Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

PRAKTIKUM PENGECORAN

Disusun oleh :

Firdhanul Ardhi Mathovani


(1421700183)

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA SURABAYA
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu`alaikum Wr. Wb.


Dengan memanjatkan puji syukur ke Hadirat Allah S.W.T. yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya berupa kesehatan, kesempatan dan
kemudahan sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Praktikum “Pengecoran”
Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas praktikum Pengecoran.
Penyelesaian penyusunan laporan praktikum ini tidak terlepas dari
bimbingan, bantuan dan paritsipasi semua pihak, untuk itu saya menyampaikan
terima kasih kepada :

1. Bapak Edwin Ramadhani, S.ST., M.T. selaku dosen pembimbing praktikum


Pengecoran.
2. Bapak Mastuki S.Si, M.Si selaku Ka Lab pengecoran.
3. Assisten laboratorium pengecoran.

Saya menyadari bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu,saya mengharapkan kritik, saran dan masukan yang bersifat
membangun. Saya juga berharap karya tulis ini dapat bermafaat bagi para pembaca.

Surabaya, 15 Juni 2021

Penulis

2
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENGECORAN
PERIODE SEMESTER GASAL 2020/2021

Disusun oleh :

1. Firdhanul Ardhi Mathovani 1421700183

Kepala
Dosen Pembimbing
Laboratorium Pengecoran

Mastuki, S.Si., M.Si. Edwin Ramadhani S.ST,MT


.

3
Daftar Isi

DAFTAR ISI SAMPUL....................................................................................... 1


KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................... 3
DAFTAR ISI SAMPUL....................................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 5
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 5
1.2 Tujuan Praktikum .......................................................................................... 5
1.2.1 Praktikum 1 (Perencanaan & Pembuatan Pola) ...................................... 5
1.2.2 Praktikum 2 (Pembuatan Cetakan, Inti, Penambahan, dan Sistem
Saluran) ................................................................................................... 5
1.2.3 Praktikum 3 (Peleburan, Penuangan, dan Analisa Cacat Permukaan).... 5
1.3 Manfaat Praktikum ........................................................................................ 5

BAB 2 DASAR TEORI ......................................................................................... 6


2.1 Praktikum 1 (Perencanaan & Pembuatan Pola) ............................................. 6
2.2 Praktikum 2 (Pembuatan Cetakan, Inti, Penambahan, dan Sistem Saluran) .. 6
2.3 Praktikum 3 (Peleburan, Penuangan, dan Analisa Cacat Permukaan) ........... 6

BAB 3 METODE PENELITIAN ......................................................................... 7


3.1 Alat dan Bahan .............................................................................................. 7
3.1.1 Praktikum 1 (Perencanaan & Pembuatan Pola) ...................................... 7
3.1.2 Praktikum 2 (Pembuatan Cetakan, Inti, Penambahan, dan Sistem
Saluran) ................................................................................................... 7
3.1.3 Praktikum 3 (Peleburan, Penuangan, dan Analisa Cacat Permukaan).... 7
3.2 Langkah Praktikum ........................................................................................ 7
3.2.1 Praktikum 1 (Perencanaan & Pembuatan Pola) ...................................... 7
3.2.2 Praktikum 2 (Pembuatan Cetakan, Inti, Penambahan, dan Sistem
Saluran) ................................................................................................... 7
3.2.3 Praktikum 3 (Peleburan, Penuangan, dan Analisa Cacat Permukaan).... 8

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 10


4.1 Data Hasil Praktikum ................................................................................... 10
4.2 Perhitungan .................................................................................................. 12
4.3 Pembahasan ................................................................................................. 12

BAB 5 KESIMPULAN........................................................................................ 13
5.1 Praktikum 1 (Perencanaan & Pembuatan Pola) ........................................... 13
5.2 Praktikum 2 (Pembuatan Cetakan, Inti, Penambahan, dan Sistem Saluran) 13
5.3 Praktikum 3 (Peleburan, Penuangan, dan Analisa Cacat Permukaan) ......... 13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14
4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Proses pengecoran (casting) adalah salah satu teknik pembuatan produk
dimana logam dicairkan dalam tungku peleburan kemudian dituangkan ke dalam
rongga cetakan yang serupa dengan bentuk asli dari produk cor yang akan dibuat.
Pengecoraan juga dapat diartikan sebagai suatu proses manufaktur yang
menggunakan logam cair dan cetakan untuk menghasilkan bagian-bagian dengan
bentuk yang mendekati geometri akhir produk jadi. Banyak sekali benda-benda di
sekitar yang proses produksinya melalui proses pengecoran logam, mulai dari benda
hasil teknologi tinggi seperti proses block cylinder mesin, torak, velg, sampai benda-
benda sederhana seperti peralatan rumah tangga, penutup saluran air, pot bunga dan
lainnya. Pengecoran dapat menghasilkan produk dengan geomtri yang hampir
mencapai final. Pengecoran dapat diaplikasikan pada beragam jenis material untuk
menghasilkan bentuk produk yang rumit dengan tingkat yang tinggi seperti patung,
perhiasan, kaligrafi dan sebagainya.
1.1 Tujuan Praktikum
1.1.1 Praktikum 1 (Perencanaan & Pembuatan Pola)
a. Membuat perencanaan pola untuk pengecoran (benda kerja, inti,
penambah dan sistem saluran).
b. Merubah gambar perencanaan menjadi benda kerja.
c. Mewujudkan gambar untuk pengecoran menjadi model (benda kerja,
inti penambah, inti, dan saluran turun).
1.1.2 Praktikum 2 (Pembuatan Cetakan, Inti, Penambahan, dan Sistem Saluran)
a. Merencanakan urut-urutan proses pembuatan cetakan, inti,
penambahan, dan sistem saluran.
b. Menentukan letak penambah dan saluran turun.
c. Membuat cetakan, inti, penambahan, dan sistem saluran dengan
komposisi yang sudah ditentukan.
d. Memberi perlakuan (pengeringan, pelapisan).
e. Perakitan (assembly)
1.1.3 Praktikum 3 (Peleburan, Penuangan, dan Analisa Cacat Permukaan)
a. Untuk mengetahui temperatur peleburan alumunium.
b. Untuk mengetahui temperatur dan waktu penuangan.
c. Untuk mengetahui waktu pembekuan.
d. Analisa cacat pada permukaan hasil coran.
1.2 Manfaat Praktikum
1. Mahasiswa dapat merencanakan dan mebuat pola untuk pengecoran
2. Mahasiswa mampu membuat cetakan, inti, dan sistem saluran
3. Mahasiswa dapat menganalisa hasil pengecoran

5
BAB 2
DASAR TEORI

2.1 Praktikum 1 (Perencanaan & Pembuatan Pola)


Infomasi yang didapat dari praktikum ini adalah :
1. Toleransi-toleransi ukuran (penyusutan, emirigan, permesinan, peleturan,
dan bahan cor)
2. Menetapkan permukaan pisah unuk kup dan drag
3. Jenis dan penempatan tapak inti
4. Bahan dari model/pola
5. Pemeriksaan pola
6. Bentuk dan dimensi dari penambahan dan sistem saluran
7. Penempatan penambahan dan saluran masuk

2.2 Praktikum 2 (Pembuatan Cetakan, Inti, Penambahan, dan Sistem Saluran)


Infomasi yang didapat dari praktikum ini adalah :
1. Komposisi bahan
2. Parameter-parameter proses yang dilakukan (rpm pengadukan, lama
pegadukan, lama pengeringan)
3. Perlakuan permukaan cetakan

2.3 Praktikum 3 (Peleburan, Penuangan, dan Analisa Cacat Permukaan)


Infomasi yang didapat dari praktikum ini adalah :
1. Temperatur lebur aluminium
2. Temperatur dan waktu penuangan
3. Mengetahui penyebab cacat permukaan hasil coran dan cara mengatasinya

6
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Praktikum 1 (Perencanaan & Pembuatan Pola)
Bahan – bahan dan kelengkapan meliputi :
1. Kayu, lem kayu, triplek, paku
2. Gergaji, pahat profit, palu
3. Amplas, serbuk ungkal atau grafit
4. Lilin

3.1.2 Praktikum 2 (Pembuatan Cetakan, Inti, Penambahan, dan Sistem


Saluran)
Bahan – bahan dan kelengkapan yang digunakan meliputi :
1. Pasir silica, resin, katalis, tanah liat, air, dan kaolin
2. Rangka cetak, penyapu, mesin pengaduk, wadah (talam), penumbuk,
timbangan, dan cethok
3. Kuas, serbukungkal atau grafit

3.1.3 Praktikum 3 (Peleburan, Penuangan, dan Analisa Cacat Permukaan)


Bahan – bahan dan kelengkapan yang digunakan meliputi :
1. Dapur, kompor, kowi, ladel, cetakan
2. Aluminium

3.2 Langkah Praktikum


3.2.1 Praktikum 1 (Perencanaan & Pembuatan Pola)
- Sebelum praktikum
1. Tentukan benda jadi yang diinginkan
2. Siapkan bahan dan peralatan yang diperlukan (kayu pilih yang
kering)
- Sesudah praktikum
1. Perencanaan dan pembuatan pola coran
2. Pola inti
3. Pola penambahan dan pola sistem saluran

3.2.2 Praktikum 2 (Pembuatan Cetakan, Inti, Penambahan, dan Sistem


Saluran)
- Sebelum Praktikum
1. Siapkan bahan dan peralatan yang diperlukan
2. Cek kondisi mesin pengaduk

7
- Sesudah Praktikum
1. Pembuatan cetakan coran, penambahan, dan sistem saluran
a. Timbang bahan – bahan
b. Buat rangka cetak
c. Bahan – bahan diaduk pada mesin pengaduk
Papan cetakan diletakkan pada lantai yang rata dengan pasir
yang tersebar mendatar
d. Pola dan rangka cetakan untuk drag diletakkan diatas papan
cetakan. Rangka cetakan haruslah cukup besar sehingga
tebalnya pasir 30-50 mm. Posisi saluran turun ditentukan
dahulu.
e. Pasir muka yang sudah diayak, ditaburkan guna menutupi
permukaan pola dalam rangka cetak. Lapisan pasir muka dibuat
setebal 30mm.
f. Pasir cetak ditimbun diatasnya dan dipadatkan dengan
penumbuk. Dalam penumbukan ini perlu dilakukan dengan hati-
hati supaya pola tidak terdorong langsung oleh penumbuk.
Kemudian pasir yang tertumpuk melewati tepi atas dari rangka
cetakan digerus dan cetakan diangkat bersama pola dari papan
cetakan.
g. Cetakan dibalik dan diletakkan pada papan cetakan, serta
setengah pola lainnya bersama-sama rangka cetakan untuk kup
dipasang diatasnya, kemudian bahan pemisah ditaburkan
dipermukaan pisah dan dipermukaan pisah dan dipermukaan
pola.
h. Batang saluran turun atau pola untuk penambah dipasang,
kemudian pasir muka serta pasir cetak dimasukkan dalam rangka
cetakan lalu dipadatkan. Jika rangka-rangka cetak tidak
memiliki pen dan kuping, maka rangka-rangka cetakan perlu
ditandai supaya tidak keliru dalam penutupannya. Selanjutnya
dipisahkannya kup dari drag dan diletakkan mendatar pada
papan cetakan.
i. Saluran dan pengalir dibuat dengan memakai spatula. Pola
untuk saluran dan pengalir dipasang sebelumnya yang mana
bersentuhan dengan pola utama, jadi tidak perlu dibuat dengan
spatula. Pola diambil dari cetakan dengan jara. Dipasang inti
yang cocok pada rongga cetakan dan kemudian kup dan drag
ditutup.

2. Pembuatan inti
a. Prinsip pembuatan inti sama dengan pembuatan cetakan.
b. Perhatikan letak dan pembuatan telapak inti.
c. Perhatikan pembuatan dan letak lubang anginnya.

8
3.2.3 Praktikum 3 (Peleburan, Penuangan, dan Analisa Cacat Permukaan)
- Sebelum Praktikum
1. Siapkan bahan dan peralatan yang digunakan (Dapur, kompor, dan
kowi).
2. Tentukan berat bahan (Aluminium) yang akan dilebur.

- Saat Praktikum
1. Timbang bahan
2. Masukkan aluminium dalam kowi
3. Nyalakan kompor
4. Catat titik lebur aluminium
5. Tentukan teperatur penuangan
6. Tuangkan dalam cetakan
7. Catat waktu penuangan
8. Catat waktu pembekuan
9. Bongakar cetakan
10. Lakukan analisa cacat permukaan coran

9
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Praktikum


Data Waktu dan Temperatur Pengecoran
No Waktu Temperatur Keterangan
1. 06 : 00 106 oC Padat
2. 06 : 15 179 oC Padat
3. 06 : 30 292 oC Padat
4. 06 : 45 436 oC Padat
5. 07 : 00 449 oC Padat
6. 07 : 15 416 oC Padat
7. 07 : 30 523 oC Padat
8. 07 : 45 598 oC Padat Cair
9. 08 : 00 635 oC Padat Cair
10. 08 : 15 689 oC Padat Cair
11. 08 : 30 757 oC Cair
12. 08 : 45 782 oC Cair
13. 09 : 00 790 oC Cair
14.

Sketsa Gambar Perencanaan

10
Hasil Pengecoran

Data Terukur
1. Temperatur Peleburan Aluminium : 757 oC
2. Panjang Saluran : Runner (40 mm) ; Riser (35 mm)
3. Waktu Tuang : 7 detik
4. Waktu Pembekuan : 73 detik
5. Panjang Hasil Coran : 69 mm
5. Dimensi Hasil Coran : V total = V1 + V2 + V3
: V total = 26451,36 + 10462,5 + 20899,684
: V total = 57813,544 mm3
π. D12. p1 π. D22. p2 π.D 32. p3
V1 = V2 = V3 =
4 2 42 4
3,14 . 36 . 26 3,14 . 28 . 17 3,14 . 322. 26
V1 = V2 = V3 =
4 4 4
V1 = 26451,36 3 V2 = 10462,5 mm3 V3 = 20899,684 mm3

6. Berat Bersih Coran : 352 gram = 0,352 kg

11
4.2 Perhitungan
- Berat Coran (W) (  = 2,7 Gram/cm3 = 2,7 x 106 kg/mm3
W = V x  (kg)
= 57813,544 mm3 x 2.7 x 106
= 1,56 Kg

- Waktu Tuang (t) (k = 1,6)


t = k√w
t = 1,6 √1,56
t = 1,99 detik

- Kecepatan Rata-rata Aliran Logam Cair (v)


v = c √2.g.ℎ
v = 1√2 . 9800 . 75
v = 1212,43 mm/detik

4.3 Pembahasan
a. Perbedaan gambar pola dengan hasil pengecoran akibat kurang ketelitian
dalam proses pembuatan cetakan atau disebut dengan cacat pengecoran
b. Dari hasil praktikum dapat diketahui :
- Waktu tuang : 7 detik
- Berat bersih Cor : 352gram/0,352Kg

Sedangkan hasil perhitungan diketahui :


- Waktu tuang : 1,99 detik
- Berat bersih Coran : 1,56 kg

Perbedaan ini terjadi karena salah pembacaan atau kerusakan pada alat
ukur yang digunakan dan kesalahan penaksiran

12
BAB 5
KESIMPULAN

5.1 Praktikum 1 (Perencanaan & Pembuatan Pola)


Dari hasil praktikum pada proses perencanaan dan pembuatan pola tidak ada
hambatan. Tetapi pada proses perencanan dan pembuatan pola dilakukan
dengan teliti agar hasil pengecoran tidak jauh beda dengan ukuran yang kita
inginkan.

5.2 Praktikum 2 (Pembuatan Cetakan, Inti, Penambahan, dan Sistem Saluran)


Dari praktikum pembuatan cetakan, inti, penambah dan sistem saluran yaitu
bahan atau tanah liat dari pembuatan cetakan pencampurannya harus pas agar
cetakan tidak rusak/ retak sewaktu dikeringkan.
Untuk bagian inti, penambah dan sistem saluran masuk hendaknya
diperhatikan dengan baik jangan sampai ada yang tersumbat oleh kotoran atau
sisa tanah liat cetakan. Diameter atas atau bawah harus sesuai untuk
mempermudah cairan/ coran masuk kedalam cetakan, sehingga hasil cetakan
bisa sesuai dengan yang diharapkan.

5.3 Praktikum 3 (Peleburan, Penuangan, dan Analisa Cacat Permukaan)


a. Temperatur lebur aluminium : ± 790 oC
b. Temperatur penuangan auminium : ± 757 oC
c. Waktu untuk penuangan : 7 detik
d. Waktu pembekuan : 73 detik
e. Berat hasil coran : 352 gram / 0,352 kg
f. Volume coran : 57813,544 mm3
g. Adanya cacat pengecoran, antara lain :
- melekatnya pasir kedalam hasil pengecoran
- terbentunya sirip pada hasil pengecoran
- bergesernya hasil pengecoran
- hasil pengecoran kurang halus
- perubahan dimensi hasil pengecoran

13
DAFTAR PUSTAKA

- Tata Surdia., Prof. Ir, M.Sc. Met dan Kenji Chijiwa, Prof. Dr, 1982, teknik
Pengecoran logam, Jakarta
- Pat mangono, The Principle of Material Selection for Engenering Design
- Manufacturing Engenering and Technology by Serope Kalpakjian
- High Performance Casting by Elihu F. Bradley
- Hastono Reksotenejo., Ir, M.Sc.Eng.Met, 1992, Teknologi Cor Gravity Teori
Dasar dan Aplikasi, Jakarta.
- Foundry technology by Beeley, P.R
- Casting by John Campell
- Casting by ASM Handbook Vol 15
- Aluminium Casting Technology by American Foundrymen’s Society,Inc
- A. Schey, John. 2009. Proses Manufaktur. Yogyakarta : Penerb

14
LAMPIRAN

15

Anda mungkin juga menyukai