Disusun Oleh:
Kelompok 9
Puji syukur kehadirat Ilahi Robbi,yang telah memberikan kenikmatan jasmani dan
Rohani,sehingga kami bisa menyelesaikan Tugas makalah ini dengan kelancaran yang
Baik.Sholawat serta Salam tidak lupa kami curahkan kepada junjungan Nabi besar kita yakni
Rosulullah SAW.
Pembuatan Makalah ini bertujuan untuk mengembangkan ilmu dan pengetahuan kami
sebagai pembuat,serta dimaksudkan untuk memenuhi Tugas mata kuliah Tafsir
Ahkam,Makalah ini kami selesaikan sebaik mungkin.untuik itu kami ucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu,untuk itu kami banyak menyadari bahwa makalah
ini masih banyak kekurangan.akan tetapi Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi
inspirasi bagi para pembaca.
penyusun
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTARi
DAFTAR ISIii
BAB I. PENDAHULUAN1
A. Latar Belakang1
B. Rumusan Masalah1
C. Tujuan1
A. KHULU2
1. Sighat dan Alasan-Alasan Khulu’4
2. Ukuran Harta Dalam Khulu6
Kesimpulan12
Daftar Pustaka13
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga adalah unit sosial terkecil dalam masyarakat yang berperan sangat besar
terhadap perkembangan sosial dan perkembangan kepribadia setiap anggota keluarga.
Anggota keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak merupakan salah satu kesatuan yang
kuat apabila terdapat hubungan baik antara ayah, ibid an juga anak, ayah-anak dan ibu-anak.
Hubungan baik ini ditandai dengan adanya keseresian dalam hubungan timbal balik antara
semua pribadi dalam keluarga. Interaksi antar pribadi yang terjadi dalam keluarga ini ternyata
berpengaruh terhadap keadaan bahagia (harmonis) atau tidak bagahia pada salah seorang atau
beberapa anggota keluarga lainnya.
Pernikahan merupahan suatu akad yang menjadikan hukum yang asalnya haram menjadi
halal, yaittu kebolehannya bergaul antara seorang laki-laki dengan seorang wanita dan saling
tolong-menolong diantara keduanya serta menentukan batas hak dan kewajiban diantara
keduannya. Selama dalam ikatan pernikahan antara suami dam istri banyak hukum yang
menghalangi suami untuk tidak menggauli istrinya, bahkan akan terjadi talaq seperti ‘Illa
(Sumpah), Dzihar, dan Li’an semua itu merupakan penghalang bagi suami untuk menggauli
istri tersebut. Untuk lebih jelasnya masalah ini akan dipaparkan dalam makalah ini.
A. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Khulu
2. Apa yang dimaksud dengan Ila
3. Apa yang dimaksud dengan Zihar
4. Apa yang dimaksud dengan Li’an
5. Apa yang dimaksud dengan Iddah
B. Tujuan
Tujuan disususnya makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan
kita mengenai Khulu, ‘ila, Zihar, Li’an, Iddah. Dan kami berharap tulisan ini bermanfaat bagi
kita semua, dan juga tujuan disususnya makalah ini ialah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Tafsir Ahkam dari Dosen pengampu Dr.Badrudin,M.Ag.
1
BAB 11
PEMBAHASAN
A.KHULU
Pengertian Khulu
Khulu Artinya tidak diucapkan oleh suami dengan pembayaran dari pihak istri kepada
Suami.Khulu’Merupakan penceraian yang dikehendaki oleh istri,tetapi pengucapannya tetap
merupakan hak suami,hanya saja istri mengembalikan mahar yang telah diterima dari
suaminya,minimal setengah dari jumlah seluruhnya.1
Ada yang mengatakan bahwa Khulu,adalah fasakh nikah maka fasakh nikah bukan
termasuk talak,tetapi para ulama menegaskan substansinya yang sama dengan talak.Talak
tebus artinya talak yang diucapkan oleh suami dengan pembayaran dari pihak istri kepada
suami.
