Anda di halaman 1dari 6

Tugas Tutorial 2

Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran di SD


Nama : Firda Fibriana
Nim : 858697878
Kelas : PGSD 2B

1. Jelaskan perkembangan kurikulum sekolah dasar sampai dengan 1975!


Jawaban :
Perkembangan Kurikulum Pasca Kemerdekaan
Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan nasional telah mengalami
perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, dan 2006.
Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan system politik,
social budaya, ekonomi, dan iptek dalam masyarakat berbangsa dan bernegara. Sebab,
kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu dikembangkan secara dinamis
sesuai dengan tuntunan dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Semua kurikulum
nasional dirancang berdasarkan landasan yang sama, yaitu Pancasila dan UUD 1945,
perbedaannya pada penekanan pokok dari tujuan pendidikan serta pendekatan dalam
merealisasikannya.
a. Profil Kurikulum SD Sebelum Tahun 1968.
Pada masa sebelum orang-orang Eropa ke Indonesia sebenarnya sudah ada
lembaga-lembaga pendidikan yang didirikan oleh lembaga-lembaga keagamaan dan
tentu saja mata pelajaran yang di ajarkan lebih berorientasi pada pengembangan agama.
Setelah agama islam masuk ke Indonesia maka berdirilah pesantren-pesantren yang
memberikan pengajaran islam secara lebih teratur dan mendalam. Pada awal abad ke-20
muncul revolusi sosial dan industri di Eropa yang berpengaruh terhadap perluasan
sekolah bagi putra-putri Indonesia. Sesuai undang-undang Hindia Belanda yang
menggolongkan pendidikan Indonesia menjadi tiga kelas yaitu ELS (Eropesche Lagere
School) untuk orang Eropa, Tionghoa dan Indonesia, HCS (hollands Chinesche School)
untuk golongan Tionghoa, HIS (hollands Inlandshe School) untuk rakyat bumiputra
kalangan atas. Kurikulum ELS terdiri atas mata pelajaran membaca, menulis, berhitung,
Bahasa Belanda, sejarah, ilmu bumi, dan mata pelajaran lain. Mata pelajaran agama yang
semula dijadikan alasan utama untuk mendirikan sekolah, ditiadakan. ELS dipandang
sebagai alat politik yang sepenuhnya dikuasai dan diawasi oleh pemerintah. Kurikulum
HIS meliputi semua mata pelajaran ELS dan diajarkan pula membaca dan menulis bahasa
daerah dalam aksara Latin dan bahasa Melayu dalam tulisan Arab dan Latin.

b. Profil Kurikulum SD Tahun 1968 (Rencana Pendidikan 1968)


Pada tahun 1965 terjadi peristiwa Gerakan 30 September (G-30-S) yang menandai
berakhirnya pemerintahan orde lama (orla). Peristiwa tersebut banyak berpengaruh
terhadap tatanan politik, ekonomi, dan social pada saat itu, termasuk juga dunia
pendidikan. Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan dari kurikulum 1964, yaitu
perubahan struktur kurikulum pendidikan dari Pancawardhana menjadi pembinaan jiwa
pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. Kurikulum 1968 merupakan
merupakan perwujudan dari perubahan orientasi pada pelaksanaan UUD 1945 secara
murni dan konsekuen. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1968 segera
melakukan perbaikan-perbaikan misalnya dengan menerbitkan buku pedoman kurikulum
sekolah dasar yang diberi nama Kurikulum SD sebagai pengganti Rencana Pendidikan TK
dan SD. Tujuan pendidikan nasional adalah membentuk manusia Pancasilais sejati
berdasarkan ketentuan-ketentuan seperti yang dikehendaki oleh pembukaan UUD 1945
dan isi UUD 1945. untuk mencapai dasar dan tujuan pendidikan tersebut maka isi
pendidikan diarahkan untuk :
a. Mempertinggi mental-moral-budi pekerti dan memperkuat keyakinan agama;
b. Mempertinggi kecerdasan dan keterampilan;
c. Membina/ mempertimbangkan fisik yang kuat dan sehat.
Penerbitan Kurikulum Sekolah Dasar 1968 merupakan suatu peralihan menuju integrasi
kurikulum mulai dari tingkat taman kanak-kanak sampai keperguruan tinggi.

c. Profil Kurikulum 1975


Menurut penilaian, kurikulum tahun 1968 yang telah dilaksanakaan di berbagai
sekolah ternyata dipandang kurang sesuai dengan kondisi masyarakat pada masa
pembangunan lima tahun (Pelita Kedua), oleh karena itu dilaksanakan inovasi dalam
kegiatan belajar-mengajar yang dinilai lebih efektif dan efisien. Untuk itu mulai tahun
1975 dikembangkan kurikulum baru yang dikenal dengan kurikulum SD 1975 yang
merupakan tonggak pembaruan yang lebih nyata dan lebih mantap dalam system
pendidikan nasional. Perubahan kurikulum ini dimaksudkan untuk mencapai keselarasan
antara kurikulum dengan kebijakan baru di bidang pendidikan, meningkatkan efisiensi
pendidikan dan meningkatkan mutu lulisan pendidikan. Kurikulum SD tahun 1975
dimaksudkan untuk mencapai tujuan pendidikan SD mengharapkan kelulusannya:
1) Memiliki sifat-sifat dasar sebagai warga Negara yang baik.
2) Sehat jasmani dan rohani.
3)Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap dasar yang diperlukan untuk
melanjutkan pelajaran, bekerja di masyarakat dan mengembangkan diri sesuai dengan
asas pendidikan seumur hidup. Kurikulum SD tahun 1975 menganut pendekatan yang
berorientasi kepada tujuan, pendekatan integratif, pendekatan sistem dan pendekatan
ekosistem.

2. Jelaskan kurikulum sekolah dasar tahun 1984 sampai dengan tahun 2004!
Jawaban :
a. Kurikulum 1984 (Kurikulum CBSA / Cara Belajar Siswa Aktif)
Pengembangan kurikulum sekolah dasar 1984 berorientasi pada landasan teori yaitu
pendekatan proses belajar mengajar yang diarahkan agar murid memiliki kemampuan untu
memproses perolehannya. Untuk itu, kurikulum sekolah dasar 1984mengacu kepada tiga
aspek perkembangan yaitu ranah kognitif yang berisi kemampuan berpikir, ranah afektif
yang mengungkapkan pengembangan sikap, dan ranah psikomotorik yang berisi
kemampuan bertindak. Selain itu, perubahan kurikulum juga mencakup hal-hal sebagai
berikut:
a. Pelaksanaan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa sebagai mata pelajaran tersendiri.
b. Penyesuaian tujuan dan struktur program kurikulum.
c. Pemilihan kemampuan dasar serta keterpaduan dan keserasian antara kognitif, afektif
dan psikomotor.
d. Pelaksanaan pengajaran yang mengarah pada ketuntasan belajar dan disesuaikan
dengan kecepatan belajar masing-masing anak didik.
Materi kurikulum 1984 pada dasarnya tidak banyak berbeda dengan materi
kurikulum 1975, yang berbeda adalah organisasi pelaksanaannya sehingga dengan
demikian kurikulum 1984 dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan bahan-bahan dan
buku-buku yang ada. Perubahan yang diadakan lebih mengarah pada penyederhanaan
materi pada setiap mata pelajaran, sehingga mencakup materi-materi yang penting saja.
Dengan berkurangnya materi kurikulum, memungkinkan terlaksananya kegiatan belajar
mengajar yang lebih baik. Kegiatan yang berhubungan dengan program pendidikan
(kegiatan kurikuler) yang dilaksanakan dalam kurikulum sekolah dasar tahun 1984 meliputi
kegiatan intrakurikuler, kokulikuler, dan ekstrakurikuler.
Pendekatan proses belajar-mengajar pada kurikulum sekolah dasar 1984 diarahkan guna
membentuk keterampilan murid untuk memproses perolehannya. Dengan demikian
proses belajar-mengajar lebih banyak mengacu pada bagaimana seseorang belajar, selain
apa yang ia pelajari tanpa mengabaikan ketuntasan belajar dengan memperhatikan
kecepatan belajar murid. Pelaksanaan proses belajar-mengajar dimaksudkan disesuaikan
dengan kebutuhan masing-masing murid didasarkan atas minat dan kemampuannya
dengan memperhatikan kondisi sekolah yang bersangkutan.

