Anda di halaman 1dari 7

Animalia (bintang laut)

Cara reproduksi bintang laut adalah secara generatif dengan cara bertelur.  

Sel sel telur yang diproduksi oleh bintang laut akan dikeluarkan dari tubuhnya ke
air laut untuk kemudian dibuahi oleh sperma di air.  

Hasil dari pembuahan tersebut akan tumbuh menjadi zigot yang akan terus
bertumbuh dan berkembang sehingga akhirnya menetas menjadi larva
bipinularia.  

Larva ini kemudian akan bertumbuh dan berkembang menjadi bintang laut baru.  

Bintang laut mempunyai keistimewaan yaitu mempunyai daya regenerasi yang


tinggi.  

Saat salah satu lengan bintang laut terputus dalam rangka mempertahankan diri
dari serangan pemangsa, maka bintang laut mempunyai daya regenerasi yang
tinggi untuk kembali menumbuhkan lengan yang telah hilang tadi.

Ciri-ciri Umum
Pada umumnya, hewan anggota filum echinodermata memiliki lempeng-lempeng
dari zat kapur dengan duri-duri kecil sehingga hewan ini disebut hewan berkulit
duri. Semua echinodermata hidup di laut, tubuh yang dewasa simetris radial dan
larvanya simetris bilateral.

Bagian internal dan eksternal dari hewan ini menjalar dari tengah atau pusat dan
sering kali berbentuk lima jari. Kulit tipis yang menutupi eksoskeleton terbuat dari
lempengan yang keras.

Ciri khas dari echinodermata ialah sistem pembuluh air, yaitu suatu jaringan
saluran hidrolik yang bercabang menjadi penjuluran dan disebut kaki tabung (kaki
ambulakral). Kaki tabung atau kaki ambulakral berfungsi untuk lokomosi, makan,
dan pertukaran gas. Untuk lebih jelas mengenai sistem ambukaral pada bintang
laut, dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Fungi (rhizopus stolonifer)
Rhizopus stolonifer bereproduksi secara aseksual dengan memproduksi banyak
sporangiofor yang bertangkai. Sporangiofor ini tumbuh kearah atas dan
mengandung ratusan spora. Sporagiofor ini biasanya dipisahkan dari hifa lainnya
oleh sebuah dinding seperti septa.

  Ciri-Ciri :
1.tidak memiliki klorofil

2.berkembang biak dengan membentuk spora

3.tubuh berupa benang-benang halus yang disebut hifa

4.tubuh belum dapat dibedakan antara akar,batang,dan daun

5.jamur yang bersel satu dikelompokkan pada prokariotik dan yang bersel banyak
bertipe eukariotik
Plantae (pohon manga)
Mangga berkembang biak secara generatif (kawin) dengan penyerbukan pada
bunganya.

Mangga termasuk Angiospermae (tanaman berbiji tertutup) yang memiliki


struktur bunga yang kompleks, dan merupaka bunga dimana bagian bunga jantan
(benang sari) dan bagian bunga betina (putik bunga) menjadi satu menempati
bagian pada bunga yang sama.

Perkawinan pada bunga mangga terjadi saat proses menempelnya serbuk sari
(stamen) dari berang sari, pada kepala putik (stigma).

Selain dengan penyerbukan, mangga juga dapat diperbanyak dengan


perkembangan vegetatif (tak kawin) buatan, yaitu melalui pencangkokan. Pada
proses ini cabang pohon mangga dikupas, kemudian dibungkus dengan tanah
sebagai media pertumbuhan dan ditutup dengan plastik. Setelah beberapa lama,
akar akan tumbuh dari kupasan ini, lalu batang bisa ditebang dan ditanam sebagai
bibit tanaman baru.

Perkembangbiakan dengan pencangkokan memiliki kelebihan yaitu:

1. Lebih cepat menghasilkan tanaman baru daripada dengan penyerbukan

2. Dapat menghasilkan bibit dalam jumlah besar


3. Sifat bibit sama persis dengan tanaman induk, karena bersifat vegetatif.

Namun pencangkokan ini memiliki kelemahan yaitu tidak adanya


keanekaragaman genetik pada bibit yang dihasilkan. Akibatnya bibit dapat
menjadi rentan pada persebaran penyakit tanaman yang menular.

