Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

(GATRITIS)

Disusun Oleh :

Nama : Candr a Lutaan


Nim : 1814201180
Kelas : A’1 / Semester Vl

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO


FAKULTAS KEPERAWATAN
2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Definisi

Gastritis merupakan proses inflamasi pada lapisan mukosa dan

submukosa lambung, yang berkembang bila mekanisme protektif mukosa

dipenuhi dengan bahan iritan (Sebayang, 2011). Gastritis adalah penyakit yang

disebabkan oleh meningkatnya asam lambung sehingga mengakibatkan inflamasi

atau peradangan yang mengenai mukosa lambung (Khanza, et al., 2017).

B. Etiologi

1) Obat-obatan seperti Obat Anti-Inflamasi Nonsteroid/OAINS (Indometasin,

Ibuprofen dan Asam Salisilat), Sulfonamide, Steroid, Kokain, agen kemoterapi

(Mitomisin, 5-fluoro-2-deoxyuridine), Salisilat dan Digitalis bersifat

mengiritasi mukosa lambung.

2) Minuman beralkohol seperti whisky, vodka, dan gin 8

3) Infeksi bakteri seperti H.pylori (paling sering), H.heilmani, Streptococci,

Staphyloccoci, Proteus species, Clostridium species, E.coli, Tuberculosis dan

secondary syphilis

4) Infeksi virus oleh Sitomegalovirus

5) Infeksi jamur seperti Candidiasis, Histoplasmosis dan Phycomycosis.

6) Stress fisik yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma, pembedahan,

gagal napas, gagal ginjal, kerusakan susunan saraf pusat dan refluks

ususlambung

7) Makanan dan minuman yang bersifat iritan. Makanan berbumbu dan

minuman dengan kandungan kafein dan alkohol merupakan agen-agen

penyebab iritasi mukosa lambung


8) Garam empedu, terjadi pada kondisi refluks garam empedu dari usus kecil

ke mukosa lambung sehingga menimbulkan respon peradangan mukosa

9) Iskemia, hal ini berhubungan dengan akibat penurunan aliran darah ke

lambung 10) Trauma langsung lambung, berhubungan dengan keseimbangan

antara agresi dan mekanisme pertahanan untuk menjaga integritas mukosa,

yang dapat menimbulkan respons peradangan pada mukosa lambung

(Mutaqqin dan Sari, 2013)

C. Klasifikasi

Klasifikasi gastritis berdasarkan tingkat keparahannya : 9 a. Gastritis

Akut Gastritis akut merupakan peradangan mukosa lambung yang

menyebabkan perdarahan lambung akibat terpapar pada zat iritan dan

merupakan suatu penyakit yang mudah ditemukan, biasanya bersifat jinak dan

dapat disembuhkan. b. Gastritis Kronis Gastritis kronik adalah suatu

peradangan permukaan mukosa lambung yang bersifat menahun, yang

disebabkan oleh ulkus atau bakteri helicobacter pylori. Gastritis kronis

cenderung terjadi pada usia muda yang menyebabkan penipisan dan degenerasi

dinding lambung. (Suratum, 2010).

D. Manifestasi Klinis Gastritis

1) Manifestasi Klinis Gastritis Akut

a. Nyeri pada ulu hati

b. Mual dan muntah

c. Perut kembung

d. Anoreksia (Anggraini, 2015)


2) Manifestasi Klinis Gastritis Kronis

a. Nyeri menetap pada epigastrium

b. Anoreksia 10

c. Perasaan penuh di dalam perut

d. Mual dan muntah

e. Hematemesis melena

f. (perdarahan pada saluran cerna) (Rika, 2016)

E. Patofisiologi

Mukosa lambung mengalami pengikisan akibat konsumsi alkohol,

obatobatan antiinflamasi nonsteroid, infeksi helicobacter pylori. Pengikisan ini

dapat menimbulkan reaksi peradangan. Inflamasi pada lambung juga dapat

dipicu oleh peningkatan sekresi asam lambung sehingga lambung teraktivasi

oleh rasa mual, muntah dan anoreksia. Anoreksia juga dapat menyebabkan rasa

nyeri yang ditimbulkan karena kontak HCl dengan mukosa gaster.