b. Profil Kurikulum tahun 1994


Kurikulm pendidikan dasar tahun 1994 disusun dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan nasional tersebut dengan memperhatikan tahap perkembangan siswa dan
kesesuaian dengan lingkungan kebutuhan pembangunan nasional, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta kesenian. Kurikulum pendidikan dasar yang berkenaan
dengan sekolah dasar (SD) menekankan kemampuan dan keterampilan dasar “baca-tulis-
hitung”. Kemampuan tersebut merupakan kemampuan awal yang akan mempengaruhi
kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi lebih jauh. Isi kurikulum
sekolah dasar tahun 1994, sesuai dengan UU No.2/1989 dan PP No.28/1990, sekurang-
kurangnya memuat bahan kajian tentang pendidikan Pancasila, pendidikan agama,
pendidikan kewarganegaraan, bahasa Indonesia, membaca dan menulis, matematika
(termasuk berhitung), pengantar sains dan teknologi, ilmu bumi, sejarah nasional dan
sejarah umum, kerajinan tangan dan kesenian, pendidikan jasmani dan kesehatan,
menggambar serta bahasa Inggris. Bahan kajian tersebut bukan merupakan nama mata
pelajaran melainkan sebutan yang mengacu pada pembentukan kepribadian dan unsure-
unsur kemampuan yang diajarkan dan dikembangkan melalui pendidikan dasar. Lebih dari
satu unsure tersebut dapat digabung dalam satu mata pelajaran atau sebaliknya. Mata
pelajaran merupakan sekumpulan bahan kajian yang memperkenalkan konsep, pokok
bahasan, tema dan nilai yang dihimpun dalam satu kesatuan disiplin ilmu pengetahuan.
Mata pelajaran yang diberlakukan dalam kurikulum 1994 yaitu:
1) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,
2) Pendidikan Agama,
3) Bahasa Indonesia,
4)Matematika,
5) Ilmu Pengetahuan Alam,
6) Ilmu Pengetahuan Sosial,
7) Kerajinan Tangan dan Kesenian,
8) Pendidikan Jasmani dan kesehatan
9) Muatan lokal

c. Kurikulum 2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi atau KBK)


Adapun karakteristik KBK menurut Depdiknas (2002) adalah sebagai berikut:
1. Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun
klasikal.
2. Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman.
3. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang
bervariasi.
4. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber lainnya yang memenuhi
unsure edukatif.
5. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau
pencapaian suatu kompetensi.
3. Jelaskan Kurikulum sekolah dasar tahun 2006 sampai dengan tahun 2013!
Jawaban :
a. Profil Kurikulum 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau KTSP)
Secara substansial, pemberlakuan KTSP lebih kepada mengimplementasikan regulasi
yang ada, yaitu PP No. 19/2005. Akan tetapi, esensi isi dan arah pengembangan
pembelajaran tetap masih bercirikan tercapainya paket-paket kompetensi (dan bukan
pada tuntas tidaknya sebuah subject matter), yaitu:
1. Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun
klasikal.
2. Berorientasi pada hasl belajar (learning outcomes) dan keberagaman.
3. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang
bervariasi.
4. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang
memenuhi unsure edukatif.
5. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau
pencapaian suatu kompetensi.
6. Terdapat perbedaan mendasar dibandingkan dengan KBK tahun 2004 dengan KBK
tahun 2006 (versi KTSP), bahwa sekolah diberi kewenangan penuh dalam menyusun
rencana pendidikannya dengan mengacu pada standar-standar yang ditetapkan,
mulai dari tujuan, visi misi, struktur dan muatan kurikulum. Beban belajar, kalender
pendidikan hingga pengembangan silabusnya.

b. Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum terbaru pada saat ini, namun pelaksanaan
serta penerapan di lembaga pendidikan sekarang ini diberhentikan sementara dan
menunggu hingga semua siap untuk diberlakukan kembali. Seiring berkembangnya waktu
dan teknologi kurikulum berubah dari waktu ke waktu dengan berlandaskan bahwa
kkurikulum bersifat dinamis. Dalam model perkembangannya khususnya pada jenjang
sekolah dasar (SD) kurikulum ini menerapkan konsep tematik integratif. Tematik integratif
merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa
aspek/topik sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik.
Dengan karakteristik sebagai berikut :
 Berpusat pada anak
 Memberikan pengalaman langsung pada anak.
 Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas.
 Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses.
 Bersifat fleksibel.
 Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat, dan kebutuhan anak.
 Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.
Dapat disimpulkan bahwa kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang bersifat
humanisme dengan makna kurikulum yang berlandaskan asas kemanusiaan. Jika ditelaah
dari karakteristiknya, semakin jelas bahwa pembelajaran berpusat pada anak menjadikan
kurikulum ini juga bersifat demokratis dengan sistem pembelajaran sesuai minat bakat anak
serta menekankan pendidikan karakter seperti sikap, perilaku yang baik dan bermoral.

