Anda di halaman 1dari 17

KEGIATAN BELAJAR 2

GELOMBANG DAN BUNYI

a. Tujuan kegiatan pembelajaran


Setelah mempelajari kegiatan belajar 2, diharapkan anda dapat:

 Mendefinisikan konsep gelombang.


 Menjelaskan proses perambatan gelombang sebagai bentuk energi.
 Menjelaskan hubungan antara cepat rambat gelombang, panjang
gelombang dan frekuensi.
 Menjelaskan perbedaan gelombang transversal dan gelombang
longitudinal.
 Menghitung panjang gelombang, periode, frekuensi, dan cepat
rambat gelombang.
 Menganalisis gelombang berdasarkan arah rambatan dan arah getar.
 Menjelaskan pengaruh waktu terhadap cepat rambat gelombang.
 Menjelaskan karakteristik gelombang yang tepat berdasarkan arah
rambat dan arah getar, medium, amplitudo dan fase.
 Menjelasakan sifat sifat gelombang mekanik.
 Menjelaskan prinsip Huygens.
 Menjelaskan peristiwa pantulan gelombang, pembiasan gelombang dan interferensi
gelombang.

b. Uraian Materi

a. Gelombang Mekanik

Gelombang berdasarkan sifat fisisnya adalah gelombang air, gelombang tali,


gelombang bunyi, gelombang radio, dan sebaginya. Jika ditinjau dari medium
perambatanya gelombang dibedankan menjadi dua, yaitu gelombang mekanik yang butuh
medium untuk perantara, dan gelombang elektromagnetik yang tidak butuh medium
perantara.
Gelombang merupakan rambatan energi dari sumber getar yang merambat tanpa
disertai perpindahan partikelnya. Fenomena ini ditunjukan pada peristiwa gelombang
permukaan air, gelombang pada tali, gelombang radio, dan sebagainya.
Tinjau seutas tali panjang L dalam arah mendatar, salah satu ujungnya digetarkan
naik-turun dalam arah sumbu y, sehingga terjadi gelombang pada tali yang merambat
dalam arah x posistip. Pada tali yang digerakan tersebut juga mengalami gelombang
berjalan, gelombang mekanik yang amplitudonya konstan di setiap titik yang dilalui
gelombang.
Maka persamaan simpangan dititik O adalah:

Modul.FIS.10 Getaran Gelombang dan Bunyi

Modul-FISIKA – SMK. GETARAN GELOMBANG DAN BUNYI


y 0 = A sin ω t …………………………(2.1)

 x
dan karena setelah  t −  titik O bergetar, kemudian baru titik P bergetar, simpangan
 v
gelombang berjalan dititik P adalah:
 x
yP = A sin  ωt −  ………………………..(2.2)
 v


dan didefinisikan bilangan gelombang k = dan menggunkan hubungan: ω = 2πf dan
λ
v = λf , maka persamaan (2.2) dapat dituliskan menjadi:

yP = A sin (ωt − kx ) ……………………….(2.3)

Persamaan (2.1), (2.2), dan (2.3) berlaku untuk gelombang berjalan ke kanan (searah
sumbu x positip). Untuk gelombang yang berjalan ke kiri (menuju sumbu x negatip), maka
x
titik P akan bergetar ( t + ) terlebih dahulu sebelum titik O, sehingga persamaan
v
simpangan gelombang berjalan tersebut adalah:

yP = A sin (ωt + kx ) ………………….(2.4)

Gambar 2.1 Gelombang berjalan pada Tali

Gelombang yang merambat pada tali ternyata arah getarnya tegak lurus arah
rambatannya dan disebut gelombang transversal, sedangkan yang terjadi pada pegas
adalah arah getar gelombang searah dengan arah rambatannya disebut gelombang
longitudinal.

Modul.FIS.10 Getaran Gelombang dan Bunyi

Modul-FISIKA – SMK. GETARAN GELOMBANG DAN BUNYI


Sehingga diperoleh persamaan umum gelombang berjalan :

y P = A sin (ω t ± kx ) Keterangan :
A = amplitudo ( m )
Atau YP = Simpangan gelombang ( m )
X = jarak titik P ke sumber gelombang ( m )
y P = A sin [2 π ft ± kx ] λ = Panjang gelombang ( m )
F = frekuensi ( Hz )
Atau v = cepat rambat gelombang ( m/s )
 t x
yP = A sin 2π  ±  k = bilangan gelombang ( m-1 )
T λ 
+ = gelombang menjalar ke kanan
- = gelombang menjalar ke kiri

b. Kecepatan dan Percepatan Getaran

Jika ditinjau gelombang berjalan ke arah kanan (sumbu x posistip), maka


kecepatan dan percepatan getaran pada titik P dapat ditentukan dengan melakukan
deferensial terhadap persamaan simpangan pada titik P tersebut. Sehingga diperoleh:
Kecepatan getaran : vP = ωA cos(ωt ± kx ) ……………..(2.4)

Kecepatan getaran : aP = −ω 2 A sin (ωt ± kx ) atau aP = −ω 2 yP ……….(2.5)

c. Kecepatan Rambat Gelombang



Kecepatan rambat gelombang diperoleh dari hubungan: v = λ f dan k = , sehingga :
λ
2π f
v = ……………………(2.6)
k

d. Sudut Fase, Fase, dan Beda Fase Gelombang

Untuk menentukan sudut fase, fase, dan beda fase gelombang kita tinjau untuk
gelombang berjalan ke kanan (arah sumbu x positip). Karena persamaan simpangan
gelombang berjalan (2.3), dan gunakan persamaan (2.6), maka:

 t x
y p = A sin 2π  ± 
T λ 
Sehingga diperoleh :
 t x
Sudut fase gelombang : θ = 2π  ±  ……………….(2.7)
T λ 
 t x
Fase gelombang : ϕ =  ±  …………………………(2.8)
T λ 
x −x
Beda fase gelombang: ∆ϕ = 2 1 ……………………(2.9)
λ
Modul.FIS.10 Getaran Gelombang dan Bunyi

Modul-FISIKA – SMK. GETARAN GELOMBANG DAN BUNYI


e. Gelombang Stasioner

Gelombang stasioner biasa juga disebut gelombang tegak, gelombang berdiri atau
gelombang diam, adalah gelombang yang terbentuk dari perpaduan atau interferensi dua
buah gelombang yang mempunyai amplitudo dan frekwensi sama, tapi arah rambatnya
berlawanan. Amplitudo pada gelombang stasioner tidak konstan, besarnya amplitudo
pada setiap titik sepanjang gelombang tidak sama. Pada simpul amplitudo nol, dan pada
perut gelombang amplitudo maksimum.

(a) Gelombang stasioner pada dawei (tali) ujung bebas

Persamaan gelombang stasioner:


YP = 2 A cos(kx )sin (ωt − kL ) ……………….(2.10)
Dimana
AP = 2 A cos(kx ) ……………………………(2.11)
Dengan demikian
yP = AP sin (ωt − kL ) ……………………….(2.12)

Dimana: L adalah panjang tali, dan AP = amplitudo gelombang stasioner, yang besarnya
bergantung pada jarak suatu titik terhadap ujung pemantul (x).

1
x = n λ dengan n = 0, 1, 2, 3…
2
Letak simpul dari ujung pemantul x = (2n + 1) λ
1
4
n = 0, 1, 2, 3…

(b) Gelombang stasioner pada dawei (tali) ujung terikat

Persamaan gelombang stasioner:

yP = 2 A sin (kx )cos(ωt − kL ) ……………………………………(2.13)

Dimana

AP = 2 A sin (kx ) ……………………………………..(2.14)

Dengan demikian

yP = AP cos(ωt − kL ) ………………………………..(2.15)

Dimana: L adalah panjang dawei (tali), dan AP = amplitudo gelombang stasioner, yang
besarnya bergantung pada jarak suatu titik terhadap ujung pemantul (x).

Letak perut dari ujung pemantul :


Modul.FIS.10 Getaran Gelombang dan Bunyi

Modul-FISIKA – SMK. GETARAN GELOMBANG DAN BUNYI


x = (2n + 1) λ
1
untuk n = 0, 1, 2, 3, … ……………...(2.16)
4
Letak simpul dari ujung pemantul :
1
x=n λ untuk n = 0, 1, 2, 3, … ……………………….(2.17)
2

f. Sifat-Sifat Gelombang

Untuk gelombang mekanik maupun gelombang elektromagnetik, mempunyai 4


(empat) sifat dasar, di antaranya adalah pemantulan (refleksi), pembiasan (refraksi),
pembelokan (difraksi), dan penggabungan (interferensi).
 Pemantulan (refleksi) Gelombang dapat diamati pada gambar 2.2.

Pada peristiwa pemantulan:


 Sinar datang (AO), yaitu garis yang tegak lurus dengan muka gelombang datang.
 Sinar pantul (OB), yaitu garis yang tegak lurus dengan muka gelombang pantul.
 Garis Normal (NO) yaitu garis yang tegak lurus dengan bidang datar.
 Sudut datang (i), adalah sudut yang dibentuk oleh sinar datang (AO) dengan garis
normal (NO).
 Sudut pantul (r), adalah sudut yang dibentuk oleh sinar pantul (OB) dengan garis
normal (NO).
Sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r): ini adalah pernyataan hukum
pemantulan gelombang. Berlaku untuk semua jenis gelombang.

g. Pembiasan (refraksi) Gelombang

Cepat rambat gelombang dalam satu medium adalah tetap. Dan frekwensi suatu
gelombang adalah tetap, sehingga panjang gelombang λ adalah tetap juga. Cepat rambat
gelombang dalam suatu medium yang berbeda tidak sama.
v
λ = ………………………………………….. (2.18)
f
Panjang gelombang pada tempat yang lebih dalam dari permukaan adalah lebih
besar dibanding dengan panjang gelombang pada daerah yang dangkal (lihat ilustrasi
pada gambar berikut:

Modul.FIS.10 Getaran Gelombang dan Bunyi


Modul-FISIKA – SMK. GETARAN GELOMBANG DAN BUNYI
Gambar 2.3 Panjang gelombang terhadap kedalaman

Pada kedalaman d1 ( d1 > d2) maka λ1 lebih besar dari λ 2. Perubahan panjang gelombang
menyebabkan pembelokan

Gambar 2.4. Pembiasan Gelombang

Sinar datang dari tempat yang dalam ke tempat yang dangkal sinar akan dibiaskan
mendekati garis normal ( r < i), sedang untuk sinar yang datang dari tempat yang dangkal
menuju tepat yang dalam sinar akan dibiaskan menjauhi garis normal ( r > i).

n2 sin i v1
n= = = …………………………………(2.19)
n1 sin r v2

Keterangan :

n = indek bias medium 2 relatif terhadap medium 1

v1 = cepat rambat gelombang pada medium 1 (m/s)

v2 = cepat rambat gelombang pada medium 2 (m/s)

n1 = indek bias medium 1

n2 = indek bias medium 2

I = sudut sinar datang terhadap garis normal

r = sudut sinar bias terhadap garis normal

Indek bias ruang hampa ( = udara) = 1.


Modul.FIS.10 Getaran Gelombang dan Bunyi
Modul-FISIKA – SMK. GETARAN GELOMBANG DAN BUNYI
Jika medium 1 adalah udara, dimana cepat rambat gelombang diudara adalah c dengan
panjang gelombang λ0 . Dan untuk medium 2, jika cepat rambat gelombang adalah v dan
panjang gelombangnya λ, maka persamaan (2.19) menjadi:
sin i c λ0
n= = = ………………………………..(2.20)
sin r v λ

h. Pembelokan (difraksi) Gelombang

Gelombang lurus akan merambat keseluruh medium dalam bentuk secara lurus
juga. Jika gelombang dilewatkan penghalang/ rintangan berupa celah sempit maka
gelombang yang datang akan dibelokan setelah melewati celah tersebut. Pembelokan
gelombang karena adanya penghalang berupa celah sempit disebut difraksi gelombang.

Gambar 2. 5 Difraksi Gelombang oleh celah sempit

I. Penggabungan (interferensi) Gelombang

Dua gelombang yang bertemu pada suatu titik akan mengalami interferensi.
Interferensi destruksi maksimum (saling meniadakan) terjadi jika kedua gelombang yang
bertemu fasenya berlawanan. Interferensi konstruktif maksimum (saling memperkuat)
terjadi jika kedua gelombang tersebut memiliki fase yang sama.

Gambar 2.6 Interferensi gelombang


(a) Interferensi konstruktif
(b) Interferensi destruktif

Dua titik pada gelombang sefase jika jarak pisahnya (x) sama dengan kelipatan bulat dari
satu panjang gelombang: x = nλ . Dan berlawanan fase jika jarak pisahnya sama dengan
kelipatan ganjil dari setengah panjang gelombang.

x = (2n-1)λ untuk n = 1,2,3, … ………………….(2.21)


. Cepat Rambat Gelombang

Modul.FIS.10 Getaran Gelombang dan Bunyi


Modul-FISIKA – SMK. GETARAN GELOMBANG DAN BUNYI
(a) Cepat Rambat Gelombang Transversal pada Dawei (Tali)

Tinjau cepat rambat gelombang transversal pada tali (dawai).


Percobaan penentuan kecepatan rambat gelombang ini dinamakan Percobaan Melde.
m
Jika gaya tegangan pada tali adalah F, massa jenis tali µ = ,maka kecepatan rambat
l
gelombang dalam dawei (v) adalah:

F FL
v= atau v = …………………………..(2.22)
µ m

(b) Cepat Rambat Gelombang Bunyi

Bunyi merupakan gelombang longitudinal, yang dapat merambat dalam medium zat
padat, gas atau zat cair. Cepat rambat gelombang bergantung pada jenis mediumnya.
Pada umumnya cepat rambat gelombang pada medium zat padat lebih besar dari pada
medium cair atau gas.

1) Cepat rambat bunyi dalam zat padat


Bergantung pada modulus Young dan massa jenis zat padat:
E
v= ………………………………………………(2.23)
ρ
Dimana, E = modulus young (N/m2), ρ = massa jenis zat padat (kg/m3)

2) Cepat rambat bunyi dalam gas


Bergantung pada suhu dan jenis gas:

RT
v= γ ……………………………………………(2.24)
M
Dimana, γ = konstanta laplace, R = konstanta gas umum (J/mol.K), T = suhu mutlak gas
(K), M = massa molekul relatif gas (Kg/mol).

3) Cepat rambat bunyi dalam zat cair


Bergantung pada modulus Bulk dan massa jenis zat cair:

B
v= ……………………………………………....(2.25)
ρ

Dimana, B = modulus bulk (N/m2), ρ = massa jenis zat cair (Kg/m3)

i. Bunyi

Modul.FIS.10 Getaran Gelombang dan Bunyi


Modul-FISIKA – SMK. GETARAN GELOMBANG DAN BUNYI
Bunyi adalah gelombang yang merambat, yang berasal dari getaran sumber bunyi.
Contoh sebagai sumber bunyi adalah gitar, pipa organa, trompet dan sebagainya.
Sebagai tinjauan teoritis akan diulas untuk kasus gitar dan pipa organa.

(a) Dawai sebagai sumber bunyi


Mengingat bahwa kecepatan gelombang transversal pada dawai adalah:

F
v= ……………………………………………………(2.26)
µ

v maka frekwensi nada dasar atau harmonik pertama pada sumber bunyi dawai adalah:
1 F v
f0 = atau f 0 = ………………………………….(2.27)
2L µ 2L

Persamaan ini dikenal dengan hukum Marsene. Dan secara umum berlaku hubungan:

1. L = (n + 1) λ
1
2
n +1 F
2. f n = (n + 1) f 0 = untuk n = 0, 1, 2, 3, …… …………(2.28)
2L µ

(yang berturut-turut menyatakan nada dasar, nada atas pertama, kedua, ketiga dan
seterusnya)

(b) Pipa organa terbuka

Frekwensi pada nada dasar fo (harmonik pertama) adalah:

v 1
f0 = karena L = λ0 ………………………….(2.29)
2L 2

dan secara umum berlaku hubungan:

1. L = (n + 1) λ0 ……………………………………………………………(2.30)
1
2

f n = (n + 1)
v
2. untuk n = 0, 1, 2, 3,… …………………….(2.31)
2L
Dan, fo: f1: f2: …= 1: 2: 3:.. (dikenal dengan Hkm I Bernoulli)

Untuk pipa organa terbuka berlaku :


p = n + 2 dan s = n + 1 ……………………………………..(2.32)

(c) Pipa organa tertutup


Modul.FIS.10 Getaran Gelombang dan Bunyi
Modul-FISIKA – SMK. GETARAN GELOMBANG DAN BUNYI
Frekwensi pada nada dasar fo ( harmonik pertama) adalah:
v 1
f0 = karena L = λ0 ……………………………………..(2.33)
4L 4
dan secara umum berlaku hubungan:

1. L = (2n + 1) λ ……………………………………….(2.34)
1
4

2. f n = (2n + 1)
v
untuk n = 0, 1, 2, 3, …. ……….(2.35)
4L
Dan, fo: f1: f2: = 1: 3: 5:.. (dikenal dengan Hkm II Bernoulli)

Untuk pipa organa tertutup berlaku :


p = n + 1 dan s = n + 1 ………………………………….(2.36)

l. Intensitas Gelombang Bunyi

Intensitas gelombang bunyi (I) didefinisikan sebagai energi yang dipindahkan


persatuan luas persatuan waktu atau daya persatuan luas. Jika ditinjau titik berjarak r dari
sumber bunyi, maka intensitas bunyi yang diterima pada titik tersebut adalah:
P P
I = = …………………………………..(2.37)
A 4π r 2
Dan perbandingan intensitas gelombang bunyi pada suatu titik yang berjarak r1 dan
r2 dari sumber bunyi adalah:
2
I 2  r1 
=   ……………………………………………(2.38)
I1  r2 
Dan apabila terdapat n sumber gelombang bunyi, maka total intensitas bunyi,
merupakan jumlahan dari intensitas masing-masing sumber bunyi.

ITotal = I1 + I 2 + I 3 + ...I n ………………………………..(2.39)


m. Taraf Intensitas Gelombang Bunyi

Intensitas pendengaran manusia terhadap bunyi adalah terbatas, batas bawah dan
batas atas bunyi yang masih bisa didengar oleh manusia masing-masing adalah: 10-12
W/m2 (disebut intensitas ambang pendengaran Io) dan 1 W/m2 (disebut intensitas ambang
perasaan). Taraf intensitas bunyi (TI) didefinisikan sebagai logaritma perbandingan
intensitas bunyi dengan intensitas ambang pendengaran.
I 
TI = 10 log (dB ) ……………………………………(2.40)
 I0 
Apabila terdapat n sumber bunyi maka taraf intensitas total adalah:
TITotal = TI + 10 log n ……………………………………(2.41)

Modul.FIS.10 Getaran Gelombang dan BunyiKeterangan :


Modul-FISIKA – SMK. GETARAN GELOMBANG DAN BUNYI
n = banyaknya sumber bunyi

TI = taraf intensitas bunyi ( desibel (dB) )


Jika taraf intensitas di suatu titik yang berjarak r1 adalah TI1 dan yang berjarak r2
adalah TI2, maka hubungan antara kedua besaran dapat dinyatakan dengan hubungan
matematis sebagai berikut:
2
r 
TI 2 = TI1 − 10 log 2  …………………………………(2.42)
 r1 
n. Pelayangan Bunyi

Untuk dua gelombang bunyi yang bergerak dengan arah yang sama, amplitudo
sama tetapi frekwensinya berbeda, maka akan terdengan suara keras dan lemah secara
bergantian. Peristiwa ini disebut pelayangan bunyi. Jika gelombang bunyi tersebut
masing-masing mempunyai frekwensi f1 dan f2, maka pelayangan bunyi kedua gelombang
tersebut:
(1) Waktu antara dua pelayangan:

1
∆T = T2 − T1 = ……………………….(2.43)
f 2 − f1
(2) Frekwensi pelayangan:

1
∆f = = f 2 − f1 ……………………………(2.44)
∆T

Keterangan :

∆f = frekuensi layangan bunyi (Hz)

f2 = frekuensi yang lebih tinggi (Hz)

f1 = frekuensi yang lebih rendah (Hz)

∆T = waktu antara dua pelayangan (sekon)

o. Efek Doppler

Modul.FIS.10 Getaran Gelombang dan Bunyi


Modul-FISIKA – SMK. GETARAN GELOMBANG DAN BUNYI
Peristiwa perubahan frekwensi bunyi akibat gerakan sumber bunyi disebut Efek
doppler. Frekwensi suatu gelombang bunyi akan bertambah titnggi ketika sumber bunyi
atau pendengar atau keduanya saling mendekati, dan sebaliknya bertambah rendah jika
sumber bunyi atau pendengar atau keduanya saling menjauhi. Dan secara matematis
dinyatakan sengan formulasi sebagai berikut:

v ± vP
fP = fs ……………………………..(2.45)
v ± vs
Dalam hal ini pengaruh kecepatan angin diabaikan.

fP = frekuensi yang didengar oleh pendengar (Hz)

fs = frekuensi sumber bunyi (Hz)

v = cepat rambat bunyi di udara (m/s)

vP = kecepatan pendengar (m/s)

vS = kecepatan sumber bunyi (m/s)

Keterangan :

vP (+)= pendengar mendekati sumber bunyi

vP (-) = pendengar menjauhi sumber bunyi

vS (+)= sumber bunyi menjauhi pendengar

vS (-)= sumber bunyi mendekati pendengar

p. Peristiwa yang berhubungan dengan bunyi

• Resonansi
Peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena getaran sumber bunyi lain syarat
frekuensi keduanya harus sama atau kelipatannya,. Kegunaan resonansi adalah
untuk menentukan cepat rambat bunyi di udara.
• Interferensi bunyi
• Pelayangan Bunyi

Contoh - contoh Soal:


Modul.FIS.10 Getaran Gelombang dan Bunyi
Modul-FISIKA – SMK. GETARAN GELOMBANG DAN BUNYI
1) Sebuah benda massa 2 kg melakukan getaran selaras dengan amplitudo 25 cm
dan perioda 3 detik. Tentukan kecepatan maksimum, percepatan maksimum,
energi kinetik maksimum dan energi potensial maksimum !
Penyelesaian :
Tinjau: persamaan simpangan getaran harmonik sederhana:
m = 2kg
A = 25cm = 0,25m
T = 3 det ik
2π 6,28
ω= = = 2,093rad / sekon
T 3
∗VMaks = ωA = 2,093x0,25 = 0,52m / s
∗ aMasks = ω 2 A = (2,093) 0,25 = 1,095m / s 2
2

1
mω 2 A2
∗ EKMaks = EPMaks =
2
= x 2(2,093) (0,25) = 0,13J
1 2 2

2
2) Suatu gelombang merambat dengan kecepatan 50 m/det, panjang gelombangnya
0,5 m. Berapa banyak gelombang yang terbentuk dalam 1 detik. Medium dianggap
mempunyai panjang tidak terbatas !

Penyelesaian :
v = 50m / s
λ = 0,5m
ν 50m / s
f = = = 100 Hz
λ 0,5m
Jadi banyaknya gelomban dalam waktu satu detik adalah 100 gelombang

3) Sebuah gelombang lurus datang pada bidang batas antara dua medium dengan
sudut datang 30o. Jika indeks bias medium 2 relatif terhadap medium 1 adalah 2.
Tentukan sudut biasnya, lukislah sinar dan muka gelombang datang, demikian pula
sinar dan gelombang bias !

Penyelesaian :
Modul.FIS.10 Getaran Gelombang dan Bunyi
Modul-FISIKA – SMK. GETARAN GELOMBANG DAN BUNYI
i =300, n = 2,
sin i
=n
sin r

sin 300
=2
sin r
1
sin r = sin 300
2
sin r = ¼

r = 14, 480
4) Tegangan seutas dawai yang panjangnya 0,9 m diatur sedemikian rupa sehingga
terjadi gelombang stasioner seperti pada gambar. Jika frekuensi gelombang 50 Hz,
tentukan cepat rambat gelombang transversal pada dawai !

Penyelesaian :

L = 2λ = 0,9m
0,9
λ= = 0,45m
2
f = 50 Hz
v = ....?
v = λf
v = 0,45 x50 = 22,5m / s

5) Sepotong dawai yang panjangnya 80 cm dan massanya 8 gram dijepit kedua


ujungnya dan terentang tegang dengan tegangan 800 N. Maka frekwensi nada atas
pertama adalah !

Penyelesaian :
L = 0,8m
m = 8 x10 −3 kg
F = 800 N
f1 = ..... ?
1 FL
f1 =
L m
1 800 x0,8
f1 =
0,8 8 x10 −3
6) Sebuah sumber bunyi mempunyai taraf intensitas 8 bel. Jika jumlah semua sumber
f = 353,6 Hz
10 dengan taraf intensitas1 yang sama dan berbunyi secara serentak, maka taraf
intensitas total yang dihasilkan adalah !

Modul.FIS.10 Getaran Gelombang dan Bunyi


Modul-FISIKA – SMK. GETARAN GELOMBANG DAN BUNYI
Penyelesaian :

n = 10
TI = 8 Bell = 80dB
TI10 = ......?
TI n = TI + 10 log n
TI10 = 90dB

7) Sebuah mobil polisi sambil membunyikan sirine dengan frekwensi 1600 Hz


mengejar mobil lain dengan kecepatan 40 m/s. Dan kecepatan mobil yang dikejar
25 m/s. Jika kecepatan gelombang bunyi di udara 340 m/s. Tentukan frekwensi
gelombang bunyi yang terdengan oleh orang di dalam mobil yang dikejar polisi
tersebut !

Penyelesaian :

f s = 1600 Hz
vP = 25m / s
vS = 40m / s
v = 340m / s
f P = ...... ?
v ± vP
fP = fS
v ± vv
340 − 25
fP = 1600
34 + 40
f P = 1326,3Hz

c. Rangkuman
 Gelombang adalah getaran atau energi yang merambat.
Modul-FISIKA – SMK. GETARAN GELOMBANG DAN BUNYI

Modul.FIS.10 Getaran Gelombang dan Bunyi


 Gelombang mekanik,: adalah gelombang yang membutuhkan medium untuk
merambat.
 Gelombang elektromagnetik,; adalah gelombang yang tidak membutuhkan medium
untuk merambat.
 Gelombang transversal, adalah gelombang yang arah getar dan arah rambatnya
saling tegak lurus. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getar dan
arah rambatnya sejajar.
 Persamaan dasar gelombang:

λ
v== λf
T
 Sifat umum gelombang, pemantulan (refleksi), pembiasan (refraksi), pembelokan
(difraksi), dan penggabungan (interferensi)
 Muka gelombang, adalah tempat kedudukan titik-titik pada gelombang yang
mempunayi fase yang sama. Jarak antara muka gelombang yang berdekatan sama
dengan panjang gelombang (? ).
 Pembiasan adalah pembelokan gelombang yang datang dari suatu medium menuju
medium lain yang berbeda. Dan berlaku hubungan sebagai berikut:
n sin i v1 λ1
n= 2 = = =
n1 sin r v2 λ2
 Difraksi adalah pembelokan gelombang ketika gelombang melalui penghalang
berupa celah sempit.
 Interferensi adalah penggabungan antara dua gelombang atau lebih pada suatu
titik. Terjadi interferensi konstruktif (saling menguatkan) jika gelombang yang
berinterferensi tersebut memiliki fase yang sama. Sebaliknya akan terjadi
interferensi destruktif (saling melemahkam) jika gelombang-gelombang yang
berinterferensi tersebut fasenya berlawanan.
 Jika ditinjau titik berjarak r dari sumber bunyi, maka intensitas bunyi yang diterima
pada titik tersebut adalah:

I=
P
=
P
A 4πr 2
(
W / m2 )

 Dan perbandingan intensitas gelombang bunyi pada suatu titik yang berjarak r1 dan
r2 dari sumber bunyi adalah:
2
I 2  r1 
= 
I1  r2 
 Jika terdapat n sumber gelombang bunyi, maka total intensitas bunyi adalah:
ITotal = I1 + I 2 + I 3 + ....I n

Modul.FIS.10 Getaran Gelombang dan Bunyi Modul-FISIKA – SMK. GETARAN GELOMBANG DAN BUNYI
 Taraf intensitas bunyi (TI) didefinisikan sebagai logaritma perbandingan intensitas
bunyi dengan intensitas ambang pendengaran.
I 
TI = 10 log (dB )
 I0 
Jika terdapat n sumber bunyi maka taraf intensitas total adalah:

TITotal = TI + 10 log n

Jika taraf intensitas di suatu titik yang berjarak r1 adalah TI1 dan yang berjarak r2
adalah TI1 dan yang berjarak r2 adalah TI2:

2
r 
TI 2 = TI1 − 10 log 2 
 r1 
 Peristiwa perubahan frekwensi bunyi akibat gerakan sumber bunyi disebut Efek
doppler. Dan secara matematis dinyatakan sengan formulasi sebagai berikut :

v ± vP
fP = fs
v ± vS

d. Tugas 2
Modul.FIS.10 Getaran Gelombang dan Bunyi
Modul-FISIKA – SMK. GETARAN GELOMBANG DAN BUNYI

Anda mungkin juga menyukai