Definition :
Amenore adalah tidak terjadinya menstruasi. Jika menstruasi tidak pernah terjadi maka
disebut amenore primer, jika menstruasi pernah terjadi tetapi kemudian berhenti selama 6
bulan atau lebih maka disebut amenore sekunder.
Cause :
Amenore bisa terjadi akibat kelainan di otak, kelenjar hipofisa, kelenjar tiroid, kelenjar
adrenal, ovarium (indung telur) maupun bagian dari sistem reproduksi lainnya.
Dalam keadaan normal, hipotalamus (bagian dari otak yang terletak diatas kelenjar hipofisa)
mengirimkan sinyal kepada kelenjar hipofisa untuk melepaskan hormon-hormon yang
merangsang dilepaskannya sel telur oleh ovarium.
Pada penyekit tertentu, pembentukan hormon hipofisa yang abnormal bisa menyebabkan
terhambatnya pelepasan sel telur dan terganggunya serangkaian proses hormonal yang
terlibat dalam terjadinya menstruasi.
1. Kehamilan
2. Kecemasan akan kehamilan
3. Penurunan berat badan yang drastis
4. Olah raga yang berlebihan
5. Lemak tubuh kurang dari 15-17%extreme
6. Mengkonsumsi hormon tambahan
7. Obesitas
8. Stres emosional
9. Menopause
10. Kelainan endokrin (misalnya sindroma Cushing yang menghasilkan sejumlah besar
hormon kortisol oleh kelenjar adrenal)
11. Obat-obatan (misalnya busulfan, klorambusil, siklofosfamid, pil KB, fenotiazid)
12. Prosedur dilatasi dan kuretase
13. Kelainan pada rahim, seperti mola hidatidosa (tumor plasenta) dan sindrom
Asherman (pembentukan jaringan parut pada lapisan rahim akibat infeksi atau
pembedahan).
Jika penyebabnya adalah kegagalan mengalami pubertas, maka tidak akan ditemukan tanda-
tanda pubertas seperti pembesaran payudara, pertumbuhan rambut kemaluan dan rambut
ketiak sert perubahan bentuk tubuh.
Jika penyebabnya adalah kehamilan, akan ditemukan morning sickness dan pembesaran
perut.
Jika penyebabnya adalah kadar hormon tiroid yang tinggi maka gejalanya adalah denyut
jantung yang cepat, kecemasan, kulit yang hangat dan lembab.
Sindroma Cushing menyebabkan wajah bulat (moon face), perut buncit dan lengan serta
tungkai yang kurus.
Hirsutisme (pertumbuhan rambut yang berlebihan, yang mengikuti pola pria), perubahan
suara dan perubahan ukuran payudara
Diagnose :
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, hasil pemeriksaan fisik dan usia penderita.
Treatment :
Pengobatan tergantung kepada penyebabnya.
Jika penyebabnya adalah penurunan berat badan yang drastis atau obesitas, penderita
dianjurkan untuk menjalani diet yang tepat.
Jika penyebabnya adalah olah raga yang berlebihan, penderita dianjurkan untuk
menguranginya.
Jika seorang anak perempuan belum pernah mengalami menstruasi dan semua hasil
pemeriksaan normal, maka dilakukan pemeriksaan setiap 3-6 bulan untuk memantau
perkembangan pubertasnya.
Untuk merangsang menstruasi bisa diberikan progesteron.
Untuk merangsang perubahan pubertas pada anak perempuan yang payudaranya belum
membesar atau rambut kemaluan dan ketiaknya belum tumbuh, bisa diberikan estrogen.
Jika penyebabnya adalah tumor, maka dilakukan pembedahan untuk mengangkat tumor
tesebut.
Tumor hipofisa yang terletak di dalam otak biasanya diobati dengan bromokriptin untuk
mencegah pelepasan prolaktin yang berlebihan oleh tumor ini.
Bila perlu bisa dilakukan pengangkatan tumor. Terapi penyinaran biasanya baru dilakukan
jika pemberian obat ataupun pembedahan tidak berhasil.
Sumber : http://www.tanyadokter.com/disease.asp?id=1001224
Oleh : dr. H. Inayatullah Rifai, SpOG
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Rumah Sakit Azra Bogor
Terlambat datang menstruasi bagi sebagian besar wanita menimbulkan rasa cemas. Pada
pasangan suami istri yang mendambakan anak menimbulkan perasaan harap – harap cemas
akan kehamilan, sebaliknya pada wanita lain yang menolak kehamilan menimbulkan niat
untuk berjuang membuat menstruasi segera datang kembali.
