DISUSUN OLEH :
LIBNA RIZQI RAHMAWATI
KELAS XI IPA 6
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa kami haturkan
sholawat dan salam kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW yang telah
mengantarkan kita dari zaman jahiliyyah ke zaman yang terang benderang sekarang ini.
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang secara langsung
maupun tidak langsung telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Berkat dorongan
serta bantuan mereka kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik maupun
saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak sangat diperlukan demi
menyempurnakan makalah ini. Akhir kata kami berharap makalah ini dapat memberikan
informasi dan menamban wawasan kita semua.
I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cabai merupakan tanaman yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi disebabkan
karena rasa pedas dan kandungan karotenoidnya. Di Indonesia, tingkat konsumsi
masyarakat per kapita terhadap cabai cukup tinggi, demikian pula cabaipun dibutuhkan
pada beberapa industri dan digunakan sebagai bahan masakan sehari-hari.
Melihat kebutuhan cabai rawit tiap tahunnya meningkat sehubungan dengan
beragam dan variasi jenis masakan di Indonesia meningkat yang menggunakan bahan
asal cabai, mulai dari kebutuhan rumah tangga, permintaan pasar, bahkan sampai pada
kebutuhan ekspor luar negri. Maka dari itu perlu diadakan teknik budidaya untuk
peningkatan produksi dan mutu hasil tanaman cabai .
Untuk mendapatkan produksi yang maksimal tanaman cabai harus dilengkapi
dengan pemberian unsur hara yang cukup dan tepat. Pupuk kompos mengandung bahan
organik yang mencapai 18 %, bahkan ada yang mencapai 59 %. Unsur lain yang
dikandung oleh kompos adalah nitrogen, fosfor, kalsium, kalium dan magnesium.
1.2 Rumusan Masalah
Adakah pengaruh penggunaan pupuk kompos terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman cabai?
Bagaimana pengaruh penggunaan pupuk kompos terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman cabai ?
1.3 Tujuan Penelitian
Mengetahui pengaruh penggunaan pupuk kompos terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman cabai
1.4 Manfaat Penelitian
Menambah wawasan penulis mengenai cara menanam cabai
Menambah wawasan penulis mengenai pengaruh penggunaan pupuk kompos
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai
Memberikan informasi kepada pembaca mengenai cara menanam cabai
Memberikan informasi kepada pembaca mengenai pengaruh penggunaan pupuk
kompos terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai
1
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pertumbuhan dan Perkembangan
A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume sel, pertambahan ukuran sel yang
bersifat irreversible (tidak dapat balik), karena adanya pembelahan mitosis atau
pembesaran sel. Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif dengan busur pertumbuhan
atau auksanometer.
e) Nutrisi, adalah sumber energi dan sumbur materi untuk mensintesis berbagai
komponen sel. Nutrien yang dibutuhkan tumbuhan bukan hanya CO2 dan H2O,
tetapi juga unsur-unsur lainnya. CO2 diabsorpsi oleh daun, sedangkan H2O dan
mineral diserap oleh akar. Unsur mineral yang diperlukan tumbuhan dibedakan
menjadi duam macam yaitu:
- Makroelemen, yaitu unsur mineral yang diperlukan dalam jumlah yang besar.
Contoh: C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg.
- Mikroelemn, yaitu unsur mineral yang dibutuhkan dalam jumlah yang kecil.
Contohnya: Fe, Cl, Cu, Zn, molibdenum, boron, dan nikel.
a) Gen
Di dalam gen terkandung faktor-faktor sifat keturunan yang dapat diturunkan dari
induk ke keturuannya. Gen berfungsi untuk mengontrol reaksi kimia di dalam sel,
misalnya sintesis protein.
b) Hormon
Hormon merupakan regulator pertumbuhan yang sangat essensial yang dibuat pada
satu bagian tumbuhan, sedangkan respons pertumbuhan terhadap hormon di terjadi
di bagian tumbuhan lainnya, misalnya di akar, batang, atau daun. Hormon tumbuhan
(fitohormon) antara lain: Auksin, Giberelin, Sitokinin, Asam Asbisat (ABA), Etilen,
Asam traumalin,dan Kalin.
2.2 Cabai
Cabai (Capsicum annuum L. ) adalah tanaman yang termasuk ke dalam
Buah cabai merupakan buah buni dengan bentuk garis lanset, merah cerah, dan
rasanya pedas. Daging buahnya berupa keping-keping tidak berair. Bijinya berjumlah
Tanaman cabai dapat tumbuh subur di berbagai ketinggian tempat mulai dari
dataran rendah sampai dataran tinggi tergantung varietasnya. Sebagian besar sentra
produsen cabai berada didataran tinggi dengan ketinggian antara 1.000-1250 meter
dari permukaan laut. Walaupun di dataran rendah yang panas kadang-kadang dapat
3
juga diperoleh hasil yang memuaskan, namun di daerah pegunungan buahnya dapat
lebih besar dan manis. Rata-rata suhu yang baik adalah antara 210 -280C. suhu udara
yang lebih tinggi menyebabkan buahnya sedikit (Tim Bina Karya Tani, 2009).
Secara umum cabai memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin diantaranya
digunakan untuk keperluan rumah tangga, cabai juga dapat digunakan untuk
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Subkelas : Metachlamidae
Ordo : Tubiflorae
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum
Manfaat Kompos :
Manfaat kompos yang utama pada tanah yaitu untuk memperbaiki kondisi fisik
tanah dibandingkan untuk menyediakan unsur hara, walaupun dalam kompos unsur hara
sudah ada tetapi jumlahnya sedikit. Pupuk kompos berperan dalam menjaga fungsi tanah
agar unsur hara dalam tanah mudah dimanfaatkan oleh tanaman.
4
2. Manfaat Kompos Bagi Tanaman
Kompos sangat bermanfaat bagi proses pertumbuhan tanaman. Kompos tidak hanya
mensuplai unsur hara bagi tanaman, selain itu kompos juga memperbaiki struktur tanah
kering dan ladang serta menjaga fungsi tanah, sehingga suatu tanaman dapat tumbuh
dengan baik.
Unsur hara yang diperlukan oleh tanaman dibagi menjadi tiga golongan. Unsur hara makro
primer yaitu unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak seperti Nitrogen (N), Pospo
(P) dan Kalium (K). Unsur hara makro sekunder yaitu unsur hara yang dibutuhkan dalam
jumlah kecil, seperti belerang (S), kalsium (Ca) dan magnesium (Mg). Unsur hara mikro yaitu
unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, seperti besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn),
klor (Cl), boron (B), mangan (Mn) dan molibdenum (Mo).
Kompos yang sudah jadi dapat digunakan untuk memupuk tanaman, dimana mengandung
sebagian besar unsur hara makro primer, makro sekunder dan unsur hara mikro yang sangat
dibutuhkan tanaman.
Tanah yang baik adalah tanah yang remah atau granuler yang mempunyai tata ruang udara
yang baik sehingga aliran udara dan air dapat masuk dengan baik. Tanah yang buruk ialah
apabila butir-butir tanah tidak melekat satu sama lain (tanah pasir) atau saling melekat
(tanah liat).
Kompos merupakan perekat pada butir-butir tanah dan mampu menjadi penyeimbang
tingkat kerekatan pada tanah. Kehadiran kompos pada tanah juga menjadi daya tarik bagi
mikroorganisme untuk melakukan aktivitas pada tanah. Dengan demikian tanah yang pada
mulanya keras dan sulit ditembus air maupun udara, kini dapat menjadi gembur kembali
akibat aktivitas mikroorganisme.
Kapasitas tukar kation (KTK) adalah sifat kimia yang berkaitan erat dengan kesuburan tanah.
Tanah dengan KTK tinggi jauh lebih mampu menyediakan unsur hara daripada tanah KTK
rendah. Pupuk kompos dapat menyediakan KTK dalam jumlah yang lebih tinggi
dibandingkan dengan pupuk organik.
Tanah yang bercampur dengan bahan organik seperti kompos mempunyai pori-pori dengan
daya rekat yang lebih baik, sehingga kompos mampu mengikat serta menahan ketersediaan
air di dalam tanah. Erosi air secara langsung dapat ditahan dengan adanya kompos pada
tanah.
5
e. Meningkatkan aktivitas biologi tanah
Keadaan seperti itu sangat disenangi oleh mikroorganisme. Dalam hal ini misalnya, cacing
tanah lebih senang tinggal di tanah dengan kadar organik tinggi daripada tanah yang keras
atau berpasir. Cacing tanah dapat menyediakan pupuk alami berupa kascing yang
bermanfaat bagi tanaman.
Unsur hara dalam tanah lebih mudah diserap oleh tanaman pada kondisi pH tanah yang
netral, yaitu 7. Pada nilai pH ini, unsur hara menjadi mudah larut di dalam air. Semakin asam
kondisi tanah (semakin rendah pH) maka jumlah ion Al (alumunium) dan Mn (Mangan)
dalam tanah semakin meningkat. Jumlah Al dan Mn yang terlalu banyak akan bersifat racun
bagi tanaman.
Kondisi tanah yang asam dapat dinetralkan kembali dengan pengapuran. Pemberian
kompos ternyata membantu peningkatan pH tanah.
Tidak hanya unsur makro saja yang disediakan oleh kompos untuk tanaman, tetapi juga
unsur mikro. Unsur-unsur itu antara lain Zn, Mn, Cu, Fe dan Mo.
Pupuk Urea membuat daun tanaman lebih hijau, rimbun, dan segar. Nitrogen juga
membantu tanaman sehingga mempunyai banyak zat hijau daun (klorofil). Dengan
adanya zat hijau daun yang berlimpah, tanaman akan lebih mudah melakukan
fotosintesis.
Pupuk Urea juga mempercepat pertumbuhan tanaman. Kondisi tanaman akan makin
tinggi, dengan jumlah anakan yang banyak.
Pupuk Urea juga mampu menambah kandungan protein di dalam tanaman.
6
Pupuk urea bersifat universal. Pupuk ini dapat digunakan untuk semua jenis
tanaman. Urea dapat ditambahkan untuk tanaman darat maupun air.
Pupuk Urea juga baik untuk tanaman pangan, tanaman holtikultura, tanaman usaha
perkebunan, tanaman di sekitar peternakan dan juga tanaman di sekeliling usaha
perikananan.
7
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu Penelitian
26 A pril 2017 - 10 Mei 2017
b.) Variabel bebas : Jenis pupuk yang digunakan ( Pupuk kompos dan pupuk urea)
c.) Variabel kontrol : Tanaman cabai yang diberi pupuk kompos dan tanaman cabai yang
Polybag
Sekop kecil
Penggaris
Bahan :
2.) Isi masing-masing polybag dengan tanah lalu tanamkan beberapa bibit tanaman
8
Cabai pada masing-masing polybag
3.) Tambahkan pupuk kompos pada salah satu polybag yang sudah diisi dengan
4.) Lalu, siram masing-masing tanaman cabai dengan air setiap 2 kali sehari (pagi dan
dan sore )
5.) Tambahkan pupuk urea pada salah satu tanaman cabai(dengan melarutkan `
pupuk urea ke dalam air ) setiap 2 kali sehari(pagi dan sore )
7.) Catat hasil pengamatan dari tanaman cabai yang diamati setiap hari
3.7 Hipotesis
9
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Catatan : Tanaman yang diberi pupuk urea tidak tumbuh karena takaran yang diberikan
melebihi dosis sehingga tanaman tidak tumbuh (Percobaan pada pupuk urea gagal )
4.2 Pembahasan
Pertumbuhan tanaman cabai yang diberi pupuk kompos mengalami pertumbuhan
yang paling baik. Hal ini disebabkan kompos yang dapat meperbaiki kondisi fisik tanah dan
menyediakan unsur hara bagi tanaman. Sedangkan tumbuhan yang diberikan pupuk urea
tidak mengalami pertumbuhan. Ini disebabkan kelebihan takaran / dosis pupuk urea yang
diberikan terlalu berlebihan sehingga tanaman mati dan tidak tumbuh. Sedangkan, tanaman
yang tidak diberi pupuk , masih mengalami pertumbuhan walaupun tidak sebaik tanaman
cabai yang diberi pupuk kompos. Tanaman cabai yang diberi pupuk kompos mempunyai
batang yang lebih tinggi serta daunnya yang lebat. Sedangkan, tanaman cabai yang tidak
diberi pupuk mempunyai batang yang pendek serta daun yang sedikit.
10
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa tanaman cabai yang diberi pupuk
kompos lebih cepat dan baik pertumbuhannya. Hal ini karena pupuk kompos dapat
memperbaiki struktur tanah yang pada awalnya tanah bersifat liat, serta yang mulanya
keras dan sulit ditembus air maupun udara, kini dapat menjadi gembur kembali akibat
aktivitas mikroorganisme. Pupuk kompos juga mengandung unsur hara makro primer,
makro sekunder, maupun unsur hara mikro yang diperlukan tanaman. Sedangkan, tanaman
cabai yang tidak diberi pupuk masih tumbuh walaupun tidak sebaik tanaman yang diberi
pupuk. Hal ini disebabkan keadaan tanah yang bersifat liat dan keras sehinnga sulit
ditembus air maupun udara. Faktor lain yang menyebabkan tanaman tumbuh kurang baik
adalah tanaman tidak mendapatkan unsur hara yang cukup yang diperlukan.
5.2 Saran
Dalam menanam,sebaiknya memperhatikan lebih unsur-unsur yang dibutuhkan
tanaman agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Takaran pemberian pupuk juga harus
sesuai sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik. Selain itu,penelitian ini harusnya
dilakukan lebih lama agar terlihat perbedaan yang signifikan antara masing-masing tanaman
cabai.
11
LAMPIRAN
Minggu 1
13
Hari ke 6 ( Pupuk kompos) Hari ke 6 ( Tidak diberi pupuk)
Minggu 2
14
Hari ke 11 ( Pupuk kompos) Hari ke 11 ( Tidak diberi pupuk )
15