Anda di halaman 1dari 9

‫‪Ukhuwwah‬‬

‫ب اخلَْل ِق‬ ‫ي‬‫َّل َت ركِ‬ ‫َ‬ ‫د‬ ‫ع‬ ‫و‬ ‫‪،‬‬ ‫ف األُم ور بِت ْدبِ ِ ِ‬
‫ه‬ ‫َ‬ ‫ر‬
‫َّ‬ ‫ص‬ ‫ي‬ ‫ذ‬‫احلم ُد هلل الَّ ِ‬
‫ْ َْ‬ ‫َ‬ ‫ُ ْ َ رْي َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َْ‬
‫ان حِب ُ ْس ِن َت ْق ِومْيِ ِه َوَت ْق ِديْ ِر ِه‬‫فَأَحس ن ِيف تَص ِوي ِر ِه‪ ،‬و َزيَّن ص ور َة ا ِإلنْس ِ‬
‫َ‬ ‫ْ ْ َ َ ُ َْ‬ ‫ََْ‬
‫َش َه ُد أَالَّ إِلَ هَ إِالَّ‬‫ان ِيف َش ْكلِ ِه َو َم َق ِاديْ ِر ِه‪ .‬أ ْ‬ ‫الن ْقص ِ‬‫ُّ‬
‫َ ََ َ َ‬ ‫و‬ ‫الزي اد ِ‬
‫ة‬ ‫ِّ‬ ‫ن‬ ‫وحر ِس ِه ِ‬
‫م‬ ‫َ َْ‬
‫َن س يِّ َدنَا و نَبَِّينَ ا حُم َّم ًدا عب ُد ِ‬
‫اهلل‬ ‫َّ‬ ‫أ‬ ‫د‬
‫ُ‬ ‫ه‬ ‫َش‬
‫ْ‬ ‫أ‬ ‫و‬ ‫‪.‬‬ ‫ه‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫ك‬‫َ‬ ‫ي‬ ‫ِ‬
‫ر‬ ‫اهللُ َو ْح َدهُ الَ َش‬
‫َ َْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬
‫ص لَّى اهللُ َو َس لَّ َم َوبَ َار َك‬ ‫‪.‬‬ ‫ار‬ ‫ت‬ ‫خ‬ ‫م‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫َّذير‪ ،‬اهْل ِ‬
‫اد‬ ‫ورس ولُه‪ ،‬الب ِش ير الن ِ‬
‫ْ ُ ُ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ُ ْ ُ َ ُْ ُ‬
‫ْ‬
‫َخيَ ا ِر‪َ ،‬و التَّابِعِنْي َ َو َم ْن تَبِ َعهم‬ ‫ِ‬ ‫علَي ِه وعلى أَلِ ِه األ ِ ِ‬
‫َص َحابِه اْأل ْ‬
‫َص فيَاء َو أ ْ‬ ‫ْ‬ ‫َْ ََ‬
‫ِبإِْحسَانٍ ِإَلي يَْوِم الدِّْيِن‪ ،‬أََّما بَْعدُ‪.‬‬

‫ال‬ ‫يا أَيُّها النَّاس أُو ِصي ُكم وإِيَّاي بَِت ْقوى ِ‬
‫اهلل َف َق ْد فَ َاز الْ ُمَّت ُق ْو َن‪ /‬قَ َ‬ ‫ُ ْ ْ َْ َ َ‬ ‫َ َ‬
‫َت َع اىَل ‪ :‬يَ ا أَيُّه اَ الَّ ِذيْ َن ءَ َامنُ وا َّات ُق وا اهللَ َح َّق ُت َقاتِ ِه َوالَ مَتُ ْوتُ َّن إِالَّ َوأَنتُ ْم‬
‫ال َت َع اىَل ‪ :‬يَ ا أَيُّ َه ا الَّ ِذيْ َن ءَ َامنُ وا َّات ُق وا اهللَ َو ُق ْولُ ْوا َق ْوالً‬ ‫ُّم ْس لِ ُم ْو َن‪ /‬قَ َ‬
‫اهلل‬ ‫ع‬‫ِ‬ ‫س ِدي ًدا‪ .‬يص لِح لَ ُكم أ َْعم الَ ُكم وي ْغ ِف ر لَ ُكم ذُنُ وب ُكم ومن ي ِ‬
‫ط‬
‫َ‬ ‫َ ْ ُ ْ ْ ْ َ ْ ََ ْ ْ َْ ْ ََ ْ ُ‬
‫َو َر ُس ْولَهُ َف َق ْد فَ َاز َف ْو ًزا َع ِظْي ًما‪.‬‬

‫‪1‬‬
Hadirin sidang Jum'at rahimakumullah,
Untuk menyambut seruan Allah SWT dalam menunaikan ibadah
shalat jum'ah ini, marilah kita bersama-sama berusaha meningkatkan
kadar iman kita untuk semakin memantapkan taqwa kepada Allah
SWT dengan taqwa yang sebenar-benarnya yaitu dengan menjalankan
segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Karena pada
hakekatnya, disisi-Nya nantinya lah taqwa seseorang yang menjadi
ukuran mulianya. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah
pada panutan kita, Nabi Muhammad Sholallahu ‘alaihi wasallam dan
kepada keluarga, sahabat, serta pengikutnya sampai hari kiamat kelak.
Hadirin Sidang Jum’at yang dimuliakan Allah,

Salah satu prinsip dasar yang dibangun oleh agama kita ialah
prinsip ukhuwwah (persaudaraan) di antara sesama orang beriman.
Allah SWT berfirman :

ٌ‫إِمَّنَا الْ ُم ْؤ ِمنُو َن إِ ْخ َوة‬


“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara.” (Q.S. Al-
Hujurat :10)

Jika hubungan persaudaraan yang ada di antara manusia sangat


beraneka ragam menurut jenis, tujuan dan maksudnya, maka
hubungan persaudaraan yang paling kokoh talinya, paling kuat
ikatannya, dan paling setia kasih sayangnya ialah persaudaraan
berdasarkan agama. Karena, persaudaraan semacam ini tidak putus
talinya, tidak akan berubah karena perubahan zaman, dan tidak akan
berbeda karena perbedaan ras, suku dan tempat.

2
Persaudaraan yang berlandaskan akidah dan iman, serta berdasarkan
agama yang murni karena Rabb Yang Maha Esa senantiasa mampu
mempersatukan umat Islam dari berbagai penjuru dunia. Inilah
rahasia kekuatan dan kekokohannya. Inilah kunci keakraban para
penganutnya yang ada di belahan bumi bagian timur maupun barat.
Dan inilah yang membuat mereka menjadi satu kesatuan yang pilar-
pilarnya sangat kuat dan bangunannya sangat kokoh. Sehingga, badai
topan pun tidak sanggup menggoyahkannya. Ia laksana bangunan
yang dibangun dengan timah dan ibarat tubuh yang satu.

Imam Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Musa Al-


Asy’ari radiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullahu shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,

ً‫ضهُ َب ْعضا‬
ُ ‫شد ْبع‬ ِ ‫الْم ْؤمن لْلم ْؤ ِمن َكالْبْني‬
ُّ َ‫ان ي‬َُ ُ ُ ُ
“Sesungguhnya orang mukmin bagi mukmin (lainnya) bagaikan
bangunan yang satu sama lain saling menguatkan.” (Shahih Al-
Bukhari, 481, dan Shahih Muslim, 2585 ).

Sementara An-Nu’man bin Basyir radiyallahu ‘anhu meriwayatkan


bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ض ٌو‬ ْ ‫ني يِف َت َو ِّاد ِه ْم َوَتَرامُحِ ِه ْم َوَت َعاطُِف ِه ْم َمثَ ُل اجْلَ َس ِد؛ إِذَا‬
ْ ُ‫اش تَ َكى ِمْن هُ ع‬ ِِ
َ ‫َمثَ ُل الْ ُم ْؤمن‬
َّ ِ‫اعى لَهُ َسائُِر اجْلَ َس ِد ب‬
‫الس َه ِر َواحْلُ َّمى‬ َ ‫تَ َد‬

“Perumpamaan orang-orang beriman di dalam cinta dan kasih sayang mereka


adalah seperti tubuh. Jika salah satu anggotanya mengeluh sakit, maka
anggota tubuh lainnya akan memberikan kesetiaan kepadanya dengan

3
berdagang (susah tidur) dan demam.” (H.R. Al-Bukhari, 6011 dan Muslim,
2587 )

Hadirin siding Jum’at yang dimuliakan Allah

Sesungguhnya, ukhuwwah Islamiyah adalah ruh dari iman yang kuat


dan inti dari perasaan yang dirasakan oleh seorang muslim terhadap
saudara-saudaranya yang seakidah. Bahkan, ia merasa bahwa ia bisa
hidup karena mereka, bersama mereka dan di tengah-tengah mereka.
Seolah-olah mereka semua adalah ranting-ranting yang tumbuh dari
satu batang pohon dan muncul dari pokok yang sama. Dengan
perasaan itu, maka hilanglah perbedaan kesukuan dan warna kulit,
lenyaplah perbedaan ras, dan hilanglah juga fanatisme kebangsaan
dan kesukuan. Sehingga, yang ada hanyalah pondasi besar yang
menjadi landasan berdirinya masyarakat Islam internasional yang
dihimpun oleh satu tali dan dinaungi satu bendera, yakni bendera
iman dan tali ukhuwwah Islamiyah. Allah Subhanahu wa
Ta’ala berfirman,

‫َّاس إِنَّا َخلَ ْقنَا ُكم ِّمن ذَ َك ٍر وأُنثَى َو َج َع ْلنَا ُك ْم ُشعُوبًا َو َقبَآئِ َل‬
ُ ‫يَآأَيُّ َها الن‬
‫يم َخبِ ٌري‬ ِ‫اهلل أَْت َقا ُكم إِ َّن اهلل عل‬
ِ ‫ند‬ ِ ‫لتعارفوا إِ َّن أَ ْكرم ُكم‬
‫ع‬
ٌ َ َ ْ َ ْ ََ
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-
bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya, orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah
ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya,
Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Q.S. Al-Hujurat: 13)

4
Di dalam masyarakat Islam akidah dan iman bertemu pada
titik syi’ar Islam, persaudaraan akidah menggantikan persaudaraan
nasab (darah), dan ikatan iman menggantikan ikatan-ikatan materi,
kepentingan individu, maupun ambisi pribadi. Di situ seorang
mencintai saudara-saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri. Ia
merasa sedih bila mereka sedih dan ia merasa senang bila mereka
senang. Ia selalu berbagi suka dan duka bersama mereka. Oleh karena
itu, Islam memberantas gejala-gejala egoisme dan mental suka
mementingkan diri sendiri. Karena, ia merupakan kecenderungan
yang tercela dan bencana yang buruk yang diberantas oleh Islam,
serta diganti dengan rasa persaudaraan dan persahabatan.

Siapa pun yang meneliti sejarah umat ini akan menemukan, bahwa
umat Islam belum pernah bersatu kata, merapatkan barisan,
mengangkat panji-panji kejayaan, menegakkan negara, atau disegani
musuh, melainkan karena rasa persaudaraan yang sangat kuat di
antara mereka dan tidak ada bandingannya di dalam sejarah umat
manusia. Yaitu sebuah persaudaraan yang sangat kuat dan kokoh
yang menjadi pondasi bangunan umat yang perkasa, tangguh, kuat,
dan gagah. Sehingga, setelah bertarung melawan musuh-musuhnya,
posisinya sangat disegani, tiang-tiangnya menjulang tinggi dengan
pilar-pilarnya yang tertancap kokoh.

5
Di dalam sejarah Islam, kita mendapat banyak contoh nyata dari
peristiwa yang tiada tara yang menggambarkan betapa kuatnya ikatan
persaudaraan di antara sesama umat Islam. Yang paling masyhur ialah
pristiwa ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar.

Sehingga, setiap orang  Anshar memiliki saudara dari


kalangan Muhajirin. Bahkan, ada orang Anshar yang mengajak
saudaranya dari kalangan Muhajirin ke rumahnya, kemudian ia
menawarkan kepadanya untuk berbagi harta bendanya yang ada di
rumahnya. Dan ia pun siap berbagi suka dengannya. Persaudaraan
manakah di dunia ini yang bisa menandingi ukhuwwah
Islamiyah tersebut?

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

‫اجَر إِلَْي ِه ْم َوالَجَيِ ُدو َن‬ ‫ه‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ن‬َ ‫و‬ ‫ب‬
ُّ ِ‫والَّ ِذين َتب َّوءو الدَّار واْ ِإلميَا َن ِمن َقبلِ ِهم حُي‬
َ
َ َْ ْ ْ ََ ُ َ َ
‫اجةً مِّمَّآ أُوتُوا َويُ ْؤثُِرو َن َعلَى أَن ُف ِس ِه ْم َولَ ْو َكا َن هِبِ ْم‬ ‫ح‬ ‫م‬ ِ ‫يِف صدو ِر‬
‫ه‬
َ َ ْ ُُ
ٌ‫اصة‬
َ ‫ص‬َ ‫َخ‬
“Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah
beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka
mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada
menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang
diberikan kepada mereka (orang Muhajirin); dan mereka
mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri.

6
Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu).” (Q.S.
Al-Hasyr: 9)

Hadirin siding jum’at Rahimakumullah,

Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk tetap dapat bersatu


dalam aqidah melalui ukhuwwah Islamiyyah. Amin amin ya rabbal
‘Alamin.

‫ات‬ِ ‫آن الْ َك ِرمْيِ و َن َفعىِن وإِ َّيـا ُكم ِمن اْآلي‬ ِ ‫ب ار َك اهلل يِل ولَ ُكم يِف الْ ُق ر‬
َ َ ْ َ َ َ ْ ْ َْ ُ ََ
‫َس َت ْغ ِفُر اهلل َالْ َع ِظْي َم يِل ْ َولَ ُك ْم‬ ِ
ْ ‫ أَُق ْو ُل َق ْوىِل َه َذا َوأ‬، ‫َوال ِّذ ْك ِر احْلَكْي ِم‬
‫اس َت ْغ ِف ُر ْوهُ إِنَّهُ ُه َو‬ ‫ف‬
َ ‫ب‬ٍ ‫ن‬
ْ ‫ذ‬
َ   ‫ل‬ ‫ك‬
ُ ‫ن‬ ِ
‫م‬ ِ
‫ن‬ ِ
‫م‬ ‫ؤ‬ ‫م‬ ‫ل‬
ْ ‫وا‬ ‫لمني‬ ‫املس‬ ِ
‫ر‬ ِ
‫ائ‬ ‫س‬ ِ‫ول‬
ْ ِّ ْ َ ‫ُ ْ نْي‬ َ َ
.‫الر ِحْي ُم‬
َّ ‫الْغَ ُف ْو ُر‬

7
‫‪Khutbah kedua‬‬

‫اَحْلَ ْم ُد هلل الَّ ِذ ْي أ َْر َس َل َر ُس ْولَهُ بِاهْلُ َدى َو ِديْ ِن احْلَ ِّـق لِيُظْ ِه َرهُ َعلَى الدِّيْ ِن‬
‫ك لَ ُه‬ ‫ُكلِّ ِه َولَ ْو َك ِر َه الْ ُم ْش ِر ُك ْو َن‪ .‬أَ ْش َه ُد أَ ْن الَ إِلَهَ إِالَّ اهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِريْ َ‬
‫َن حُمَ َّم ًدا‪َ  ‬عْب ُدهُ َو َر ُس ْولُهُ َس يِّ ُد‬ ‫َش َه ُد أ َّ‬‫إِ ْر َغ ًام ا ِمل ْن َج َح َد بِ ِه َو َك َف َر‪َ .‬وأ ْ‬
‫َ‬
‫لى‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫و‬ ‫ِ‬
‫مْي‬‫ر‬‫ِ‬ ‫ك‬
‫َ‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫ِّ‬ ‫يِب‬‫َّ‬
‫ن‬ ‫ال‬ ‫ا‬ ‫ذ‬
‫َ‬ ‫ه‬
‫َ‬ ‫لى‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ك‬‫ْ‬ ‫ر‬‫ص ِّل و َس لِّ ْم وبَا ِ‬ ‫َ‬ ‫م‬
‫َّ‬ ‫ه‬
‫ُ‬ ‫َّ‬
‫ل‬ ‫ال‬ ‫‪.‬‬ ‫ِ‬
‫ر‬ ‫ش‬
‫َ‬ ‫لب‬
‫َ‬ ‫ا‬
‫ْ‬ ‫و‬ ‫س‬‫ِ‬ ‫ْ‬‫ن‬ ‫ِ‬
‫إل‬ ‫ا‬
‫َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫َص َحابِِه أَمْج َعِنْي َ ‪ ،‬أ ََّما َب ْع ُد‪.‬‬ ‫أ‬ ‫و‬ ‫ه‬‫أَلِِ‬
‫َ ْ‬
‫اهلل َّات ُق وا اهللَ َح َّق ُت َقاتِ ِه َوالَ مَتُ ْوُت َّن ِإالَّ وََأْنتُ ْم ُم ْس لِ ُم ْو َن‪،‬‬ ‫َفي ا ِعب اد ِ‬
‫َ َ‬
‫َن اهلل َأ ََم َر ُك ْم بِأ َْم ٍر بَ َدأَ فِْي ِه‬ ‫ى‪.‬و ْاعلَ ُم وا أ َّ‬
‫َ َ‬ ‫و‬ ‫ق‬
‫ْ‬ ‫الت‬
‫َّ‬ ‫الز ِ‬
‫اد‬ ‫َّ‬ ‫ر‬‫َ‬ ‫ي‬‫ْ‬ ‫خ‬
‫َ‬ ‫ن‬‫َّ‬ ‫وَت َز َّو ُدوا فَِ‬
‫إ‬ ‫َ ْ‬
‫بَِن ْف ِس ِه َو َثيَّن مِب َالَئِ َكتِ ِه الْ ُمس بِّ َح ِة بِ ُق ْد ِس ِه َو ُه و الْ َقائِ ل يِف كِتاَبِ ِه الْ َك ِرمْيِ‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ص لُّوا َعلَْي ِه‬ ‫وا‬ ‫ن‬ ‫َم‬ ‫أ‬ ‫ن‬ ‫ي‬‫ذ‬‫إِ َّن اهلل ومالَئِ َكت ه يص لُّو َن على النَّيِب ي ا أَيُّه ا الَّ ِ‬
‫ُ‬
‫َ َ َ َ ُ ُ َ ْ َ َ ِّ َ َ ْ َ َ َ‬
‫َو َسلِّ ُم ْوا تَ ْسلِْي ًما‪.‬‬
‫لى‬ ‫ع‬ ‫و‬ ‫اللَّه َّم ص ِّل علي س يِّ ِدنا حُم َّم ٍد وعلى آلِ ِه وأَص حابِِه أَمْج عِ‬
‫َ نْي َ َ َ َ‬ ‫َ ْ َ‬ ‫َ ََ َ‬ ‫ُ َ َ َ َ‬
‫ىل َي ْوِم ال دِّيْ ِن َو ْارمَح ْنَ ا َم َع ُه ْم‬ ‫َ‬
‫التَّابِعِ وتَ ابِعِى التَّابِعِ بِِإحس ٍ‬
‫ان إِ‬
‫نْي َ ْ َ‬ ‫نْي َ َ‬
‫الرامِحِ نْي َ ‪.‬‬‫ك يَا أ َْر َح َم َّ‬ ‫بَِرمْح َتِ َ‬

‫‪8‬‬
‫َحي اَِء‬ ‫ِ ِ‬
‫َوالْ ُم ْس ل َمات األ ْ‬
‫ِِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ ِِ‬
‫اللَّ ُه َّم ا ْغف ْر ل ْل ُم ْؤمننْي َ َوالْ ُم ْؤمنَ ات َوالْ ُم ْس لمنْي َ‬
‫اض َي‬ ‫دَّعو ِ‬
‫ات ي ا قَ ِ‬ ‫ب‪  ‬ال‬ ‫ي‬ ‫ك مَسِ يع قَ ِريب جُمِ‬ ‫َّ‬
‫ن‬ ‫ِ‬
‫إ‬ ‫ِ‬
‫ات‬ ‫و‬ ‫َم‬‫أل‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫ِ‬
‫م‬
‫ََ َ‬ ‫َ ٌْ ْ ٌ ْ ُ‬ ‫ُْ َ ْ َ‬
‫ات‪.‬‬‫احْل اج ِ‬
‫َ َ‬

‫ك ِعًّزا‬ ‫ض‪،‬اَللَّ ُه َّم نَ ْسأَلُ َ‬ ‫ني يِف َشتـَّى بَِق ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬
‫اع اْأل َْر ِ‬ ‫اَللَّ ُه َّم ْ‬
‫اح َق ْن د َماءَ الْ ُم ْسلم َ‬
‫ص ْر ُه ْم َو َق ِّو ِه ْم‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫ا‬‫و‬ ‫م‬ ‫هَل‬‫و‬ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫ن‬ ‫ك‬
‫ُ‬ ‫م‬‫َّ‬
‫َ ً َ ْ ً ُ َ َ ُ ْ َ َ ُ ْ َ ُْ َ ُ‬ ‫ه‬‫َّ‬
‫ل‬ ‫ل‬‫َ‬‫ا‬ ‫‪،‬‬ ‫ين‬‫د‬‫اه ِ‬
‫ومَتْ ِكينا ونَصرا لِْلمج ِ‬
‫َصلِ ِح‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ب َر ْمَي ُه ْم َوس َه َام ُه ْم‪َ ،‬وامْج َ ْع َكل َمَت ُه ْم َوأ ْ‬
‫ص ِّو ْ‬ ‫اَللَّ ُه َّم َسد ْ‬
‫ِّد َرأَْي ُه ْم َو َ‬
‫اللَّ ُه َّم ُقلُ َ‬
‫وب ُه ْم‬

‫َض عِ ْ‬
‫ف‬ ‫ت مَشْلَ ُه ْم َوأ ْ‬ ‫تـ‬
‫ِّ‬ ‫ش‬
‫َ‬ ‫و‬ ‫‪،‬‬
‫َْ ُ ْ َ ْ‬ ‫م‬ ‫ه‬‫ع‬ ‫مَج‬ ‫ق‬‫ْ‬ ‫ر‬ ‫ِّ‬ ‫ف‬
‫َ‬ ‫م‬
‫َّ‬ ‫ه‬‫َّ‬
‫ل‬
‫ْ ُ‬ ‫ل‬‫َ‬‫ا‬ ‫‪،‬‬ ‫م‬ ‫ِ‬
‫ه‬ ‫ك بِأ َْع َدائِ‬
‫اَللَّ ُه َّم َعلَْي َ‬
‫ب يِف ُقلُوهِبِ ْم‪.‬‬ ‫ع‬ ‫الر‬
‫ُّ‬ ‫ف‬‫َشو َكتهم واقْ ِذ ِ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ َُ ْ َ‬

‫ربَّنَا ا ْغ ِفرلَنَا و ِإلخوانِنَا الَّ ِذين سب ُقونَا بِاْ ِإلمْيَ ِ‬


‫ان َوالَ جَتْ َع ْل يِف ْ ُقلُ ْوبِنَ ا ِغالًّ‬ ‫ْ َ ََ ْ‬ ‫ْ َ َْ‬ ‫َ‬
‫ب الْ َعـالِ ِمنْي َ ‪.‬‬ ‫ف ر ِحيم واحْل م ُد ِ‬
‫ِهلل َر ِّ‬ ‫َ َ ُ ْ َ ْ ٌ َ َْ‬ ‫ٌ‬ ‫و‬ ‫ؤ‬ ‫ر‬ ‫ك‬ ‫َّ‬
‫ن‬ ‫ِ‬
‫إ‬ ‫ا‬‫َ‬‫ن‬‫ب‬
‫َّ‬ ‫ر‬ ‫ا‬ ‫و‬‫ن‬‫ُ‬
‫َْ َ ْ َ‬‫آم‬ ‫ن‬ ‫ي‬‫ذ‬‫لِلَّ ِ‬

‫ـان َوإِ ْيتَ ِاء ِذي الْ ُق ْريَب َو َيْن َهي َع ِن‬‫اهلل إِ َّن اهلل يأْمر بِالْع ْد ِل وا ِإلحس ِ‬
‫َ َ ُُ َ َ ْ َ‬
‫ِعباد ِ‬
‫ََ‬
‫اْل َف ْح َش ِاء َوالْ ُمْن َك ِر َوالَْب ْغ ِي يَعِظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّك ُر ْو َن‪ ،‬فَـا ْذ ُكُروا اهلل‬
‫ض لِ ِه‬
‫اس أَلُْوهُ ِم ْن فَ ْ‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫ك‬
‫ُ‬ ‫د‬
‫ْ‬ ‫ِ‬
‫ز‬ ‫ي‬ ‫اش ُكروه علي نِع ِم ِ‬
‫ه‬
‫َ َْ َ ْ ْ َ ُْ ُ َ َ َ َ ْ َ ْ‬ ‫ْ‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫ك‬
‫ُ‬ ‫ر‬ ‫ك‬
‫ُ‬ ‫ذ‬‫ْ‬ ‫ي‬ ‫م‬ ‫ي‬‫ظ‬‫َالْع ِ‬
‫صَنعُ ْو َن‪.‬‬ ‫ت‬
‫َ‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫م‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫ع‬ ‫ُي‬ ‫اهلل‬ ‫و‬ ‫‪،‬‬ ‫ر‬ ‫ب‬ ‫ك‬
‫ْ‬ ‫َ‬
‫أ‬ ‫يع ِط ُكم ولَ ِذ ْكر ِ‬
‫اهلل‬
‫َُ َ َ ْ ُ َ ْ‬ ‫ُْ ْ َ ُ‬
‫‪9‬‬

Anda mungkin juga menyukai