Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN KALA II

OLEH

Nama : Marselina Awang

Kelas : 3A/ Semester 3

Nim : 151702620

Prodi : D-III Kebidanan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA KUPANG

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
karunia dan rahmatnya saya bisa menyelesaikan makalah mengenai Asuhan kebidanan pada
ibu bersalin kala II dengan baik walapun masih banyak kekurangan di dalamnya..

Saya sangat berharap makalah ini akan bermanfaat dalam rangka menambah
pengetahuan juga wawasan kita mengenai Fleksibel dalam kehidupan, disiplin dan tepat waktu.
saya pun menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya mengharapkan adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang sudah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Minggu, 18 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

JUDUL..............................................................................................................................i

KATA PENGANTAR....................................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................
A. Pengertian Persalinan Kala II (Pengeluaran Bayi )
B. Asuhan kala II
C. Kebutuhan dalam kala II
D. Perubahan fisiologi secara umum yang terjadi pada Persalinan KalaII
E. Peran bidan dalam persalinan
BAB III PENUTUP...........................................................................................................
A. Kesimpulan......................................................................................................
.....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

       A.     Latar Belakang

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi ( janin dan plasenta)nyang telah
cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain,
dengan bantuan atau tanpa bantuan ( kekuatan sendiri).Proses ini di mulai dengan adanya
kontraksi persalinan sejati, yang di tandai dengan perubahan serviks secara progresif dan
diakhiri dengan kelahiran plasenta.

Kelahiran bayi merupakan peristiwa penting bagi kehidupan seorang pasien dan
keluarganya ,sangat penting untuk di ingat bahwa persalian adalah proses yang normal dan
merupakan kejadian yang sehat. Namun demikian, potensi terjadinya komplikasi yang
mengancam nyawa selalu ada sehingga bidan harus mengamati dengan ketat pasien dan bayi
sepanjang proses melahirkan .dukungan terus menerus dan penatalaksanaan yang terampil
dari bidan dapat menyumbangkan suatu pengalaman melahirkan yang menyenangkan dengan
hasil persalinan yang sehat dan memuaskan.
  
 B.     Rumusan Masalah

1.    Apa yang dimaksud dengan Persalinan II?


2.    Asuhan apa saja yang di berikan pada Ibu   di persalian kala II?
3.    Apa kebutuhan ibu pada saat persalinan kala II?

 C.      Tujuan Penulisan

1.    Untuk mengetahui defenisi persalinan kala II.


2.    Untuk mengetahui Asuhan yang diberikan pada ibu di kala II.
3.    Untuk mengetahui kebutuhan ibu pada persalinan kala II.
BAB II

PEMBAHASAN

      A.     PENGERTIAN PERSALINAN KALA II (PENGELUARAN BAYI )

            Kala II adalah kala pengeluaran bayi ,di mulai dari pembukaan lengkap sampai bayi
lahir Uterus dengan kekuatan hisnya di tambah kekuatan meneran akan mendorong bayi
hingga lahir .Proses ini biasanya berlangsung 2 Jam pada primigravida dan 1 jam pada
multigravida. Diagnosi prsalina kala II ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan dalam
untuk memastikan pembukaan sudah lengkap dan kepala janinsudah tampak pada vulva.

