Anda di halaman 1dari 6

JIDAN

Jurnal Ilmiah Bidan ISSN : 2339-1731

Hubungan Rawat Gabung Dengan Kelancaran Produksi Asi Pada Ibu Post
Partum Normal Di Irina D Bawah BLU RSUP Prof. Dr. R. D.Kandou Manado
1 2 3
Kontu Lusje , Jenny Mandan , Kusmiyati
1,2,3. Jurusan Kebidanan Poltekes Kemenkes Manado

ABSTRAK

Latar belakang : Cakupan pemberian ASI eksklusif menurut Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2010
yang masih rendah yaitu 15,3% dikarenakan ibu merasa bahwa ASI tidak cukup atau tidak keluar pada
hari -hari pertama kelahiran bayi, karena ibu bekerja dan karena adanya perasaan cemas sehingga
merasa ASI kurang cukup. Rawat gabung akan membantu memperlancar pemberian ASI. Karena dalam
tubuh ibu menyusui ada hormon oksitosin. Hormon ini sangat berpengaruh pada keadaan emosi ibu.
Tujuan : untuk mengetahui hubungan rawat gabung bayi baru lahir dengan kelancaran produksi ASI
pada ibu post partum normal di Irina D Bawah BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Tahun 2013.
Metode : yaitu metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini
adalah ibu post partum normal di Irina D Bawah BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado pada bulan
Maret – April Tahun 2013 yang berjumlah 90 orang. Teknik pengambilan sampel dengan cara purposive
sampling dan analisis data menggunakan uji chi square.
Hasil : penelitian menunjukkan bahwa rawat gabung ibu post partum normal di IRINA D Bawah BLU
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado yang dilakukan rawat gabung berjumlah 65 responden (72,2%),
dan yang tidak dilakukan rawat gabung berjumlah 25 responden (27,8%), sedangkan pada kelancaran
produksi ASI pada ibu post partum normal di IRINA D Bawah BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado pada kategori lancar berjumlah 63 responden (70%), dan kategori tidak lancar berjumlah 27
responden (30%) dengan nilai ρ sebesar 0,001 (ρ < 0,05) artinya ada hubungan antara rawat gabung
dengan kelancaran produksi ASI pada ibu post partum normal di IRINA D Bawah BLU RSUP Prof. Dr.
R. D. Kandou Manado.

Kata kunci : Rawat Gabung, Kelancaran ASI

Latar Belakang
Air Susu Ibu (ASI) merupakan satu- pemberian ASI eksklusif adalah 15,3 persen.
satunya makanan terbaik bagi bayi sampai Kasus anak kurang gizi umumnya berasal dari
berumur 6 bulan karena mempunyai komposisi anak yang sejak awal tidak diberi ASI,
gizi yang paling lengkap dan ideal untuk selain takaran susunya kurang sesuai,
pertumbuhan dan perkembangan bayi yang kemungkinan anak sering diare disebabkan
dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama karena minuman susunya dan botol susu
(3)
6 bulan pertama. Sayangnya hanya 39 yang tidak bersih.
persen dari semua bayi di dunia yang Cakupan pemberian ASI eksklusif yang
(1) masih rendah dikarenakan ibu merasa bahwa
mendapat ASI eksklusif
Menyusui merupakan suatu proses ASI tidak cukup atau tidak keluar pada hari-
alamiah, namun sering ibu-ibu tidak berhasil hari pertama kelahiran bayi, ibu bekerja,
menyusui atau menghentikan menyusui adanya perasaan cemas dengan merasa ASI
lebih dini dari yang semestinya. Banyak kurang cukup. Keberhasilan pemberian ASI
alasan yang dikemukakan ibu-ibu antara eksklusif tergantung fisiologis ibu dan
lain, ibu merasa bahwa ASI-nya tidak cukup pengetahuan yang dimilikinya. Kebanyakan
atau ASI tidak keluar pada hari-hari pertama ibu memerlukan dukungan dan dorongan
(2) secara informasi yang dapat diandalkan agar
kelahiran bayi.
dapat memberikan ASI-nya dengan
Data profil Dinas Kesehatan Kota (4)
Manado tahun 2011 pemberian ASI baik.
eksklusif adalah 30,2 persen. Data Riset Keluhan ASI tidak lancar pada hari
Kesehatan Dasar (RisKesDas) tahun 2010 pertama perlu dilakukan rawat gabung karena

