Anda di halaman 1dari 17

TUMBUHAN TINGKAT TINGGI

DAN RENDAH

KELOMPOK 4:
1. Nim 211031 (Ni Putu Prasintia Dewi)
2. Nim 211032 (Putu Agus Rama Adityawan)
3. Nim 211033 (Ni Kadek Ayu Setya Pradnyani)
4. Nim 211034 (Ni Made Widayanti)
5. Nim 211035 (Michelle Novena Nauli)
6. Nim 211036 (Ni Putu Amara Angelina)
7. Nim 211037 (Dewa Ayu Pramita Widya Cahyaningrum)
8. Nim 211038 (Putri Siswati Anggrayani)
9. Nim 181037 (Evita Khusniyah Samsu Latri Ningrat)
PENGERTIAN TUMBUHAN TINGKAT
TINGGI DAN RENDAH
Tumbuhan Tingkat Tinggi:
Tumbuhan tingkat tinggi merupakan tumbuhan biji. Tumbuhan tingkat tinggi
dikatakan sebagai tumbuhan biji sebab jenis tumbuhan ini merupakan  jenis
tumbuhan yang mempunyai akar, daun sejati, dan juga memiliki batang disertai
dengan organ tambahan yang meliputi buah dan juga daun. Contoh tumbuhan
tingkat tinggi diantaranya adalah tumbuhan paku - pakuan.

Tumbuhan Tingkat Rendah:


Tumbuhan tingkat rendah yaitu salah satu jenis tumbuhan yang tidak pernah
menghasilkan bunga. Contoh tumbuhan tingkat rendah diantaranya adalah
tumbuhan lumut.
Ciri – Ciri Tumbuhan Tingkat Tinggi Dan Rendah
Tingkat Rendah :
1. Berthallus sehingga disebut Tumbuhan Thallophyta
2. Organ masih sangat sederhana
3. Belum mempunyai jaringan pengangkutan, seperti Brypohyta dan Algae
4. Tidak memiliki bunga sepanjang hidupnya

Tingkat Tinggi :
1. Berkormus sehingga disebut cormophyta
2. Organ sudah dapat dibedakan dengan nyata antara akar, daun dan dan batang.
3. Mempunyai jaringan pengangkutan, seperti Angiospermae (Dikotil dan Monokotil)
4. Memiliki akar yang berbentuk serabut
Perbedaan Tumbuhan Tingkat
Tinggi Dan Rendah

 Tumbuhan tingkat tinggi telah mempunyai jaringan pembuluh.


Contohnya pteridophyta (paku) dan spermatophyta (tumbuhan
berbiji).
 Tumbuhan tingkat rendah tidak mempunyai jaringan
pembuluh, sehingga materi disalurkan dengan cara difusi
antarsel. Contohnya bryophyta (lumut).
 
KLASIFIKASI TUMBUHAN TINGKAT TINGGI
DAN RENDAH

Tumbuhan Tingkat Tinggi secara


umum diklasifikasikan menjadi tumbuhan lumut
(Bryophyta), tumbuhan paku (Pteridophyta), dan
tumbuhan berbiji (Spermatophyta).
1. Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Ciri-ciri tumbuhan lumut seperti tidak
mempunyai akar, batang, dan daun sejati. Lumut
hanya mempunyai akar semu berupa rhizoid,
batang semu, dan daun semu. Lumut ada yang
berbentuk beledu dan ada yang berbentuk
lembaran. Berkembang biak secara vegetatif.
Metagenesis atau pergiliran keturunan tumbuhan lumut
adalah sebagai berikut:
a. Tumbuhan lumut adalah generasi gametofit
b. Anteridium dan arkegonium terletak di bagian puncak dari tumbuhan.
Anteridium yang masak akan melepas sel-sel sperma.
c. Sel-sel sperma berenang menuju arkegonium untuk membuahi ovum.
d. Ovum yang terbuahi akan tumbuh menjadi sporofit.
e. Sporofit akan membentuk kapsula yang disebut sporogonium pada
bagian ujung.
f. Sporogonium masak akan melepaskan spora.
g. Spora tumbuh menjadi suatu berkas-berkas yang disebut protonema.
2. Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Ciri-ciri tumbuhan paku:
a. Memiliki akar serabut, batang, dan daun
sejati.
b. Tumbuhan paku tidak memiliki bunga,
daun mudanya selalu menggulung,
c. Daunnya majemuk, dan
memiliki sorus di bagian bawah daun yang
sudah dewasa. Sorus adalah kantong spora
yang akan menyimpan spora sebelum
matang.
d. Tumbuhan paku ada yang menyerupai
pohon namun tidak bercabang
Pergiliran keturunan atau metagenesis
tumbuhan paku adalah sebagai berikut:

a. Tumbuhan paku ialah generasi sporofit yang menghasilkan spora


b. Generasi gametofitnya disebut protalium, berwujud tumbuhan
kecil berupa lembaran berwarna hijau, mirip lumut hati, tidak
berakar (tetapi memiliki rizoid sebagai penggantinya), tidak
berbatang, tidak berdaun, tumbuh dari spora yang jatuh di tempat
yang lembab.
c. Dari prothallium berkembang anteridium dan arkegonium
d. Pembuahan mutlak memerlukan bantuan air sebagai media
spermatozoid berpindah menuju archegonium.
e. Ovum yang terbuahi berkembang menjadi zigot, yang pada
gilirannya tumbuh menjadi tumbuhan paku baru
3.Tumbuhan berbiji (Spermatophyta)
  Tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae)
a. Ciri-ciri tumbuhan biji terbuka:
1. Biji tidak terlindung dalam bakal buah
2.  Tidak memiliki bunga sejati
3. Tidak ada mahkota bunga
b. Contoh : melinjo, pakis haji, pinus, dan damar.
 Tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae)
Tumbuhan biji tertutup dibedakan menjadi tumbuhan berkeping satu
(monokotil) dan berkeping dua (dikotil). Ciri-cirinya biji terlindungi oleh
daun buah atau daging buah, memiliki bunga sejati, dan umumnya berupa
pohon, perdu, semak, liana dan herba.
a. Monokotil b. Dikotil
Ciri-ciri Ciri-ciri
1. berkeping biji dua,
1. mempunyai biji berkeping satu 2. berakar tunggang
2. berakar serabut 3. batang berkambium sehingga membesar dan
bercabang,
3. tulang daun sejajar atau melengkung
4. tulang daunnya menyirip/menjari,
4. akar dan batang tidak berkambium 5. bunga (mahkota dan kelopak) kelipatan 2, 4, atau 5,
5. bagian bunga berjumlah 3 atau 6. serta tipe berkas pengangkut melingkar teratur
dengan tipe kolateral terbuka (xilem dan floem
kelipatannya dipisahkan kambium).
Contoh: Oryza sativa (padi), Zea Contoh: mangga, jambu, rambutan
mays (jagung)
Tumbuhan Tingkat Rendah secara umum diklasifikasikan menjadi
tumbuhan belah (Schizophyta), tumbuhan talus (Thallophyta), tumbuhan
lumut (Bryophyta), tumbuhan paku (Pteridophyta).

1. Tumbuhan belah (Schizophyta)


Ciri ciri dari tumbuhan belah adalah sebagai berikut:
• Tubuh hanya terdiri dari 1 sel
• Protoplas belum terdiferensiasi dengan jelas
• Inti belum tampak nyata
• Tumbuhan yang paling tua atau primitif
• Memiliki perkembangan filogenetik paling rendah.
Tumbuhan Belah (Schizophyta) dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Bakteri (Bacteria atau Schizomycetes). Ciri ciri Bakteri:
• Uniseluler dan prokariotik
• Protoplasma belum terdiferensiasi dengan jelas
• Bentuk tubuh beraneka ragam dan ukuran tubuh hanya beberapa mikron
• Memiliki dinding peptidoglikan
• Berkembang biak secara vegetative atau aseksual
• Bersifat heteroprof dan hidup sebagai parasite
• Hidup di dalam tanah, air, sisa makhluk hidup
2. Ganggang biru, ganggang belah atau ganggang lendir (Cyanophyceae, Schizophyceae
atau Myxophyceae). Ciri ciri Cyanophyceae:
• Ganggang bersel tunggal
• Struktur tubuh sederhana warna biru-kehujauan, autotoprof
• Inti dan kromotofora tidak ditemukan
• Dinding selmengandung pektin, hemiselulosa, dan selulosa
• Terdapat zat warna klorofil-a, karotenoid, dan kromoprotein
• Umumnya tidak bergerak
• Perkembang biakan selalu vegetative dengan membelah
2. Tumbuhan talus (Thallophyta)
Tumbuhan talus merupakan tumbuhan yang struktur tubuhnya masih
belum bisa dibedakan antara akar, batang dan daun

Thallphyta dibedakan menjadi 3 anak divisi antara lain:


1. Ganggang (Algae)
Ciri cirinya:
• Memiliki klorofil sehingga bersifat autotrof
• Tubuhnya terdiri dari satu sel (uniseluler) dan ada juga yang memiliki
banyak sel (multiseluler)
• Uni seluler umumnya sebagai fitoplankton
• Multiseluler hidup sebagai nekton dan bentos
• Habitat ganggang di air, baik air tawar maupun air laut
• Berkembang biak dengan cara generatif dan vegetative.
2. Jamur
• Jamur adalah organisme eukariotik
• Jamur adalah organisme non-vaskular
• Jamur berkembang biak dengan cara spora tergantung pada spesies
dan kondisi jamur spora seksual dan aseksual dapat dihasilkan
• Mereka biasanya non-motil
• Jamur menunjukkan fenomena perubahan generasi
• VegetatiF tubuh jamur mungkin selalu uniseluler atau terdiri dari
Benang mikroskopis yang disebut hifa

3. Lumut Kerak (Lichenes)


Lumut kerak merupakan simbiosis antara jamur dengan alga.
Lumut kerak dibagi menjadi 3 tipe menurut bentuk pertumbuhannya:
• Krustof (seperti Kerak)
• Folios (seperti Daun)
• Fruktikos (seperti Semak)
3. Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Tumbuhan yang hidup didarat, umumnya berwarna hijau dan berukuran kecil (dapat
tidak tampak dengan bantuan lensa), dan ukuran lumut yang terbesar adalah kurang
dari 50 cm. Lumut hidup di batu, kayu gelondongan, pepohonan, dan ditanah
Ciri ciri tumbuhan lumut:
• Sel-sel penyusun tubuhnya mempunyai dinding sel yang tersusun atas selulosa.
• Dinding sel terdiri atas selulosa.
• Mengalami metagenesis
• Merupakan peralihan antara Thallophyta dan Cormophyta
• Permukaan luar tubuh dilapisi dengan lapisan berlilin yang berguna untuk
menahan masuknya air dan mengurangi penguapan.
• Akar berupa akar semu (rizoid). Akar itu juga berfungsi untuk menempelkan
lumut.
• Zigot berkembang menjadi embrio dan akan tetap tinggal di dalam gametangium
betina. Sperma diproduksi anteridium dan ovum diproduksi arkegonium.
4. Tumbuhan paku (Pteridophyta)
Tumbuhan paku merupakan tumbuhan berkormus dan berpembuluh yang paling
sederhana. Tubuhnya dapat dibedakan dengan jelas antara akar, batang dan daun.

Akar, berupa:
1. Rhizoid: pada generasi gametofit
2. Akar serabut: pada generasi sporofit
Struktur anatomi akar:
• Pada bagian ujung dilindungi oleh kaliptra
• Di belakang kaliptra terdapat titik tumbuh akar berbentuk bidang empat yang
aktivitasnya keluar membentuk kaliptra sedangkan ke dalam membentuk sel-
sel akar
• Pada silender pusat terdapat fasisi (berkas pembuluh angkut) bertipe konsentris
(xilem dikelilingi floem)
Batang, berupa:
1. Prothalium pada generasi gametofit
2. Batang sejati pada generasi sporofit
Struktur anatomi batang:
• Epidermis: mempunyai jaringan penguat yang terdiri dari atas
sel-sel sklerenkim
• Korteks : banyak mengandung lubang (ruang antar sel)
• Silender pusat : terdiri dari xilem dan floem yang membentuk
berkas pengangkut bertipe konsentris.
Daun, berupa
Berdasarkan ukurannya, dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Daun mikrofil: ukuran kecil, hanya setebal selapis sel dan berbentuk rambut.
2. Daun makrofil : ukuran besar dan tipis, sudah memiliki bagian – bagian daun seperti
tulang daun, tangkai daun, mesofil dan epidermis

Anda mungkin juga menyukai