Penceraian dengan cara ini diperbolehkan dalam agama kita dengan disertai beberapa
hukum perbedaan dengan talak biasa.Firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 229:
ٓاBBَأَن يَخَاف ْ ُوف أَ ۡو ت َۡس ِري ۢ ُح بِإِ ۡح ٰ َس ٖۗن َواَل يَ ِحلُّ لَ ُكمۡ أَن ت َۡأ ُخ ُذ
ا إِٓاَّلOBًٔۡٔيB وا ِم َّمٓا َءات َۡيتُ ُموه َُّن َش ٍ ك بِ َم ۡعر ُ َٱلطَّ ٰل
ُ Bۢ ق َم َّرتَا ۖ ِن فَإِمۡ َسا
َاBۚدُوهBَت َۡعت د ٱهَّلل ِ فَاَلBُ دُوBُ كَ حBد َۡت بِ ِۗۦه تِ ۡلBَا ۡٱفتBَاح َعلَ ۡي ِه َما فِي َم َ د ٱهَّلل ۖ ِ فَإِ ۡن ِخ ۡفتُمۡ أَاَّل يُقِي َما ُحدُو َد ٱهَّلل ِ فَاَل ُجنBَ أَاَّل يُقِي َما ُحدُو
ٰ ٓ
Bَ َِو َمن يَتَ َع َّد ُحدُو َد ٱهَّلل ِ فَأُوْ ٰلَئ
َك هُ ُم ٱلظَّلِ ُمون
229. Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang
ma'ruf atau menceraikan dengan cara yang baik. Tidak halal bagi kamu mengambil kembali
sesuatu dari yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak
akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami
isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak ada dosa atas keduanya
tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya. Itulah hukum-hukum
Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum
Allah mereka itulah orang-orang yang zalim. (Q.S.Al-Baqarah ayat 229)
Talak tebus ini boleh dilakukan baik sewaktu suci maupun sewaktu haid,karena
terjadi dari kehendak si istri.Adanya kemauan ini menunjukkan bahwa dia rela walaupun
menyebabkan iddahnya menjadi panjang apalagi balasanya talak tebus itu tidak terjadi selain
karena perempuan tidak dapat lagi mempertahankan kelangsungan perkawinannya.
Perceraian yang dilakukan secara tidak tebus ini berakibat mantan suami tidak dapat
rujuk lagi,dan tidak boleh menambah talak sewaktu iddah,tetapi diperbolehkan menikah
1
Beni Ahmad Saebani, Fiqih Munakahat( Bandung: CV Pustaka Setia, 2016) jilid 2, hlm 141.
2
kembali dengan akad baru sebagian ulama memperbolehkan talak tebus,baik
terjadinya,karena keinginan dari pihak istri atau pihak suami,karena dalam ayat
diatas,disbutkan.’’tidak ada halangan atas keduan nya.’’ sebagian ulama berpendapat tidak
boleh talak tebus,kecuali apabila keinginan bercerai itu datang dari pihak istri karena ia benci
kepada suaminya,dan bukan disebabkan oleh kesalahan suami atau tekanan dari suami,yang
berarti paksaan kepada istri untuk mengorbankan hartanya guna keuntungan suami dan kalau
suami yang ingin bercerai atau suaminya benci kepada istrinya,ia dapat bertindak dengan
perceraian yang biasa,sebab hak talak itu ada didalam kekuasaan nya.pendapat ini
berdasarkan firman surat An-Nisa ayat 21-22.
َٓا ُؤ ُكم ِّمنBBَا نَ َك َح َءابBBوا َمB ٗ ِذنَ ِمن ُكم ِّمي ٰثَقًا َغلBۡ Bَ ُكمۡ إِلَ ٰى بَ ۡعض َوأَخBض
ْ B ا َواَل تَن ِك ُحBيظ
ٖ ُ ى بَ ۡعBٰ ض َ َو َك ۡيفَ ت َۡأ ُخ ُذونَهۥُ َوقَ ۡد أَ ۡف
فَ إِنَّ ۥهُ َكانَ ٰفَ ِح َش ٗة َو َم ۡق ٗتا َو َسٓا َء َسبِياًل
ۚ َٱلنِّ َسٓا ِء إِاَّل َما قَ ۡد َسل
21. Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu telah bergaul
(bercampur) dengan yang lain sebagai suami-isteri. Dan mereka (isteri-isterimu) telah
mengambil dari kamu perjanjian yang kuat.
22. Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu, terkecuali
pada masa yang telah lampau. Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan
seburuk-buruk jalan (yang ditempuh).
