Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN BUAH KURMA DAN MADU TERHADAP


PENINGKATAN KADAR ERITROSIT PADA GADIS REMAJA
DI PONDOK PESANTREN SULTAN HASANUDDIN
KAB.GOWA

THE EFFECT OF GIVING DATES AND HONEY ON ENHANCEMENT OF


ERYTROCYTE LEVELS IN TEENAGE GIRLS SULTAN HASANUDDIN
ISLAMIC BOARDING SCHOOL KAB.GOWA

LELI WAHYUNI
P102202016

SEKOLAH PASCASARJANA

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KEBIDANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2021
PENGARUH PEMBERIAN BUAH KURMA DAN MADU TERHADAP
PENINGKATAN KADAR ERITROSIT PADA GADIS REMAJA
DI PONDOK PESANTREN SULTAN HASANUDDIN
KAB.GOWA

Proposal Penelitian

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Magister

Program Studi

Ilmu Kebidanan

Disusun dan diajukan oleh :

Leli Wahyuni

P102202016

SEKOLAH PASCASARJANA

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KEBIDANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR 2021
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Remaja merupakan kelompok usia rentan gizi karena peningkatan pertumbuhan fisik dan
perkembangan yang pesat. Remaja membutuhkan asupan zat gizi yang lebih besar dari pada
masa anak-anak akan tetapi remaja cenderung melakukan pola konsumsi yang salah, yaitu zat
gizi yang dikonsumsi tidak sesuai dengan kebutuhan. (Eszha W, 2020 )

Remaja memiliki risiko tinggi terkena anemia, terutama anemia defisiensi besi. Hal ini
terjadi karena masa remaja membutuhkan zat gizi yang lebih tinggi, termasuk zat besi untuk
pertumbuhan dan perkembangannya. Remaja putri memiliki resiko yang lebih tinggi
dibandingkan remaja putra, hal ini dikarenakan remaja putri mengalami menstruasi setiap
bulannya (menstruasi). (Wati & Hasibuan, 2021)

Remaja putri adalah gadis yang bukan lagi anak-anak tetapi belum dewasa, kata remaja
berasal dari bahasa latin yang berarti tumbuh dewasa. Usia remaja antara 10 sampai 19 tahun.
(Hassanin & Technology, 2019)

Eritrosit adalah sel darah yang tidak memiliki inti, tersusun dari protein hemoglobin.
Eritrosit berbentuk cakram bikonkaf tanpa inti, diameter 7,5 µm, tebal 2,6 µm pada tepinya dan
0.8 µm di pusat. Bentuk bikonkaf pada eritrosit memberikan rasio permukaan volume yang besar
sehingga memudahkan pertukaran gas. Konsentrasi normal eritrosit dalam darah adalah 3,9- 5,5
juta/ µL pada wanita dan 4,1- 6 juta/ µL pada pria ( Mescher AL, 2011).

Anemia merupakan keadaan menurunnya kadar hemoglobin (Hb), hematokrit, dan


jumlah sel darah merah di bawah nilai normal. Hemoglobin adalah metaloprotein (protein yang
mengandung zat besi) di dalam sel darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari
paru-paru ke seluruh tubuh (Arisman, 2017).

Anemia disebabkan oleh defisiensi zat besi, asam folat, dan/atau vitamin B₁₂, semuanya
bersumber pada asupan yang tidak adekuat, dan kecacingan yang masih tinggi (Arisman, 2010).
Selain itu, anemia disebabkan dari perdarahan berat maupun ringan (menstruasi), serta
kekurangan zat besi, vitamin B₁₂, vitamin B₆, vitamin C, atau tembaga. Penyebab anemia
karena gizi yang paling umum disebabkan oleh kekurangan zat besi atau asam folik (Health
Media Nutrition Series, , 1996). Estimasi prevalensi anemia defisiensi zat besi (iron deficiency
anemia, IDA) di dunia disampaikan oleh Bruno de Benoist pada pertemuan INACG di Afrika
Selatan, pada kelompok usia 5-14 tahun, perkiraan anemia sebesar 46%, paling banyak
ditemukan di negara berkembang. Pada remaja, data prevalensi anemia di dunia diperkirakan
46% (Beard, 2000 dalam (Briawan, 2016). WHO (2004) memperkirakan prevalensi anemia di
seluruh dunia sekitar dua milyar. Defisiensi zat besi merupakan penyebab utama anemia di dunia
(50-80%), sehingga prevalensi anemia sering digunakan untuk pendekatan anemia defisiensi zat
besi (Briawan, 2016). (Kesehatan et al., 2018)

World Health Organization (WHO) dalam prevalensi anemia di seluruh dunia pada tahun
2015 menunjukkan bahwa prevalensi anemia di dunia berkisar antara 40-88%. Di Asia Tenggara,
25-40% remaja putri mengalami anemia ringan dan berat. Jumlah remaja berusia 10 – 19 tahun
di Indonesia . (As et al., 2021)

Jumlah penduduk usia remaja (10-19 tahun) di Indonesia sebesar 26,2% yang terdiri dari
50,9% laki-laki dan 49,1% perempuan (Kemenkes RI, 2019). Berdasarkan Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia 2017, prevalensi anemia di antara anak umur 5-12 di Indonesia adalah 26%,
pada wanita umur 13-18 yaitu 23%. Prevalensi anemia pada pria lebih rendah dibanding wanita
yaitu 17% pada pria berusia 13-18 tahun (Kemenkes RI, 2019(Baiturrahim et al., 2021)

Madu merupakan pangan penuh nutrisi untuk kesehatan yang banyak mengandung
mineral, vitamin dan asam organik dan asam amino (Bogdanov dkk. 2009).(Konsumsi et al.,
2020)

Madu mengandung banyak mineral seperti natrium, kalsium, magnesium, alumunium,


besi, fosfor, dan kalium, ditambah lagi kandungan vitamin yang ada di dalamnya seperti thiamin
(B1), riboflavin (B2), asam askorbat (C), piridoksin (B6), niasin, asam pantotenat, biotin, asam
folat dan vitamin K. Eugene and Nelson (2014) menyebutkan dalam penelitian ilmiahnya bahwa
sejak ribuan tahun yang lalu madu telah dikenal karena sifat gizi dan penyembuhannya yang
menakjubkan. Madu mengandung mineral penting yang membantu dalam produksi hemoglobin.

Kurma (Phoenix dactylizat besira) adalah sejenis tumbuhan palem yang buahnya dapat
dimakan karena rasanya manis. Pohon kurma memiliki tinggi sekitar 15-25 meter dan daun yang
menyirip dengan panjang 3-5 meter (Satuhu, 2010).

Buah kurma yang memiliki kandungan zat besi sebesar 1,5 mg per buah. Selain itu
memiliki rasa enak dan digemari oleh segala kelompok usia . Sari buah kurma yang kaya akan
zat besi dapat meningkatkan kadar hemoglobin. Selain itu, sari kurma juga mengandung protein,
serat, glukosa, vitamin, biotin, niasin, asam folat, kalsium, sodium dan potasium. Kadar protein
pada sari buah kurma sekitar 1,82%, kadar glukosa sekitar 50-57%, dan kadar serat 2-4%.

Manfaat mengkonsumsi kurma adalah mampu menetralisir racun, membunuh sel kanker,
memperkuat saraf pendengaran, menguatkan saraf, melembutkan pembuluh darah, menjaga usus
dari iritasi dan gangguan lainnya, menguatkan gigi dan tulang, menjaga vitalitas, memperlancar
proses kelahiran. , mengatasi anemia. , pereda nyeri, penurun panas. (Rahmawati et al., 2020)
Hasil penelitian sama dengan penelitian sebelumnya oleh (Cholifah & Amalia, 2016)
(Haryanti, 2013,) terhadap ibu hamil yang mengalami anemia setelah diberikan kurma terjadi
peningkatan kadar Hb. Buah kurma dapat mengatasi anemia. Seseorang yang mengonsumsi buah
kurma 7 butir di waktu Dhuha dapat meningkatkan kadar Hb dan mengatasi anemia. Hal ini
sesuai dengan risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. (Kesehatan et al., 2018)

Berdasarkan latar belakang di atas,maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian berupa
inovasi dari terapi pengobatan herbal berupa buah kurma dan madu untuk melihat pengaruhnya
terhadap kadar Eritrosit pada remaja?

B. Rumusan M asalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi masalah pokok adalah apakah ada
pengaruh pemberian buah kurma dan madu terhadap peningkatan kadar Eritrosit pada
remaja putri
C. Rancangan penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian eksperimental yang benar (Pre-test
post-test, control group) desain penelitian diadopsi dalam penelitian ini. Penelitian
dilakukan pada remaja putri.
D. Hasil yang diharapkan
Diharapkan penelitian ini dapat terlaksana dengan baik dan berjalan lancar
DAFTAR PUSTAKA

Arisman, M. (2017). Buku Ajar Ilmu Gizi: Obesitas, Diabetes Melitus &. Dislipidemia : Konsep, Teori dan
Penanganan Aplikatif. EGC.

As, S., Sinrang, W., Ahmad, M., & Hidayanty, H. (2021). Addition Of Sukkari Dates ( Phoenix Dactylifera
L ) And Fe Supplementation In Increasing Ferritin Levels To Young Women With Anemia. 25(4),
17377–17389.

Arisman, M. (2017). Buku Ajar Ilmu Gizi: Obesitas, Diabetes Melitus &. Dislipidemia : Konsep, Teori dan
Penanganan Aplikatif. EGC.

Baiturrahim, K. S., Korespondensi, E., & Baiturrahim, K. S. (2021). KONSUMSI BUAH KURMA
MENINGKATKAN KADAR. 6(1), 127–134.

Habibie, I. Y., Oktavia, F., Dwi, A., & Ventiyaningsih, I. (2018). Indonesian Journal of Human Nutrition. 5,
113–124.

Hassanin, S. O., & Technology, M. (2019). Date Supplement and Iron Salts Plus Physical Activity on
Efficiency of Iron Absorption Available online www.ijpras.com Date Supplement and Iron Salts Plus
Physical Activity on Efficiency of Iron Absorption. July.
https://doi.org/10.6084/m9.figshare.12361250

Kesehatan, J., Sai, M., Lestariningsih, S., Lestari, G. I., Kebidanan, J., Kesehatan, P., & Karang, T. (2018).
Konsumsi Buah Kurma Meningkatkan Kadar Hemoglobin pada Remaja Putri. 11(2), 57–64.

Konsumsi, P., Fe, T., Tablet, D., Dan, F., Terhadap, M., Hemoglobin, K., Madrasah, S., & Against, H.
(2020). Pancasakti Science Education Journal. 5(April), 1–7. https://doi.org/10.24905/psej.v5i1.28

Kualitas, M., Ikan, F., S, Y. A., Fadhil, M., Nuswantoro, U. D., Fani, T., Riana, R., Pranitia, R., Indraswari, R.,
Kerja, M., Latifah, M., Fiyanza, F. F., Cahyati, W. H., Budiono, I., Ekasari, D., Winarti, E., Kediri, G. K.,
Rahmah, A. H., Winarti, E., … Rahadiyanto, C. (2017). Jurnal kesehatan masyarakat. 16(4).

Rahmawati, D. A., As, S., Sinrang, A. W., & Husnah, R. (2020). Dates And Hemoglobin Levels : Literature
Review. 07(03).

Reviews, C. (2020). EFFECT OF NUTRIENT GRAIN BALL ON LEVEL OF HEMOGLOBIN AMONG ANAEMIC
ADOLESCENT. 7(15), 4318–4322.

Satuhu, S. 2010. Kurma Khasiat dan Olahanya. Edisi 1. Jakarta: Penebar Swadaya.

Wati, Y. S., & Hasibuan, L. S. (2021). The Effect of Giving Date Palm Juice ( Phoenix Dactykiferal .) and
Mung Beans ( Vigna Radiata ) on The Increasing Hemoglobin of Young Woman in Class XI Students
at SMA Negeri 10 Pekanbaru. 9(1), 331–337.

Anda mungkin juga menyukai