PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pendidikan mengandung pengertian mendidik, membimbing,
mengajar, dan melatih setiap individu. Pendidikan dapat dilakukan dengan
dua jalur yaitu jalur formal dan nonformal. Pendidikan formal merupakan
pendidikan yang dilakukan di sekolah dengan proses pengajaran yang
berjenjang dan berkesinambungan. Sedangkan, pendidikan nonformal
adalah jalur pendidikan yang dilakukan di luar sekolah tanpa proses
pengajaran yang berjenjang dan berkesinambungan. Keluarga merupakan
lembaga pendidikan yang berada di luar pendidikan formal. Dalam keluarga
dilakukan pendidikan keluarga, dengan memberikan pendidikan,
pengajaran, dan bimbingan mengenai agama, moral, etika, budaya, dan
keterampilan. Sehingga keluarga mempunyai peranan yang sangat penting
dalam mendukung pendidikan. Dengan demikian, latar belakang harus
diperhatikan guna tercapainya pendidikan yang maksimal.
Dalam proses pembelajaran diperlukan sarana penunjang yang
terkadang mahal. Akibatnya orang tua yang tidak mampu memenuhi sarana
penunjang tersebut, maka anak akan terhambat dalam proses pembelajaran.
Dengan demikian, sumber daya manusia menjadi rendah sehingga
menhambat kemajuan bangsa dan negara.
Salah satu indikator keberhasilan belajar dapat dilihat dari prestasi
belajar. Prestasi sendiri adalah hasil positif yang menunjukkan gambaran
keberhasilan seseorang yang diraihnya dalam suatu kegiatan atau proses
belajar yang berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif dan
psikomotor dalam upaya mengoptimalkan kemampuan yang dimilikinya
melalui suatu kegiatan yang diikutinya. Prestasi belajar merupakan
penilaian pendidikan tentang perkembangan dankemajuan murid yang
berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada
mereka serta nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum setelah dilakukan
kegiatan evaluasi. Ini menunjukan bahwa prestasi belajar siswa tersebut
tidak dapat diketahui tanpa adanya penilaian/evaluasi terhadap siswa
tersebut.
Kedudukan sosial akan mempengaruhi kedudukan orang
tersebut dalam kelompok sosial berbeda. Menurut Ngalim Purwanto
(2004:42) mengemukakan bahwa „kemampuan ekonomi keluarga akan
memberikan pengaruh baik langsung maupun tidak langsung pada
pendidikan dan pekerjaan atau jabatan serta mempertimbangkan hasil
yang dicapai pada pendidikan dan pekerjaan.‟ Menurut Nasution (2004:25)
„tingkat status sosial ekonomi dilihat atau di ukur dari pekerjaan
orang tua, penghasilan dan kekayaan, tingkat pendidikan orang tua,
keadaan rumah dan lokasi, pergaulan dan aktivitas sosial.‟ W.S
Winkel (1996:257) mengemukakan hal yang berbeda tentang status
sosial ekonomi anatara keluarga kaya dan miskin yaitu: Keadaan sosial
ekonomi keluarga yang baik dapat menciptakan kondisi siswa yang
menghambat dalam belajar, siswa berpikir bahwa untuk apa belajar dengan
sungguh-sungguh/rajin jika semua kebutuhan sudah terpenuhi. Sebaliknya
siswa yang berasal dari lingkungan keluarga yang ekonominya lemah
biasanya kerap jauh lebih rajin namun ada juga siswa yang merasa
minder bila belajar bersama dengan anak-anak orang kaya.
Pernyataan di atas dapat dipahami karena keluarga yang status
sosial ekonominya ada juga yang kurang memperhatikan pendidikan
anaknya karena kesibukan atau karena adanya asumsi bahwa uang
adalah segala-galanya sehingga menomorduakan pendidikan sementara
bagi keluarga yang status sosial ekonominya menengah ke bawah sangat
mementingkan pendidikan yang baik dan memadai bagi anaknya dengan
harapan agar anak mereka dapat memperbaiki kedudukan sosialnya.
Walaupun status sosial ekonomi orang tua memuaskan, tetapi apabila
mereka itu tidak memperhatikan pendidikan anaknya hal itu juga akan
berpengaruh terhadap perkembangan sosial anaknya. Artinya ada asumsi
yang harus dipenuhi yaitu semua orang tua pasti menginginkan pendidikan
anaknya baik, sehingga dia memperhatikan dan mengoptimalkan untuk
pendidikan anaknya.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas maka dapat
disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut :
1.2.1. Bagaimana pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap tingkat
prestasi belajar siswa-siswi SMA N 14 PEKANBARU ?
Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar diri siswa.
Faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa
dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah,
dan faktor masyarakat.
1)Keadaan Keluarga
Faktor ini meliputi faktor orang tua, suasana rumah, dan
keadaan ekonomi keluarga. Keluarga merupakan lingkungan
terkecil dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan
dibesarkan. Hasbullah mengatakan bahwa keluarga merupakan
lingkungan pendidikan pertama, karena dalam keluarga inilah anak
pertama-tama mendapatkan pendidikan dan bimbingan, sedangkan tugas
utama dalam keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak dasar
bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan. Oleh karena itu,
orang tua hendaknya menyadari bahwa pendidikan dimulai dari
keluarga.
2)Keadaan Sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang
sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena
lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong siswa untuk belajar
lebih giat dan rajin.
3)Keadaan Masyarakat
Dalam kesehariannya, seseorang tidak akan lepas dari
kehidupan bermasyarakat. Faktor keadaan masyarakat sangat kuat
pengaruhnya terhadap pendidikan anak. Pengaruh masyarakat bahkan
sulit untuk dikendalikan. Mendukung atau tidak mendukung perkembangan
anak, masyarakat juga ikut mempengaruhi.
Lingkungan sekitar banyak mempengaruhi mempengaruhi sikap
dan perilaku masing-masing individu. Seperti pola berpikir, bertindak,
berbicara, sikap, gaya bahasa, watak, dan sebagainya. Lingkungan
pendidikan terdiri dari rumah tangga (orang tua), sekolah, lingkungan
sekitar, dan lingkungan lainnya.
PRESTASI BELAJAR
SISWA
Tabel 1.2
Informan berdasarkan umur
NO INFORMAN 17 THN 18 THN
1 1 1
2 2 1
3 3 1
4 4 1
5 5 1
FREKUENSI 4 1
% 4% 1%
TABEL INFORMAN
Tabel 2.1
Prestasi belajar didapat dari kerja keras, nilai, dan usaha
NO INFORMAN KERJA KERAS NILAI TERBAIK HASIL USAHA
1 1 1
2 2 1
3 3 1
4 4 1
5 5 1
FREKUENSI 2 2 1
% 2% 2% 1%
Tabel 2.2
Prestasi belajar sangat penting bagi motivasi dan masa depan. Tetapijuga tidak begitu penting untuk masa depan.
NO INFORMAN PENTING TIDAK PENTING
1 1 1
2 2 1
3 3 1
4 4 1
5 5 1
FREKUENSI 4 1
% 4% 1%
Tabel 2.3
Prestasi belajar sangat membantu dalam belajar
NO INFORMAN SANGAT MEMBANTU
1 1 1
2 2 1
3 3 1
4 4 1
5 5 1
FREKUENSI 5
% 5%
Tabel 2.4
Kebutuhan prestasi belajar tidak semua bisa terpenuhi
NO INFORMAN TERPENUHI TDK TERPENUHI MASIH KURANG
1 1 1
2 2 1
3 3 1
4 4 1
5 5 1
FREKUENSI 2 2 1
% 2% 2% 1%
Tabel 2.5
ekonomi berpengaruh terhadap prestasi belajar tetapi sebagian bilang ekonomi tidak berpengaruh.
NO INFORMAN BERPENGARUH TDK BERPENGARUH
1 1 1
2 2 1
3 3 1
4 4 1
5 5 1
FREKUENSI 3 2
% 3% 2%
Tabel 2.6
meski ekonomi rendah siswa tidak merasa terbebani dan ada juga terbebani.
NO INFORMAN TDK TERBEBANI TERBEBANI
1 1 1
2 2 1
3 3 1
4 4 1
5 5 1
FREKUENSI 4 1
% 4% 1%
Tabel 2.7
sebagian besar siswa hanya membantu dengan rajin belajar, dan ada juga yang bekerja sampingan.
NO INFORMAN RAJIN BELAJAR BEKERJA SAMPINGAN
1 1 1
2 2 1
3 3 1
4 4 1
5 5 1
FREKUENSI 3 2
% 3% 2%
Tabel 2.8
siswa yang bekerja tidak merasa malu.
NO INFORMAN BEKERJA,TDK MALU TIDAK BEKERJA
1 1 1
2 2 1
3 3 1
4 4 1
5 5 1
FREKUENSI 4 1
% 4% 1%
Tabel 2.9
semua pekerjaan yang dilakukan dapat membantu kebutuhan pribadi.
NO INFORMAN DAPAT MEMBANTU
1 1 1
2 2 1
3 3 1
4 4 1
5 5 1
FREKUENSI 5
% 5%
Tabel 2.10
pesan yang disampaikan rata-rata berusaha mendapatkan beasiswa
NO INFORMAN BEASISWA
1 1 1
2 2 1
3 3 1
4 4 1
5 5 1
FREKUENSI 5
% 5%
Tabel 2.11
siswa yakin dengan usaha mereka dapat mengubah ekonomi orang tuanya.
NO INFORMAN YAKIN
1 1 1
2 2 1
3 3 1
4 4 1
5 5 1
FREKUENSI 5
% 5%
Tabel 2.12
keinginan dan cita-cita rata-rata ingin menjadi orang yang sukses.
NO INFORMAN CEO PENGUSAHA DESAIGN INTERIOR DOKTER HEWAN POLISI
1 1 1
2 2 1
3 3 1
4 4 1
5 5 1
FREKUENSI 1 1 1 1 1
% 1% 1% 1% 1% 1%
TABEL INFORMAN
Tabel 2.1
Prestasi merupakan hasil dari seorang siswa.
NO INFORMAN KEBERHASILAN SISWA
1 1 1
2 2 1
FREKUENSI 2
% 2%
TABEL 2.2
Prestasi belajar sangat penting bagi siswa.
NO INFORMAN SANGAT PENTING
1 1 1
2 2 1
FREKUENSI 2
% 2%
Tabel 2.3
Siswa yang kurang mampu tapi memiliki prestasi yang bagus.
NO INFORMAN BERPRESTASI
1 1 1
2 2 1
FREKUENSI 2
% 2%
Tabel 2.4
Ekonomi dan prestasi tidak penting. Keberhasilan tidak dari ekonominya.
NO INFORMAN TIDAK PENTING
1 1 1
2 2 1
FREKUNSI 2
% 2%
Tabel 2.5
siswa yang ekonominya tinggi, tidak memperhatikan prestasi.
NO INFORMAN PRESTASI TDK BEGITU PENTING
1 1 1
2 2 1
FREKUENSI 2
% 2%
Tabel 2.6
Siswa yang ekonomi rendah, sangat mementingkan prestasi.
NO INFORMAN PRESTASI SANGAT PENTING
1 1 1
2 2 1
FREKUENSI 2
% 2%
Tabel 2.7
Semua siswa diberi apresiasi, tidak memandang status.
NO INFORMAN MEMBERI APRESIASI
1 1 1
2 2 1
FREKUENSI 2
% 2%
Tabel 2.8
Tidak ada perlakuan yang berbeda dari kedua siswa tersebut.
NO INFORMAN TIDAK ADA PERBEDAAN
1 1 1
2 2 1
FREKUENSI 2
% 2%
Tabel 2.9
Memberikan dorongan berupa motivasi dan membuat kelompok belajar.
NO INFORMAN KELOMPOK BELAJAR MOTIVASI
1 1 1
2 2 1
FREKUENSI 1 1
% 1% 1%
Tabel 2.10
Bisa. Dengan prestasi siswa dapat mengubah ekonomi orang tua.
NO INFORMAN DAPAT MENGUBAH
1 1 1
2 2 1
FREKUENSI 2
% 2%
Tabel 1.2
Informan berdasarkan umur.
NO INFORMAN 57 THN 42 THN
1 1 1
2 2 1
FREKUENSI 1 1
% 1% 1%
TABEL INFORMAN
Tabel 2.1
Pendidikan membuat anak menjadi pribadi yang lebih baik.
NO INFORMAN PRIBADI YANG BAIK
1 1 1
2 2 1
FREKUENSI 2
% 2%
Tabel 2.2
Memberi pelajaran dengan memenuhi kebutuhannya seperti bersekolah.
NO INFORMAN BERSEKOLAH
1 1 1
2 2 1
FREKUENSI 2
% 2%
Tabel 2.3
Semua kebutuhannya terpenuhi.
NO INFORMAN TERPENUHI
1 1 1
2 2 1
FREKUENSI 2
% 2%
Tabel 2.4
Orang tua tentu menjadi fasilitator anaknya.
NO INFORMAN ORTU SEBAGAI FASILITATOR
1 1 1
2 2 1
FREKUENSI 2
% 2%
Tabel 2.5
Ekonomi sangat penting bagi pendidikan anak.
NO INFORMAN EKONOMI PENTING
1 1 1
2 2 1
FREKUENSI 2
% 2%
Tabel 2.6
Berusahalah mendapatkan beasiswa.
NO INFORMAN MERAIH BEASISWA
1 1 1
2 2 1
FREKUENSI 2
% 2%
Tabel 2.7
Cita-cita dapat tercapai.
NO INFORMAN CITA-CITA TERCAPAI
1 1 1
2 2 1
FREKUENSI 2
% 2%
TAHAP II PERSENTASE HASIL PENELITIAN
SISWA
Tabel 1 Prestasi belajar didapat dari kerja keras, nilai, usaha.
FREKUENSI 2 2 1
% 2% 2% 1%
Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat, bahwa prestasi dapat diaraih
dengan kerja keras sebanyak 2%, dengan nilai sebanyak 2%, dan juga
dengan hasil usaha sebanyak 1% dari 5 informan. jadi apabila kita tidak
bekerja keras atau tidak ada usaha maka kita bisa mendapat suatu prestasi
karena prestasi harus kita dapat dengan cara bekerja keras dan prestasi bisa
kita dapat dengan cara mendapat nilai yang baik atau bagus .
Tabel 2 Prestasi belajar sangat penting bagi masa depan, tetapi ada juga
yang tidak mengatakannya.
FREKUENSI 4 1
% 4% 1%
Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat lebih banyak yang menganggap
prestasi belajar sangat penting sebesar 4%, dibandingkan prestasi belajar
tidak penting hanya memuat 1% dari 5 informan. Prestasi belajar banyak
menguntungkan bagi siswa karena dengan prestasi belajar siswa dapat
menentukan masa depannya.
Tabel 3 Prestasi belajar sangat membantu dalam belajar.
FREKUENSI 5
% 5%
Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat bahwa prestasi belajar sangat
membantu sebesar 5% dari 5 informan dalam proses pembelajaran. Prestasi
belajar juga dapat sangat membantu siswa dalam proses pembelajaran
berlangsung agar siswa menjadi mudah dalam belajar.
FREKUENSI 2 2 1
% 2% 2% 1%
Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat bahwa kebutuhan prestasi belajar
tidak semua bisa terpenuhi. Kebutuhan yang terpenuhi sebesar 2%, tidak
terpenuhi sebesar 2%, sedangkan yang masih kurang sebesar 1% dari 5
informan. Kebutuhan yang dibutuhkan siswa dalam bersekolah pastilah
banyak mengeluarkan uang. Walaupun siswa tergolong ekonomi yang
rendah tetapi orang tua tetap berusaha memenuhi kebutuhan anaknya.
FREKUENSI 3 2
% 3% 2%
Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat bahwa ekonomi juga berpengaruh
terhadap prestasi belajar sebesar 3%, tetapi sebagian mengatakan ekonomi
tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar sebesar 2% dari 5 informan.
Ekonomi memang sangat penting dalam kehidupan kita, tetapi orang yang
bekerja keras tidak merasakan beban apapun atau pun terkendala dalam
keuangan .
Tabel 6 Meski ekonomi rendah siswa tidak merasa terbebani dan ada juga
yang terbebani.
FREKUENSI 4 1
% 4% 1%
Tabel 7 Sebagian besar siswa hanya membantu dengan rajin belajar, dan
ada juga yang bekerja sampingan.
FREKUENSI 3 2
% 3% 2%
FREKUENSI 4 1
% 4% 1%
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa ada juga siswa yang bekerja
sebesar 4% dan dia tidak merasa malu dengan pekerjaan tersebut. Tetapi
ada juga siswa yang tidak bekerja hanya sebesar 1% dari 5 informan.
Seperti tang peneliti jelaskan diatas, bahwasannya siswa yang bekerja tidak
sama sekali merasa malu dengan pekerjaannya selagi pekerjaan itu halal
dan dapat membantunya.
FREKUENSI 5
% 5%
Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat, semua pekerjaan yang dilakukan
dapat membantu kebutuhan pribadi sebanyak 5% dari 5 informan.
Kebutuhan pribadi memang sepatutnya untuk dipenuhi terutama kebutuhan
untuk bersekolah karena itu sangatlah penting, tetapi bagaimana jika
dengan ekonomi yang menengah kebawah. Mereka harus berusaha dulu
dalam meminta suatu hal dan itu dilakukan oleh sebagian siswa dari
SMAN 14 PEKANBARU agar kebutuhan yang mereka inginkan bisa
tercapai.
FREKUENSI 5
% 5%
Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat, semua pesan yang disampaikan
rata-rata berusahalah untuk mendapatkan beasiswa sebanyak 5% dari 5
informan. Kesadarn sendiri merupakan suatu hal yang patut diapresiasikan
karena dengan kesadaran diri, kita bisa menentukan masa depan kita.
Seperti tabel berikut ini, siswa berusa untuk mendapatkan beasiswa agar
mereka sedikit bisa mengurangi pengeluaran orang tuanya.
INFORMAN YAKIN
FREKUENSI 5
% 5%
Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat bahwa siswa yakin dapat merubah
status sosial ekonomi orang tua sebesar 5% dari 5 informan. Ketekunan dan
rasa percaya diri itu adalah salah satu kunci dari keberhasilan seorang
siswa, seperti tabel diatas siswa yakin dan percaya dengan usaha dan kerja
keras yang siswa lakukan dapat mengubah status sosial ekonomi orang
tuanya.
Tabel 12
FREKUENSI 1 1 1 1 1
% 1% 1% 1% 1% 1%
Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat bahwa semua siswa berkeinginan
menjadi orang-orang yang sukses agar dapat mengubah status sosial
ekonomi orang tua, sebesar 5% dari 5 informan. Semua siswa tidak salah
memiliki cita-cita yang tinggi, apabila dengan usaha dan kerja keras pasti
semua bisa tercapai. Karena rezeki sudah ada yang mengatur.
GURU
Tabel 1 Prestasi merupakan hasil dari seorang siswa.
FREKUENSI 2
% 2%
Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat bahwa prestasi merupakan hasil
dari seorang siswa sebanyak 2% agar mendapatkan keberhasilan dari siswa
tersebut. Prestasi sebagai modal atau pancingan bagi siswa untuk
menembus PTN yang diinginkannya. Seorang guru juga mengatakan
bahwa prestasi belajar merupakan hasil dari seorang siswa untuk
menempuh masa depannya.
FREKUENSI 2
% 2%
Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat bahwa prestasi belajar sangatlah
penting bagi siswa sebanyak 2%. Dan dari situlah kita bisa melihat
kemampuan siswa. Karena kemampuan siswa yang berbeda-beda maka
berbeda-beda pula cara siswa meraih prestasi belajarnya.
Tabel 3 Siswa yang kurang mampu tapi memiliki prestasi yang bagus.
INFORMAN BERPRESTASI
FREKUENSI 2
% 2%
Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat bahwa, seorang siswa yang kurang
mampu tetapi memiliki prestasi yang sangat bagus sebanyak 2% dari 2
informan. Siwa yang kurang mampu tidak ada hambatan dalam meraih
prestasi belajar. Selagi ada kemauan dan keinginan untuk berubah pasti
prestasi bisa diraihnya.
FREKUENSI 2
% 2%
FREKUENSI 2
% 2%
Berdasarkan tabel diatas bahwa, siswa yang ekonominya tinggi tidak
memperhatikan prestasi belajar atau tidak mementingkan prestasi belajar
sebanyak 2% dari 2 informan. Karena semua yang dia butuhkan sudah ada.
Kebutuhan secara fiskal yang siswa inginkan pasti hanya tinggal meminta
saja, tetapi kebutuhan secara teori mereka tidak bisa mendapatkannya.
Karena itu hanya mereka yang bisa memenuhinya keberhasilan ditentukan
oleh siswa itu sendiri. Orang tua hanya sebagai fasilitator anaknya.
FREKUENSI 2
% 2%
FREKUENSI 2
% 2%
Berdasarkan tabel diatas bahwa, semua siswa yang dari ekonomi rendah
atau tinggi tetap diberikan apresiasi sebanyak 2% dari 2 informan. Tetapi
apresiasi tersebut lebih mengarah ke anak yang ekonominya rendah.
Memberikan apresiasi memang sangatlah penting agar siswa menjadi lebih
semangat lagi dalam belajarnya, tetapi memberikan apresiasi yang
seimbang atau tidak memihak dengan siapapun agar siswa tidak merasa
minder berada disekolah.
Tabel 8 Tidak ada perlakuan yang berbeda dari kedua siswa tersebut.
FREKUENSI 2
% 2%
Berdasarkan tabel diatas bahwa, tidak adanya perlakuan yang berbeda dari
kedua siswa tersebut sebanyak 2% dari 2 informan. Membeda-bedakan
siswa sangat tidaklah patut sebagai guru BK, karena seorang guru BK
membantu semua siswa yang sedang menggalami kesusahan. Seorang guru
BK memberikan motivasi belajar untuk seorang muridnya agar menjadi
sukses nantinya.
FREKUENSI 1 1
% 1% 1%
FREKUENSI 2
% 2%
Berdasarkan tabel diatas bahwa, dengan prestasi belajar siswa dapat atau
bisa mengubah status sosial ekonomi orang tua sebanyak 2% dari 2
informan. Ekonomi bisa diubah dengan cara apapun asalkan kita dengan
bersungguh-sungguh untuk meraihnya. Tetapi salah satu jalan yang konkret
untuk mengubah status sosial adalah dengan Lembaga Pendidikan. Karena
disana siswa tidak dibeda-bedakan, dan semua dianggap rata.
ORANG TUA
FREKUENSI 2
% 2%
Berdasarkan tabel diatas bahwa, bagi orang tua pendidikan akan membuat
anak menjadi pribadi yang baik sebanyak 2% dari 2 informan. Pendidikan
merupakan sarana yang umum bagi seluruh umat manusia. Karena hanya
dengan pendidikan seseorang dapat dipercaya dalam menjalani
kehidupannya dan juga pendidikan pada umumnya merupakan saluran yang
konkret untuk mobilits vertikal ke atas.
INFORMAN BERSEKOLAH
FREKUENSI 2
% 2%
INFORMAN TERPENUHI
FREKUENSI 2
% 2%
Berdasarkan tabel diatas bahwa, semua kebutuhan yang seorang anak mau
terpenuhi sebanyak 2% dari 2 informan. Semua orang tua mempunyai
harapan untuk bisa memenuhi kebutuhan anaknya terutama untuk
sekolahnya. Karena bagi orang tua pendidikan sangatlah penting untuk
masa depan anaknya, dan orang tua juga berharap kalau anaknya bisa lebih
dari orang tuanya.
FREKUENSI 2
% 2%
Berdasarkan tabel diatas bahwa, sebagai orang tua tentu saja harus
memenuhi kebutuhan anaknya. Maka dari itu oran tua sebagai fasilitator
anaknya sebanyak 2% dari 2 informan. Dari dulu istilah orang tua sebagai
fasilitator anak memanglah benar. Karena menurut peneliti orang tua hanya
bisa membantu dalam dua hal untuk anaknya, yang pertama memberi suatu
kebutuhan yang diingankan oleh seorang anak dengan semampu orang tua.
Dan yang kedua orang tua hanya mendoakan anak-anaknya agar bisa sukses
dan membanggakan orang tuanya.
FREKUENSI 2
% 2%
Berdasarkan tabel diatas bahwa, status sosial ekonomi orang tua sangat
penting sebanyak 2% dari 2 informan. Agar pendidikan anak tercapai.
Apabila kita membicarakan masalah ekonomi pasti tidak ada habis-
habisnya karena ekonomi merupakan bahan kehidupan untuk seluruh umat
manusia.
FREKUENSI 2
% 2%
Berdasarkan tabel diatas bahwa, harapan yang orang tua minta terhadap
anaknya adalah berusahalah mendapatkan beasiswa sebanyak 2% dari 2
informan. Karena ekonomi bisa jadi mengahmbat pendidikan maka dari itu
orang tua berharap agar anak meraih beasiswa. Tidak hanya dengan
beasiswa saja tetapi siswa juga harus didampingin dengan pelajaran yang
sudah diraihnya atau prestasi belajar yang diraihnya.
FREKUENSI 2
% 2%
Berdasarkan tabel diatas bahwa, orang tua berdoa agar cita-cita anaknya
tercapai sebanyak 2% dari 2 informan. Semua orang ingin menggapai cita-
cita yang dari dulu diinginkannya. Karena apabila cita-cita yang kita
inginkan tercapai bisa membuat masa depan kita terarah dan pasti, juga
dapat mengubah status sosial seseorang.
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL
NO INFORMAN LK PR
F FREKUENSI 3 6
% % 3% 6%
Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat, bahwa informan yang peneliti
lakukan lebih banyak kepada informan perempuan sebanyak 6% sedangkan
dari informan laki-laki hanya 3% yang peneliti dapatkan.
Tabel 4.2. Data informan berdasarkan umur
F FREKUENSI 4 1 1 1 1 1
% % 4% 1% 1% 1% 1% 1%
Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat, peneliti lebih banyak menemukan
informan yang berumur 17 thn sebanyak 4%. Dibandingkan umur-umur
yang tertulis diatas tabel tersebut. Dari umur 17 thn peneliti sudah bisa
menemukan jawaban apa yang peneliti inginkan.
Tabel 4.3 Prestasi belajar didapat dari kerja keras, nilai, usaha.
FREKUENSI 2 2 1
% 2% 2% 1%
Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat, bahwa prestasi dapat diaraih
dengan kerja keras sebanyak 2%, dengan nilai sebanyak 2%, dan juga
dengan hasil usaha sebanyak 1% dari 5 informan. jadi apabila kita tidak
bekerja keras atau tidak ada usaha maka kita bisa mendapat suatu prestasi
karena prestasi harus kita dapat dengan cara bekerja keras dan prestasi bisa
kita dapat dengan cara mendapat nilai yang baik atau bagus .
Tabel 4.4 Prestasi belajar sangat penting bagi masa depan, tetapi ada juga
yang tidak mengatakannya.
FREKUENSI 4 1
% 4% 1%
FREKUENSI 5
% 5%
Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat bahwa prestasi belajar sangat
membantu dalam proses pembelajaran sebanyak 5% dari 5 informan dalam
proses pembelajaran. Maknanya prestasi belajar sangat membantu siswa
selama dalam proses pembelajaran berlangsung. Karena siswa menjadi
termotivasi agar menjadi lebih baik lagi, dan juga bisa membuat siswa
menjadi bersaing dengan siswa yang lainnya juga.
FREKUENSI 2 2 1
% 2% 2% 1%
FREKUENSI 3 2
% 3% 2%
Tabel 4.8 Meski ekonomi rendah siswa tidak merasa terbebani dan ada
juga yang terbebani.
FREKUENSI 4 1
% 4% 1%
Tabel 4.9 Siswa yang kurang mampu tapi memiliki prestasi yang bagus.
INFORMAN BERPRESTASI
FREKUENSI 2
% 2%
Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat bahwa, seorang siswa yang
kurang mampu tetapi memiliki prestasi yang sangat bagus sebanyak 2%
dari 2 informan yang didapat. Siswa yang kurang mampu tidak ada
hambatan dalam meraih prestasi belajar. Selagi ada kemauan dan keinginan
untuk berubah pasti prestasi bisa diraihnya.
Tabel 4.10 Siswa yang ekonominya tinggi, tidak memperhatikan prestasi
belajarnya.
FREKUENSI 2
% 2%
FREKUENSI 2
% 2%
Prestasi belajar tidak mudah untuk siswa dapatkan, melainkan pasti ada
kebutuhan yang dibutuhkan para siswa. Seperti kondisi ekonomi orang tua
sebagian informan mengatakan bahwa status sosial ekonomi orang tua
sangat berperan penting dalam menempuh pendidikan siswa. Misalnya,
peneliti menemukan jawaban dari informan. Bahwa informan tersebut
merasa malas pergi ke sekolah dan tidak bersemangat untuk belajar,
dikarenakan masalah keuangan yang selalu ditagih oleh pihak sekolah.
