Anda di halaman 1dari 7

NAMA : Hazza Farelia

NIM : 41033403200013

KELAS : REG A / Akuntansi

SEMESTER : Tiga (3)

MATA KULIAH : Ekonomi Pembangunan Indonesia ( Tugas Rangkum Webinar )

Tema Webinar : Menjaga Integritas Sistem Keuangan dan Perekonomian untuk Pertumbuhan
Ekonomi yang Tinggi dan Berkesinambungan.

Waktu : Jum’at, 24 September 2021

Pembawa Acara : Muhamad Zaki Mubarak

Hasil Rangkuman Acara Webinar

PPATK merupakan lembaga yang memiliki kewenangan penuh untuk melaksanakan kebijakan
pencegahan dan pemberantasan pencucian uang sekaligus membangun budaya anti pencucian uang
dan kontra pendanaan anti terorisme di Indonesia. PPATK juga lembaga yang bertanggung jawab kepada
presiden dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya bersifat independen dan bebas dari campur
tangan dan pengaruh kekuasaan manapun.

Moderator : Bpk. Dr Darwin Nahwan, SE., MSi

Syarat Integritas Keuangan yang baik adalah Pusat laporan dan analisis transaksi keuangan atau PPATK
yang mempunyai peran penting dalam berkontribusi dalam perkembangan ekonomi dan menjaga
sistem keuangan dengan tugasnya mencegah dan memberantas tindak pidana pencucian uang .

Narasumber 1 : Bpk. Dr Dian Ediana Rae, SH., LLM (Ketua PPATK)

SISTEM INTEGRITAS KEUANGAN

1. Kebijakan dan tindakan anti pencucian uang dan pemberantasan pendanaan terorisme (AML/CFT)
yang efektif merupakan kunci bagi integritas dan stabilitas sistem keuangan internasional dan
ekonomi negara-negara anggota.
2. Integritas sistem keuangan dan ekonomi yang lebih luas semakin diakui sebagai suatu kebutuhan.
3. Seiring waktu, AML/CFT dan integritas keuangan telah menjadi bagian integral dari mandat inti IMF.
4. Terus meningkatkan efektivitas kerangka AML/CFT anggota IMF sangat penting.
ARSITEKTUR GLOBAL REZIM ANTI PENCURIAN UANG

FATF 9FSRB BANK DUNIA Badan Lain IMF


1. Penyetel 1. Evaluasi 1. Pengembangan Sebagai contoh : 1. Pengawasan
standar Bersama Kapasitas 1. UNCTAD 2. Kontribusi
2. Evaluasi 2. Deteksi/ 2. Program 2. UNODC Pasal IV IMF
bersama Penilaian penilaian 3. Grup Egmont 3. Program
3. Deteksi/ Risiko dan sektor Penilaian
Penilaian Tipologi keuangan sektor
resiko dan Global. 3. Penilaian keuangan.
Tipologi 3. Koordinasi TA 4. Kontribusi
Global. agenda
kebijakan

Financial Sector Assessment Program (FSAP)


1. Merupakan joint program IMF dan World Bank yang dimulai pada tahun 1999, sebagai lesson
learned dan krisis keuangan, adanya contagion effect dimana krisis keuangan suatu negara dapat
berimbas kepada kondisi kinerja sektor keuangan dan ekonomi negara lain.
2. Bertujuan untuk menilai stabilitas dan perkembangan sektor keuangan suatu negara secara
komprehensif dan keterkaitannya dengan negara lain dalam rangka menjaga stabilitas keuangan
global.
3. Komitmen Indonesia sebagai anggota G-20 untuk melaksanakan FSAP secara rutin 5 tahun. FSAP
pertama Indonesia dilaksanakan pada tahun 2009/2010 dan tahun 2016 merupakan pelaksanaan
FSAP Indonesia kedua (update FSAP).

DAMPAK TINDAK PIDANA EKONOMI dan TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

Dalam bidang ekonomi :


a. Distorsi dan ketidakstabilan Ekonomi.
b. Merusak integritas Pasar Keuangan.
c. Merusak Sektor Swasta yang sah.
d. Kehilangan pendapatan pemerintah

Pencucian uang tidak mampu mengancam stabilitas perekonomian dan integritas sistem keuangan,
tetapi juga dapat membahayakan sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 – Konsiderans UUTPPU.

PENANGANAN EKONOMI BAYANGAN (SHADOW ECONOMY) SECARA SISTEMIK.