Peningkatan sekresi lambung dapat dipicu oleh peningkatan

rangsangan persarafan, misalnya dalam kondisi cemas, stress, marah melalui

serabut parasimpatik vagus akan menjadi peningkatan transmitter asetilkolin,

histamine, gastrin releasing peptide yang dapat meningkatkan sekresi lambung.

Peningkatan ion H⁺ (hidrogen) yang tidak diikuti peningkatan penawarnya

seperti prostaglandin, HCO₃⁺, mukus akan menjadikan lapisan mukosa

lambung tergerus terjadi reaksi inflamasi. Prostaglandin dibutuhkan tubuh

untuk memproduksi kekebalan lapisan mukosa, serta bikarbonat untuk

menghambat produksi asam lambung dan meningkatkan aliran dalam lambung.

Semua efek ini diperlukan lambung untuk mempertahankan 11 integritas

pertahanan mukosa lambung agar tidak mengalami iritasi pada mukosa

lambung. (Sukarmin, 2012; Rukmana, 2018).


F. Pemeriksaan Penunjang

1) Urea breath test (tes napas urea), tes serologis, tes antigen feses untuk

pemeriksaan adanya infeksi h. pylori

2) Analisis lambung, untuk mengkaji sekresi asam hidroklorat

3) Kadar hemoglobin, hematokrit dan sel darah merah dievaluasi untuk

mengetahui adanya anemia

4) Kadar vitamin B12 serum, diukur untuk mengevaluasi kemungkinan

terjadinya anemia pernisiosa. Kadar normal vitamin B12 adalah 200-1000

pg/ml

5) Endoscopi saluran cerna atas, untuk menginspeksi perubahan mukosa

lambung mengidentifikasi area perdarahan dan mendapatkan jaringan untuk

biopsy. (LeMone, et al., 2016).

G. Penatalaksanaan

Obat-obatan yang mengurangi jumlah asam di lambung dan dapat

mengurangi gejala yang mungkin menyertai gastritis dan meningkatkan

penyembuhan lapisan perut. Pengobatan meliputi :

1) Antasida doen yang berisi aluminium, karbonat kalsium dan magnesium,

untuk mengurangi gejala yang berhubungan dengan kelebihan asam 12

lambung, tukak lambung, gastritis, dengan gejala mual, nyeri lambung, nyeri

ulu hati dan perasaan penuh pada lambung.

2) Histamine (H2) blocker, seperti ranitidine, untuk pengobatan jangka pendek

tukak lambung, gastritis, tukak usus 12 jari, pengobatan keadaan hiperekskresi

patologis.

3) Inhibitor pompa proton (PPI), seperti omeprazole untuk pengobatan jangka

pendek tukak duodenum, tukak lambung, refluks esophagus, gastritis.


4) Lanzoprazole, pengobatan jangka pendek tukak lambung, gastritis, tukak.

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

1. PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Nama Keluarga (KK) : A. L
2. Umur : 48 tahun
3. Alamat : Desa Koyobunga, Kec. Bulagi Utara,
kab. Banggai

No Nama Sex Hub Umur Pendidikan Status


(TTL) Kesehatan
1. A. L L Ayah 48 SMA Sakit
2. N. Y P Ibu 46 SMP Sehat
3. S. C. L P Anak 26 Sarjana hukum Sehat
4. C.L L Anak 20 Pelajar Sehat

 Genograml

Keterangan :

: Laki-Laki

: Perempuan

: Klien

: Meninggal

4. Tipe Keluarga :
Keluarga Inti (yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak), di dalam
keluarga tidak terdapat permasalahan dengan tipe tersebut karena
meskipun di rumah hanya kelurga inti namun seringkali anggota
keluarga berkumpul dengan orang tuanya yang bertempat tinggal di
sebelah rumah keluarga, selain itu rumah kerabat lainnya pun
berdekatan.
5. Suku : Keluarga berasal dari suku Banggai
6. Agama : Kristen Protestan
7. Status Sosek Keluarga :
a. Status ekonomi keluarga adalah termasuk golongan menengah, dan
status sosial ekonomi keluarga termasuk keluarga sejahtera karena
telah memiliki berbagai fasilitas elektronik di rumah seperti, TV,
kulkas, rice cooker, mesin cuci, dan sebagainya
b. Jumlah pendapatan per bulan adalah Rp. 1.700.000
8. Aktivitas Rekreasi :
Aktivitas rekreasi sering dilakukan keluarga pada hari-hari libur
seperti hari sabtu dengan pergi ke lahan kebun dan saling bertukar
cerita

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


9. Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditemukan dengan anak
tertua) :
sudah dewasa karna anak pertama sudah menikah dan memiliki
pekerjaan
10. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :

11. Riwayat keluarga inti :


Selama berkeluarga tidak terjadi hal-hal yang serius terkait dengan
kesehatan, penyakit yang sering dialami adalah maag, sakit flu yang
sembuh dengan rawat jalan
12. Riwayat keluarga sebelumnya
Keluarga mengatakan keluarga dari istri maupun suami tidak memiliki
riwayat penyakit yang bersifat kronis seperti DM, HT dan sebagainya
maupun penyakit menular.

C. Lingkungan
13. Karakteristik rumah :
a. Tipe rumah : Permanen
b. Kepemilikan : Milik pribadi
c. Jumlah ratio kamar/ruangan : 1 ruang tamu, 5 kamar tidur, 1 dapur
d. Ventilasi/ jendela : 16 jendela
e. Pencahayaan : lampu listrik
f. WC : 1 unit
g. Kamar Mandi : 1 unit
h. sumber air : air isi ulang, sumur

14. Karakteristik tetangga dan komunitas RT/RW


Karakteristik tetangga baik atau ramah dengan anggota keluarga
disekitar, kebiasaan masyarakat dimana keluarga tinggal yaitu saling
mengunjungi satu sama lain.

15. Mobilitas Geografis keluarga


Keluarga tinggal di rumah ini sejak kecil karena merupakan warga asli
daerah banggai kepulauan.

16. Perkumpulan Keluarga dan interaksi dengan Masyarakat :


baik, jika ada masalah akan dilakukan musyawarah untuk
menyelesaikan persoalan

17. Sistem pendukung Keluarga


Fasilitas kesehatan yang dimiliki keluarga yaitu kartu bpjs

D. Struktur Keluarga
18. Pola Komunikasi Keluarga
a. Mayoritas pesan yang disampaikan anggota keluarga sesuai dengan
isi dan intruksi atau sesuai dengan pertanyaan perawat, tapi terkadang
jika kata-kata terlalu sulit maka harus disederhanakan agar klien dapat
mengerti.
b. Anggota keluarga memberikan respon yang baik terhadap pesan.
c. Bahasa yang digunakan dalam keluarga adalah bahasa Indonesia
dicampur dengan bahasa daerah.
d. Keluarga beekomunikasi secara langsung

19. Strutur Kekuatan keluarga :


a. Didalam keluarga keputusan berada ditangan suami(Tn.A.L)
melalui musyawarah dengan anggota keluarga lainnya.
b. Selama ini keluarga tidak memiliki konflik terkait keputusan-
keputusan yang telah ditetapkan oleh keluarga.
c. Model kekuatan yang digunakan keluarga dalam membuat
keputusan adalah dengan model penghargaan terhadap setiap masukan
dari anggota keluarga.

20. Struktur peran :


a. Struktur peran formal
Tn. A. Berperan sebagai kepala keluarga, ayah serta sebagai suami,
dan pemberi nafkah didalam keluarga. Sementara diluar ia berperan
sebagai warga dalam masyarakatnya. Ny. N berperan sebagai istri
bagi suami dan ibu bagi anak-anaknya, ia mengatur kehidupan rumah
tangga dan didalam masyarakat berperan sebagai anggota PKK. An. S
dan An. C berperan sebagai anak dan sebagai pelajar.

b. Stuktrur peran informal


Terdapat peran-peran informal dalam keluarga dimana anggota
keluarga sebagai bagian dari masyarakat, dan didalam rumah orang
tua berperan sebagai guru dan teman bagi anak-anaknya.

21. Nilai dan norma Budaya :


a. Terdapat kesesuaian antara nilai-nilai keluarga dengan kelompok
atau komunitas yang lebih luas karena mayoritas masyarakat adalah
penganut agama yang sama yaitu Kristen Protestan, dan berasal dari
suku yg sama yaitu suku Banggai sehingga kebiasaan pun hampir
sama.
b. Nilai-nilai dianut secara sadar.
c. Tidak terdapat konflik nilai didalam keluarga.

E. Fungsi keluarga
22. Fungsi afektif :
a. Pola kebutuhan keluarga - Respons
 Seluruh keluarga membutuhkan satu sama lain.
 Orang tua mampu menggambarkan kebutuhan keluarganya secara
rinci, mulai dari kebutuhan makanan, pakaian pendidikan dan
kesehatan.
 Kebutuhan-kebutuhan, keinginan, dan perbedaan dihormati oleh
anggota keluarga lainnya

b. Saling memperhatikan, keakraban, dan identifikasi

 Setiap anggota keluarga memberikan perhatian satu sama lain


ketika anak sakit orang tua secepat mungkin memeriksakan ke
jasa pelayanan kesehatan terdekat.
 Anggota keluarga saling mendukung satu sama lain.

c. Keterikatan dan ker pisahan

 Dalam keluarga hanya terjadi keterpisahan yang bersifat


sementara ketika Anak. C harus belajar ke luar daerah, sehingga
komunikasi dilakukan melalui telepon.

23. Fungsi sosialisasi :


a. Didalam keluarga tedapat Otonomi bagi setiap anggota dalam hal-
hal tertentu, misalnya pemberian kebebasan pada isteri untuk
membantu perekonomian keluarga, ataupun anak dalam memilih
barang yang ia butuhkan.
b. Didalam keluarga terdapat saling ketergantungan

24. Fungsi perawatan keluarga

N Jenis Tn. A. L Ny. N. Y An. S. C. L An. C. L


o Pemeriksaan
1. Tanda-tanda Kesadaran Kesadaran Kesadaran Kesadaran Composmen
Vital composmentis Composmentis Composmentis TD : 110/70 mmHg
TD : 120/80 TD : 110/80 mmHg TD : 120/70 N : 85x/menit
mmHg N : 76x/menit mmHg RR : 21x/menit
N : 80x/menit RR : 22xmenit N : 70x/menit S : 36,5 C
RR : 22x/menit S : 36,5 C RR : 20xmenit
S : 36 C S : 36 C

2. Kepala Kulit kepala tidak Kulit kepala tidak Kulit kepala Kulit kepala tidak ada le
ada lesi dan tidak ada lesi dan tidak ada tidak ada lesi tidak ada benjolan. Mat
ada benjolan. benjolan. Mata tidak dan tidak ada anemis, telinga tidak ad
Mata tidak anemis, telinga tidak benjolan. Mata hidung tidak ada sekret,
anemis, telinga ada serumen, hidung tidak anemis, penciuman baik, gigi ta
tidak ada tidak ada sekret, telinga tidak ada sedikit bersih mukosa b
serumen, hidung fungsi penciuman serumen, hidung lembab
tidak ada sekret, baik, gigi tampak tidak ada sekret,
fungsi penciuman sedikit bersih fungsi
baik, gigi tampak mukosa bibir lembab penciuman baik,
kuning, mukosa gigi tampak
bibir lembab. sedikit bersih
mukosa bibir
lembab
3. Thorax dan Dada simetris, Dada simetris, Dada simetris, Dada simetris, bunyi da
fungsi frekuensi napas frekuensi napas bunyi dada vesikuler
pernapasan 22x/menit, bunyi 22x/menit, bunyi vesikuler
dada vesikuler dada vesikuler