Perlu bahwa Khulu mengharuskan adanya pengembaliaan mahar dari istri keapada
suami nya,Sedangkan gugat cerai tidak demikian.Dalam persidangan dipengadilan
Agama,gugat cerai yang dilakukan istri terhadap suaminya tidak memperbincangkan masalah
khulu.Meskipun perceraian nya telah diputuskan dan ditetapkan.harta bersama akan diberikan
sesuai dengan undang-undang yang berlaku,halitu terjadi karena ‘’istri yang menggugat cerai
suaminya,tidak berarti sebagai istri yang nusyuz.’’ Demikian pula,dengan istri yang
menggugat cerai suaminya,tidak berarti melalui jalan khulu.’.
Perceraian dengan cara khulu atau thalaktebus hukumnya mubah,terutama jika istri
sudah tdiaksanggup lagi hidup bersama suaminya dan karena alasan kemashalatan rumah
tangga.Allah SWT,berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 229.
ٓاBBَأَن يَخَاف ْ ُوف أَ ۡو ت َۡس ِري ۢ ُح بِإِ ۡح ٰ َس ٖۗن َواَل يَ ِحلُّ لَ ُكمۡ أَن ت َۡأ ُخ ُذ
ا إِٓاَّلOBًٔۡٔيB وا ِم َّمٓا َءات َۡيتُ ُموه َُّن َش ٍ ك بِ َم ۡعر ُ َٱلطَّ ٰل
ُ Bۢ ق َم َّرتَا ۖ ِن فَإِمۡ َسا
َاBۚدُوهBَت َۡعت د ٱهَّلل ِ فَاَلBُ دُوBُ كَ حBد َۡت بِ ِۗۦه تِ ۡلBَا ۡٱفتBَاح َعلَ ۡي ِه َما فِي َم َ د ٱهَّلل ۖ ِ فَإِ ۡن ِخ ۡفتُمۡ أَاَّل يُقِي َما ُحدُو َد ٱهَّلل ِ فَاَل ُجنBَ أَاَّل يُقِي َما ُحدُو
ٰ ٓ
Bَ َِو َمن يَتَ َع َّد ُحدُو َد ٱهَّلل ِ فَأُوْ ٰلَئ
َك هُ ُم ٱلظَّلِ ُمون
229. Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang
ma'ruf atau menceraikan dengan cara yang baik. Tidak halal bagi kamu mengambil kembali
sesuatu dari yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak
akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami
isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak ada dosa atas keduanya
tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya. Itulah hukum-hukum
Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum
Allah mereka itulah orang-orang yang zalim.
3
Ayat diatas menjadi dasar hukum khulu’dan penerimaan’iwadh Khulu’yaitu
permintaan cerai kepada suami yaitu dengan pembayaranhh yang disebut Iwadh’.Perceraian
dengan cara Khulu’ berakibat suami tidak dapat rujuk dan tidak bolrh mrnambah talak
sewaktu Iddah,hanya saja boleh menikahinya kembalidenganakad yang baru.
Para ulama menyatakan bahwa talaktebus boleh dilakukan,baik istrinya yang meminta
maupun kehendak suaminya,karna Ayat Al-Qur’an menyatakan kebolehannya.Akan tetapi
,ulama lain hanya membolehkan Khulu’jika istrinya yang meminta disebabkan kebencian nya
kepada suami nya.Dengan demikian khulu’yang benar adalah yang diminta oleh istri,bukan
atas tekanan suaminya,jika tekanan datang dari suaminya,perceraian akan dilakukan oleh
suaminya.
ۚا أَت َۡأ ُخ ُذونَهۥُ ب ُۡه ٰتَ ٗنا َوإِ ۡث ٗما ُّمبِ ٗيناBOًٔوا ِم ۡنهُ َشۡٔي
ْ فَاَل ت َۡأ ُخ ُذBم إِ ۡح َد ٰىه َُّن قِنطَ ٗاراBُۡزَوج َو َءات َۡيت ۡ َوإِ ۡن أَ َردتُّ ُم
َ ٱستِ ۡبد
ٖ ۡ ََال ز َۡو ٖج َّم َكان
20. Dan jika kamu ingin mengganti isterimu dengan isteri yang lain, sedang kamu telah
memberikan kepada seseorang di antara mereka harta yang banyak, maka janganlah kamu
mengambil kembali dari padanya barang sedikitpun. Apakah kamu akan mengambilnya
kembali dengan jalan tuduhan yang dusta dan dengan (menanggung) dosa yang nyata?
Kedudukan khulu sama dengan talak bain Artinya,jika suami mau rujuk,harus dengan
akad yang baru.Ibnu Qayyim berpendapat bahwa Khulu,berbeda dengan talak ,karena khulu
tidak mengenal talak satu atau talak roj’i yang selama masa iddah boleh dirujuk oleh
suaminya.Dalam khulu talaknya langsung ba’in .Artinya Akad nya langsung rusak.sehingga
lebih dekat kesamaanya dengan fasakh.
Dalam khulu tidak ada rujuk,yang ada adalah menikah dengan akad perkawinan yang
baru.Akan tetapi,substansi khulu merupakan perceraian,tetapi dilakukan atas kehendak
istrinya,meskipun yang menjatuhkan talak adalah suaminya.Adapun setelah adanya khulu
tidak adanya pertalian hubungan suami istri secara total.Karena suami tidak boleh rujuk,jika
mau kembali,itu berarti menikahinya dengan akad yang baru,seperti yang terjadi dalam talak
Ba’in.
Kata lain yang dapat digunakan dalam melaksanakan khulu adalah mubara’ah yang
artinya berlepas diri.Dengan demikian,ketika seorang istri menyatakan khulu’atau
mubara’ah,artinya ia ingin melepaskan diri dari ikatan perkawinannya dengan sang
suami.Caranya adalah dengan membayar atau mengembalikan mahar yang telah diterimanya.
Selain kata Mubara’ah dapat digunakan pada kata ‘’fidyah’’ yang artinya tebusan.jika
seorang suami menyatakan talak dengan tebusan yang dalam lafazdnya digunakan kata
khulu’atau mubara’ah atau fidyah,itu artinya suami telah menerima keinginan istrinya untuk
4
bercerai. Ibnu Qayyim berpendapat bahwa secara substansial bukan terkait dengan lafad yang
digunakan,melainkan lebih pada niat terjadinya perceraian tersebut,karena seorang suami
yang mengerti keinginan istrinya untuk bercerai,akan mengerti pula bahwa akan talaknya
melalui khulu walupun keputusannya dituangkan dengan kata talak.Khulu pada dasarnya
memutuskan tali perkawinan dengan imbalan harta,Ada beberapa penyebab kenapah istri
mau bercerai dengan cara khulu,Di antara penyebabnya adalah sebagai berikut:
1. Suami berlaku kasar terhadap istri yang menyebabkan jiwa istri terancam.ketika hal
ini dialami oleh istri.kehidupan dengan suaminya tidak lagi menentramkan jiwa.
2. Suami menghilang dengan relatif cukup lama,misalnya telah lima tahun,sehingga istri
tdiak mendapatkan nafkah lahir dan bathin.
3. Suami dipenjaraminimal lima tahun atau berapapun lamanya,tetapi mengakibatkan
istri menanggung malu dengan perbuatan suaminya.
4. Suami yang cacat permanen,sementara istri tidak mampu mengurusi suaminya atau
istri tidak sabar menunggu suami yang mengalami cacat badan secara permanen.
5. Suami menderita penyakit yang sukar untuk disembuhkan.
6. Suami melakukan poligami tanpa sepengetahuan istri yang dapat disamakan dengan
berselingkuh,dan
7. Suami tidak mengetahui alasan istri meminta khulu’,kemungkinan besar istri
melakukan nusyuz,misalnya berselingkuh dengan laki-laki lain dan sejnisnya.2
Biasanya istri atau suami yang berselingkuh suka mencari-cari kealahan masing-
masing yang dapat dijadikan alasan untuk meminta cerai,demikian pula dengan istri.Sekalian
demikian ,meminta khulu tanpa alasan yang dibenarkan oleh syara,hukumnya haram,sebab
khulu sama dengan meminta cerai atau merusak jalinan perkawinan yang merupakan
perjanjian yang sakral.Akan tetapi ada ulama yang menyatakan hukumnya makruh
Rosulullah SAW.bersabda dengan hadsit yang diriwatkan oleh Imam Ahmad dan An-Nasai
dari Abu Hurairah:
وه َُّن إِٓاَّل أَنBBٓا َءات َۡيتُ ُمBBض َم ِ ُوا بِبَ ۡعْ ذهَبBۡ Bَلُوه َُّن لِتBض ُ ۖا َواَل ت َۡعBٓا َء َك ۡر ٗهBوا ٱلنِّ َس ْ ُٰيَٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمن
ْ ُوا اَل يَ ِحلُّ لَ ُكمۡ أَن ت َِرث
ۡ ِهBل ٱهَّلل ُ فِيB
ٗراBخَي َ B ٗۡٔيا َويَ ۡج َعBوا َشB
ْ Bُى أَن ت َۡك َره ِ ۚ َاشرُوه َُّن بِ ۡٱل َم ۡعر
Bٰٓ Bوه َُّن فَ َع َسBBُوف فَإِن َك ِر ۡهتُ ُم ِ يَ ۡأتِينَ بِ ٰفَ ِح َش ٖة ُّمبَيِّن ٖ َۚة َوع
يراٗ َِكث
2
Beni Ahmad Saebani, Fiqih Munakahat( Bandung: CV Pustaka Setia, 2016) jilid 2, hlm 145.
5
19. Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan
paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali
sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan
pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila
kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai
sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.
Salah satu ciri dalam khulu adalah adanya pemabayaran harta kepada suami yang
dilakukan oleh sitri,oleh karena itu,ukuran atau jumlah hartanya penting untuk di bicarakan
ukuran harta yang ada dalam khulu adalah sebagai berikut.
1. Harta yang dibayarkan oleh istri yang meminta cerai kepada suaminya adalah sebesar
jumlah mahar yang diberikan dalam akad nikah oleh suaminya.
2. Jumlahnya setengah dari jumlah mahar.
3. Jumlahnya melebihi jumlah mahar,jika istri menyetujui nya.
4. Tidak memberi harta sama sekali,karena suami menolak pemberian harta yang
dimaksudkan,tetapi khulu-nya tetap dilaksanakan Artinya bukan istri tidak membayar
suaminya,tetapi suaminya menolak pembayaran dariistri.Dalam khulu atau
permintaan cerai istrinya tetapdikabarkan oleh suami.3
Khulu yang batal adalah jika yang dikembalikan oleh sitrinya tidak jelas,baik jenis
atau bentuk dan jumlahnya,maupun cara pembayaranya berkaitan dengan cara
pembayaranya,Khulu dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
Khulu dapat dilakukan dengan pembayaran harta yang melebihi mahar yang diberikan
oleh suami,sebagimana disebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 229.
3
Beni Ahmad Saebani, Fiqih Munakahat( Bandung: CV Pustaka Setia, 2016) jilid 2, hlm147
6
Ayat diatas memberikan ketetapan hukum bahwa khulu dapat dilakukan dengan cara
membayar suami dengan harta yang tidak terbatas.harta yang dibayarkan jumlahnya bisa
sedikit,setengah dari mahar.sama dengan jumlah mahar.atau bahkan melebihi jumlah
mahar,sama dengan jumlah mahar,atau bahkan melebihi jumlah mahar.Dalam hadis yang
diriwayatkan olehAl-Baihaqi Rosululah SAW bersabda:’’saudara perempuanku dipersitri
oleh sahabat Anshar.Lalu,mereka mengadukan perkaranya kepada Rosululah SAW.Lalu
beliau bersabda,’’Adapun engkau(istri) mau mengembalikan kebunnya(suaminya)?’’ Lalu
iamenjawab:’’Bahkan aku akan menambahkannya ‘’Lalu ia (istri) kembalikan kebunya.
1.Pengertian Ila
Ila’artinya sumpah suami untuk tidak mencampuri istrinya dalam masa lebih dari 4
bulan atau tanpa penyebutkan jangka waktunya.
227. Dan jika mereka berazam (bertetap hati untuk) talak, maka sesungguhnya Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Mengenai cara kembali dari sumpah ila’yang tersebut dalam ayat diatas ada tiga
pendapat.
7
1. Kembali dengan mencampuri istrinya itu,berarti mencabut sumpah dengan melanggar
(berbuat) sesuatu yang menurut sumpahnya tidak akan diperbuatnya.Apabila habis
masa4 Bulan ia tidak mencampuri istrinya itu,dengan sendirinya kepada istri itu jatuh
talak ba’in.
2. Kembali dengan mencampuri istrinya jika tidak ada halangan.Akan tetapi,jika ada
halangan boleh dengan lisan atau dengan niat saja.
3. Cukup kembali dengan lisan,Baik ketika berhalangan ataupun tidak.
2.Pengertian Zihar
Zihar ini pada zaman jahiliyah dianggap menjadi talak,kemudian diharamkan oleh
Agama islam serta diwajibkan membayar denda (kifarat).Firman Allah SWT.dalam surat Al-
Mujaadalah ayat 2 menyebutkan:
ٓ
ٗ Bونَ ُمن َكBBُُم لَيَقُولBۡدنَهُمۡۚ َوإِنَّهBۡ Bَي َولBِِٔٓائِ ِهم َّما ه َُّن أُ َّم ٰهَتِ ِهمۡۖ إِ ۡن أُ َّم ٰهَتُهُمۡ إِاَّل ٰٱلَّٔـBٱلَّ ِذينَ يُ ٰظَ ِهرُونَ ِمن ُكم ِّمن نِّ َس
و ِلBۡ Bَرا ِّمنَ ۡٱلقB
ٞ ُا َوإِ َّن ٱهَّلل َ لَ َعفُ ٌّو َغفBۚور
ور ٗ َو ُز
Kifarat yang wajib dilaksanakan bagi suami yang melakukan zihar adalah:6
Tingkatan ini harus dilakukan suami secara berurutan sebagimana tersebut diatas.Ini
berarti yang wajib dijalankan adalah yang pertama,kalau yang pertama tidak dapat
dijalankan,pihak suami dapat menempuh jalan yang kedua,begitu pula kalau tidak dapat yang
kedua,ia boleh menempuh jalan yang ketiga.
4
Beni Ahmad Saebani, Fiqih Munakahat( Bandung: CV Pustaka Setia, 2016) jilid 2, hlm131.
5
Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, (Jakarta: pena Pundi Aksara, 2010,
Jilid 3,hlm 620
6
8
3.Pengertian Li’an
Li’an ialah perkataan suami sebagai berikut,’’ saya persaksikan kepada Allah bahwa
saya benar terhadap tuduhan saya kepada istri saya bahwa dia telah berzina’’. Kalau ada anak
yang diyakininnya bukan anaknya,hendaklah diterangkan pula bahwa anak itu bukan
anaknya.perkataan tersebut hendaklah diulanginya empat kali,kemudian ditambah lagidengan
kalimat ,’’Laknat Allah bahwa akan menimpaku sekiranya aku dusta dalam tuduhanku ini’’.7
Apabila seseorang menuduh orang lain berzina,Sedangkan saksi yang cukup tidak ada
,yang menuduh itu harus atau wajib didera 80 kali.Akan tetapi,apabila yang menuduh itu
suaminya sendiri,ia boleh lepas dari siksaan tersebut dengan jalan li’an,Berarti yang menuduh
istrinya berzina boleh memilih antara dua perkara,yaitu didera sebanyak 80 kali atau ia meng-
li’an istrinya.Firman Allah SWT,dalam surat An-Nur ayat 6-7 menyebutkan:
6. Dan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina), padahal mereka tidak ada
mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri, maka persaksian orang itu ialah empat
kali bersumpah dengan nama Allah, sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang
benar.
7. Dan (sumpah) yang kelima: bahwa laknat Allah atasnya, jika dia termasuk orang-orang
yang berdusta.
َانَ ِمنBBٓا إِن َكBBَب ٱهَّلل ِ َعلَ ۡيه َ ت بِٱهَّلل ِ إِنَّهۥُ لَ ِمنَ ۡٱل ٰ َك ِذبِينَ َو ۡٱل ٰخَ ِم َسةَ أَ َّن غ
َ Bَض َ ُا ع َۡنهَا ۡٱل َع َذBَْويَ ۡد َرؤ
ِ ۢ اب أَن ت َۡشهَ َد أَ ۡربَ َع َش ٰهَ ٰ َد
َص ِدقِينَّ ٰ ٱل
8. Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama
Allah sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta.
9. dan (sumpah) yang kelima: bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu
termasuk orang-orang yang benar.
4.Pengertian Iddah
7
Beni Ahmad Saebani, Fiqih Munakahat( Bandung: CV Pustaka Setia, 2016) jilid 2, hlm 133
9
Iddah adalah masa tunggu, atau tanggang waktu sesudah jatuh talak, dalam waktu si
suami boleh merujuk kembali istrinya pada masa ini si istri belum boleh menikah dengan
pria lain bagiwanita yang berpisah dengan suami 8. Pada masa iddah wanita dilarang
meninggalkan rumah, kecuali untuk keperluan yang sangat penting9.
Iddah ini juga dikenal pada masa jahiliah. Setelah datangnya Islam, iddah tetap diakui
sebagai salah satu dari ajaran syari’at Islam. Karena, banyak mengandung manfaat, para
ulama sepakat mewajibkan ‘idaah ini yang didasarkan pada firman Allah Ta’ala.10
Bagi perempuan yang hamil,iddahnya adalah sampai melahirkan anak yang dikandungannya
itu,baik cerai mati maupun cerai hidup.Sebagimana terdapat dalam surat Ath-Thalaq ayat 4.
,,,,,,,,,,,,,,,, َّصنَ بِأَنفُ ِس ِه َّن أَ ۡربَ َعةَ أَ ۡشه ُٖر َوع َۡش ٗر ۖا
ۡ َوٱلَّ ِذينَ يُتَ َوفَّ ۡونَ ِمن ُكمۡ َويَ َذرُونَ أَ ۡز ٰ َو ٗجا يَت ََرب
Ayat pertama (Q.S Ath-Thalaq 4)bersifat umum,meliputi cerai hidup atau cerai
mati,Apabila ia Hamil,Iddahnya adalah sampai lahir anaknya.Ayat kedua (Q.S.Al-
Baqarah ayat 234)juga umum meliputi perempuan yang hamil ataupun tidak ,Apabila
cerai nya cerai mati ,iddahnya selam 4 bulan 10 hari.
Ada perbedaan paham mengenai perempuan yang cerai mati,sedangkan ia
hamil,dan anaknya lahir sebelum cukup 4 bulan 10 hari terhitung dari meninggal
suaminya,Apakah iddahnya habis dengan melahirkan Anak,dan berarti
apabilaanaknya lahir,walaupun belum cukup 4 bulan 10 hari dari meninggal
suaminya.masa iddahnya telah habis,karena berdasarkan umumnya ayat pertama atau
haruskah dicukupkan empat bulan sepuluh hari,karena menurut ayat kedua,artinya
apabila anaknya lahir sebelum empat bulan 10 hari,iddahnya harus menunggu sampai
cukup 4 bulan 10 hari.
8
Soemiyati, Hukum Perkawinan Islam Dan Undang-Undang Perkawinan, ( Yogyakarta: Liberty, 1999) 120
9
Muhammad Abdul Aziz Al-Halawi, Fatwa Dan Ijtihad Umar Bin Khatab, ( Surabaya: Risalah Gusti, 2003),
212
10
Syeikh Kamil Muhammad ‘Uwaidah, Fiqih Wanita Edisi Lengkap, ( Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2008), 477
10
BAB III
KESIMPULAN
Khulu Artinya tidak diucapkan oleh suami dengan pembayaran dari pihak istri kepada
Suami.Khulu’Merupakan penceraian yang dikehendaki oleh istri,tetapi pengucapannya tetap
merupakan hak suami,hanya saja istri mengembalikan mahar yang telah diterima dari
suaminya,minimal setengah dari jumlah seluruhnya.
Ila’ adalah Sumpah si suami tidak akan mencampuri istrinya dalam masa yang lebih
dari 4 nulam atau dengan tidak menyebutkan jangka waktunya.
Li’an adalah perkataan si suami sebagai berikut “Saya persaksikan kepada Allah
bahwa saya benar terhadap tuduhan saya kepada istri saya bahwa dia telah berzinah. Kalau
ada anak yang diyakinnya bukan anaknya, hendaklah diterangkan pula bahwa anak itu bukan
anaknya. Perkataan tersebut hendaknya diulanginya lagi dengan kaliamat, laknat Allah akan
menimpaku sekiranya aku dusta dalam tuduham ini.”
Iddah adalah masa tunggu, atau tanggang waktu sesudah jatuh talak, dalam waktu si
suami boleh merujuk kembali istrinya pada masa ini si istri belum boleh menikah dengan
pria lain bagiwanita yang berpisah dengan suami Pada masa iddah wanita dilarang
meninggalkan rumah, kecuali untuk keperluan yang sangat penting.
11
DAFTAR PUSTAKA
12