Modal koperasi dibutuhkan untuk membiayai usaha dan organisasi koperasi. Modal koperasi terdiri dari simpanan pokok dan simpanan wajib koperasi sebagai modal awal. Selain dua modal tersebut, modal koperasi dapat berasal dari : 1. Hibah Hibah adalah pemberian uang dan/atau barang kepada koperasi sebagai modal usaha dengan sukarela tanpa imbalan jasa. 2. Modal Penyertaan Modal Penyertaan adalah penyetoran modal pada koperasi berupa uang dan/atau barang yang dapat dinilai dengan uang yang disetorkan oleh perorangan dan/atau badan hukum untuk menambah dan memperkuat permodalan koperasi guna meningkatkan kegiatan usahanya. 3. Modal Pinjaman Modal pinjaman yang berasal dari anggota, koperasi lainnya dan/atau anggotanya, bank dan lembaga keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan surat utang lainnya; dan/atau Pemerintah dan Pemerintah Daerah. 4. Sumber lainnya Sumber lainnya yang sah yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan.
H. PROSEDUR PENDIRIAN KOPERASI
1. Prosedur Pendirian Koperasi Proses pendirian koperasi dimulai dengan pelaksanaan rapat pembentukan koperasi di mana untuk koperasi primer didirikan oleh paling sedikit 20 orang perseorangan dengan memisahkan sebagian kekayaan pendiri atau anggota sebagai modal awal koperasi. Sementara itu, untuk koperasi sekunder dirikan paling sedikit tiga koperasi primer. Rapat pembentukan koperasi terdebut dihadiri oleh pejabat setempet yang berwenang sesuai domisili anggota. Kehadiran pejabat bertujuan : a. Memberi pengarahan berkenaan dengan pembentukan koperasi. b. Melihat proses pelaksaan rapat pembentukan. c. Sebagai narasumbur jika ada pertanyaan berkaitan dengan perkoperasian. d. Meneliti isi konsep anggaran dasar yang dibuat oleh para pendiri sebelum anggaran dasar tersebut diaktakan oleh notaris pembuat akta koperasi. Koperasi mempunyai tempat kedudukan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ditentukan dalam anggaran dasar. Tempat kedudukan tersebut sekaligus merupakan kantor pusat koperasi. Dalam semua surat menyurat, pengumuman yang diterbitkan koperasi, barang cetakan, dan akta dalam hal koperasi menjadi pihak, harus disebutkan nama dan alamat lengkap koperasi. Pendiriaan koperasi dilakukan dengan akta pendirian koperasi yang dibuat oleh notaris. Jika di suatu kecamatan jika tidak terdapat notaris, maka akta pendirian koperasi dapat dibuat oleh camat yang telah disahkan sebagai pejabat pembuat akta koperasi oleh menteri. Akta pendirian koperasi memuat anggaran dasar dan keterangan yang berkaitan dengan pendirian koperasi. Keterangan tersebut memuat sekurang-kurangnya : a. Nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, dan pekerjaan pendiri perseorangan atau nama, tempat kedudukan, dan alamat lengkap, serta nomor dan tanggal pengesahan badan hukum koperasi pendiri bagi koperasi sekunder. b. Susunan, nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, tempat tinggal, dan pekerjaan pengawas dan pengurus yang pertama kali diangkat. Koperasi memperoleh pengesahan sebagai badan hukum setelah akta pendirian kopersi disahkan oleh menteri. Pengesahan koperasi sebagai badan hukum diberikan dalam jangka waktu paliang lambat 30 hari sejak tanggal permohonan diterima. 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehidupan Koperasi a. Kesadaran berkoperasi Dengan kesadaran atas asas kekeluargaan, musyawarah mufakat, dan gotong royong, koperasi merupakan wahanayang tepat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. b. Pengetahuan dan keterampilan pengurus Pengetahuan dan keterampilan mempengaruhi pengurus perkembangan koperasi. c. Modal Modal sangat penting bagi koperasi untuk melakukan ekspansi ekonomi. d. Peran pemerintah Peran pemerintah menyangkut hal-hal berikut. 1.) Menciptakan iklim yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi. 2.) Menjamin ketersediaan pasar dan kelayakan harga bagi produk koperasi. 3.) Menciptkan organisasi dan manajemen koperasi yang profesional. 4.) Menyediakan modal 5.) Memberikan penyuluhan tentsng kesadaran berkoperasi di masyarakat. 3. Usaha Pengembangan Koperasi Berikut langkah-langkah lanjutan untuk mengembangkan koperasi. a. Memberikan penyuluhan tentang koperasi Penyuluhan sangat diperlukan untuk meningkatkan kesadaran berkoperasi bagi masyarakat. b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengurus Pengurus koperasi merupakan penggerak koperasi. Untuk mencapai hal yang diharapkan, pengurus perlu memiliki pengetahuan yang memadai. c. Meningkatkan permodalan koperasi Banyak koperasi yang sulit mempertahankan kelangsungan kegiatannya karena kekurangan modal. Maka dari itu berkembangnya bank koperasi, masalah permodalan koperasi sudah mulai teratasi. 4. Peran Pemerintah Peran pemerintah sangat diperlukan dalam usaha pengembangan koperasi, terutama pada hal-hal berikut. a. Membina dang mengembangkan koperasi secara terpadu melalui kerja sama antarinstansi. b. Memberi kesempatan pada koperasi untuk berperan lebih besar dalam pelaksaan pengembangan ekonomi. c. Membentuk koperasi-koperasi pemerintah sebagai patokan bagi koperasi-koperasi lainnya.