Maka dari itu status sosial ekonomi orang tua sangat berperan dalam masa
pendidikan siswa. Tetapi ada juga sebagian informan yang mengatakan
bahwa mereka tidak merasa terhambat dengan status sosial ekonomi orang
tuanya, melainkan siswa tersebut terus bersemangat belajar dalam masa
pendidikannya. Karena mereka beranggapan bahwa, mereka dapat
mengubah status sosial ekonomi orang tuanya.
FREKUENSI 2
% 2%
Tabel 4.13 Tidak ada perlakuan yang berbeda dari kedua siswa tersebut.
FREKUENSI 2
% 2%
Berdasarkan tabel diatas bahwa, tidak adanya perlakuan yang berbeda
dari kedua siswa tersebut sebanyak 2% dari 2 informan. Membeda-bedakan
siswa sangat tidaklah patut sebagai guru BK, karena seorang guru BK
membantu semua siswa yang sedang menggalami kesusahan. Seorang guru
BK memberikan motivasi belajar untuk seorang muridnya agar menjadi
sukses nantinya.
FREKUENSI 2
% 2%
Berdasarkan tabel diatas bahwa, sebagai orang tua tentu saja harus
memenuhi kebutuhan anaknya. Maka dari itu oran tua sebagai fasilitator
anaknya sebanyak 2% dari 2 informan. Dari dulu istilah orang tua sebagai
fasilitator anak memanglah benar. Karena menurut peneliti orang tua hanya
bisa membantu dalam dua hal untuk anaknya, yang pertama memberi suatu
kebutuhan yang diingankan oleh seorang anak dengan semampu orang tua.
Dan yang kedua orang tua hanya mendoakan anak-anaknya agar bisa sukses
dan membanggakan orang tuanya.
Walaupun apresiasi itu lebih kepada anak yang kurang mampu. Tidak
adanya perlakuan yang berbeda dari kedua siswa tersebut. Karena
semuanya dilakukan untuk tujuan yang sama yaitu meraih prestasi belajar
yang baik. Menurut Soerjono Soekanto (2000:445) menyatakan bahwa:
“orang tua sebenarnya merupakan kunci motivasi dan keberhasilan studi
anak dan remaja, tidak ada pihak lain yang akan dapat menggantikan
peranan orang tua seutuhnya”. Maka dari itu peranan orang tua sangatlah
penting bagi keberhasilan seorang anaknya, karena orang tua adalah
fasilitator anak yang seutuhnya.
FREKUENSI 5
% 5%
% 1% 1%
5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN
1. Sekolah
Bagi siswa yang berprestasi dan kondisi sosial ekonomi orang tuanya
kurang mampu diharapkan sekolah bisa memperhatikannya terutama
masalah pendidikan, memberikan beasiswa. Memang di sekolah ini sudah
ada beberapa siswa yang mendapatkannya sehingga kebutuhan anak untuk
pendidikan dapat tercukupi. Sekolah memang menyaring terlebih dahulu
siapa siswa yang memang sangat kurang mampu, tetapi bagi saya semua
anak yang kurang mampu yang ada di sekolah sangat banyak. Dan saya
berharap pihak sekolah dapat meningkatkan kuota pemberian beasiswa
kepada siswa yang kurang mampu tersebut.
3. Pemerintah
Dalam kasus yang seperti ini bukanlah masalah yang biasa lagi bagi
Pemerintah karena pemerintah juga berusaha untuk membuat seluruh anak
yang masih dalam kondisi belajar/masih bersekolah mendapatkan
pendidikan. Karena pendidikan sangatlah penting untuk menemukan jati
diri seseorang. Saran saya sebaiknya pemerintah membuat program sekolah
gratis bagi siswa yang kurang mampu, dimana anak yang mendaftar
nantinya harus betul-betul memenuhi syarat yang ditentukan. Membuat
program sekolah gratis memang tidaklah mudah, tetapi itulah tugas seorang
pemerintah dalam menjalankan pekerjaannya terutama Dinas Pendidikan
dan Dinas Sosial.
ABSTRAKSI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................
ABSTRAKSI..........................................................
DAFTAR ISI...........................................................
BAB I PENNDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................
1.2 Rumusan Masalah............................................
1.3 Batasan Masalah.............................................
1.4 Tujuan Penelitian.............................................
1.5 Manfaat Penelitian..............................................