; dan (11) menjadi pembelajar bagi dirinya
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai