2
Pendahuluan (1)
Deteksi dini dan rujukan kasus balita gizi buruk, gizi kurang atau yang berisiko gizi buruk
merupakan salah satu bagian dari pelaksanaan mobilisasi masyarakat.
Bila kegiatan ini berjalan dengan optimal maka banyak kasus gizi buruk yang dapat dicegah dan
ditangani dengan cepat dan tepat sehingga kondisi mereka tidak menjadi lebih buruk.
Agar deteksi dini dan rujukan kasus dapat optimal diperlukan kegiatan penemuan dini aktif dan
pasif yang melibatkan semua komponen masyarakat, khususnya orang tua, tokoh masyarakat,
kader dan anggota masyarakat yang terlatih lainnya.
Sasaran
SOP ini ditujukan bagi tenaga kesehatan dalam melaksanakan kegiatan penemuan dini dan
rujukan serta pendampingan kepada kader dan anggota masyarakat yang terlatih lainnya.
Pendahuluan (2)
Setelah semua informasi tersebut didapatkan, penting untuk menentukan strategi deteksi dini
dan rujukan kasus berdasarkan informasi tersebut dan membuat kesepakatan bersama antara
semua pemangku kepentingan terkait.
PELATIHAN DETEKSI DINI DAN
RUJUKAN KASUS
7
Pelatihan Deteksi Dini dan Rujukan Kasus (1)
Setelah anggota masyarakat dapat dijadikan ‘agen’ untuk deteksi dini kasus,
terutama deteksi kasus secara aktif teridentifikasi dan telah mendapatkan
komitmen mereka untuk terlibat aktif, maka perlu dilakukan penguatan kapasitas
terkait dalam deteksi dini dan rujukan kasus, termasuk sensitisasi (langkah awal)
strategi deteksi dini dan rujukan masyarakat ke fasilitas layanan kesehatan yang
telah disepakati.
Pelatihan Deteksi Dini dan Rujukan Kasus (2)
Anggota masyarakat tersebut dilatih untuk mampu melakukan:
• Pengukuran lingkar lengan atas (LiLA) balita usia 6–59 bulan dengan
menggunakan pita LiLA berwarna
• Identifikasi balita yang terlihat sangat kurus
• Identifikasi kemungkinan adanya pitting edema bilateral
• Identifikasi bayi < 6 bulan yang terlalu lemah atau sulit menyusu
• Identifikasi hambatan pertumbuhan, khususnya untuk kader Posyandu atau
anggota masyarakat lain yang terlibat dalam pemantauan pertumbuhan
(misalnya guru PAUD)
• Rujukan kasus
PELAKSANAAN DETEKSI DINI
DAN RUJUKAN KASUS
10
Pelaksanaan Deteksi Dini dan Rujukan Kasus (1)
Deteksi dini kasus:
1. Secara aktif, dilakukan oleh:
a. Anggota masyarakat, khususnya anggota masyarakat yang terlatih di setiap waktu dan
setiap kesempatan.
b. Kader didampingi oleh petugas Kesehatan, melakukan sweeping dan kunjungan rumah
untuk balita yang tidak hadir pada hari Posyandu.
Deteksi dini kasus ini dapat dilakukan dengan:
• Menimbang berat badan balita
• Mengukur lingkar lengan atas (LiLA) balita usia 6–59 bulan dengan menggunakan pita
LiLA berwarna
• Mengidentifikasi balita yang terlihat sangat kurus
• Mengidentifikasi kemungkinan adanya pitting edema bilateral
• Mengidentifikasi bayi < 6 bulan yang terlalu lemah atau sulit menyusu
Pelaksanaan Deteksi Dini dan Rujukan Kasus (2)
Kader dan anggota masyarakat terlatih lain dibekali cara melakukan rujukan, contoh slip rujukan
(terlampir).
PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pencatatan dan Pelaporan
Dalam strategi penemuan dini dan kasus yang telah disepakati, perlu
ditentukan sistem pencatatan dan pelaporan, khususnya untuk deteksi dini
secara aktif dan rujukan kasus oleh anggota masyarakat.
PEMANTAUAN DAN
SUPERVISI FASILITATIF
Pemantauan dan Supervisi Fasilitatif (1)