5. Kulit Kulit teraba Kulit teraba hangat, Kulit teraba Kulit teraba hangat, turg
hangat, turgor turgor kulit elastic hangat, turgor elastic
kulit elastic kulit elastic

6. Ekstremitas Ekstremitas atas Ekstremitas atas dan Ekstremitas atas Ekstremitas atas dan ba
atas dan dan bawah bawah tampak dan bawah tampak normal, tidak ad
bawah tampak normal, normal, tidak ada tampak normal, fungsi pergerakan baik
tidak ada edema, edema, fungsi tidak ada
fungsi pergerakan pergerakan baik edema, fungsi
baik pergerakan baik

F. Stress dan Koping Keluarga


25. Stressor jangka pendek
Tn.A.L mengatakan bila terasa sakit Tn.A segera meminum obat
yang dibeli di apotek.

26. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah


Keluarga Tn.A khawatir jika penyakit yang diderita akan
membahayakan diri

27. Strategi koping yang digunakan


Tn. A. L mengatakan hanya berpasrah diri kepada Tuhan, dan
berusaha menjaga kesehatan.

28. Strategi adaptasi disfungsional


Bila mendapat masalah keluarga Tn. A. L tidak ada anggota keluarga
yang mempunyai kebiasaan marah-marah, mengamuk dan sebagainya
dalam menghadapi masalah selalu menyelesaikan dengan
musyawarah segera agar masalah tidak menumpuk.

G. Harapan Keluarga
Keluarga Tn. A. L berharap bisa meningkatkan derajat hidup keluarganya
dan derajat kesehatannya sehingga dapat hidup sejahtera.

ANALISA DATA

DATA-DATA MASALAH KEPERAWATAN

DS :

- Tn. A. Mengatakan tidak Defisit Pengetahuan b.d Kurang


mengetahui apa yang terpapar informasi d.d menunjukkan
dimaksud dengan Gastritis, persepsi yang keliru terhadap
Tn. A hanya mengatakan masalah
bila perutnya nyeri,
kembung dan perih itu
adalah maag
- Tn. A mengatakan
makannya setelah terasa
laper saja, karena sibuk
bekerja.

DO :
Tanda – tanda Vital :
- TD : 120/80 mmHg
- N : 80 x/menit
- RR : 22 x/menit
- S : 36 °C
Nyeri Akut b.d agen pencedera
DS : fisiologis
- Saat dikaji Tn.A
mengatakan 3 bulan yang
lalu sakit maagnya kambu
lagi
- Tn.A mengatakan
beberapa hari kemarin ulu
hatinya sakit
- Tn.A mengatakan perutnya
terasa kembung
- Tn.A mengatakan tidak
mengetahui apa yang
dimaksud dengan gastritis,
Tn.A hanya mengatakan
bila perutnya nyeri,
kembung itu adalah

DO :
Tanda – tanda Vital :
- TD : 120/80 mmHg
- N : 80 x/menit
- RR : 22 x/menit
- S : 36 °C

PRIORITAS MASALAH

1. Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi d.d menunjukkan


persepsi yang keliru terhadap masalah
NO Kriteria Nilai Skor Rasional

1. Sifat Masalah (1)


a. Gangguan kesehatan/Aktual (3) Masalah Defisit Pengetahuan
b. Ancaman Kesehatan/Risiko (2) 3/3 x 1 1 yang dialami oleh Tn.A
c. Tidak/Bukan Masalah/potensial (1) sudah terjadi.

2. Kemungkinan masalah dapat


diubah/diatasi Kemungkinan masalah di
a. Mudah (2) ubah mudah karena dengan
b. Sedang/sebagian (1) 2/2 x 2 2 pemberian pendidikan
c. Sulit (0) kesehatan, kesadaran
keluarga untuk mencegah
penyakit gastritis
3. Potensi masalah dapat dicegah (1)
a. Tinggi (3) Dengan mendidik dan
b. Cukup (2) memotivasi juga melatih
c. Rendah (1) 2/3 x 1 2/3 keluarga merawat Tn.A
secara benar. Kemungkinan
masalah dapat dicegah
4. Menonjolnya masalah (1)
a. Dirasakan oleh keluarga dan perlu Masalah defisit Pengetahuan
segera diatasi (2) harus segera ditangani untuk
b. Dirasakan oleh keluarga tetapi mencegah komplikasi yang
tidak perlu segera diatasi (1) 2/2 x 1 1 lebih berat
c. Tidak dirasakan oleh keluarga (0)

Total Skor 4 2/3

2. Nyeri Akut b.d agen pencedera akut

NO Kriteria Nilai Skor Rasional


1. Sifat Masalah (1)
d. Gangguan kesehatan/Aktual (3) Masalah Nyeri akut dapat
e. Ancaman Kesehatan/Risiko (2) 2/3 x 1 2/3 menjadi aktual jika tidak
f. Tidak/Bukan Masalah/potensial (1) segera ditangani

2. Kemungkinan masalah dapat


diubah/diatasi Kemungkinan masalah untuk
d. Mudah (2) diubah mudah karena dengan
e. Sedang/sebagian (1) 2/2 x 2 2 pemberian pendidikan
f. Sulit (0) kesehatan, kesadaran
keluarga untuk mencegah
Gastritis
3. Potensi masalah dapat dicegah (1)
d. Tinggi (3) Cukup, masalag gastritis
e. Cukup (2) dapat diatasi dengan
f. Rendah (1) 2/3 x 1 2/3 pengobatan rutin
4. Menonjolnya masalah (1)
d. Dirasakan oleh keluarga dan perlu Masalah harus segera
segera diatasi (2) ditangani untuk mencegah
e. Dirasakan oleh keluarga tetapi komplikasi yang lebih berat
tidak perlu segera diatasi (1) 2/2 x 1 1
f. Tidak dirasakan oleh keluarga (0)

Total Skor 3 4/3

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Defisit Pengetahuan b.d Kurang terpapar informasi d.d menunjukkan


persepsi yang keliru terhadap masalah
2. Nyeri Akut b.d agen pencedara fisiologis

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosis Tujuan Evaluasi Rencana Tindakan


keperawatan Kriteria Standar
1. Defisit TUM : Gastritis adalah Defisit Pengetahuan
Pengetahuan Nyeri teratasi Respon peradangan yang
b.d Kurang Verbal terjadi pada lapisan S I K I : Edukasi Kesehatan
terpapar TUK 1 : lambung atau
informasi d.d Setelah diberikan lapisan dalam 1. Observasi :
menunjukkan pendidikan kesehatan kantung nasi. - Identifikasi kesiapan dan
persepsi yang selama 4 x 20 menit di Penyebab gastritis kemampuan menerima
keliru terhadap harapkan keluarga yaitu : informasi
masalah dapat : - Pola makan tidak - Identifikasi faktor-faktor yang
- Menyebutkan teratur dapat meningkatkan dan
pengertian Gastritis - Suka makan menurunkan motivasi perilaku
TUK 2 : makanan pedas, hidup bersih dan sehat
Keluarga dapat asam, dan yang 2. Terapeutik :
memutuskan tindakan banyak - Sediakan materi dan media
untuk mengatasi mengandung gas. pendidikan kesehatan
gatritis, - Suka minum - Jadwalkan pendidikan
TUK 3 : kopi kesehatan sesuai kesepakatan
- Keluarga dapat - Kebiasaan - Berikan kesempatan bertanya
merawat anggota merokok 3. Edukasi :
keluarga dengan - Suka minum - Jelaskan faktor resiko yang
gastritis minuman dapat mempengaruhi
TUK 4 : beralkohol kesehatan
Keluarga mampu - Kuman - Ajarkan perilaku hidup bersih
untuk memodifikasi Respon Helicobacterpylo dan sehat
lingkungan yang Verbal ry - Ajarkan strategi yang dapat
sesuai untuk klien digunakan untuk meningkat-
gastritis Tanda dan gejala : kan perilaku hidup bersih dan
TUK 5 : - Nyeri ulu hati sehat
Keluarga mampu - Mual muntah
menggunakan fasilitas - Tekanan darah
kesehatan untuk
menurun
mengatasi gatritis
- Nadi cepat
1.
- Keringat dingin
- Nafsu makan
menurun
- Perut terasa
kembung