Gejala Utama Kala II adalah sebagai berikut


1. His semakin kuat dengan interval 2-3 menit ,dengan durasi 50- 100 detik
2. Menjelang akhir kala I ,Ketuban pecah yang ditandai dengan pengeluaran cairan secara
mendadak.
3. Ketuban pecah pada pembukaan mendekati lengkap  diikuti keingina meneran karena
tertekannya fleksus frankenhouser
4. Dua kekuatan ,yaitu his dan meneran akan mendorong kepala bayi sehingga kepala
membuka pintu; suboksiput bertindak sebagai hipomochlion ,berturut-turut lahir ubun-
ubun besar ,dahi,hidung dan muka serta kepala seluruhnya.
5. Kepala lahir seluruhnya dan di ikuti oleh putaran paksi luara,yaitu penyesuaian kepala
pada punggung.
6. Setelah putaran paksi luar berlangsung maka persalinan bayi ditolong dengan jalan
berikut :
a. Pegang kepala pada tulang oksiput dan bagian bawah dagu, kemudian di tarik
curam kebawah untuk melahirkan sisa badan bayi.
b. Setelah kedua bahi bayi lahir ketiak dikait untuk melahirkan sisa badan bayi
c. Bayi lahir diikuti oleh sisa sisa air ketuban
d. Lamanya kala II persalinan untuk primigarvida 50 menit dan multigravida 30
menit.
      B.     ASUHAN KALA II
Asuhan yang di berikan oleh bidan ,Asuhan yang berikan terbagi atas 2 yaitu
1. PEMANTAUAN IBU
a. Kontraksi
His atau kontraksi harus selalu dipantau selama kala II Persalinan karena selain
dorongan meneran pasien, Kontraksi uterus merupakan kunci dari proses persalinan
.beberapa kriteris dalam pemantau kontraksi uterus pada kala II :
1) Frekuensi lebih dari 3 kali dalam 10 menit
2) Intensistas kontraksi kuat
3) Durasi lebih dari 40 detik
b. Tanda-tanda kala II
Bidan harus dapat mengidentifikasi keadaan pasien mengenai tanda –tanda yang khas
dari kala II sebagai patokan untuk melaksanakan asuhan persalinan kala II yang
tepat .
Beberapa kriteria pasien sudah dalam persalinan kala II :
1) Merasa ingin meneran dan biasanya sudah tidak bias menahannya
2) Perenium menonjol
3) Merasa seperti ingin buang air besar
4)  Lubang vagina dan sfingter ani membuka
5) Jumlah pengeluaran air ketuban meningkat (jika ketuban sudah pecah)

c. Tanda vital
Pemriksaan tanda vital pada pasien sangat perlu dilakukan dengan tujuan untuk
mendeteksi kemungkinan adanya penyulit persalinan. Tekanan darah diperiksa setiap
15 menit dengan waktu pemeriksaan diantara 2 kontraksi, tanda vital lain seperti suhu,
nadi, pernapasan diperiksa setiap jam.

d. Kandung Kemih
Pemantauan kandung kemih selama kala II persalinan merupakan lanjutan dari
pemantauan pada kala I persalinan. Selama kala I bidan harus berusaha sedapat
mungkin agar pasien dapat berkemih secara alamiah. Namun jika ditemukan adanya
distensi pada kandung kemih, bidan perlu mempertimbangkan pemasangan kateter.
Beberapa pertimbangan bidan untuk melakukan pemasangan kateter pada kala II :
1) Ketidaknyamanan bagi pasien
2) Apakah kandung kemih memang perlu untuk dipasangkan
3) Peningkatan risiko infeksi kandung kemih akibat tindakan pemasangan
kateter

e. Hidrasi
Pemberian hidrasi pada kala II didasarkan pada perubahan fisiologis pada pasien kala
II yang mengalami peningkatan suhu sehingga akan mengeluarkan lebih banyak
keringat, kondisi kekurangan cairan akibat berkeringat semakin meningkat sehingga
pasien perlu mendapatkan suplai energy berupa minuman.

f. Kemajuan Persalianan dan Upaya Meneran


Kriteria kemajuan persalinan hasil dari upaya mendorong pasien yang efektif adalah :
1) Penonjolan perineum
2) Pembukaan anus
3) Mekanisme persalinan
4) Pada tahap selanjutnya semakin terlihatnya bagian terbawah janin dijalan lahir

g. Integritas Perinuem
Dalam memantau perineum, bidan mengidentifikasi elastisitas perineum beserta
kondisi pasien serta TBJ (Taksiran Berat Janin) untuk membuat keputusan
dilakukannya episiotomy.

h. Kebutuhan dan Jenis Episiotomi


Indikasi utama untuk melakukan episiotomy adalah gawat janin, diharapkan dengan
memperluas jalan lahir akan dapat mempercepat proses kelahiran sehingga tindakan
resusitasi pada bayi dapat segera dilakukan.
Beberapa pertimbangan mengenai keputusan untuk melakukan episiotomy adalah
sebagai berikut :
1) Apakah lebih baik dilakukan episiotomy atau membiarkan perineum robek
jika kelahiran dengan perineum, perineum utuh tidak memungkinkan.
2) Kebutuhan tehadap ruang untuk melakukan intervensi dan manipulasi yang
diperlukan, pertimbangan ini terjadi pada kasus malpresentasi dan malposisi
janin.
3) Ukuran bayi atau TBJ lebih dari 4000 gram.

i. Melahirkan kepala
Bimbing ibu untuk meneran. Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5
– 6 cm, memasang handuk bersih untuk mengeringkan janin pada perut ibu. Saat sub
occiput tampak dibawah simfisis, tangan kanan melindungi perineum dengan dialas
lipatan kain dibawah bokong ibu, sementara tangan kiri menahan puncat kepala agar
tidak terjadi defleksi yang terlalu cepat saat kepala lahir, Mengusapkan kasa/kain
bersih untuk membersihkan muka janin dari lendir dan darah.

j. Memeriksa Tali Pusat


Setelah kepala bayi lahir, minta ibu untuk berhenti meneran dan bernapas cepat. Raba
leher bayi, apakah ada leletan tali pusat. Jika ada lilitan longgar lepaskan melewati
kepala bayi.

k. Melahirkan Bahu
Setelah menyeka mulut dan hidung bayi hingga bersih dan memeriksa tali pusat,
tunggu hingga terjadi kontraksi berikutnya dan awasi rotasi spontan kepala bayi.

Setelah rotasi eksternal, letakan satu tangan pada setiap sisi kepala bayi dan
beritahukan pada ibu untuk meneran pada kontraksi berikutnya. Lakukan tarikan
perlahan kearah bawah dan luar secara lembut (Kearah tulang punggung ibu hingga
bahu bawah tampak dibawah arkus pubis. Angkat kepala bayi kearah atas dan luar
(mengarah ke langit-langit) untuk melahirkan bahu posterior bayi.
l. Melahirkan Sisa Tubuh Bayi
Setelah bahu lahir, tangan kanan menyangga kepala, leher dan bahu janin bagian
posterior dengan ibu jari pada leher (bagian bawah kepala) dan keempat jari pada
bahu dan dada/punggung janin, sementara tangan kiri memegang lengan dan bahu
janin bagian anterior saat badan dan lengan lahir.

Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri punggung kearah bokong dan
tungkai bawah janin untuk memegang tungkai bawah (selipkan ari telinjuk tangan kiri
diantara kedua lutut janin).Setelah seluruh badan bayi lahir pegang bayi bertumpu
pada lengan kanan sedemikian rupa hingga bayi menghadap kearah penolong. Nilai
bayi, kemudian letakan bayi diatas perut ibu dengan posisi kepala lebih rendah dari
badan (bila tali pusat terlalu pendek, letakan bayi di tempat yang memungkinkan.

m. Memotong tali pusat


Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali tali pusat.
Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari umbilikus bayi.
Melakukan urutan pada tali pusat kearah ibu dan memasang klem kedua 2 cm dari
klem pertama. Memegang tali pusat diantara 2 klem menggunakan tangan kiri,
dengan perlindungan jari tangan kiri, memotong tali pusat diantara kedua klem.
   

2.      PEMANTAUAN JANIN


1.      Saat bayi belum lahir
a.       Frekuensi DJJ
Aspek pemantauan frekuensi DJJ adalah satu-satunya indikator yang
menunjukkan kesejahteraan janin dalam uterus. DJJ diperiksa setiap 30 menit
dan hasilnya dituliskan dalam partograf.
b.      Bagian terendah janin
Bidan sangat perlu untuk melakukan pemantaun terhadap bagian terendah
janin, hal ini berkaitan dengan posisi ubun-ubun kecil dengan presentasi
kepala, letak muka, atau ubun-ubun besar yang mengindikasikan
kemungkinan akan ada kesulitan dalam proses kelahiran kepala.
c.       Penurunan bagian terendah janin
Pemantauan ini berkaitan dengan proses kemajuan persalinan mulai dari
penurunan sampai dengan lahirnya kepala.
2.      Saat Bayi Sudah Lahir
Sesaat setelah bayi lahir bidan melakukan penilaian sekilas untuk menilai
kesejahteraan bayi scara umum. Aspek yang dinilai adalah warna kulit dan tangis
bayi. Jika warna kulit adalah kemerahan dan bayi dapat menangis spontan maka ini
sudah cukup untuk dijadikan data awal bahwa bayi dalam kondisi baik.

C.      KEBUTUHAN IBU DALAM KALA II


1. Pendampingan terus – menerus
2. Bebas dari pajanan dan kemungkinan terkontaminasi kuman penyebab infeksi
3. Support dari keluarga
4.   Bimbingan cara  meneran , sebaiknya bukan instruksi
5. Hidrasi
6. Privasi
7. Suhu ruangan yang tidak terlalu panas
8. Informasi yang mendukung kepastian mengenai perjalanan persalinannya.
9. Dukungan dan penghargaan dari penolong persalinan
10. Penjelasan dan permintaan persetujuan dari penolong persalinan terhadap tindakan
apapun yang dilakukan terhadap dirinya.

D. PERUBAHAN FISIOLOGIS SECARA UMUM YANG TERJADI PADA


PERSALINAN II: 
1. His menjadi lebih kuat dan lebih sering .
2. Timbul tenaga untuk meneran
3. Perubahan dalam dasar panggul 
4. Lahirnya fetus 
5.
Perubahan Fisiologis Kala II Persalinan

1. Kontraksi Uterus/ His


Dimana kontraksi ini bersifat nyeri yang disebabkan oleh anoxia dari sel-sel otot
tekanan dimana regangan dari tarikan pada peritoneum, itu semua terjadi pada saat
kontraksi.
Perubahan – Perubahan Uterus 
 Segmen atas rahim aktif(SAR) , berkontraksi, dinding bertambah tebal  
 Segmen bawah rahim/SBR pasif, makin tipis  
 Selama persalinan, uterus berubah bentuk menjadi dua bagian yang berbeda.
Segmen atas yang berkontraksi secara aktif menjadi lebih tebal ketika
persalinan berlangsung. Bagian bawah, relative pasif disbanding dengan
segmen atas, dan bagian ini berkembang menjadi jalan lahir yang berdinding
jauh lebih tipis. Segmen bawah uterus analog dengan ismus uterus yang
melebar dan menipis pada perempuan yang tidak hamil, segmen bawah secara
bertahap berbentuk ketika kehamilan bertambah tua dan menipis sekali pada
saat persalinan.
 Segmen atas uterus cukup kencang atau keras, sedangkan konsistensi
segmen bawah uterus jauh kurang kencang.
 Segmen atas berkontraksi, mengalami retraksi, dan mendorong janin
keluar; sebagai respons terhadap gaya dorong kontraksi segmen atas;
sedangkan segmen bawah uterus dn serviks akan semakin lunak
berdilatasi dan dengan demikian membentuk suatu saluran muscular dan
fibromuskular yang menipis sehingga janin dapat menonjol keluar  
 Bagian atas uterus atau segmen aktif, berkontraksi kebawah meski pada
saat isinya berkurang, sehingga tegangan miometrium tetap konstan. Efek
akhirnya adalah mengencangkan yang kendur, dengan mempertahankan
kondisi menguntungkan yang diperoleh dari ekspulsi janin dan
mempertahankan otot uterus tetap menempel erat pada isi uterus
Perubahan fisiologis pada janin sesuai dengan mekanisme persalinan
 Penurunan
 Fleksi
 Putaran paksi dalam
 Ekspulsi
 Putaran paksi luar

Pergeseran organ dasar panggul


 Jalan lahir disokong dan secara fungsional ditutup oleh sejumlah lapisan
jaringan yang bersama-sama membentuk dasar panggul. Struktur yang
paling penting adalah m.levator ani dan fasia yang membungkus
permukaan atas dan bawahnya, yang demi praktisnya dapat dianggap
sebagai dasar panggul. Kelompok otot ini menutup ujung bawah rongga
panggul sebagai sebuah diafragma sehingga memperlihatkan permukaan
atas yang cekung dan bagian bawah yang cembung. 
 Pada pemeriksaan pervaginam tepi dalam otot ini dapat diraba sebagai tepi
tali tebal yang membentang kebelakang dari pubis dan melingkar vagina
sekitar 2 cm diatas hymen. 
 Sewaktu kontraksi, m.levator in menarik rectum dan vagina ketas sesuai
arah simfisis pubis sehingga bekerja menutup vagina. 
 Pada kala satu persalinan selaput ketuban dan bagian terbawah janin
memainkan peran penting untuk membuka bagian atas vagina. Namun
setelah ketuban pecah, perubahan-perubahan dasar panggul seluruhnya
dihasilkan oleh tekanan yang diberikan oleh bagian terbawah janin. . 
 Perubahan yang paling nyata terdiri atas peregangan serabut- serabut
m.levatores ani dan penipisan bagian tengah perineum, yang berubah
bentuk dari massa jaringan berbentuk baji setebal 5 cm menjadi ( kalau
tidak dilakukan episiotomy) struktur membrane tipis yang hampir
transparan dengan tebal kurang dari 1 cm. 
 Ketika perineum teregang maksimal, anus menjadi jelas terbuka dan
terlihat sebagai lubang berdiameter 2 sampai 3 cm dan disini dinding
anterior rectum menonjol. 

Pola Penurunan Janin

 Pada banyak nulipara, masuknya bagian kepala janin kepintu atas panggul
telah tercapai sebelum persalinan mulai, dan penurunan janin lebih jauh
tidak akan terjadi sampai awal persalinan. Sementara itu , pada multipara
masuknya kepala janin kepintu atas panggul mula-mula tidak begitu
sempurna, penurunan lebih jauh akan terjadi pada kala I persalinan.  
 Dalam pola penurunan dalam persalinan normal, terbentuknya kurva
hiperbolik yang khas ketika station kepala janin diplot pada suatu fungsi
suatu persalinan.  
 Dalam pola penurunan aktif biasanya tejadi setelah dilatasi serviks sudah
maju untuk beberapa lama
 Pada nulipara, kecepatan turun biasanya cepat selama fase lereng
maksimum dilatasi serviks. Pada waktu ini, kecepatan turun bertambah
sampai maksimum, dan laju penurunan maksimal ini dipertahankan
sampai bagian terbawah janin mencapai dasar perineum
PERUBAHAN PSIKOLOGI PERSALINAN KALA II

Pada kala ini ibu merasa:

1. Sangat lelah
2. Menutup mata diantara 2 kontraksi dan mencoba untuk
tidur
3. Respon terhadap pertanyaan hanya satu kata diantara 2
kontraksi, ibu sulit untuk mengikuti perintah yg sederhana sekalipun,
hal ini disebabkan kepada ibu lebih terfokus pd dirinya dari pada
bayinya
4. Ibu akan merasakan kontraksi yg sangat menyakitkan dan
melelahkan
5. Sebagian wanita merasakan nyeri yg sgt kuat pd setiap
setiap peneranan dan berusaha melawan kontraksi
6. Melakukan setiap usaha yg mendorong u/ meneran Tegang,
cemas, gelisah, lekas marah dan tersinggung

E. PERAN BIDAN DALAM PERSALINAN

Dalam peran bidan yang satu ini, bidan membantu proses persalinan sesuai dengan
standar, dengan cara:

 Mempersiapkan sarana prasara persalinan aman termasuk pencegahan infeksi.


 Memantau kemajuan persalinan sesuai dengan partograf.
 Melakukan asuhan persalinan normal sesuai standar.
 Melakukan manajemen aktif kala I,II, III (MAK III).
 Melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
 Melakukan perawatan bayi baru lahir, termasuk pemberian salep mata, vitamin K1
dan Imunisasi Hep B0.
 Melakukan tindakan PPGDON apabila mengalami komplikasi.
 Melakukan rujukan bila diperlukan.
 Melakukan pencatatan persalinan pada kartu ibu, kohort ibu dan bayi, register
pelayanan, buku KIA.
 Membuat pelaporan PWS dan AMP

BAB III

PENUTUP
   
       A.     KESIMPULAN
Kala II adalah kala pengeluaran bayi ,di mulai dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir
Uterus dengan kekuatan hisnya di tambah kekuatan meneran akan mendorong bayi hingga
lahir .Asuhan Kala II yaitu :
1.      Pemantauan Ibu
a.       Kontraksi
b.      Tanda-tanda kala II
c.       Tanda vital
d.      Kandung kemih
e.       Hidrasi
f.        Kemajuan persalinan dan upaya meneran
g.       Integritas perineum
h.      Kebutuhan dan jenis episiotomy
i.         Melahirkan kepalaMemeriksa Tali Pusat
j.         Melahirkan Bahu
k.       Melahirkan Sisa Tubuh Bayi
l.         Memotong tali pusat
2.      Pemantauan Janin
a.       Frekuensi DJJ
b.      Bagian terendah janin
c.       Penurunan bagian terendah
3.      Saat bayi sudah lahir
    
         B.     SARAN
Penulis menyarankan agar pembaca dapat memahami tentang  kala II persalinan serta asuhan
kala II yang di berikan pada ibu dan kebutuhan ibu pada kala II persalinan .

DAFTAR PUSTAKA

 Oxorn, Harry dan William R Forte. 1990. Human Labor & Birth :Ilmu Kebidanan
Patofisiologi & Fisiologi Persalinan, Di Editori oleh Mohammad Hakimi. Edisi Indonesia,
Yogyakarta : Yayasan Essentia Medica
 Manuaba, Ida Ayu Chandranita, dkk. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita Ed 2
di Editori oleh Monica Ester. Jakarta : EGC
 Manuaba, Ida Bagus Gede. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
 Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obsteri. Jakarta: EGC.
 Wikhajosastro, Hanifa .2005. IlmuKebidanan . Jakarta. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo.
 Http://creasoft.wordpress.com/2008/04/27/persalinan-kala-ii/ di akses pada pukul 14.00 10
April 2021.

Anda mungkin juga menyukai