Anda di halaman 1dari 12

1

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah

Pendidikan Agama

Disusun Oleh :

Adilah Azmi Lathifah : NIM.P07224316001


NIM.P07224316001

Debbye Constantia Sihite : NIM.P07224316006


NIM.P07224316006

Gita Fitrya : NIM.P07224316016


NIM.P0722431601 6

Maulany Ulfah : NIM.P07224316022


NIM.P07224316022

Sasmika : NIM.P07224316034
NIM.P07224316034

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR

JURUSAN KEBIDANAN

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

TAHUN AKADEMIK 2016/2017


2

KATA PENGANTAR

Pujidansyukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesa inya makalah yang

 berjudul "Pendidikan Agama : Kewajiban Menuntut iImu dan Mengamalkan Ilmu-ilmu

Pengetahuan , Teknologi dan Seni ". Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam

 penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Jlinah, M.Pd.I, selaku tim dosen program studi pendidikan agama, yang

memberikan bimbingan, saran, ide dan memberikan materi pendukung, masukan, dan

 bimbingan kepada penulis.

2. Perpustakaan Daerah Provinsi Kalimantan Timur yang memberikan kesempatan untuk

menggunakan fasilitas buku pendukung, Koneksi Internet dan sebagainya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna.Oleh karena itu, saran dan kritik

yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untukpenyempurnaan makalah kami

ini.

Samarinda , 16 Oktober 2016

Penulis
3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………….….. 1

KATA PENGANTAR ………………………………………………….………….. 2

DAFTAR ISI …………………………………………………………..…………...3

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ……………………………………………..………4

1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………….5

1.3 Tujuan ………………………………………………………….......5

BAB II : PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia ………….6

2.2 Hak dan Kewajiban Warga Negara …………………….….........….7

2.3 Landasan Pendidikan Pancasila …………………….………..….....7

2.3.1 Tanggung Jawab Ilmuwan …………………….……..……..8

2.3.2 Tanggung Jawab Seniman …………………………..……..10

BAB III : PENUTUP

3.1 Kesimpulan …………………………………………………..........11

3.2 Saran…………………………………………………….………....11

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….......12
4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan, teknologi dan Seni , Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui

manusia melalui tangkapan panca indera, ilustrasi dan firasat. Sedangkan ilmu adalah

 pengetahuan yang telahdiklasifikasi, diorganisasi, disistematisasi dan interpretasikan

sehingga menghasilkankebenaran obyektif, telah diuji kebenarannya dan dapat diuji ulang

secara ilmiah.Istilah teknologi merupakan produk ilmu pengetahuan dalam sudut

 pandangbudaya dan teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil

 penerapan praktisdari ilmu pengetahuan. Meskipun pada dasarnya teknologi juga

memiliki karakteristikobjektif dan netral, akan tetapi dalam situasi seperti ini teknologi

tidak netral lagi karnamemiliki potensi yang merusak dan potensi kekuasaan, di situlah

letak perbedaan antara ilmu pengetahuan dan teknologi.

Teknologi dapat mebawa dampak positif berupa kemajuan dan kesejahtraan bagi manusia

 juga sebaliknya dapat membawa dampak negative berupa ketimpang-timpangandalam

kehidupan manusia dan lingkungan.Seni adalah hasil ungkapan akal dan budi

manusiadengan segala prosesnya, seni juga merupakan ekspresi jiwa seseorang kemudian

hasilekspresi jiwa tersebut dapat berkembang menjadi bagian dari budaya manusia,

karena seni itu di identik dengan keindahan.Seni yang lepas dari nilai-nilai kebutuhan

tidak akan abadi karena ukurannya adalahnafsu bukan akal dan budi.
5

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud Iman, Iptek, Amal sebagai kesatuan ?

2. Apa yang dimaksud dengan Kewajiban menuntut dan mengamalkan ilmu ?

3. Apakah Tanggung jawab llmuan dan Seniman ?

1.3 Tujuan

1. Memahami tentang Ilmu teknologi dan seni secara umum

2. Mengerti tentang Iman, Iptek dan Amal sebagai ketentuan

3. Lebih paham dengan kewajiban menuntut dan mengamalkan ilmu

4. Mengetahui tanggung jawab Ilmuan dan Seniman


6

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Iman, Iptek dan Amal sebagai Kesatuan

Iman menurut arti bahasa adalah membenarkan dalam hati dengan mengandung

ilmu bagi orang yang membenarkan itu. Sedangkan pengertian iman adalah

membenarkan dan mengetahui adanya Tuhan dan sifat-sifat-Nya disertai melaksanakan

segala yang diwajibkan dan disunahkan serta menjauhi segala lar angan.

