Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah

memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga dapat

menyelesaikan makalah statistika ini tepat pada waktunya.

Makalah ini berisikan tentang informasi Analisis Deskriptif. Kami sangat

berharap makalah ini bisa menjadi sumbangsih yang bernilai bagi ilmu khususnya

yang terus berkembang. Dan semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca

dan kepentingan ilmu statistika

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari

kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan

demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,

mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir. Semoga

Allah SWT meridhoi segala usaha dan langkah kita semua. Amin.

Makassar, 27 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

SAMPUL........................................................................................................... i

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................iii

BAB I. PENDAHULUAN............................................................................... 1

A. Latar Belakang................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.............................................................................1

C. Tujuan................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................2

A. Rata-rata .............................................................................................2

B. Mode ..................................................................................................4

C. Median................................................................................................7

BAB III PENUTUP.........................................................................................11

A. Kesimpulan.........................................................................................11

B. Saran...................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Analisis deskriptif adalah analisis yang menggam-barkan suatu data


yang akan dibuat baik sendiri maupun secara kelompok. Tujuan analisis
deskriptif untuk membuat gambaran secara sistematis data yang faktual
dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang
diselidiki atau diteliti. Dalam penyajian ini akan dibahas mengenai
pengukuran gejala pusat misalnya Mean, Mode, dan Median.

Didalam statistik deskriptif kita selalu mengusahakan agar data dapat


disajikan dalam bentuk yang lebih berguna, lebih mudah dipahami dan
lebih cepat dimengerti. Jika data yang ada hanya sedikit, kita tidak
mengalami kesulitan untuk membaca dan mengerti angka-angka itu,
tetapi apabila data yang tersedia banyak sekali jumlahnya, maka untuk
mengerti data tersebut kita akan mengalami kesulitan. Untuk
memudahkannya data harus disusun secara sistematis atau teratur
kedalam distribusi frekuensi.

 
B. Rumusan Masalah

Beberapa hal pokok yang akan dibahas pada makalah ini sebagai

berikut:

1. Apa yang dimaksud rata-rata?

2. Apa yang dimaksud mode?

3. Apa yang dimaksud median?

C. Tujuan

Tujuan dari membuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah statistika pada semester ganjil tahun akademik 2021/2022.
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Rata-Rata (Mean)
Mean adalah nilai rata-rata dari beberapa buah data. Nilai mean
dapat ditentukan dengan membagi jumlah data dengan banyaknya data. Mean
adalah sebuah rata-rata dari data yang diperoleh berupa angka. Mean adalah
"Jumlah nilai-nilai dibagi dengan jumlah individu" (Sutrisno Hadi; 1998).
Mean (rata-rata) merupakan suatu ukuran pemusatan data. Mean
suatu data juga merupakan statistik karena mampu menggambarkan bahwa
data tersebut berada pada kisaran mean data tersebut. Mean tidak dapat
digunakan sebagai ukuran pemusatan untuk jenis data nominal dan ordinal.
Rata-rata hitung atau disingkat dengan mean. Penggunaan rata-rata hitung
untuk sampel bersimbul ( X dibaca: eks bar). Perhitungan mean dibagi dua
yaitu mean data tunggal dan mean data kelompok.
a. Mean Data Tunggal
Data yang dipakai untuk menghitung mean tunggal hanya
sedikit jumlahnya, perhitungannya dengan cara menunjukkan semua
nilai data dibagi banyaknya data, dengan rumus:

Contoh 1
Diketahui enam pegawai bagian penjualan (sales) alat
telekomunikasi menghasilkan penjualan minggu ini dengan nilai masing-
masing (dalam juta rupiah): 120, 180, 155, 95, 140, 225,
carilah nilai meannya:
Contoh 2
Direkur PT Bnet21 ingin membagikan uang kepada lima orang
anak buahnya untuk keperluan lebaran tahun ini: Fathimahtush
Sholihah Rp 6 juta, Juma'adi Rp 9 juta, Hamidah Nur Husna Rp 6,5
juta, Miftakhul Anang Rp 7,5 juta, dan Cahyo Kuncoro Rp 5 juta.
Berapakah rata-rata uang yang diterima kelima orang tersebut?

b. Rata-rata Tertimbang (weighted meari)


Dalam kasus tertentu, beberapa data yang akan dihitung
memiliki nilai yang sama. Untuk mempermudah perhitungan, dapat
menggunakan rata-rata tertimbang. Rumus untuk menghitung rata- rata
tertimbang :

c. Rata-rata Geometris
Rata-rata geometris digunakan untuk menentukan rata-rata perubahan persentase,
rasio, indeks, atau tingkat perubahan dari waktu ke waktu. Rata-rata geometris

dihitung dengan menggunakan rumus :


Contoh 4
Kenaikan persentase penjualan selama empat bulan terakhir produk Speedy PT.
Telkom adalah 4,91; 5,75; 8,12; dan 21,60. Berapa rata-rata geometrisnya?
Jawab:
d. Mean Data Kelompok
Apabila data yang sudah dikelompokkan dalam distribusi frekuensi, maka
data tersebut akan berbaur sehingga keaslian data itu akan hilang bercampur
dengan data lain menurut kelasnya, hanya dalam perhitungan mean kelompok
diambil titik tengahnya yaitu setengah dari jumlah ujung bawah kelas dan ujung
atas kelas untuk mewakili setiap kelas interval. Hal ini dimaksudkan untuk
menghindari kemungkinan data yang ada di setiap interval mempunyai nilai yang
lebih besar atau lebih kecil dari titik tengah. Perhitungan data mean kelompok
dapat dicari dengan rumus:

B. Mode
Mode atau disingkat dengan (Mo) ialah nilai dari data yang mempunyai
frekuensi tertinggi baik data tunggal maupun data distribusi atau nilai yang sering
muncul dalam kelompok data.
a. Menghitung Mode Data Tunggal
Menghitung mode dengan data tunggal dilakukan sangat sederhana, yaitu
dengan cara mencari nilai yang sering muncul di antara sebaran data. Ukuran ini
sering dipakai untuk rata-rata data kualitatif.
Misalnya sebagian besar penyakit AIDS di Amerika disebabkan oleh
hubungan bebas, pada umumnya masyarakat Jepang bekerja keras, sebagian besar
rakyat Indonesia bercocok tanam dan lain-lain. Penggunaan mode bagi data
kualitatif maupun data kuantitatif
dengan cara menentukan frekuensi terbanyak di antara data yang ada.
Contoh 1
Diketahui frekuensi kedatangan pelanggan ke Gerai Telkomsel BEC pada hari
Sabtu setiap minggunya selama 10 minggu sebagai berikut: 140; 160; 160; 165;
172; 160; 170; 160; 180; dan 190.
Jawab: nilai mode frekuensi kedatangan pelanggan dari
Jakarta, yaitu pada nilai 160 karena muncul 4 kali.
Contoh 2
Diketahui tingkat penyelesaian berkas pengaduan (komplain)
setiap minggu di salah satu operator seluler sebagai berikut : 35; 35; 25; 20; 32;
27; 32; dan 32.
Jawab: Mode tingkat penyelesaian berkas pengaduan (komplain) di salah satu
operator seluler adalah 32 berkas/ minggu karena muncul 3 kali.
b. Menghitung Mode Berdistribusi
Apabila kita sudah mengerti mode berbentuk tunggal tadi maka kita akan lebih
mudah memahami mode berbentuk distribusi. Dalam hal ini dapat dihitung
dengan rumus:

Contoh 3
Diketahui data distribusi frekuensi sebagai berikut.
Tabel 3.5
Distribusi Frekuensi Nilai Kinerja Pegawai
Dinas Kominfo Jabar

Nilai interfal F
60 -64 2
65 -69 6
70 -74 15
75-79 20
80 -84 16
85 -89 7
90 -94 4
Jumlah 70

Tandailah (Bb, P, Ft dan F2) pada Tabel 6 kemudian hitung modenya:


Langkah-langkah menjawab:
1) Carilah jumlah frekuensi (f) mode yang terbanyak dalam gugusan
data yang mendekati rerata, yaitu 20. Nilai mode terletak di kelas interval ke-4.
2) Carilah batas bawah kelas mode (Bb) * Bb = 1/2 (74+75) = 74,5
3) Hitunglah panjang kelas mode (P) P = 75 -79 = 5
4) Carilah (F^, yaitu selisih antara frekuensi mode dengan frekuensi
sebelumnya. = f — fsb = 20 — 15 =5.
5) Carilah (F2), yaitu selisih antara frekuensi mode dengan frekuensi sesudahnya.
-> F2 = f - fsd = 20 - 16 = 4
6) Hitung mode dengan rumus
Mo + Bp +P
C. Median
Median (Me) ialah nilai tengah dari gugusan data yang telah diurutkan
(disusun) mulai dari data terkecil sampai data terbesar atau sebaliknya dari data
terbesar sampai data terkecil. Median dibagi menjadi dua perhitungan, yaitu
median data tunggal dan median data
kelompok.
a. Mencari Median Bentuk Data Tunggal
Mencari median data tunggal dengan cara mengurutkan data tersebut dari
data terkecil sampai data terbesar atau sebaliknya dari data terbesar sampai data
terkecil, kemudian posisi median dicari dengan rumus: Me = Vz(n = 1) dimana n
= jumlah data.
Contoh 1: Data Ganjil
Diketahui data: 65; 70; 90; 40; 35; 45; 70; ); dan 50
Langkah-langkah menjawab:
1) Urutkan data dari data terkecil sampai data terbesar: 35; 40; 45; 50; 65; 70; 70;
80; 90
2) Carilah posisi median dengan rumus: Me = 1/2 (n + 1)
Me = 1/2 (9 + 1) = 5 (posisi pada data ke-5)
Jadi, Letak Me = 65
Contoh 2: Data Genap
Diketahui data: 50; 65; 70; 90; 40; 35; 45; 70; 80; dan 90 Langkah-langkah
menjawab:
1) Urutkan data dari data terkecil sampai data terbesar:
35; 40; 45; 50; 50; 65; 70; 70; 80; 90
2) Carilah posisi median dengan rumus: Me = V2 (n + 1)
Me = 1/2 (10 + 1) = 5,5 (posisi pada data ke-5,5)
Jadi, Posisi Me = Vz (50 + 65) = 57,5
b. Mencari Median Data Kelompok
Mencari median data kelompok ini perlu dibuat susunan distribusi
frekuensi terlebih dahulu dengan cara mengurutkan data-data terkecil sampai data
terbesar atau sebaliknya dari data terbesar sampai data terkecil, kemudian
menghitung Rentangan (R), Jumlah Kelas (K) dan Panjang Kelas Interval (P).
Kemudian membuat distribusi frekuensi dilanjutkan mencari nilai mediannya
dengan rumus:

Contoh 1
Diketahui hasil penilaian kinerja pegawai di lingkungan Dinas
Kominfo Jabar yang berjumlah 70 orang, diperoleh data:
70, 70, 71, 60, 63, 80, 81, 81, 74, 74, 66, 66, 67, 67, 67, 68, 76, 76,
77, 77, 77, 80, 80, 80, 80, 73, 73, 74, 74, 74, 71, 72, 72, 72, 72, 83,
84, 84, 84, 84, 75, 75, 75, 75, 75, 75, 75, 78, 78, 78, 78, 78, 78, 79,
79, 81, 82, 82, 83, 89, 85, 85, 87, 90, 93, 94, 94, 87, 87, 89.

Langkah-langkah menjawab:
1) Urutkan data dari terkecil sampai terbesar.
60, 63
66, 66, 67, 6, 67, 68
70, 70, 71, 71, 72, 72, 72, 72, 73, 73, 74, 74, 74, 74, 74
75, 75, 75, 75, 75, 75, 75, 75, 76, 76, 77, 77, 77, 78, 78, 78, 78, 78, 79, 79
80, 80, 80, 80, 80, 81, 81, 81, 82, 82, 83, 83, 84, 84, 84, 84
85, 85, 87, 87, 87, 89, 89
90, 93, 94, 94
2) Hitung jarak atau rentangan (R)
R = data tertinggi - data terendah
R = 94 - 60 =34
3) Hitung jumlah kelas (K) dengan Sturges.
K = 1 + 3,3 log 70
K = 1 +3,3. 1,845
K = 1 + 6,0885 = 7,0887 = 7
4) Hitung panjang kelas interval (P)

5) Tentukan batas kelas interval dengan rumus:


(60 + 5 ) = 65 - 1 = 64
(65 + 5 ) = 70 - 1 = 69
(70 + 5 ) = 75 - 1 = 74
(75 + 5 ) = 80 - 1 = 79
(80 + 5 ) = 85 - 1 = 84
(85 + 5 ) = 90 - 1 = 89
(90 + 5 ) = 95 - 1 = 94
6) Buatlah Tabel sementara dengan cara dihitung satu demi satu yang sesuai
dengan urutan interval kelas

Tabel 3.7
Distribusi Frekuensi Nilai Kinerja Pegawai
Dinas Kominfo Jabar
Nilai Rincian Frekuensi (f)
60 – 64 II 2
65 - 69 IIIII I 6
70 - 74 IIIII IIIII IIIII 15
75 - 79 IIIII IIIII IIIII IIIII 20
80 - 84 IIIII IIIII IIIII I 16
85 - 89 IIIII II 7
90 – 94 IIII 4
Jumlah f= 70

7) Cari nilai interval yang mengandung unsur median dengan rumus


Vz n = Vz x 70 = 35. Jadi median diperkirakan terletak di kelas interval ke-4
seperti pada Tabel 8.
8) Cari batas bawah kelas median (Bb)
Bb = 1/2 (74 + 75) = 74,5 atau 74 + 1/2 = 74,5
9) Hitung panjang kelas median (P) —> P = 75 - 79 =5
10) Carilah jumlah frekuensi kelas median (f) - » f = 20
11) Cari jumlah dari semua frekuensi kumulatif di bawah kelas
median (Jf) —> Jf = 2 + 6 + 15 = 23
12) Hitung nilai median dengan rumus:

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Analisis deskriptif adalah analisis yang menggam-barkan suatu data yang
akan dibuat baik sendiri maupun secara kelompok. Tujuan analisis deskriptif
untuk membuat gambaran secara sistematis data yang faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang diselidiki atau
diteliti. Dalam penyajian ini akan dibahas mengenai pengukuran gejala pusat
misalnya Mean, Mode, dan Median.

Mean adalah nilai rata-rata dari beberapa buah data. Nilai mean dapat
ditentukan dengan membagi jumlah data dengan banyaknya data, Mode atau
disingkat dengan (Mo) ialah nilai dari data yang mempunyai frekuensi
tertinggi baik data tunggal maupun data distribusi atau nilai yang sering
muncul dalam kelompok data, Median (Me) ialah nilai tengah dari gugusan
data yang telah diurutkan (disusun) mulai dari data terkecil sampai data
terbesar atau sebaliknya dari data terbesar sampai data terkecil.

B. Saran

Saran dari penyusun makalah yaitu kita harus lebih memotivasi diri untuk
mempelajari ilmu statistik ini agar kedepannya kita bisa menghadapi zaman
yang lebih canggih dibekali dengan ilmu ini seperti halnya di Negara maju
diantaranya Amerika, Eropa dan Jepang.

DAFTAR PUSTAKA
Suharyadi, & Purwanto. (2009). In Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan

Modern. Jakarta: Salemba Empat.

Sudjana. (1991). In Statistika. Bandung: Tarsito.

Riduwan. 2003. Dasar-Dasar Statitika. Jakarta: Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai