PELAYANAN RESEP
DI APOTEK SABILA FARMA 2
BANDUNG 2020
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti sidang komprehensif
oleh
Zahra Wardatul Hasanah
1810203573
Kepala Sekolah
i
Bandung, Maret 2020
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
4.2 Saran....................................................................................................... 10
4.2.1 Saran untuk Apotek Sabila Farma 2............................................ 10
4.2.2 Saran untuk Sekolah.................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 11
LAMPIRAN
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
a. Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti sidang komprehensif di SMK Bumi
Siliwangi
b. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan keterampilan serta meningkatkan
kemampuan siswa untuk bekal memasuki lapangan kerja sesuai dengan program
pendidikan yang ditetapkan.
1
2
2.1 Apotek
2.1.1 Definisi Apotek
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2017, Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik
kefarmasian oleh apoteker.
4
5
Viti Sri Rahayu, S.Si., Apt. Sri Weni Kusfany, S.Farm., Apt.
Maulina Rizka
Aan Anisa Desy Permata Indah Setiani
R
(Bagian (JHD dan (Bagian
(Laporan
Keuangan) Kontrabon ) Pengadaaan)
Psikotropika )
BAB III
PEMBAHASAN
7
8
g. Penyerahan obat
Sebelum obat diserahkan pada pasien harus dilakukan pemeriksaan akhir
terhadap kesesuaian antara obat dengan resep. Penyerahan obat dilakukan oleh
apoteker disertai dengan pemberian informasi obat dan konseling kepada
pasien dan tenaga kesehatan.
Pelayanan adalah suatu hal yang penting, karena dalam pelayanan
membutuhkan kesopanan, keramahan, dan menggunakan etika yang sangat baik
agar pelanggan/pasien merasa puas dengan pelayanan yang dilakukan.
Apoteker dituntut untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku untuk dapat berinteraksi secara langsung dengan pasien. Bentuk interaksi
tersebut adalah melaksanakan pemberian informasi, konseling, monitoring
penggunaan obat.
Resep diterima oleh pasien dari dokter, pasien menyimpan resep di kotak
antrian yang telah disediakan oleh apotek setelah itu resep diterima oleh apoteker
dan dikaji terlebih dahulu/diskrining lalu resep diberi harga setelah pasien
membayar resep ke kasir dan apoteker menyiapkan obat sesuai dengan resep dan
obat yang tersedia, setelah menyiapkan obat, maka obat diperiksa kembali supaya
mencegah terjadinya kesalahan pemberian, jika obat sudah benar sesuai dengan
resep, maka obat diserahkan ke pasien disertai pelayanan informasi obat.
Pasien pulang
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Berdasarkan Praktik Kerja Industri yang telah dilakukan selama dua bulan
serta berdasarkan pembahasan pada bab sebelumya penyusun dapat
menyimpulkan bahwa pelayanan resep merupakan kegiatan paling utama di
apotek karena dengan pelayanan yang baik membutuhkan kesopanan, keramahan,
penggunakan etika dan ketepatan pelayanan kefarmasian yang sangat baik agar
pelanggan/pasien merasa puas dengan pelayanan yang dilakukan. Hal yang harus
diperhatikan dalam pelayanan resep adalah:
1. Pengkajian resep
2. Peracikan
3. Pengemasan obat yang diserahkan
4. Pemberian etiket
5. Penyerahan obat
4.2 Saran
4.2.1 Saran untuk Apotek Sabila Farma 2
Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang terpadu penyusun
memberikan saran sebagai berikut:
a. Sebaiknya disediakan gudang yang lebih besar supaya mudah dalam
pencarian obat dan stok obat.
b. Sebaiknya perbanyak tempat penyimpanan obat untuk sediaan salep.
10
DAFTAR PUSTAKA
11
LAMPIRAN 1
Kartu Stok
LAMPIRAN 2
Etiket
LAMPIRAN 3
Salinan Resep
LAMPIRAN 4
Kwitansi
LAMPIRAN 5
Faktur
LAMPIRAN 6
Surat Pesanan
LAMPIRAN 7
Surat Pesanan Prekursor
LAMPIRAN 8
Surat Pesanan Psikotropik