Secara umum, tidak datangnya menstruasi dibedakan menjadi 2 yaitu :
Pertumbuhan tanda kelamin sekunder ( payudara dan rambut pubes/ketiak ) muncul 2 tahun
sebelum menarse. Kegagalan tidak muncl menstruasi setelah 2 tahun timbul payudara dan
rambut pubes / ketiak adalah abnormal. Demikian pula tidak terdapatnya tanda seks sekunder
manapun jelas abnormal pada usia 16 tahun. Penyebab amenore primer : 60% karena
perkembangan abnormal indung telur/saluran genital /genital luar dan 40% disebabkan
gangguan hormonal. Adalah bijaksana bagi orang tua untuk segera memeriksa / jangan
menunda evaluasi keadaan yang mudah dikenali ini pada anak perempuan mereka.
Amenore patologik sebenarnya bukan merupakan gambaran klinis dari suatu kumpulan
penyakit, melainkan harus dilihat sebagai suatu symptom suatu penyakit, yang harus
mendapat perhatian serius.
Penyebab tidak munculnya menstruasi dapat disebabkan oleh organ yang bertanggung jawab
terhadap proses terjadinya siklus menstruasi, dan proses pengeluaran darah menstruasi. Organ
– organ tersebut adalah :
1. Hipotalamushiposfisis
2. Indung telur
3. Rahim
Tahap pertama evaluasi amenore adalah anamnesis yang seksama akan riwayat menstruasi,
stress psikososial/emosional dan kegiatan seksual. Tahap kedua adalah pemeriksaan fisik
perkembangan kelamin sekunder, dan perkembangan kelenjar hormonal missal gondok
(tiroid) atau keluar air susu (galaktore). Jika tidak ada abnormalitas pastikan tidak ada
kehamilan.
Pemeriksaan laboratorium berikut yang penting adalah kadar prolaktin dan kadar tiroid
(TSH). Dilakukan pula tes progesteron (pemberian obat hormon progesteron), bila hasil
positif pada kadar prolaktin dan tiroid yang normal maka amenore yang terjadi disebabkan
karena siklus anovulasi. Bila kadar prolaktin tinggi diagnosisnya hiperprolaktinemia, bila
TSH tinggi maka diagnosisnya adalah hipotiroidisme.
Bila hasil tes progesterone negatif dan diagnosis belum jelas dilakukan tes estrogen dan
progesterone (yaitu minum obat hormone estrogen selama 21 hari) dan hormone progesterone
10 hari terakhir ) bila setelah obat habis timbul haid lanjutkan pemeriksaan hormone FSH.
Jika FSH tinggi dan pasien berusia lebih 30 tahun, indikasi untuk pemeriksaan kromosom.
Jika didapati mosaik dengan kromosom Y, peluang 25% tumor ganas ovarium. Jika FSH
normal /rendah lakukan Ctscan kepala adalah tumor hipofisis. Bila tidak timbul haid,
permasalahan pada rahim. Sindrom asherman adalah yang paling mungkin.
Pengobatan amenore :
Pengobatan amenore tergantung pada penyebab dan keinginan pasien. Tetapi terbaik
diarahkan pada latar belakang penyebab. Bila ditemukan latar belakang penyakit medik,
penyakit tersebut harus ditangani (misal : pada wanita dengan hiperprolaktin, ditangani
dengan pemberian penurun prolaktin, pada gangguan tiroid terapi tiroid) Bila tak ditemukan
latar belakang penyebab maka pengobatan tergantung pada keinginan pasien atau status
kesuburannya. Bila pasien ingin hamil maka terapinya adalah induksi ovulasi, bila tidak
berhasil hamil setidaknya haid teratur. Bila pasien tidak ingin hamil maka pengobatan
bergantung status estrogen pasien tersebut, bila hipoestrogen, beri estrogen replacement
therapy jika ada rahim. Jika penyebabnya anovulasi dengan status estrogen normal atau tinggi
harus diberi hormon progesterone secara periodic untuk menimhulkan perdarahan haid
buatan (perdarahan lucut) untuk mengurangi risiko kanker endometrium. Perdarahan lucut
dengan hormon progesterone dapat diberikan bulanan atau 2 – 3 bulanan.
Sumber : http://www.rsazra.co.id/index.php?
Itemid=2&id=40&option=com_content&task=view
Morning sickness
Mual, muntah, dan perut terasa tidak enak. Itulah masalah klasik yang kerap dikeluhkan para
calon ibu di awal-awal kehamilannya. Ada yang derajatnya ringan, ada juga yang berat.