4. Bagaimana landasan dan prinsip pengembangan KTSP?


Jawaban :
Landasan Atau Rasional KTSP
Menurut Bolstad, pengembangan kurikulum berbasis sekolah menyediakan mekanisme bagi
sekolah untuk:
a. Memenuhi kebutuhan dan minat siswa secara lebih baik
b. Mengaitkan belajar disekolah ke dalam pengetahuan dan sumber local
c. Peka terhadap ide-ide dan teknologi baru dalam pendidikan
d. Mengambil keuntungan dari kesempatan yang disebabkan oleh struktur kurikulum dan
asesmen baru
Pengembangan kurikulum oleh sekolah diperlukan agar sekolah dapat memperikan
program pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan belajar siswa, serta
memenuhi tuntutan perkembangan daerah dan kebutuhan nasional. Atau dengan kata lain,
pengembangan KTSP memungkinkan sekolah untuk resposif terhadap kebutuhan dan minat
pendidikan para siswa dan masyarakat. Dengan pemberian otonomi yang lebih besar siswa
dituntut untuk dapat mengembangkan kurikulum secara mandiri, inovatif serta berorientasi
pada kebutuhan mutu dan potensi yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan mutu proses
dan hasil pendidikan di sekolah. Melalui KTSP sekolah dapat berupaya mengembangkan
program kurikuler dan ekstrakurikuler yang sesuai dengan tuntutan peningkatan kualitas
lulusan yang unggul (tuntutan nasional dan global) dan sesuai dengan kebutuhan daerah
(kebutuhan local). Selain itu, profesionalisme guru juga merupakan alas an lain perlunya
pengembangan KTSP. Seorang guru professional dituntut untuk mampu mengembangkan,
melaksanakan, dan mengevaluasi kurikulum. Kompetensi pengembangan kurikulum
merupakan bagian integral dari profesonalisme guru

Prinsip pengembangan KTSP


a. Berpusat pada potensi, perkembangan, serta kebutuhan peserta didik dan lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prisip bahwa peserta didik memiliki posisisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
b. Beragam dan Terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan meinperhatikan keragaman karakteristik peserta
didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa rnembedakan agama,
suku, budaya, dan adat-istiadat, serta status sosial ekonomi dan gender.
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi. dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat kurikulum mendorong
peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat perkembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.
d. Relevan dengan Kebutuhan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan hidup dan
dunia kerja. Oleh karena itu pengembangan kurikulum haras mempertimbangkan dan
nemperhatikan pengembangan integritas pribadi, kecerdasan spritual, keterampilan
berpikir (thinking skill), kreatifitas sosial, kemampuan akademik, dan ketrampilan
vokasional.
e. Menyeluruh dan Berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian
keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
f. Belajar Sepanjang Hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pemberdayaan dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan
antara unsur-unsur pendidikan formal, informal, dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia
seutuhnya.
5. Uraikan secara lengkap proses pengembangan KTSP!
Jawaban :
PROSEDUR PENGEMBANGAN KTSP
Kegiatan yang dilakukan dalam pengembangan kurikulum adalah :
1. Penyiasapan dan penyusunan
2. Reviw dan revisi
3. Finalisasi
4. Pemantapan dan penilaian
Menurut BNSP, KTSP terdiri atas beberapa komponen, yaitu:
1. Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan
2. Struktur dan muatan kurikulum
3. Kalender pendidikan
4. Silabus
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pengembangan KTSP, antara lain:
1. Analisis konteks
Mengidentifikasi kebutuhan dan perkembangan peserta didik serta kebutuhan
dan potensi sumber daya yang ada kegiatannya mencakup kondisi sekolah dan
menganlisi peluang dan tantangan yang ada di msyarakat lingkungan sekitar
2. Menelaah standar kompetensi lulusan dan standar isi
Menetapkan seperangkat kompetensi yang menggambarkan kemampuan
lulusan yang diharapkan kompetensi tersebut dirumuskan berdasarkan hasil analisis
konteks dan analisis kebutuhan
3. Mengembangkan kompotensi untuk program muatan lokal dan pengembangan diri
Muatan KTSP tidak hanya berisi lima kelompok mata pelajaran tetapi juga muatan
lokal dan kegiatan pengembangan diri. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler
untuk mengembangkan kompetensi yang di sesuaikan dengan ciri khas dan potensi
daerah. Sekolah dapat mengembangkan sendiri substansi muatan lokal. Substansi
muatan lokal tidak hanya terbatas pada mata pelaaran keterampilan.
4. Memilih serta mengorganisasikan pengalaman belajar dan materi
Ada dua kegiatan yang dilakukan pada langkah ini, yaitu memilih pengamalan
belajar dan materi serta mengorganisasikannya sehingga dapat dengan mudah
diikuti dan dikuasai siswa. Pengalaman belajar dan materi merupakan isi kurikulum
yang harus di sediakan untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan.
5. Menetapkan pendekatan dan prosedur asesmen
Asesmen dilakukan untuk memperoleh informasi tentang penugasan kompetensi
yang telah ditetapkan oleh siswa. Pada langkah ini akan dihasilakan berbagai
pendekatan dan prosedur asesmen yang akan digunakan untuk mengetahui
ketercapaian kompetensi oleh siswa dan jenis asesmen yang digunakan bermacam-
macam dapat dilakukan penugasan atau berbagai jenis dan bentuk tes. Penugasan
keterampilan dapat diukur dengan unjuk kerja atau penilaian produk.

Anda mungkin juga menyukai