Anda di halaman 1dari 2

TEKS CERAMAH TENAGA KERJA

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Kepada Ibu pembimbing yang saya hormati,


Serta teman-temanku yang berbahagia,

Marilah kita memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, karena pada hari ini kita dapat berkumpul
di tempat ini dalam keadaan sehat dan berbahagia, bisa menuntut ilmu di SMA 1 Boyolangu dengan
lancar. Saya mengucapkan terima kasih karena telah diberi kesempatan untuk berbicara mengenai
masalah ketenagakerjaan di Indonesia.

Teman-temanku sekalian, saat ini kita berada di penghujung pendidikan SMA. Masing-masing dari
kita kelak akan menempuh jalan yang berbeda-beda, menuju cita-cita yang kita harapkan. Satu hal
yang jelas, setiap orang menginginkan pekerjaan.

Kenyataannya, mendapatkan pekerjaan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Berdasarkan data
yang dihimpun oleh Badan Pusat Statistik bulan Februari 2009, di Indonesia terdapat 113 juta orang
angkatan kerja. Namun 9 juta diantaranya tidak bekerja alias menganggur.

Pengangguran tidak muncul begitu saja. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi munculnya
pengangguran. Pertama, besarnya jumlah angkatan kerja yang tidak memiliki kualifikasi keterampilan
yang dibutuhkan pasar kerja. Kedua, terbatasnya lowongan pekerjaan sektor formal. Ketiga,
rendahnya tingkat pendidikan formal pencari kerja. Keempat, relatif rendahnya jiwa kewirausahawan
yang dimiliki angkatan kerja. Kelima, terbatasnya aksebilitas lowongan kerja oleh pencari kerja.
Dalam kehidupan perekonomian, orang yang tidak bekerja tidak menghasilkan apa-apa. Orang yang
menganggur tidak memiliki penghasilan. Adanya orang yang menganggur pada suatu keluarga akan
membebani tulang punggung keluarga.

Orang yang menganggur menyebabkan keluarga tersebut tidak mampu mencapai kemakmuran secara
optimal karena penghasilan total keluarga tersebut tidak optimal.Lebih jauh, pengangguran
menyebabkan daya beli masyarakat terhadap suatu barang menjadi berkurang, sehingga permintaan
terhadap barang-barang produksi menurun. Hal ini tentu merugikan produsen karena produknya
menjadi tidak laku. Bila hal ini berlangsung terus-menerus, perekonomian tidak akan bisa maju.
Pengangguran juga menjadi beban bagi negara.

Seorang penganggur tidak memiliki penghasilan, dan karenanya tidak manjadi wajib pajak. Hal ini
menyebabkan pendapatan pemerintah dari pajak tidak maksimal. Bila pendapatan pemerintah tidak
maksima, pembangunan yang direncakan oleh pemerintah juga tidak bisa berjalan optimal. Terlebih
orang yang menganggur tidak ikut serta dalam pembangunan.

Melihat dampak buruk yang ditimbulkan oleh pengangguran, tentu tidak ada dari kita yang ingin
menganggur. Menganggur atau tidak menganggur bukanlah pilihan, melainkan hasil dari usaha kita
untuk memperoleh pekerjaan. Pekerjaan tidak didapat secara instan tanpa usaha. Ada langkah-langkah
yang dapat ditempuh untuk memperoleh pekerjaan, yaitu menilai kemampuan pribadi, mencari
peluang usaha, dan memilih peluang usaha.

Pertama, menilai kemampuan pribadi. Kita harus mengetahui apa yang kita miliki dan apa yang tidak
kita miliki. Sesuatu yang kita miliki berupa keterampilan atau kemampuan yang diperoleh melalui
pendidikan atau pengalaman merupakan modal dasar bagi angkatan kerja. Setiap pekerjaan
membutuhkan keterampilan yang berbeda-beda. Jangan memaksakan diri menekuni suatu pekerjaan
yang tidak sesuai dengan keterampilan yang dimiliki.

Kedua, mencari peluang usaha. Peluang untuk berusaha sebetulnya ada dimana saja, asalkan kita
cermat dan mau untuk melakukannya. Mencari pekerjaan tidak harus melamar pekerjaan ke kantor-
kantor yang berarti menjadi pegawai. Dengan demikian, kita tidak terpaku untuk mencari peluang di
sektor yang sama. Banyak usaha yang dapat dikembangkan melalui wiraswasta. Dari sebuah
keterampilan, kita bisa menemukan berbagai peluang usaha.

Ketiga, memilih peluang usaha. Buatlah analisis mengenai peluang-peluang usaha yang ada. Kita
tidak mungkin mengerjakan semua peluang usaha yang ada sekaligus. Melalui analisis kita akan
mengetahui peluang mana yang dapat kita kerjakan secara penuh, mana yang sulit atau bahkan belum
memungkinkan untuk dikerjakan. Dengan adanya analisis kita akan memperoleh pekerjaan yang
sesuai dengan diri kita.

Hal lain yang tidak kalah penting dalam memperoleh pekerjaan adalah niat, keuletan dan tawakal.
Bila memilikinya, kegagalan yang mungkin datang sewaktu-waktu tidak akan membuat kita
menyerah.

Teman-temanku yang berbahagia, mari kita bekali diri dengan keterampilan yang bermanfaat.
Peluang usaha ada dimana-mana. Jangan terpaku untuk mencari kerja di tempat itu-itu saja. Ingatlah
bahwa memperoleh pekerjaan bukan karena gengsi, melainkan kebutuhan untuk memenuhi tuntutun
hidup. Dengan bekerja, pengangguran tidak akan terjadi.

Semoga apa yang saya sampaikan dapat bermanfaat bagi kita semua. Saya memohon maaf apabila ada
kesalahan terhadap apa yang saya sampaikan. Saya ucapakan terima kasih atas perhatian dari para
pendengar.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai