Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

PELAYANAN RESEP
DI APOTEK SABILA FARMA 2
BANDUNG 2020

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti sidang komprehensif

oleh
Zahra Wardatul Hasanah
1810203573

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BUMI SILIWANGI


BANDUNG
2020
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Industri ini disahkan oleh:

Pembimbing Instalasi Guru Pembimbing

Sri Weni Kusfany, S.Farm., Apt. Asri Dewiyani, S.Si., Apt.

Kepala Sekolah

Leily Eidina, S.Pd., M.M.Pd.


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah


SWT, karena ridho dan rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan laporan
Prakerin ini.
Laporan ini disusun berdasarkan hasil pengamatan dan pelaksanaan
Prakerin di Apotek Sabila Farma 2. Penulisan laporan ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat dalam mengikuti sidang komprehensif di Sekolah
Menengah Kejuruan Bumi Siliwangi.
Dalam kesempatan ini penyusun ingin meyampaikan rasa terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan serta dorongan dan
bimbingan kepada penyusun dalam pengamatan dan penulisan laporan ini, yaitu
kepada:
1. Ibu Sri Weni Kusfany, S.Farm., Apt. selaku Pembimbing dan Manajemen
Apotek Sabila Farma 2.
2. Ibu Viti Sri Rahayu, S.Si., Apt. selaku Apoteker Pengelola Apotek Sabila
Farma 2.
3. Ibu Leily Eidina, S.Pd, M.M.Pd. selaku Kepala Sekolah Menengah
Kejuruan Bumi Siliwangi.
4. Ibu Asri Dewiyani, S.Si., Apt. selaku guru pembimbing dari Sekolah
Menengah Kejuruan Bumi Siliwangi.
5. Bapak/Ibu pegawai Apotek Sabila Farma 2.
6. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan, dorongan dan do’a
kepada penyusun.
7. Teman-teman yang selalu bekerja sama dalam melaksanakan Prakerin.
Dalam penulisan laporan Prakerin ini penyusun menyadari banyak
kekurangan dan kelemahan. Laporan ini jauh dari kata sempurna, hal ini
dikarenakan keterbatasan kemampuan, pengalaman, serta pengetahuan yang
dimiliki penyusun. Semoga laporan Prakerin ini dapat bermanfaat baik bagi
penyusun khususnya maupun pembaca pada umumnya.

i
Bandung, Maret 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktik Kerja Industri (Prakerin)............................................... 1
1.2.1 Tujuan Umum.............................................................................. 1
1.2.2. Tujuan Khusus............................................................................ 2
1.3. Manfaat Praktik Kerja Industri (Prakerin)............................................ 2
1.4. Lokasi Praktik Kerja Industri (Prakerin)............................................... 2
1.5 Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin)........................... 2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Apotek.................................................................................................... 4
2.1.1 Definisi Apotek............................................................................ 4
2.1.2 Tugas dan Fungsi Apotek............................................................ 4
2.1.3 Asisten Tenaga Kesehatan........................................................... 4
2.2 Definisi Resep........................................................................................ 5
2.3 Pelayanan Kefarmasian.......................................................................... 5
2.4 Pelayanan Resep.................................................................................... 5
2.5 Apotek Sabila Farma 2........................................................................... 5
2.5.1 Sejarah Apotek Sabila Farma 2................................................... 5
2.5.2 Visi dan Misi Apotek Sabila Farma 2.......................................... 5
2.5.3 Struktur Organisasi Apotek Sabila Farma 2................................ 6
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pelayanan Resep di Apotek Sabila Farma 2.......................................... 7
3.2 PIO (Pelayanan Informasi Obat)............................................................ 8
3.3 Penanganan Obat Kadaluarsa................................................................. 8
3.4 Bagan Alur Pelayanan Resep di Apotek Sabila Farma 2....................... 9
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan............................................................................................ 10

iii
4.2 Saran....................................................................................................... 10
4.2.1 Saran untuk Apotek Sabila Farma 2............................................ 10
4.2.2 Saran untuk Sekolah.................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 11
LAMPIRAN

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kartu Stok


Lampiran 2 Etiket
Lampiran 3 Salinan Resep
Lampiran 4 Kwintansi
Lampiran 5 Faktur
Lampiran 6 Surat Pesanan
Lampiran 7 Surat Pesanan Prekursor
Lampiran 8 Surat Pesanan Psikotropik

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Praktik Kerja Industri (Prakerin) merupakan program khusus yang harus
dilaksanakan oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sesuai dengan kurikulum
SMK. Dalam program ini siswa dituntut untuk mengaplikasikan materi dan
keterampilan yang telah diterima di sekolah ke dalam dunia kerja secara langsung,
siswa dapat melatih sikap dan mental yang diperlukan dalam dunia kerja.
Praktik Kerja Industri ini merupakan sarana pengenalan dunia kerja bagi siswa
SMK Bumi Siliwangi. Dengan mengikuti Prakerin siswa diharapkan dapat melihat,
mengetahui, menerima, dan menyerap teknologi kesehatan yang ada di masyarakat
secara langsung.
Salah satu tempat pelaksanaan Prakerin tersebut adalah apotek. Apotek
merupakan tempat pengelolaan sediaan farmasi termasuk obat-obatan, alat kesehatan
dan kosmetik.
Pada setiap tahap pelayanan resep dilakukan upaya pencegahan terjadinya
kesalahan antara lain salah membaca resep, salah dalam memberikan obat ke pasien
dan lain-lain. Hal ini sangat menarik untuk dipelajari lebih lanjut, oleh karena itu
penyusun mengambil judul “Pelayanan Resep di Apotek Sabila Farma 2” untuk
laporan Prakerinnya.

1.2 Tujuan Praktik Kerja Industri (Prakerin)


1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari pelaksanaan Prakerin di antaranya:

a. Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti sidang komprehensif di SMK Bumi
Siliwangi
b. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan keterampilan serta meningkatkan
kemampuan siswa untuk bekal memasuki lapangan kerja sesuai dengan program
pendidikan yang ditetapkan.

1
2

c. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan pengetahuan tentang


dunia kerja secara nyata dan langsung.
d. Memberi kesempatan kepada siswa agar mampu beradaptasi dengan lingkungan
kerja yang sesungguhnya.

1.2.2 Tujuan Khusus


Tujuan khusus dari pelaksanaan Prakerin di antaranya:
a. Mampu mengidentifikasi resep.
b. Mampu bekerja sama dengan teman atau karyawan apotek
c. Membantu siswa-siswi untuk memiliki rekan kerja atau jaringan kerja untuk
memudahkan saat mencari pekerjaan.
d. Melatih siswa-siswi untuk menulis dan menyusun sebuah laporan dengan baik,
benar dan tepat waktu.

1.3 Manfaat Praktik Kerja Industri (Prakerin)


Manfaat dari pelaksanaan Prakerin di antaranya:
a. Membiasakan siswa-siswi hidup mandiri, dan berfikir logis juga melatih
kedisiplinan dalam dunia kerja.
b. Memperoleh pengalaman yang beragam di dunia kefarmasian.
c. Meningkatkan kemampuan bersosialisasi dengan banyak orang.
d. Membiasakan mengidentifikasi masalah yang sering muncul.
e. Dapat menghargai waktu.

1.4 Lokasi Praktik Kerja Industri (Prakerin)


Praktik Kerja Industri ini dilaksanakan di Apotek Sabila Farma 2, di Jalan
Raya Ciwastra No 184-186 Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Rancari, Kota
Bandung.

1.5 Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin)


Praktik Kerja Industri ini dilaksanakan selama dua bulan yang dimulai dari
tanggal 13 Februari 2020 sampai dengan 31 Maret 2020.
3

Waktu yang digunakan menjadi dua shift, yaitu:


1. Shift 1 : Mulai pukul 08:00 s.d, 16:00 WIB
2. Shift 2 : Mulai pukul 13:00 s.d, 21:00 WIB
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Apotek
2.1.1 Definisi Apotek
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2017, Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik
kefarmasian oleh apoteker.

2.1.2 Tugas dan Fungsi Apotek


Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2009, tugas dan fungsi
apotek meliputi:
a. Tempat pengabdian profesi apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan
apoteker.
b. Sarana yang digunakan untuk melakukan pekerjaan kefarmasian.
c. Sarana yang digunakan umtuk memproduksi dan distribusi sediaan farmasai
antara lain obat, bahan baku obat, obat tradisional, dan kosmetika. Sarana
pembuatan dan pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan,
penyimpanan dan pendistribusian atau penyaluran obat, pelayanan obat atas
resep dokter, pelayanan informs obat, serta pengembangan obat dan bahan
obat.

2.1.3 Asisten Tenaga Kesehatan


Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 80
Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Asisten Tenaga Kesehatan,
asisten tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan
bidang kesehatan di bawah jenjang diploma tiga.

4
5

2.2 Definisi Resep


Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73
Tahun 2016, resep adalah permintaan tertulis dari dolter atau dokter gigi, kepala
apoteker, baik dalam bentuk paper maupun electronic untuk menyediakan dan
menyerahkan obat bagi pasisen sesuai perturan yang berlaku.

2.3 Pelayanan Kefarmasian


Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73
Tahun 2016, pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan
bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan
maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.

2.4 Pelayanan Resep


Pelayanan resep didahului proses penerimaan resep, pengkajian resep,
yang meliputi pemeriksaan kelengkapan resep. Resep harus ada nama, alamat, dan
nomor ijin praktek dokter, tempat dan tanggal resep, nama obat dan jumlahnya.

2.5 Apotek Sabila Farma 2


2.5.1 Sejarah Apotek Sabila Farma 2
Apotek Sabila Farma berdiri pada tahun 2012 dengan pemilik Bapak A.
Danal Riyaldi berlokasi di daerah Gedebage Bandung. Dua tahun kemudian yaitu
tahun 2014 Apotek Sabila Farma membuka cabang baru di Jalan Ciwastra No.184
Bandung dengan nama Apotek Sabila Farma 2.
Pada tahun 2017 Apotek Sabila Farma 2 berganti kepemilikan kepada Ibu
Evelina Dewi Hapsari dengan Apoteker Penanggung Jawab Ibu Viti Sri Rahayu,
S.Si., Apt.

2.5.2 Visi dan Misi Apotek Sabila Farma 2


Visi Apotek Sabila Farma 2 adalah:
a. Melakukan konseling informasi dan edukasi obat secara tepat dan benar
b. Menyediakan obat-obatan dengan kualitas baik
c. Memberikan pelayanan kesehatan secara optimal
6

Misi Apotek Sabila Farma 2 adalah:


a. Ikut berperan serta dalam menyehatkan masyarakat Indonesia secara jasmani
b. Membangun hubungan yang baik antara pasien dengan pihak apotek
c. Meningkatkan kenyamanan kerja dengan memperhatikan kesejahteraan
karyawan.

2.5.3 Struktur Organisasi Apotek Sabila Farma 2

Evelina D.H., S.Si., Apt.


(Pemilik Apotek)

Viti Sri Rahayu, S.Si., Apt. Sri Weni Kusfany, S.Farm., Apt.

(Apoteker Pengelola Apotek) (Managemen)

Maulina Rizka
Aan Anisa Desy Permata Indah Setiani
R
(Bagian (JHD dan (Bagian
(Laporan
Keuangan) Kontrabon ) Pengadaaan)
Psikotropika )
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pelayanan Resep di Apotek Sabila Farma 2


Kegiatan yang paling utama di apotek adalah pelayanan. Dengan
pelayanan yang baik, pasien atau pelanggan akan merasa puas dan tidak segan
untuk datang kembali. Yang harus diperhatikan dalam pelayanan resep adalah:
a. Penerimaan Resep
Setelah menerima reesep dari pasien selanjutnya resep dikaji terlebih dahulu.
b. Pengkajian Resep
Pengkajian resep meliputi:
kelengkapan resep: nama dokter, nomor surat izin praktik (SIP), alamat
praktik dokter, paraf dokter, tanggal, penulisan resep, nama obat, cara
penggunaan, nama pasien, umur pasien.
Kesesuaian farmasetik: bentuk sediaan, dosis.
Pertimbangan klinik: alergi, efek samping, kesesuaian dosis.
Dan konsultasikan dengan dokter apabila ada keraguan pada resep atau
obatnya tidak tersedia.
c. Resep diberi harga
Resep diberi harga supaya pasien membayar terlebih dahulu sebelum resep
disiapkan.
d. Peracikan
Meracik adalah kegiatan menyiapkan, menghitung, menimbang, mencampur,
mengemas, dan memberi etiket pada wadah. Dalam melaksanakan peracikan
obat harus dibuat suatu prosedur tetap dengan memperhatikan dosis, jenis, dan
jumlah obat serta penulisan etiket yang benar.
e. Kemasan obat yang diserahkan
Obat hendaknya dikemas dengan rapi dalam kemasan yang cocok sehingga
terjaga kualitasnya.
f. Pemberian etiket
Etiket harus jelas, dapat dibaca, rapi dan pemakaian sesuai dengan yang tertera
dalam resep.

7
8

g. Penyerahan obat
Sebelum obat diserahkan pada pasien harus dilakukan pemeriksaan akhir
terhadap kesesuaian antara obat dengan resep. Penyerahan obat dilakukan oleh
apoteker disertai dengan pemberian informasi obat dan konseling kepada
pasien dan tenaga kesehatan.
Pelayanan adalah suatu hal yang penting, karena dalam pelayanan
membutuhkan kesopanan, keramahan, dan menggunakan etika yang sangat baik
agar pelanggan/pasien merasa puas dengan pelayanan yang dilakukan.
Apoteker dituntut untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku untuk dapat berinteraksi secara langsung dengan pasien. Bentuk interaksi
tersebut adalah melaksanakan pemberian informasi, konseling, monitoring
penggunaan obat.
Resep diterima oleh pasien dari dokter, pasien menyimpan resep di kotak
antrian yang telah disediakan oleh apotek setelah itu resep diterima oleh apoteker
dan dikaji terlebih dahulu/diskrining lalu resep diberi harga setelah pasien
membayar resep ke kasir dan apoteker menyiapkan obat sesuai dengan resep dan
obat yang tersedia, setelah menyiapkan obat, maka obat diperiksa kembali supaya
mencegah terjadinya kesalahan pemberian, jika obat sudah benar sesuai dengan
resep, maka obat diserahkan ke pasien disertai pelayanan informasi obat.

3.2 PIO (Pelayanan Informasi Obat)


Pelayanan Informasi Obat bertujuan untuk mengurangi kesalahan dalam
penggunaan obat, dan yang bertugas untuk memberikan informasi kepada pasien
adalah apoteker.

3.3 Penanganan Obat Kedaluarsa


Kedaluarsa adalah obat yang telah melampaui tanggal obat tersebut.
Penanganan obat kedaluarsa di Apotek Sabila Farma 2 adalah sebagai berikut:
1. Obat didata setiap satu bulan sekali.
2. Obat yang satu bulan sebelum masa expired date ditawari terlebih dahulu
dengan harga yang lebih terjangkau kepada pasien, jika ada yang minat
diserahkan dan jika tidak ada yang minat dipisahkan untuk dimusnahkan.
9

3.4 Bagan Alur Pelayanan Resep di Apotek Sabila Farma 2

Pasien membawa resep dan


menyimpannya di kotak antrian

Resep diterima dan di skrining

Resep diberi harga

Pasien membawa Resep pada kasir

Menyiapkan obat sesuai resep dan


obat tersedia

Obat diperiksa kembali

Penyerahan obat disertai PIO kepada


pasien

Pasien pulang
BAB IV
PENUTUP

4.1
Kesimpulan
Berdasarkan Praktik Kerja Industri yang telah dilakukan selama dua bulan
serta berdasarkan pembahasan pada bab sebelumya penyusun dapat
menyimpulkan bahwa pelayanan resep merupakan kegiatan paling utama di
apotek karena dengan pelayanan yang baik membutuhkan kesopanan, keramahan,
penggunakan etika dan ketepatan pelayanan kefarmasian yang sangat baik agar
pelanggan/pasien merasa puas dengan pelayanan yang dilakukan. Hal yang harus
diperhatikan dalam pelayanan resep adalah:
1. Pengkajian resep
2. Peracikan
3. Pengemasan obat yang diserahkan
4. Pemberian etiket
5. Penyerahan obat

4.2 Saran
4.2.1 Saran untuk Apotek Sabila Farma 2
Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang terpadu penyusun
memberikan saran sebagai berikut:
a. Sebaiknya disediakan gudang yang lebih besar supaya mudah dalam
pencarian obat dan stok obat.
b. Sebaiknya perbanyak tempat penyimpanan obat untuk sediaan salep.

4.2.2 Saran untuk Sekolah


Secara umum pihak sekolah cukup baik dalam masalah Prakerin, tetapi
penyusun mempunyai beberapa saran yang dapat dipertimbangkan sebagai berikut
ini yaitu diharapkan lebih memberikan pengetahuan lebih banyak tentang dunia
kerja, agar siswa tidak kesulitan dalam melakukan Prakerin.

10
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2017. Peraturan Menteri Kesehatan


Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2017 tentang Apotek. Jakarta.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesisa. 2016. Peraturan Menteri


Kesehatan Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2016 tentang
Penyelenggaraan Pekerjaan Asisten Tenaga Kesehatan, Jakarta.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Peraturan Pemerintah


Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerja Kefarmasian,
Jakarta.

11
LAMPIRAN 1
Kartu Stok
LAMPIRAN 2
Etiket
LAMPIRAN 3
Salinan Resep
LAMPIRAN 4
Kwitansi
LAMPIRAN 5
Faktur
LAMPIRAN 6
Surat Pesanan
LAMPIRAN 7
Surat Pesanan Prekursor
LAMPIRAN 8
Surat Pesanan Psikotropik

Anda mungkin juga menyukai