Anda di halaman 1dari 3

KONSEP PENYAKIT INSOMNIA

Pengertian
Insomnia didefinisikan sebagai suatu persepsi dimana seseorang merasa tidak cukup tidur atau
11orang tersebut sebenarnya memiliki kesempatan
merasakan kualitas tidur yang buruk walaupun
tidur yang cukup, sehingga perasaan yang tidak bugar sewaktu atau setelah terbangun dari tidur.

Klasifikasi Etiologi
1. Insomnia Sementara (transient) 1. Faktor Psikologi
Berlangsung beberapa Malam, berhubungan dengan  Problem Psikiatri (Depresi, cemas, neorowsa dan
kejadian-kejadian tertetu yang berlangsung sementara dan lainnya)
biasanya menimbulkan stress dan dapat dikenali dengan  Sakit Fisik ( Sesak nafas, asma,sinus,flu)
mudah oleh pasien sendiri. 2. Faktor Lingkungan
2. Insomnia Jangka Pendek  Gaya Hidup (alkohol, rokok, kopi,obat penurun BB)
Gangguan tidur yang terjadi dalam jangka waktu dua 3. Karena kondisi medis
sampai tiga minggu.  Sindroma apnea tidur, nyeri, infeksi, neoplastic dan
3. Insomnia Kronis lainnya.
Kesulitan Tidur yang dialami Hampir setiap Malam selama
sebulan atau lebih.

Penatalaksanaan Komplikasi
Manifestasi Klinis Non Farmakologis Dampak Insomnia 1. Efek Fisiologis (stress,
1. Perasaan sulit tidur, bangun 1. Psikoterapi 1. Depresi peningkatan noradrenalin
terlalu awal 2. CBT (Cognitive Behavioral 2. Kesulitan berkonsentrasi
2. Wajah kelihatan kusam serum, peningkatan ACTH dan
Therapy) 3. Aktivitas sehari-hari terganggu kortisol, dan peningkatan
3. Mata merah, ada bayangan 3. Stimulus control therapy
gelap di bawah mata 4. Prestasi kerja atau belajar menurun prosuksi melatonin)
4. Terapi Relaksasi 5. Meningkatkan resiko kematian
4. Lemas, mudah mengantuk 5. Sleep Restriction Therapy 2. Efek fisik/somatic ( kelelahan,
5. Resah dan mulai cemas 6. Mengakami kelelahan di siang hari nyeri otot, hipertensi dan
6. Imagery training
6. Sulit berkonsentrasi, 7. Herbal 7. Memunculkan berbagai penyakit sebagainya)
7. Depresi 8. Terapi cahaya fisik 3. Efek social
8. Gangguan memori Farmakologi 8. Hubungan interpersonal dengan
9. Gampang tersinggung 4. Kematian
1. Benzodiazepine, orang lain menjadi buruk
2. Non Benzodiazepine 9. Menyebabkan kecelakaan karena
mengalami kelelahan berlebihan
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA KASUS DIABETES MELITUS
Askep insomnia pada lansia : Pada pengkajian, keluhan utama sering
ditemukan dengan gangguan istirahat tidur/kesulitan untuk tidur

Gangguan pola tidur Gangguan Rasa nyaman Kesiapan peningkatan tidur


berhubungan dengan kurang kontrol tidur berhubungan dengan kurang pengendalian berhubungan dengan pola tidur

Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Mayor Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif: mengeluh sulit tidur, mengeluh sering Subjektif: mengeluh tidak nyaman Subjektif: mengekspresikan keinginan untuk
terjaga, mengeluh tidak puas tidur, mengeluh Objektif: gelisah meningkatkan tidur
pola tidur berubah, mengeluh istirahat tidak Gejala dan Tanda Minor Objektif: jumlah waktu tidur tidak sesuai dengan
cukup Subjektif: mengeluh sulit tidur pertumbuhan perkembangan
Objektif: (tidak tersedia) Objektif: menunjukkan gejala distress, pola eliminasi berubah, Gejala dan Tanda Minor
Gejala dan Tanda Minor postur tubuh berubah Subjektif:tidak menggunakan obat tidur
Subjektif: mengeluh kemampua beraktivitas menurun Objektif: menerapkan rutinitas tidur yang
Objektif: (tidak tersedia) meningkatkan kebiasaan
Terapi Relaksasi
Dukungan Tidur 1. Identifikasi penurunan tingkat energy Dukungan tidur :
8. Identifikasi pola aktivitas dan tidur 2. Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif
9. Identifikasi faktor pengganggu tidur digunakan 1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur
10. Identifikasi makanan dan minuman yang 3. Periksa ketegangan otot dan tanda vital 2. Identifikasi faktor pengganggu tidur
menggangu tidur 4. Ciptakan lingkungan tenang 3. Identifikasi makanan dan minuman yang
11. Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi 5. Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan menggangu tidur
12. Modifikasi lingkungan prosedur teknik relaksasi 4. Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi
13. Tetapkan jadwal tidur rutin 6. Anjurkan mengambil posisi yang nyaman 5. Modifikasi lingkungan
14. Jelaskan pentingnya tidur cukup 7. Anjurkan sering mengulangi atau melatih teknik
15. Anjurkan relaksasi otot autogenic atau cara non relaksasi yang dipilih Evaluasi
farmakologis lainnya Hal yang perlu dievaluasi yaitu:
Evaluasi
Pola Tidur membaik
Evaluasi Hal yang perlu dievaluasi yaitu:
1. Keluhan sulit tidur
Hal yang perlu dievaluasi yaitu: Status Kenyamanan meningkat 2. Keluhan sering terjaga
Pola Tidur membaik 6. Keluhan tidak nyaman 3. Keluhan tidak puas tidur
1. Keluhan sulit tidur 7. Gelisah 4. Keluhan pola tidur berubah
2. Keluhan sering terjaga 8. Keluhan sulit tidur 5. Keluhan istirahat tidak cukup
3. Keluhan tidak puas tidur 9. Lelah
4. Keluhan pola tidur berubah 10. Postur tubuh
5. Keluhan istirahat tidak cukup
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddart. 2013. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi12. EGC:
Jakarta.

Brunner & Suddart. 2010. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi11. EGC:
Jakarta.

Mansjoer.A, dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1 edisi 3. Jakarta: Media
Aesculapius.

Tandra.H.2-13. Insomnia pada lansia. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standart Diagnosa Keperawatan Indonesia.
Jakarta: DPP PPNI.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2018. Standart Intervensi Keperawatan Indonesia.
Jakarta: DPP PPNI.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2018. Standart Luaran Keperawatan Indonesia.
Jakarta: DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai