Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Telaah dan Pengembangan Kurikulum
PAI

Dosen Pengampu: Dr. Suratman, M. Pd.

Disusun Oleh Kelompok 1 :

Adelia Gustin Nabila 2011101003

M. Najwan Mujaddid 2011101001

Sinta Adelia Fitriani 2011101002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS (UINSI)


SAMARINDA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
anugerah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam
senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita Baginda Nabi Muhammad SAW
yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama
Islam yang sempurna dan menjadi anugerah terbesar bagi seluruh semesta alam.

Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan dan memenuhi tugas


Mata Kuliah Telaah dan Pengembangan Kurikulum PAI yang berjudul “Konsep
Pengembangan Kurikulum”. Selain itu tujuan dari penyusunan makalah ini juga
untuk menambah wawasan tentang pengetahuan pengembangan kurikulum PAI
secara meluas.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr Suratman, M.Pd


selaku dosen Mata Kuliah Telaah dan Pengembangan Kurikulum PAI yang telah
membimbing kami agar dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran agar
penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu kami mengucapkan
banyak terima kasih dan semoga karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca.

Samarinda, 8 September 2021

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB I .......................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 1
C.Tujuan Penulisan................................................................................................. 1
BAB II ......................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN .......................................................................................................... 2
A.Pengertian Kurikulum Menurut Pakar Kurikulum ................................................. 2
B.Ciri-Ciri Kurikulum dalam PAI .............................................................................. 3
C. Fungsi dan Kedudukan Kurikulum PAI ............................................................... 4
D. Langkah-Langkah Pengembangan Kurikulum .................................................... 5
E. Kritisi Mengenai Kurikulum PAI .......................................................................... 6
BAB III ........................................................................................................................ 8
PENUTUP .................................................................................................................. 8
Kesimpulan ............................................................................................................. 8
Saran .................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu komponen yang sering dijadikan faktor penyebab menurunnya
mutu pendidikan adalah kurikulum. Kurikulum merupakan salah satu unsur yang
berpengaruh pada pencapaian tujuan pendidikan, yang posisinya sendiri dalam
keseluruhan proses pendidikan begitu sentral dan penting. Kurikulum memegang
kedudukan kunci dalam pendidikan, yang pada akhirnya menentukan macam dan
kualifikasi lulusan suatu lembaga pendidikan. Kurikulum menyangkut rencana dan
pelaksanaan pendidikan baik dalam lingkup kelas, sekolah, daerah, wilayah maupun
nasional. Dalam hal ini yang menjadi perhatian khusus untuk pengembangan
kurikulum adalah Pendidikan Islam karena dalam pelaksanaannya mendapat kritik
dari berbagai kalangan.
Upaya pembenahan dan dan perbaikan kurikulum pendidikan bertujuan agar
dapat bergerak cepat sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi serta
tuntutan dunia kerja dalam kehidupan masyarakat yang selalu berubah. Selain itu
akan banyak dilakukan inovasi dalam pengembangan kurikulum PAI, salah satunya
melalui penerapan kurikulum berbasis kompetensi pengembangan kurikulum
merupakan komponen yang sangat esensial dalam keseluruhan kegiatan
pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kurikulum menurut pakar kurikulum
2. Bagaimana ciri-ciri kurikulum dalam PAI
3. Apa fungsi dan kedudukan kurikulum PAI
4. Bagaimana menganalisis langkah-langkah pengembangan kurikulum
5. Bagaimana menganalisis dan mengkritisi pengembangan kurikulum PAI

C.Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian kurikulum menurut pakar kurikulum
2. Mengetahui ciri-ciri kurikulum PAI
3. Mengetahui fungsi dan kedudukan kurikulum PAI
4. Mengetahui langkah-langkah pengembangan kurikulum
5. Mengetahui kritisi mengenai pengembangan kurikulum PAI

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum Menurut Pakar Kurikulum


Istilah kurikulum berasal dari bahasa latin Curriculum, yang awal-nya
mempunyai pengertian a running course, dan dalam Bahasa Perancis yakni courier
yang berarti to run yang artinya berlari. Istilah itu kemudian digunakan untuk
sejumlah mata pelajaran atau course yang harus ditempuh untuk mencapai gelar
penghargaan dalam dunia pendidikan, yang dikenal dengan ijazah. 1

Kurikulum menurut Prof. Dr. S. Nasution, M. A. adalah suatu rencana yang


disusun untuk melancarkan proses belajar mengajar dibawah bimbingan dan
tanggungjawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya. 2

J. Galen Saylor dan William M. Alexander, menjelaskan “the curriculum is the


sum total of schools effort to influence learning, whether in the classroom, on the
playground, or out of school”. Jadi, kurikulum itu berarti segala usaha yang dilakukan
oleh sekolah untuk memengaruhi anak itu belajar, apakah dalam ruangan kelas,
dihalaman sekolah atau di luar sekolah.

Sehubungan dengan banyaknya definisi tentang kurikulum, dalam


pengaplikasian kurikulum kiranya perlu melihat definisi kurikulum yang tertulis pada
Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1
ayat (19) yang berbunyi: Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.

Dari pengertian kurikulum yang telah dijelaskan diatas, dapat kita pahami
bahwa kurikulum merupakan seperangkat perencanaan yang telah dipikirkan
sedemikian rupa dan secara matang, yang digunakan sebagai pedoman dalam
menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar di sekolah.

1
Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum Teori Dan Praktek, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1999),
hlm. 3-4.
2
Nasution, Kurikulum Dan Pengajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 5.

2
Kurikulum pendidikan Islam meliputi 3 perkara, yaitu masalah keimanan
(aqidah), masalah keislaman (syariah) dan masalah ihsan (akhlak). Bagian aqidah
menyentuh hal-hal yang bersipat iktikad (kepercayaan). Isi kurikulum pendidikan
Islam terdapat pada surah Fusshilat ayat 53:

Artinya: “Kami akan memeperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan


kami) di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri (anfus), sehingga jelaslah
bagi mereka bahwa Alquran itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup
(bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu.”

B.Ciri-Ciri Kurikulum dalam PAI


Pada dasarnya, Pendidikan Islam menuntut hadirnya kurikulum yang dibangun
diatas landasan konsep Islam tentang alam semesta, kehidupan dan manusia.
Menurut Nizar,3 kurikulum Islami harus memenuhi beberapa ketentuan sebagai
berikut :

1. Memiliki sistem pengajaran dan materi yang selaras dengan fitrah manusia
serta bertujuan untuk menyucikan manusia, memelihara dari penyimpangan
dan menjaga keselamatan fitrah manusia.

2. Memiliki tujuan untuk pendidikan Islam dan memperhatikan tujuan-tujuan


masyarakat yang realistis.

3. Harus sesuai dengan tingkatan pendidikan baik dalam hal karakteristik,


tingkatan pemahaman, jenis kelamin serta tugas-tugas kemasyarakatan
yang telah dirancang dalam kurikulum.
4. Tidak bertentangan dengan konsep-konsep Islam, mengacu pada kesatuan
Islam dan selaras dengan integrasi psikologis yang telah Allah ciptakan untuk
manusia serta selaras dengan kesatuan pengalaman yang hendak diberikan
kepada anak didik.

5. Pemilihan metode yang realistis, efektif, dan sesuai dengan tingkatan usia
anak didik.
6. Memperhatikan aspek pendidikan tentang segi-segi perilaku yang bersifat
aktivitas langsung.

3
Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam: menelusuri……………hlm. 196-199.

3
Bagaimanapun jenis kurikulum yang digunakan, dalam kegiatan belajar
mengajar yang terpenting adalah aplikasi daripada dokumen kurikulum karena
bagaimanapun juga kurikulum yang tidak dapat diaplikasikan secara optimal hanya
akan menghambat atau mengurangi tingkat keberhasilan dalam pencapaian tujuan
pendidikan yang telah direncanakan. Karakteristik kurikulum pada PAI,4 yaitu :

1. Islam menolak dualisme sistem kurikulum dan sekularisme.


2. Menonjolkan tujuan agama dan akhlak pada berbagai tujuan dan
kandungan-kandungan, metode-metode, alat-alat dan tekniknya.
3. Meluasnya perhatian dan menyeluruhnya kandungan-kandungannya.
4. Ciri-ciri keseimbangan yang relative diantara kandungan-kandungan
Kurikulum.
5. Kecenderungan pada seni halus, aktifitas pendidikan jasmani dan lainnya.

C. Fungsi dan Kedudukan Kurikulum PAI


Berikut adalah fungsi dari kurikulum PAI:

1. Fungsi penyesuaian, individu hidup dalam lingkungan selalu berubah dan


harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Maka peranan
kurikulum di sini adalah sebagai alat pendidikan sehingga individu bersifat
well adjusted.
2. Fungsi integrasi, kurikulum berfungsi mendidik pribadi-pribadi yang
merupakan bagian integral dari masyarakat, maka pribadi yang terintegrasi
akan memberikan dampak baik dalam perintegrasian masyarakat.
3. Fungsi deferensiasi, kurikulum perlu memberikan pelayanan terhadap
perbedaan-perbedaan perorangan dalam masyarakat yang akan mendorong
orang berfikir kritis dan kreatif.
4. Fungsi persiapan, kurikulum berfungsi mempersiapkan siswa agar mampu
melanjutkan studi lebih lanjut untuk suatu jangkauan yang lebih jauh.
5. Fungsi pemilihan, pengakuan atas keperbedaan berarti pula diberikannya
kesempatan bagi seseorang untuk memilih apa yang diinginkannya dan
menarik minatnya, untuk mengembangkannya maka peranan kurikulum yang
disusun harus secara luas dan bersifat fleksibel.

4
Khoiron Rosydi, Pendidikan Profetik (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 259-261.

4
6. Fungsi diagnosis, yakni membantu dan mengarahkan setiap individu agar
mereka mampu memahami dan menerima dirinya sehingga dapat
mengembangkan semua potensi yang dimilikinya.

Kurikulum PAI memiliki kedudukan sangat penting untuk membentuk


kepribadian seseorang. Dengan memahami kurikulum, para pendidik dapat memilih
dan menentukan tujuan pembelajaran, metode, teknik, media pengajaran dan alat
evaluasi pengajaran yang sesuai dan tepat. Untuk itu, dalam melakukan kajian
terhadap keberhasilan sistem pendidikan ditentukan oleh tujuan yang jelas, dapat
diterima semua pihak, sarana dan organisasi yang baik, dan kurikulum PAI yang
tepat guna. Oleh karena itu, sudah sewajarnya para pendidik dan tenaga
kependidikan bidang pendidikan Islam memahami kurikulum serta berusaha
mengembangkannya. Komponen kurikulum dalam pendidikan sangat penting karena
berhubungan dengan operasionalisasi tujuan yang dicita-citakan yang melibatkan
kurikulum pendidikan.

D. Langkah-Langkah Pengembangan Kurikulum


Setiap kurikulum mempunyai empat komponen utama, yaitu tujuan, bahan
pelajaran, proses belajar-mengajar, dan penilaian. Dalam pengembangan kurikulum
tiap komponen itu harus diperhatikan dan saling erat kaitannya dengan semua
komponen-komponen lainnya. Misalnya, evaluasi harus sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai, bahan pelajaran yang diajarkan serta proses belajar-mengajar yang
dijalankan.5

Hilda Taba (Taba, 1962: 194-343) berpendapat bahwa penyusunan dan


pengembangan kurikulum dapat menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menentukan tujuan
a. Merumuskan tujuan umum dan mengklarifikasi tujuan-tujuan.
b. Merinci tujuan-tujuan berupa pengetahuan (fakta, ide, konsep), berpikir,
nilai-nilai dan sikap, emosi dan perasaan serta keterampilan.
c. Merumuskan tinjauan dalam bentuk yang spesifik.

5
Prof. Dr. S. Nasution, M. A., Pengembangan Kurikulum, Cetakan VI, (Bandung: PT Citra Aditya
Bakti, 2003), hlm. 139.

5
2. Menyeleksi pengalaman belajar
a. Relevan dengan kenyataan sosial.
b. Balance ruang lingkup dan kedalaman materinya.
c. Penentuan pengalaman belajar yang luas serta beraneka ragam.
d. Penyesuaian dengan pengalaman serta kebutuhan dan minat siswa.
3. Organisasi bahan kurikulum dan kegiatan belajar
a. Menentukan organisasi kurikulum.
b. Menentukan urutan atau sequence.
c. Mengusahakan integrasi.
d. Menentukan fokus pelajaran.
Organisasi kegiatan dapat dirumuskan sesuai dengan tujuan dan pengalaman-
pengalaman belajar yang menjadi isi kurikulum, dengan mempertimbangkan bentuk
kurikulum yang digunakan.6

4. Evaluasi hasil kurikulum


a. Menentukan kriteria penilaian.
b. Menyusun program evaluasi yang komprehensif.
c. Teknik mengumpulkan data.
d. Interpretasi atau menafsirkan data evaluasi.
e. Menerjemahkan evaluasi kedalam kurikulum.
Evaluasi kurikulum mengacu pada tujuan kurikulum dan dilakukan dengan
memperhatikan prinsip-prinsip evaluasi. Evaluasi perlu dilakukan untuk memperoleh
dasar dalam melakukan perbaikan. Oleh karena itu evaluasi perlu dilakukan secara
terus menerus.7

E. Kritisi Mengenai Kurikulum PAI


Beberapa kali sudah, kurikulum di Indonesia mengalami perubahan-
perubahan. Secara keseluruhan, penerapan kurikulum yang berubah-ubah ini
berdampak pada tidak matangnya pendidikan di Indonesia. Kurikulum yang berawal
dari berbagai kekurangan, seiring berjalannya waktu, kurikulum terus diperbaiki dan

6
Drs. H. Muhammad Ali, M. Pd., M.A., Pengembangan Kurikulum Di Sekolah, Cetakan ke- 6.
(Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2009). hlm. 66.
7
Drs. H. Muhammad Ali, M. Pd., M.A., Pengembangan Kurikulum di Sekolah, Cetakan ke- 6.
(Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2009). hlm. 66.

6
disempurnakan. Tetapi permasalahannya adalah, kurikulum yang telah lama
diterapkan, dan hampir saja “matang”, itu malah diganti lagi oleh kurikulum baru
yang harus dijalani dari “mentah” lagi. Ini penyebab bagaimana kondisi pendidikan di
Indonesia seperti hanya jalan ditempat, kemajuannya sedikit sekali.

Terkhusus kurikulum PAI, dapat dilihat pada sekolah-sekolah di Indonesia


bahwa pendidikan agama islam ini cenderung masih memiliki beberapa kelemahan,
sehingga membutuhkan gagasan atau pengembangan untuk kemajuan ilmu
pendidikan agama Islam. Pada mulanya, pendidikan agama islam, khususnya di
Indonesia di berikan dalam surau-surau (masjid), tapi sekarang sudah berkembang
dalam tempat yang terorganisir dan tertata rapi, yaitu madrasah. Selain madrasah
yang notabene-nya berbasis agama, pendidikan agama islam juga masuk dalam
kurikulum pendidikan umum, walaupun ilmu agamanya tidak sebanyak ilmu agama
yang disampaikan di madrasah. Karena ilmu pendidikan agama islam adalah ilmu
yang masih berupaya untuk berkembang, tidak heran kalau masih banyak kritik yang
mengarah pada pendidikan agama Islam.

Ada berbagai kendala yang dialami dalam proses perkembangan kurikulum


PAI ini. Seperti, kualitas guru yang masih dianggap kurang menguasai materi,
kemudian kepala sekolah dan pengurus yayasan yang kurang bersinergi dalam
pengembangan ini. Pengawas PAI juga dinilai kurang aktif dan kreatif dalam tugas
pengawasan, penilaian, dan pembimbingan dalam pengembangan kurikulum PAI,
dan yang terakhir adalah dari komite dan masyarakat disekitarnya.

Berbagai macam masalah yang harus diselesaikan demi pengembangan


Kurikulum PAI di Indonesia ini agar berjalan dengan baik dan merata. Tugas
mahasiswa PAI-lah yang diharapkan menjadi agen untuk memperbaiki kualitas
kurikulum PAI ini. Karena pendidikan agama sangat penting bagi generasi bangsa
kedepannya, sehingga mereka memilki landasan agama yang kokoh dan memiliki
karakter anak bangsa yang peduli serta aktif untuk membantu membangun
Indonesia yang lebih baik kedepannya.

7
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Pengertian Kurikulum Menurut Pakar Kurikulum Istilah kurikulum berasal dari


bahasa latin Curriculum, yang awal-nya mempunyai pengertian a running course,
dan dalam Bahasa Perancis yakni courier yang berarti to run yang artinya berlari.
Sehubungan dengan banyaknya definisi tentang kurikulum, dalam pengaplikasian
kurikulum kiranya perlu melihat definisi kurikulum yang tertulis pada Undang-Undang
No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat (19) yang
berbunyi: Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Dari pengertian kurikulum yang telah dijelaskan diatas, dapat kita pahami bahwa
kurikulum merupakan seperangkat perencanaan yang telah dipikirkan sedemikian
rupa dan secara matang, yang digunakan sebagai pedoman dalam
menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Dan apakah Tuhanmu
tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu.”