Para sarjana berpandangan bahwa yang disebut ilmu itu tidak hanyaterbatas pada

 pengetahuan (knowledge) dan ilmu (science) saja,. Jadi bila diikuti jalan pikiran ini,

maka dapatlah kita pahami, bahwa Kitab suci itu merupakan sumber pengetahuan dan

ilmu pengetahuan manusia (knowledge and science).

Jika hasil teknologi sejak semula diduga dapat mengalihkan manusia dari jati diri

dantujuan penciptaan sejak dini pula kehadirannya ditolak oleh islam. Karena itu menjadi

suatu persoalan besar bagi martabat manusia mengenai cara memadukan kemampuan

mekanik demi penciptaan teknologi dengan pemeliharaan nilai-nilai fitrahnya.

Ada 4 hal pandangan dalam etos kerja yaitu:

1.Niat (komitmen) sebagai dasar nilai kerja

2.Konsep ihsan dalam bekerja

3. Bekerja sebagai bentuk keberadaan manusia

4. Orang beragama yang kuat lebih disukai.


7

Gambaran keutuhan antara iman, Ipteks, amal sebagai kesatuan, perumpamaan

 baik bagaikansebatang pohon yang baik. Ini merupakan gambaran bahwa antara iman,

ilmu dan amal merupakan suatu kesatuan yang utuh tidak dapat dipisahkan antara satu

sama lain. Iman diidentikkan dengan akar dari sebuah pohon yang menupang tegaknya

ajaran Agama, ilmu bagaikan batang pohon yang mengeluarkan dahan.Sedangkan amal

ibarat buah dari pohon itu ibarat dengan teknologi dan seni. IPTEKS yang dikembangkan

di atas nilai-nilai iman dan ilmu akan menghasilkan amal yang baik, bukan kerusakan

alam.

2.2 Kewajiban Menuntut dan Mengamalkan Ilmu

Pengertian yang kita petik dari kata ini bahwasanya menuntut ilmu pengetahuan adalah

suatu perintah sehingga dapat dikatakan suatu kewajiban. Harus kitasadari bahwa agama

adalah merupakan pedoman bagi kebahagiaan dunia akhirat,sehingga ilmu yang

tersimpul dalam agama tidak semata ilmu yang menjurus kepadaurusan ukhrawi, tetapi

 juga ilmu yang mengarah kepada duniawi.Manusia dituntut untuk menuntut ilmu, dan

hukumnya wajib. Jika tidak menuntut ilmu berdosa.Selain hukum tersebut menuntut ilmu

 bermanfaat untuk mencapai kecerdasan atau disebut ulama (orang yang memiliki ilmu).

 Namun di balik itu, orang yang memiliki ilmu (ilmuwan) akan berdosa jika ilmunya

tidak diamalkan.

2.3 Tanggung Jawab Ilmuwan dan Seniman

Tanggung jawab adalah sebagai perbuatan (hal dan sebagainya) bertanggung jawab atas

sesuatu yang dipertanggung jawabkan. Istilah tanggung jawab dalam bahasaInggris

disebut responsibility atau dikenal dengan istilah populer accountability,dalam bahasa

agama disebut perhitungan.


8

2.3.1 Tanggung Jawab Ilmuwan

lmuwan adalah orang yang bekerja dan mendalami ilmu pengetahuan dengan

tekun dan sungguh-sungguh. Tanggung jawab ilmuwan dalam pengembangan

ilmu sekurang-kurangnya berdimensi religious  atau etis dan social.Pada

intinya, dimensi religious atau etis seorang ilmuwan hendaknya tidak

melanggar kepatutan yang dituntut darinya berdasarkan etika umum dan etika

keilmuan yang ditekuninya. Sedangkan dimensi sosial pengembangan ilmu

mewajibkan ilmuwan berlaku jujur, mengakui keterbatasannya bahkan

kegagalannya, mengakui temuan orang lain, menjalani prosedur ilmiah

tertentu yang sudah disepakati dalam dunia keilmuan atau

mengkomunikasikan hal baru dengan para sejawatnya atau kajian pustaka

yang sudah ada untuk mendapatkan konfirmasi, menjelaskan hasil-hasil

temuannya secara terbuka dan sebenar-benarnya sehinggadapat dimengerti

orang lain.

Sebagaimana ia juga memperoleh bahan-bahan dari orang lain guna

mendukung teori-teori yang dikembangkannya. Karena tanggung jawab

ilmuwan merupakan ikhtiar mulia sehingga seorang ilmuwan tidak mudah

tergoda, apalagi tergelincir untuk menyalahgunakan ilmu.

“ Ilmu Pengetahuan tanpa Agama lumpuh

Agama tanpa Ilmu Pengetahuan Buta “


9

Ilmuwan merupakan profesi, gelar atau capaian professional yang diberikan

masyarakat Kepada seorang yang mengabdikan dirinya.Pada kegiatan

 penelitian ilmiah dalam rangka mendapatkan pemahaman yang lebih

komprehensif tentang alam semesta, termasufenomena fisika, matematis dan

kehidupan social.Istilah ilmuwan dipakai untuk menyebut aktifitas seseorang

untuk menggali permasalahan ilmuwan secara menyeluruh dan mengeluarkan

gagasan dalam bentuk ilmiah sebagai bukti hasil kerja mereka kepada dunia

dan juga untuk berbagi hasil penyelidikan tersebut kepada masyarakat awam.

Karena mereka merasa bahwa tanggung jawab itu ada dipundaknya.Ilmuwan

memiliki beberapa ciri yang ditunjukkan oleh cara berfikir yang dianut serta

dalam perilaku seorang ilmuwan. Mereka memilih bidang keilmuan sebagai

 profesi.Untuk itu yang bersangkutan harus tunduk dibawah wibawa

ilmu.Karena ilmu merupakan alat yang paling mampu dalam mencari dan

mengetahui kebenaran. Seorang ilmuwan tampaknya tidak cukup hanya

memiliki daya kritis tinggi   atau pun pragmatis, kejujuran, jiwa terbuka dan

tekad besar dalam mencari atau menunjukkan kebenaran pada akhirnya, netral,

tetapi lebih dari semua itu ialah penghayatan terhadap etika serta moral ilmu

dimana manusia dan kehidupan itu harus menjadi pilihan juga sekaligus

 junjungan utama. Oleh karena itu seorang ilmuwan harus memenuhi beberapa

syarat, diantaranya :

· Prosedur ilmiah

· Metode ilmiah

· Adanya suatu gelar yang berdasarkan pendidikan formal yang ditempuh


10

· Kejujuran ilmuwan, yakni suatu kemauan yang besar, ketertarikan pada

 perkembangan Ilmu Pengetahuan terbaru dalam rangka profesionalitas

keilmuannya.

2.3.2 Tanggung Jawab Seniman

Seniman adalah istilah subyektif yang merujuk kepada seseorang yang kreatif,

atau inovatif,  atau mahir dalam bidang seni. Penggunaan yang paling kerap

adalah untuk menyebut orang-orang yang menciptakan karya seni,  seperti

lukisan,  patung, seni peran,  seni tari, sastra, film dan musik.  Seniman

menggunakan imajinasi dan bakatnya untuk menciptakan karya dengan nilai

estetik.Ahli sejarah seni dan kritikus seni mendefinisikan seniman sebagai

seseorang yang menghasilkan seni dalam batas-batas yang diakui.

Seni (art)  berasal dari bahasa Latin, ars  yang berarti kemahiran. Istilah ini

kemudian diformulasikan dalam definisi seni secara etimologis, sebagai suatu

kemahiran dalam membuat barang-barang atau mengerjakan sesuatu (Mustofa

Ansori, 2006 : 219). Dengan kalimat lain seni merupakan bagian dari budaya

manusia, sebagai hasil ungkapan akal dan budi manusia dengan segala

 prosesnya yang mengekspresikan sebuah keindahan.


11

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ilmu Pengetahuan teknologi dan Seni merupakan suatu hal yang tidak asing lagi didengear,

karena setiap hari kita bisa mendengar hal tersebut, Manusia sebagai makhluk Tuhan yang

 paling sempurna. kesempurnaan ini membuat manusia diberikan potensi untuk

mengembangkan, memanfaatkan dan mengelola sumber daya alam yang telah diciptakan

Tuhan Yang Maha Esa untuk kita dengan ilmu pengetahuan teknologi dan seni yang kita

miliki. Oleh sebab itu marilah kita menjaga dan melestarikan alam ini agar tidak punah dan

tetap bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa

3.2 Saran

Untuk mengembangkan IPTEK harus kita didasaRI dengan keimanan dan ketakwaan kepada

Tuhan Yang Maha Esa agar dapat memberikan bagi kehidupan serta lingkungan sekitar kita,

dengan perkembangan IPTEK yang semakin berkembang kita harus tetap menjaga nilai

Agama. Dan Seni yang kita miliki.


12

DAFTAR PUSTAKA

http://www.edukia.org/web/kbbayi/7-iman-2-piptek-hakikat-untuk-bertakwa-dan-taat-
 pancasila-warganegara/

Anda mungkin juga menyukai