Terlepas dari berat ringannya gejala morning sickness yang Anda alami, yang penting adalah
mencari cara untuk mengurangi gejala yang ada. Dengan begitu, aktivitas sehari-hari tidak
terganggu, dan Anda pun tetap nyaman melakukan tugas-tugas kantor tanpa banyak masalah.
Tak perlu khawatir, gejala morning sickness memang biasa dialami oleh hampir semua
wanita hamil. Bahkan, ada kemungkinan 80% Anda akan mengalaminya di bulan-bulan
pertama kehamilan. Dari penelitian yang dilakukan di Cornell University, Amerika Serikat,
ditemukan bahwa gejala morning sickness ini mencapai puncaknya pada minggu ke-6 hingga
ke-18 dari masa kehamilan.
Lalu, mengapa bisa terjadi? Di sinilah faktor hormon amat berperan. Peningkatan kadar
hormon HCG (Human Chorionic Gonadotropin) dan estrogenlah yang bertanggung jawab
atas terjadinya “si morning sickness”. Kedua hormon ini diproduksi oleh plasenta dan janin,
yang menyebabkan perut kosong lebih lama. Sehingga akibatnya, ya itu tadi, muncul gejala
mual dan muntah. Teori lainnya adalah karena pengaruh hormon progesteron yang dominan
selama masa kehamilan. Hormon yang satu ini “melembutkan” otot-otot tubuh, terutama di
bagian rahim, untuk mencegah kelahiran prematur. Progesteron juga merilekskan kerja
saluran pencernaan sehingga proses pengosongan perut berjalan lebih lambat, dan
mengakibatkan meningkatnya asam lambung penyebab munculnya mual.
Biasanya, morning sickness lebih sering terjadi pada kehamilan pertama, pada wanita muda,
dan kehamilan bayi kembar. “Mereka yang memang mudah sekali mual, seperti saat naik bis,
kapal laut, juga lebih besar kemungkinannya mengalami morning sickness,” papar Sheila
Crowe, MD, profesor ahli penyakit dalam dari University of Virginia’s Digestive Health
Center of Excellence, Amerika Serikat.
Meski begitu, tingkat keparahan gejala morning sickness berbeda-beda pada setiap wanita.
Ada yang hanya berupa mual-mual biasa, ada juga yang sampai muntah-muntah berat sampai
tak bisa melakukan apa pun. Gejala yang parah inilah yang dikenal dengan istilah
hyperemesis gravidarum, di mana mual dan muntah terjadi sangat sering dan cukup parah.
Cara Meringankannya
Untungnya, gejala morning sickness bisa diatasi. Cara pertama yang bisa dilakukan adalah
memperhatikan pola makan. Panduan berikut ini bisa Anda jadikan acuan dalam mengatur
pola makan di awal-awal kehamilan:
Selain itu, tak ada salahnya mencoba cara lain, tentu saja dengan persetujuan dokter Anda.
Misalnya, dengan mengonsumsi teh jahe, permen jahe, permen karet rasa menthol, atau teh
mint untuk membantu mengurangi mual.
Yang juga perlu diperhatikan, kurangi dulu kegiatan-kegiatan yang cukup menyita tenaga dan
memperparah mual serta muntah Anda. Istirahat yang cukup, dan mintalah bantuan orang-
orang di rumah untuk membantu mengerjakan tugas-tugas rumah tangga yang biasa Anda
kerjakan.
Namun, bukan berarti lalu Anda tak bisa berolahraga. Sebagian wanita hamil bahkan merasa
olahraga ringan bisa membantu meringankan gejala yang mereka rasakan. Karena itu,
cobalah untuk melakukan olahraga ringan seperti jalan santai ditambah sedikit gerakan-
gerakan peregangan atau gerakan yoga sederhana.
Langkah lainnya adalah mengurangi stres. Saat Anda merasa stres, tarik napas dalam-dalam
dan berusahalah untuk rileks. Jika ada masalah yang cukup berat, coba berbagi cerita dengan
orang yang bisa dipercaya, atau mintalah bantuan tenaga profesional bila memang
diperlukan. Nah, mudah bukan mengatasinya?
Wanita yang rajin melakukan aktivitas fisik secara teratur, 35% lebih rendah berisiko
terserang pre eklamsia dibanding mereka yang jarang melakukan kegiatan fisik (Penelitian
para ahli dari Swedish Medical Center, di Seattle, Amerika Serikat).