Komplikasi :
- Perdarahan
saluran cerna
Respon - Luka pada
Verbal dinding lambung
- Gangguan
penyerapan
makanan
- Kanker lambung

Keluarga dapat
mengambil
keputusan untuk
mengatasi gastritis
seperti pedas,
asam, dan makanan
1.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Diagnosis Tanggal/jam Implementasi Evaluasi


(S O A P)
S:
Defisit Pengetahuan Sabtu, - Membina hubungan saling - Keluarga menjawab salam
b.d Kurang terpapar 2 Juli 2021 percaya dan mengerti atas tujuan
informasi d.d - Mengucapkan salam yang diberikan serta
menunjukkan persepsi - Memperkenalkan diri dan menjawab salam petugas
yang keliru terhadap menjelaskan tujuan kesehatan
masalah - Melakukan pengkajian yang O:
dihadapi keluarga - Kelurga tampak percaya
- Melakukan pemeriksaan fisik kepada petugas kesehatan
- Mengevaluasi pengkajian - Keluarga merasa senang
membuat kontrak waktu untuk dengan kedatangan petugas
melaksanakan TUK 1 kesehatan
- Menjelaskan pengertian gastritis A:
- Menjelaskan penyebab dan tanda Masalah Teratasi
gejala gastritis P:
- Mengevaluasi TUK 1 Lanjutkan Intervensi
- Mendiskusikan dengan keluarga - Klien : keluarga dapat
bagaimana cara merawat anggota memahami kedatanngan
keluarga yang terkena penyakit petugas kesehatan
gastritis - Perawat : Kontrak waktu
- Menanyakan kepada keluarga untuk melanjutkan TUK 1
tentang rencana keluarga untuk
mengatasi gastritis
- Mengajarkan kepada keluarga S:
cara mengompres perut dengan - Keluarga mengatakan sudah
air hangat menggunakan botol mengerti tentang gastritis,
penyebab, tanda dan gejala
gastritis
O:
- Keluarga dapat menjawab
pertanyaan tentang
pengertian gastritis
- Keluarga dapat menyebutkan
3 dari 4 penyebab gastritis
- Keluarga dapat menyebutkan
2 dari 4 tanda dan gejala
gastritis
A:
Masalah teratasi
P:
Lanjutkan intervensi
- Klien : keluarga dapat
memahami tentang penyakit
gastritis
- Perawat :kontrak waktu
untuk TUK 2

S:
- Keluarga mengatakan jika
Tn.A sakit, Tn. A minum
obat yang dibeli di apotek
- Tn.A mengatakan ingin
cepat sembuh
- Keluarga dapat merawat
anggota keluarga yang sakit
O:
- Keluarga dapat memutuskan
untuk membawa Tn.A
periksa ketempat berobat
terdekat
- Keluarga dapat merawat
anggota keluarga yanag sakit
- Keluarga dapat melakukan
cara mengompres perut
dengan air hangat
A:
- Masalah teratasi
P:
- Klien : dapat memahami bila
ada anggota yang sakit maka
segera dibawah kefasilitas
kesehatan
- Perawat : kontrak waktu
untuk TUK 3, TUK 4, TUK
5

Anda mungkin juga menyukai