Ciri-Ciri Kurikulum dalam PAI Pada dasarnya, Pendidikan Islam menuntut


hadirnya kurikulum yang dibangun diatas landasan konsep Islam tentang alam
semesta, kehidupan dan manusia.Tidak bertentangan dengan konsep-konsep Islam,
mengacu pada kesatuan Islam dan selaras dengan integrasi psikologis yang telah
Allah ciptakan untuk manusia serta selaras dengan kesatuan pengalaman yang
hendak diberikan kepada anak didik.Bagaimanapun jenis kurikulum yang digunakan,
dalam kegiatan belajar mengajar yang terpenting adalah aplikasi daripada dokumen
kurikulum karena bagaimanapun juga kurikulum yang tidak dapat diaplikasikan
secara optimal hanya akan menghambat atau mengurangi tingkat keberhasilan
dalam pencapaian tujuan pendidikan yang telah direncanakan.Fungsi pemilihan,
pengakuan atas keperbedaan berarti pula diberikannya kesempatan bagi seseorang
untuk memilih apa yang diinginkannya dan menarik minatnya, untuk
mengembangkannya maka peranan kurikulum yang disusun harus secara luas dan
bersifat fleksibel.

8
Dengan memahami kurikulum, para pendidik dapat memilih dan menentukan tujuan
pembelajaran, metode, teknik, media pengajaran dan alat evaluasi pengajaran yang
sesuai dan tepat. Untuk itu, dalam melakukan kajian terhadap keberhasilan sistem
pendidikan ditentukan oleh tujuan yang jelas, dapat diterima semua pihak, sarana
dan organisasi yang baik, dan kurikulum PAI yang tepat guna. Komponen kurikulum
dalam pendidikan sangat penting karena berhubungan dengan operasionalisasi
tujuan yang dicita-citakan yang melibatkan kurikulum pendidikan. Misalnya, evaluasi
harus sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, bahan pelajaran yang diajarkan
serta proses belajar-mengajar yang dijalankan. Organisasi kegiatan dapat
dirumuskan sesuai dengan tujuan dan pengalaman-pengalaman belajar yang
menjadi isi kurikulum, dengan mempertimbangkan bentuk kurikulum yang
digunakan. Evaluasi kurikulum mengacu pada tujuan kurikulum dan dilakukan
dengan memperhatikan prinsip-prinsip evaluasi. Tetapi permasalahannya adalah,
kurikulum yang telah lama diterapkan, dan hampir saja “matang”, itu malah diganti
lagi oleh kurikulum baru yang harus dijalani dari “mentah” lagi. Selain madrasah
yang notabene-nya berbasis agama, pendidikan agama islam juga masuk dalam
kurikulum pendidikan umum, walaupun ilmu agamanya tidak sebanyak ilmu agama
yang disampaikan di madrasah. Karena ilmu pendidikan agama islam adalah ilmu
yang masih berupaya untuk berkembang, tidak heran kalau masih banyak kritik yang
mengarah pada pendidikan agama Islam.Pengawas PAI juga dinilai kurang aktif dan
kreatif dalam tugas pengawasan, penilaian, dan pembimbingan dalam
pengembangan kurikulum PAI, dan yang terakhir adalah dari komite dan masyarakat
disekitarnya.

Karena pendidikan agama sangat penting bagi generasi bangsa kedepannya,


sehingga mereka memilki landasan agama yang kokoh dan memiliki karakter anak
bangsa yang peduli serta aktif untuk membantu membangun Indonesia yang lebih
baik kedepannya.

9
Saran
Dari keseluruhan isi makalah kami, tentu kami menyadari bahwa terdapat
banyak kesalahan dan sangat jauh dari kata sempurna. Kami berharap kepada
pembaca agar memberi kritik dan saran yang membangun, agar kami dapat
memperbaikinya agar dapat dipertanggungjawabkan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Aamiin.

10
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad, Pengembangan Kurikulum di Sekolah, Bandung: Sinar Baru
Algesindo, 2009.
Idi, Abdullah, Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik, Jakarta: Rajawali
Grafindo Persada, 2014.
Rosydi, Khoiron, Pendidikan Profetik , Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
Nizar, Samsul, Abdul Halim (ed), Filsafat Pendidikan Islam; Pendekatan Historis,
Teoritis dan Praktis, Jakarta: Ciputat Pers, 2002.
Nizar, Samsul, Sejarah Pendidikan Islam: Menelusuri Jejak Sejarah Pendidikan Era
Rasululloh sampai Indonesia, Jakarta: Kencana, 2007.
https://ahmadjasminto.wordpress.com/2009/04/11/dasar-prinsip-dan-fungsi-
kurikulum-pendidikan-agama-islam-pai-anasis-pengembangan-kurikulum/

http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=1104629&val=16612&title
=Konsep%20Pengembangan%20Kurikulum%20Pendidikan%20Islam%20Perspektif
%20Prof%20Dr%20Muhaimin%20MA

https://www.researchgate.net/publication/328119399_Kurikulum_Pendidikan_Agama
Islam

11

Anda mungkin juga menyukai