Volume 2 Nomor 1. Januari – Juni 2014 41


JIDAN
Jurnal Ilmiah Bidan ISSN : 2339-1731

rawat gabung membantu memperlancar pemberian ASI kurang.


pemberian ASI. Konsep rawat gabung Berdasarkan studi pendahuluan kepada
adalah salah satu metode yang ditawarkan ibu post partum normal di Irina D Bawah
oleh petugas kesehatan agar bayi terus BLU RSUP Prof.Dr.R.D Kandou Manado
bersama-sama ibunya selama 24 jam. pada 10 orang ibu post partum, 4 orang
Meskipun masih ada beberapa rumah sakit mengatakan bahwa kelancaran pemberian
yang menerapkan ruangan khusus untuk ASI kurang karena tidak dilakukan rawat
bayi, terpisah dari ibunya, karena itu pada gabung dan 6 orang mengatakan ASI lancar
tahun 2005, AmericanAcademy of Pediatrics karena rawat gabung. Penelitian ini bertujuan
(AAP) mengeluarkan kebijakan agar ibu untuk mengetahui hubungan rawat gabung
dapat terus bersama bayinya diruangan yang dengan kelancaran produksi ASI pada ibu
sama dan mendorong ibu untuk segera post partum normal di Irina D Bawah
menyusui bayinya kapanpun sang bayi BLU RSUP Prof.Dr.R.D Kandou Manado.
menginginkannya, kondisi-kondisi tersebut Metode
akan membantu kelancaran dari produksi ASI Penelitian ini bersifat deskriptik
(5) analitik dengan pendekatan cross sectional.
. Rawat gabung akan membantu
memperlancar pemberian ASI, karena dalam Yang menjadi Populasi adalah seluruh ibu
tubuh ibu menyusui ada hormon oksitosin. post partum normal pada bulan Maret
Hormon ini sangat berpengaruh pada keadaan sampai April Tahun 2013 yang dirawat di
emosi ibu. Jika ibu tenang dan bahagia Irina D Bawah BLU RSUP Prof.Dr.R.D
karena dapat mendekap bayinya, maka Kandou Manado berjumlah 90
hormon ini akan meningkat dan ASI akan responden. Sampel diambil dengan tehnik
cepat keluar sehingga bayi lebih puas purposive sampling dan Instrumen yang
(6) digunakan adalah lembar observasi. Teknik
mendapatkan ASI.
analisa data menggunakan software
Berdasarkan penjelasan diatas cakupan program komputer SPSS versi 17.
ASI eksklusif yang kurang dikarenakan ibu HASIL
merasa bahwa ASI tidak cukup atau tidak Analisis Univariat
keluar pada hari-hari pertama, maka dengan Hasil analisis univariat diperoleh gambaran
adanya rawat gabung akan meningkatkan distribusi frekuensi dari masing- masing
kelancaran pemberian ASI. variabel. menunjukkan bahwa rawat gabung
Data dari register post partum normal di yang dilakukan yaitu sebanyak 65 responden
Irina D Bawah BLU RSUP Prof.Dr.R.D (72,2%). dan kelancaran produksi ASI pada
Kandou Manado selama periode bulan kategori lancar yaitu sebanyak 63 responden
Januari sampai dengan Desember 2012 (70%).
jumlah ibu post partum normal adalah
1164 orang, jumlah bayi dirawat gabung Anlisis Bivariat
adalah 885 orang menyatakan ASI lancar
dan yang tidak dirawat gabung berjumlah
279 orang menyatakan bahwa kelancaran

Tabel 1. Hubungan rawat gabung dengan produksi ASI pada ibu post partum normal di Irina D
Bawah BLU RSUP Prof.Dr.R.D Kandou Manado.

Produksi ASI ρ
Rawat Gabung Lancar Tidak lancar
f % f %
Dilakukan 14 51,86 11 17,47 0,001
Tidak dilakukan 13 48,14 52 82,53
Volume 2 Nomor 1. Januari – Juni 2014 42
JIDAN
Jurnal Ilmiah Bidan ISSN : 2339-1731

Tabel diatas menunjukkan bahwa responden potensial bayi jatuh. Hasil penelitian pada
yang produksi ASI-nya lancar yaitu umur responden 20 - 35 tahun yaitu
berjumlah 63 responden (70%) dan yang berjumlah 68 responden (61,2%) dan umur
dilakukan rawat gabung yaitu berjumlah 65 >35 tahun yaitu berjumlah 9 responden
responden (72,2%).Analisa statistik untuk (8,1%) dan untuk umur < 20 tahun
menguji hubungan adalah uji chi square. terdapat 13 responden (11,7%). Hasil
Nilai yang dipakai adalah nilai pearson chi penelitian menunjukkan pada golongan umur
square sebesar 11,143 dengan nilai ρ reproduksilah yang pada umumnya
adalah 0,001 ( < 0,05) artinya terdapat melakukan pelaksanaan rawat gabung. Pada
hubungan antara rawat gabung dengan pendidikan ini diperoleh tingkat pendidikan
kelancaran produksi ASI pada ibu pada umumnya berada pada pendidikan
menengah yaitu berjumlah 70 reponden
PEMBAHASAN
(63%) dan untuk pendidikan dasar yaitu
Pada penelitian ini kriteria rawat berjumlah 12 responden (10,8%),
gabung yang digunakan adalah rawat gabung sedangkan untuk perguruan tinggi yaitu
yang dilakukan apabila bayi dan ibu berjumlah 8 responden (7,2%). Hasil
dirawat dalam satu ruangan sebelum 6 penelitian menunjukkan semakin tinggi tingkat
jam post partum dan tidak dilakukan rawat pendidikan semakin baik pelaksanaan rawat
gabung apabila bayi dan ibu dirawat gabung.
dalam satu ruangan setelah 6 jam post Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
partum. Rawat gabung adalah dimana bayi kelancaran ASI terbesar pada kategori lancar
dirawat bersama dengan ibu dalam satu sebanyak 63 responden (70%). Hal ini
kamar, jika keadaan ibu dan bayi diduga oleh karena sebagian besar dilakukan
mengizinkan. Pada prinsipnya syarat rawat rawat gabung. Ini terlihat pada tabel 3
gabung adalah dimana si ibu mampu kelancaran ASI pada ibu yang dilakukan
menyusui dan si bayi mampu untuk menyusu. rawat gabung sebagian besar pada kategori
Kemampuan ibu dapat dilihat dari keinginan lancar yaitu sebanyak 52 responden (47,7%)
dan motivasi untuk menyusui. Pada bayi sedangkan kelancaran ASI pada ibu yang
dinilai dari fungsi kardiorespiratorik, refleks tidak dilakukan rawat gabung sebagian besar
menghisap dan fungsi neurologik yang pada kategori tidak lancar yaitu 14
(7)
baik. responden (18,3%). Hal ini menunjukkan
BLU RSUP Prof. Dr. R. D Kandou bahwa ASI akan semakin lancar bila cepat
Manado memiliki prosedur tetap tentang dilakukan rawat gabung antara ibu dan
rawat gabung. Akan tetapi pelaksanaan rawat bayinya. Ini sesuai pendapat Rochmah
gabung terkadang jarang dilakukan karena (2011) yang menyatakan bahwa produksi
umumnya pasien yang dirawat adalah ASI akan semakin cepat dan makin banyak
pasien rujukan dengan komplikasi. jika proses menyusui dilakukan dengansegera
Komplikasi yang dialami oleh ibu bersalin (8)
dan sesering mungkin .
sangat mempengaruhi kondisi janin yang Hal ini dimungkinkan dengan adanya
dilahirkan. Jumlah persalinan di BLU RSUP rawat gabung. Kelancaran ASI dilihat dari
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado sangat tinggi. beberapa indikator diantaranya ASI yang
Hal ini menyebabkan pasien nifas yang banyak dapat merembes keluar melalui
dirawat pun tinggi. Padahal, kapasitas tempat puting, ibu dapat merasakan geli karena
tidur yang tersedia tidak mencukupi. aliran ASI, setiap kali bayi mulai
Sehingga, ada sebagian ibu nifas yang menyusu, sebelum disusukan payudara
terpaksa di rawat di brankart dan di kursi terasa tegang dan payudara ibu terasa
dan tidak dilakukan rawat gabung dengan lembut dan kosong setiap kali selesai
bayinya sampai ibu mendapatkan tempat (5)
menyusui .
tidur. Hal ini untuk mencegah terjadinya

Volume 2 Nomor 1. Januari – Juni 2014 43


JIDAN
Jurnal Ilmiah Bidan ISSN : 2339-1731

Berdasarkan hasil analisis dengan melalui isapan bayi akan meningkatkan


menggunakan uji statistik chi square produksi prolaktin. Hormon ini merangsang
diperoleh ρ value sebesar 0,001 (ρ < 0,05), sel-sel alveoli pada payudara yang berfungsi
berarti ada hubungan rawat gabung bayi (5)
untuk membuat air susu.
baru lahir dengan kelancaran produksi ASI Pelaksanaan yang dilakukan rawat
pada ibu post partum normal di IRINA D gabung akan meningkatkan hormon dan
Bawah BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou peningkatan rasa emosional ibu dan anak.
Manado. Hasil penelitian ini mendukung Selain itu perawatan rawat gabung yang
penelitian sebelumnya yang menunjukkan ada lebih cepat akan meningkatkan frekuensi
hubungan dalam pelaksanaan pemberian ASI
(9)
hisapan bayi. Hal tersebut akan meningkatkan
dengan rawat gabung . Juga hasil penelitian produksi ASI dibandingkan yang tidak
yang dilakukan oleh Siregar (2011), hasil dilakukan rawat gabung.
penelitiannya menunjukkan pelaksanaan rawat
gabung masih dalam kategori kurang baik, KESIMPULAN
yang berdampak pada kurangnya produksi ASI.
1. Ibu post partum normal di IRINA D
Ini disebabkan karena tidak semua ibu dan bayi
Bawah BLU RSUP Prof. Dr. R. D.
segera ditempatkan dalam satu ruangan yang
(10) Kandou Manado lebih banyak yang
sama . dilakukan rawat gabung .
2. Kelancaran produksi ASI pada ibu post
Hal ini menunjukkan bahwa semakin
partum normal di IRINA D Bawah BLU
cepat bayi dirawat gabung dengan ibunya
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
maka akan meningkatkan kelancaran
lebih banyak pada kategori lancar.
produksi ASI. Hasil ini didukung oleh teori
3. Ada hubungan antara rawat gabung
DepKes RI (2009) pada bulan-bulan terakhir
kehamilan sering ada sekresi kolostrum pada dengan kelancaran produksi ASI pada ibu
(2) post partum normal di IRINA D Bawah
payudara ibu hamil. . Setelah BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
persalinan apabila bayi mulai menghisap Manado.
payudara, maka produksi ASI bertambah SARAN
secara cepat. 1. Bagi Rumah Sakit
Rawat gabung yang semakin cepat Bagi Rumah Sakit agar segera melakukan
memungkinkan bayi untuk menghisap secara rawat gabung ibu dan bayi bila tidak
lebih cepat dan sering hal ini akan ada masalah dengan bayi dan ibunya
memperlancar produksi ASI. Makin sering karena akan memperlancar produksi ASI
isapan bayi, makin banyak produksi ASI. dan menunjan pada program ASI
Sebaliknya, berkurangnya isapan bayi Eksklusif sehingga dapat memberikan
menyebabkan produksi ASI kurang. pelayanan yang lebih baik lagi bagi
Mekanisme ini disebut mekanisme supply masyarakat.
2)
and demand.( 2. Bagi Tenaga Kesehatan
Rawat gabung yang semakin cepat Tenaga kesehatan memberikan pendidikan
akan meningkatkan hormon pada payudara kesehatan kepada ibu dalam pelaksanaan
untuk memproduksi ASI. Menurut Surtatiah rawat gabung yang benar sehingga akan
(2009) rawat gabung membuat kontak emosi menunjang pada kelancaran produksi ASI.
lebih dini dan lebih rapat. Makin sering dan 3. Ibu Menyusui
makin lama proses menyusu diberikan maka Ibu menyusui diharapkan lebih kooperatif
kadar prolaktin akan tetap tinggi, ASI akan untuk dilakukan rawat gabung sehingga
tetap diproduksi dan pancaran ASI akan menunjang produksi ASI juga
lebih deras. Rangsangan pada puting susu mendekatkan emosional ibu dan bayi.