Ciri-Ciri :
1. Akar pohon mangga

Pohon mangga memiliki Akar Tunggang, jenis akar ini dimiliki oleh tumbuhan
berkeping dua (dikotil). Fungsinya akar adalah agar pohon dapat menyerap air
untuk kelangsungan hidup, akar juga berfungsi untuk menunjang berdirinya
tumbuhan agar tumbuhan berdiri kokoh.  Selain itu akar pohon juga berfungsi
sebagai alat pernapasan dan sebagai penyimpanan makanan cadangan pada
pohon.

2. Batang pohon mangga

Pohon mangga memiliki ciri batang berkayu, batang berkayu memiliki kambium.
kambium mengalami dua arah pertumbuhan yaitu arah dalam dan arah luar. Ke
arah dalam cambium membentuk kayu, sedangkan ke arah luar membentuk kulit.
Fungsi batang adalah untuk menopang, pengankut air dan zat makanan,
penyimpanan makanan cadangan, serta sebagai alat berkembangbiak.
3. Daun pohon mangga

Daun pohon mangga berbentuk menyirip. Tulang daun jenis ini memiliki susunan
seperti sirip – sirip ikan. Fungsi daun adalah pembuatan makanan, pernapasan,
dan penguapan.

4. Bunga pohon mangga

Berbentuk bulir hujung, dengan panjangnya sebanyak 1-040 sentimeter. Saiz


setiap bunga kecil sahaja dan berwarna putih, dengan lima kelopak sehingga 5 –
10 milimeter panjangnya. Bau bunga ini sedikit harum seakan – akan bau lili.
Selepas kelopak bunga luruh, buahnya memakan masa 3 – 6 bulan untuk masak.

Monera (staphylococcus)
Ciri-Ciri:
Organisme multiselluler
2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3. Umumnya tidak memiliki klorofil
4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya
memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
6. Hidup bebas atau parasit
7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut
dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung
peptidoglikan
Cara Perkembangbiakan :
Bakteri umumnya melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual
(vegetatif = tak kawin) dengan membelah diri. Pembelahan sel pada bakteri adalah
pembelahan biner yaitu setiap sel membelah menjadi dua.

Protista (amoeba)
Amoeba berkembang biakan pada amoeba sendiri yaitu secara aseksual atau
tanpa melalui perkawinan sehingga disebut dengan pembelahan diri atau
membelah diri. Adapun cara atau tahap pembelahan diri pada amoeba adalah
sebagai berikut :

1.Amoeba akan menjadi bulat dan inti selnya memanjang pada saat siap untuk
membelah diri

2. Lalu pada sel induk mereplikasi materi genetis yang terkandung di dalam inti
sel melalui pembelahan mitosis, sel tersebut terbagi menjadi dua sel anak
berukuran sama. Materi genetik pada sel anak tersebut juga terbagi sama, oleh
karena itu sel anak-anak secara genetik identik satu sama lain dengan sel
induknya.

4. Pada proses ini, inti amoeba terbagi menjadi dua inti sel anak melalui proses
kariokinesis.

5. Selanjutnta setelah inti sel terbagi menjadi dua, proses sitokinesis terjadi
dimana sitoplasma pada sel induk terbagi menjadi dua sel anak.
6. Barulah terbentuk dua anak sel amoeba yang memiliki inti sel dan organel
selnya sendiri.

Ciri Ciri :
1. Memiliki Kaki Semu (pseudopodia) sebaga alat gerak.

2. Bersel Satu

3. Hidup Bebas, di tanah atau tempat berair yang mengandung zat organiik

4. Berkembang biak dengan membelah diri (pembelahan biner).

5. isi sel telah dilindungi oleh membran sel dan membran plasma yang sekaligus
sebagai pengatur pertukaran zat, pengeluaran, pertukaran gas, alat gerak, dan
penangkap rangsang yang berasal dari luar tubuh.

6. Bentuk tubuh dapat berubah-ubah

Anda mungkin juga menyukai