Anda di halaman 1dari 5

Kingdom Protista

Klasifikasi Amoeba:

 Domain: Eukaryota
 Kingdom: Amoebozoa
 Filum: Tubulinea
 Ordo: Tubulinida
 Famili: Amoebidae
 Genus: Amoeba
 Spesies: proteus,  dubia, dll
Protista ialah kelompok organisme yang memiliki struktur sel eukariotik, uniseluler maupun multiseluler
dan tidak memiliki jaringan yang sebenarnya. Anggota Protista berbeda antara satu dengan lainnyadalam
hal morfologi maupun cara hidupnya. Anggota Protista ada yang menyerupai sifat-sifat jamur, hewan dan
tumbuhan.
Ciri-Ciri Protista
Ada beberapa ciri-ciri pada protista yang dibagai menjadi tiga, yaitu:

 Protista Menyerupai Jamur


 Protista Menyerupai Hewan
 Protista Menyerupai Tumbuhan

Protista Menyerupai Jamur


Protista Menyerupai Jamur ialah jamur parasit dan predator yang menghasilkan spora. Jamur parasit
adalah jamur air pengurai uniseluler (bersel satu) yang hidup di perairan. Sementara jamur predator atau
fagosit yaitu jamur lendir yang hidu menyerupai Amoeba. Sel-sel jamur lendir juga merupakan kumpulan
sel-sel yang bermigrasi bersama-sama dan membentuk struktur seperti spora.

Sebagai pengurai, jamur akan mengeluarkan enzim. Enzim ini mencegah atau merombak senyawa
organik yang dihasilkan organisme lain kemudian jamur menyerap produk rombakan tersebut.

Jamur Air (Oomycota)


Jamur air memiliki 580 tipe yang diketahui merupakan kunci utama pengurai saproba pada habitat
perairan. Kebanyakan spesies jamur air hidup bebas dan mendapatkan nutrisi dari sisa-sisa tumbuhan di
kolam, danau dan aliran air. Beberapa jamur air hidup di dalam jaringan yang mati pada tumbuhan.
Beberapa janis jamur air juga parasit pada organisme akuatik, misalnya Saprotegnia. Saprotegina hidup
menempel pada tubuh ikan atau hewan air lainnya. Saprotegina berbentuk seperti lapisan selaput.

Beberapa jamur air yang lain adalah Patogen pada tanaman, misalnya, jamur putih tumbuh bergerombol
pada buah anggur yang disebabkan oleh Plasmopora Viticola. Contoh lain ialah penyakit busuk kayu
pada kentang dan tomat yang disebabkan oleh jamur air.

Jamur air dapat melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Secara aseksual, jamur ini akan
menghasilkan sporangium di ujung hifa. Di dalam sporangium akan dihasilkan spora-spora berflagel
(zoospora). Ketika zoospora matang, zoospora jauth di tempat yang sesuai, zoospora akan berkecambah
dan tumbuh menjadi miselium baru.

Reproduksi secara seksual terjadi dengan penyatuan gamet jantan dan betina. Gamet dihasilakn oleh
hifa yang berdiferensiasi. Gamet jantan dihasilkan oleh anteridium dan gamet betina dihasilkan oleh
oogonium. Penyatuan gamet jantan dan betina menghasilkan zigot diploid yang berkembang menjadi
spora berdinding tebal. Saat spora berkecambah akan dihasilkan miselium baru.

Jamur Lendir (Myxomycota)


Seluruh jamur lendir menghasilkan sel-sel yang hidup bebeas pada bagian siklus hidupnya. Sel-sel yang
hidup bebas ini disebut dengan amoeboid, karena memiliki bentuk seperti Amoeba. Seperti Amoeba yang
sesungguhnya, jamur lendir merupakan predator fagosit. Disebut demikian karena jamur lendir dapat
menelan bakteri, hama, spora dan berbagai komponen organik.

Saat kondisi makanan jamur lendir kurang, sel-sel yang kelaparan bergabung membentuk massa yang
berlendir. Massa berlendir ini bermingrasi ke lingkungan baru yang dapat mendukung pertumbuhannya.
pergerakan massa tersebut dihasilkan dari gabungan kontraksi masing-masing sel tunggal.
Protista Menyerupai Hewan
Sekitar 65 ribu jenis Protista yang menyerupai hewan atau lebih dikenal dengan istilah Protozoa telah
dikenali dan dinamai dengan disebut Protista meyerupai hewan karena uniseluler, hoterotrofik dan
merupakan cikal bakal hewan yang lebih kompleks.

Ciri Tubuh
Ciri tubuh Protozoa meliputi ukuran dan bentuk serta struktur dan fungsi tubuh.

Ukuran dan Bentuk Tubuh

Protozoa berukuran mikroskopis, yaitu sekitar 10 sampai 200 mikron. Bentuk sel Protozoa sangat
bervariasi, ada yang tetap dan ada yang berubah-ubah. Sebagian besar Protozoa memiliki alat gerak
berupa pseudopodia, silia atau flagelum. Beberapa kelompok Protozoa memiliki cangkang.

Struktur dan Fungsi Tubuh

Sel Protozoa umumnya terdiri dari membran sel, sitoplasma, vokuola makanan, vokuola kontraktil dan inti
sel. Membran sel berfungsi sebagai pelindung serta pengatur pertukaran makanan dan gas.
Vokuola Makanan ialah vokuola yang berfungsi untuk mencerna makanan. Vokuola makanan terbentuk
dari proses makan sel dengan cara menelan oleh setiap bagian membran sel atau
melalui sitostama (mulut sel). Zar-zat makanan hasil cernaan dalam vokuola ke luar sel melalui
membran plasma. Vokuola Kontraktilialah vokuola yang berfungsi untuk mengeluarkan sisa makanan
berbentuk cair ke luar sel melalui membran sel serta mengatur kadar air dalam sel. Vokuola kontraktil
merupakan vokuola yang selalu mengembang dan mengempis. Inti sel berfungis mengatur aktivitas sel.

Cara Hidup
Protozoa hidup secara heterotrof dengan memangsa bakteri, Protista lain dan sampah organisme.
Sebagai pemangsa bakteri, Protozoa berperan penting dalam mengontrol jumlah bakteri di alam.

Habitat
Protozoa hidup soliter atau berkoloni pada habitat yang beragam. Sebagai besar Protozoa hidup bebas di
laut atau di air tawar, misalnya di selokan, kolam atau sungai. Jenis lainnya ada yang hidup di tanah.
Beberapa kelompok Protozoa yang hidup dalam tubuh hewan dan manusia dengan cara bersimbiosis.

Peran Protozoa dalam Kehidupan Manusia


Protozoa dapat menguntungkan dan merugikan bagi manusia. Protozoa berperan penting dalam
mengontrol jumlah bakteri di alam karena Protozoa yaitu pemangsa bakteri. Protozoa yang
menguntungkan bagi manusia antara lain:

 Foraminifera, cangkang atau kerangkanya merupakan petunjuk dalam pencairan daya minyak,
gas, alam dan mineral.
 Radiolaria, kerangkanya jika mengendap di dasar laut menjadi tanah radiolaria yang dapat
digunakan sebagai bahan penggosok.

Protozoa yang merugikan bagi manusia, yaitu menyebabkan penyakit antara lain:

 Entamoeba histolytica, penyebab disentri.


 Trypanosoma brucei, penyebab penyakit tidur di Afrika.
 Trypanosoma evansi, penyebab penyakit pada hewan ternak, misalnya sapi, kambing dan kuda.
 Leishmania, penyebab penyakit kala-azar.
 Trichomonas vaginalis, penyebab penyakit parasit pada alat kelamin wanita dan saluran kelamin
laki-laki.
 Balantidium coli, penyebab diare.
 Toxoplasma gondii, penyebab toksoplasmosis.
 Plasmadium, penyebab penyakit malaria.

Protista Menyerupai Tumbuhan


Ganggang adalah Protista yang menyerupai tumbuhan. Ganggang disebut juga dengan alga (Algae).
Ganggang ialah istilah yang pernah digunakan untuk menyebutkan segala tumbuhan air sederhana.

Ciri Tubuh
Ciri tubuh ganggang meliputi ukuran dan bentuk, serta struktur dan fungsi tubuh.

Ukuran dan Bentuk Tubuh

Ganggang memiliki ukuran beranega ragam, dari yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, sampai
yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Ganggang mikroskopik ada yang berukuran 25 um, contohna
Navicula. Ganggang makroskopik ada yang berukuran mencapai panjang 50 m, contohnya Macrocystis.

Struktur tubuh yang berupa talus menyebabkan ganggang dikelompokkan juga dalam Thallophyta.

Struktur dan Fungsi Tubuh


Ganggang uniseluler maupun ganggang multiseluler terdiri dari sel atau sel-sel yang intinya diselubungi
membran. Sel gangang memiliki kloroplas. Kloroplas merupakan organel plastida yang mengandung zat
warna (pigmen). Bentuk kloroplas ganggang bervariasi, ada yang berbentuk bulat, seperti mangkuk,
sabuk, cakram atau diskoid, jala dan spiral.

Cara Hidup dan Habitat


Ganggang mampu melakukan fotosintesis, yaitu membuat makanannya sendiri dari bahan-bahan
anorganik dengan bantuan cahaya matahari. Pada ganggang berbentuk talus, penyerapan air dan
mineral serta proses forosintesis dilakukan oleh sel-sel seluruh tubuhnya. Kemampuan melakukan
fotosintesis menjadikan ganggang tergolong organisme fotoautotrof.

Anda mungkin juga menyukai