Volume 2 Nomor 1. Januari – Juni 2014 44


JIDAN
Jurnal Ilmiah Bidan ISSN : 2339-1731

DAFTAR PUSTAKA
1. Ashar T, Lubis Z, et al. Analisis Pola Asuh Makan dan Status Gizi pada Bayi di Kelurahan PB
Selayang Medan. JURNAL PENELITIAN REKAYASA. ( 2008). Vol 1 Nomor 2.
2. Depkes RI. Buku pedoman ASI Eksklusif Bagi Petugas. Jakarta: Depkes RI; (2009).
3. Nadesul H. Sehat Itu Murah. Jakarta: Buku Kompas; (2007).
4. Roesli U. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif. Jakarta: EGC; (2008).
5. Surtatiah. Pengaruh Rawat Gabung terhadap Kelancaran Produksi ASI pada Ibu Postpartum.
(2009) [9 Februari 2013]; Available from www.docs.google.com
6. Marjono A B. Kamar Bersalin dan Rawat Gabung. (2007) [4 Februari 2013]; Available from
http://www.blog at WordPress.com.
7. Wiknjosastro. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo; (2009).
8. Rochmah K M, Vasra Elita, et al. Panduan Belajar Asuhan Neonatus Bayi & Balita. Jakarta: EGC;
(2012).
9. Arasta LD. Hubungan Pelaksanaan Rawat Gabung Dengan Perilaku Ibu Dalam Memberikan ASI
EKSKLUSIF di POLINDES HARAPAN BUNDA Desa KALIGADING KECAMATAN BOJA
KABUPATEN KENDAL Tahun 2010. Jurnal Komunikasi Kesehatan. (2012). Vol 3 Nomor 01.
10. Siregar DPL. Gambaran Pelaksanaan Rawat Gabung dan Motivasi Ibu Pasca Salin dalam
Memberikan Air Susu Ibu (ASI) di Rindu B1 RS. HAJI ADAM MALIK MEDAN [Skripsi]. Medan: Fak.
Keperawatan Universitas Sumatera Utara; (2011).

Volume 2 Nomor 1. Januari – Juni 2014 45


JIDAN
Jurnal Ilmiah Bidan ISSN : 2339-1731

Anda mungkin juga menyukai