PENGERTIAN dan RUANG LINGKUP LATAR BELAKANG TUJUAN


1. Underground Economy. 1. Perlu mencapai 1. Memperluas basis pajak.
2. Hidden Economy. pertumbuhan inklusif 2. Memperbaiki economy
3. Cash Economy. mengatasi dampak governance.
4. Gray Economy. ekonomi akibat wabah 3. Memperbaiki budaya bisnis
5. Black Economy. covid-19. dan Kepatuhan pajak.
6. Informal Economy. 2. Tax ratio Indonesia 4. Meningkatkan persepsi
7. Unobserved Economy. terendah di kawasan positif politik dan ekonomi
asia pasifik. Indonesia.
3. Sektor ekonomi informal 5. Meningkatkan economy
yang besar. growth.
4. Porsi tenaga kerja 6. Memperbaiki statistik
informal yang besar. ekonomi untuk
5. Penghindaran pajak pengambilan kebijakan.
yang besar. 7. Mendorong pertumbuhan
6. Basis pajak yang semput. inklusif.
7. Ekonomi bayangan yang 8. Mendorong mekanisme
sulit ditangani. pasar yang sehat.

MELINGKUPI AKTIVITAS EKONOMI PERTUMBUHAN EKONOMI PERTUMBUHAN EKONOMI


LEGAL DAN ILEGAL YANG RENDAH INDONESIA YANG TINGGI,
IMKLUSIF, DAN BERKEADILAN

Narasumber 2 : Bpk. Triyono, ST., MBA (Otoritas Jasa Keuangan)

Tema : The Development of Digital Finance Innovation

Digital Transformation & Fintech

Dalam era pandemic ini, banyak fakta dan fenomena bahwa digitalisasi saat ini sangat mendukung
kegiatan perbankan itu sendiri, dan bahwa saat ini percaya bahwa masa depan itu akan bertopang pada
digitalisasi yang tidak hanya sekedar fisik. Kita semua menggunakan nya untuk sebagian besar
pembayaran online, seperti untuk iTunes, tiket pesawat, transfer uang elektronik dan juga untuk
perbankan menggunakan ponsel cerdas kita, kartu kredit menggunakan chip atau pin atau menyimpan
nilai pada kartu. Digitalisasi artinya adalah penetrasi yang cukup tinggi terhadap public sehingga
diharapkan meningkatkan industry digital, sehingga akan mengurangi cyber ekonomi.

Kebiasaan kebiasaan baru pada era pandemic :

1. Jarak fisik dan sosial.


2. Kerja jarak jauh
3. Penggunaan yang lebih berat pada smartphone dan gadget
4. Lebih banyak aktivitas digital.
Model Bisnis baru
Booming bisnis berbasis smartphone, aktivitas keuangan yang lebih digital, seperti Pembayaran digital/
secara online, Bank digital, dan Investasi online. Dan lebih banyak pemanfaatan fintech.

PERAN OJK DALAM PENGEMBANGAN FINTECH

PROTECTION SUPERVISION LICENSE REGULATION DEVELOPMENT


- Penegakan a. Prudential : - Perekaman - POJK 77/2016 - Penyedia
Hukum - Pinjaman - Registrasi – December - Pusat Fintch
- Penanganan peer to peer - Lisensi 29, 2016 (peer - Pusat Inovasi
klaim. - Perbankan to peer - Pendidikan
digital lending) dan Literasi.
- Securities - POJK 12/2018
crowdfunding – August 6,
2018 (Digital
b. Produk pasar : Banking)
- Inovasi - POJK 13/2018
Keuangan – August 16,
digital 2018 (Digital
Financial
Innovation)
- POJK 57/2020-
December 11,
2020
(Securities
Crowdfunding)

Narasumber 3 : Bpk. Dr. Herawanto., SE., MBA (Bank Indonesia)


Tema Materi : Dampak Pandemi terhadap Kondisi SSK : Strategi dan Prasyarat agar Stabilitas Sistem
Keuangan Terjaga.

Pokok Materi :
1. Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) dan Kebijakan Makroprudensial.
2. Kondisi Ekonomi dan SKK Jawa Barat.
3. Menjaga SSK di Daerah

1. Stabilitas SSK dan Kebijakan Makroprudensial

Apa yang dimaksud dengan Stabilitas Sistem Keuangan ?


Adalah suatu kondisi yang memungkinkan sistem keuangan nasional mampu bertahan terhadap gejolak
internal dan eksternal sehingga dapat menjalankan fungsi intermediasi dan layanan jasa keuangan
lainnya secara efektif untuk berkontribusi pada pertumbuhan perekonomian nasional.
Elemen Sistem Keuangan, Interconnectedness dan Risiko yang Dihadapi.

Sistem keuangan adalah suatu sistem yang terdiri atas lembaga keuangan, pasar keuangan,
infrastruktur pasar keuangan , serta perusahaan non keuangan dan rumah tangga, yang
salingberinteraksi dalam pendanaan dan atau penyediaan pembiayaan perekonomian. Elemen yang
dimaksud memiliki keterkaitan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Risiko utama yang dihadapi seperti too big fail (TBTF) institution yakni perusahaan, leuangan
maupun non keuangan yang begitu besar, dan oleh karena itu perlu dimonitor untuk memitigasi adanya
potensi kegagalan. Risiko lain juga yang dihadapi seperti perilaku herding behavior yang mendorong
individu korporasi atau rumah tangga mengambil keputusan investasi dengan mengikuti tindakan orang
atau kelompok lain alih-alih menyusun analisis sendiri.

Faktor Penting dalam menjaga SSK


Mengacu pada framework kebijakan makroprudensial, dalam mencapai target menjaga stabilitas Ssitem
Keuangan (SSK) maka terdapat 2 sasaran antara yang harus dicapai. Sasaran itu di antara :
1. Tingkat ketahanan sistem keuangan yang berada pada zona aman.
2. Tingkat pertumbuhan pembiayaan domestic yang seimbang dan berkualitas.

Faktor penting dalam kebijakan makroprudensial adalah keterkaitan antar elemen sistem keuangan.
Adapun 3 pilar kebijakannya meliputi : macrofinancial, microsurveillance, serta inklusi ekonomi dan
keuangan.

Pilar I : Mengidentifikasi Macrofinancial imbalance seperti pertumbuhan kredit yang berlebihan, harga
asset, tingkat leverage korporasi dan rumah tangga.
Pilar II : Melakukan pengawasan terintegrasi khususnya pada elemen sistem keuangan yang berpotensi
systemic risk.
Pilar III : Mendorong peningkatan inklusi keuangan melalui pilar Perluasan Akses dan Literasi Keuangan
(termasuk UMKM)

2. Kondisi ekonomi dan SSK Jawa Barat

Setelah empat triwulan terakhir ekonomi Jawa Barat terkontraksi karena terdampak COVID-19, pada
triwulan II 2021, ekonomi Jawa Barat tumbuh positif sebesar 6,13%. Pada periode yang sama,
pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 7,07%. Sumber peningkatan ekonomi triwulan II 2021 berasal
dari perbaikan permintaan global, ditengah permintaan domestic yang masih terbatas. Selain faktor
base year effect, berbagai lapangan usaha mencatat peningkatan, yaitu industry pengolahan,
perdagangan, dan kontruksi. Sementara dari sisi permintaan, peningkatan terjadi pada konsumsi rumah
tangga, investasi, dan ekspor.
INDIKATOR EKONOMI DAN SSK JAWA BARAT TRIWULAN III 2021

SEKTOR PERBANKAN
- Perlunya mendorong Intermediasi Perbankan dalam Likuiditas yang Melimpah.
- Trend penurunan Suku Bunga berlanjut mendukung Peningkatan Penyakuran Kredit

SEKTOR KORPORASI
- Perlunya menakar dampak PPKM pada Kinerja Sektor Utama
- Penyaluran kredit korporasi kembali tumbuh positif meskipun masih terbatas.
- LAR meningkat, namun jumlah rekening kredit korporasi yang direstrukturisasi menurun

SEKTOR RUMAH TANGGA


- PPKM berdampak pada penurunan optimism konsumen dan pelambatan konsumsi masyarakat, baik
konsumsi Durable Goods maupun Barang retail.
- Penyaluran kredit rumah tangga meningkat ditopang KPR

SEKTOR UMKM

3. Menjaga SSK di Daerah

5 Langkah Pemulihan Ekonomi

5 LANGKAH PEMULIHAN KAITAN DENGAN ASPEK SSK


1. Positif Mindset Strategi dynamic balancing dalam penanganan
pandemic memastikan terjaganya risiko
kesehatan bergeraknya aktivitas ekonomi secara
teratur.
- Business confident meningkatt > aktivitas
ekonomi meningkat > kinerja keuangan
korporasi dan UMKM membaik.
- Keyakinan konsumen meningkat > Konsumsi
meningkat > Kondisi keuangan rumah tangga
membaik.
2. Keberimbangan Pasar Menjaga keberimbangan pasar keuangan melalui
inflasi yang terkendali.
- Kelancaran supply dan demand > daya beli
masyarakat terjaga > kondisi keuangan RT
membaik.
- Kelancaran supply dan demand > biaya
produksi terjaga > kondisi keuangan
korporasi dan UMKM membaik.
3. Sisi Supply Memastikan terus berlangsungnya pemulihan
kinerja sektor-sektor utama, termasuk UMKM
dan pariwisata secara terukur, serta menjaga
kelancaran investasi.
- Produksi barang dan Jasa lancar > kinerja
korporasi dan UMKM meningkat > kondisi
keuangan korporasi dan UMKM membaik.
- Produksi barang dan jasa lancar > kebutuhan
tenaga kerja meningkat > penghasilan rumah
tangga meningkat > kondisi keuangan rumah
tangga membaik.
4. Sisi Demand Mendorong daya beli masyarakat sejalan dengan
perbaikan sisi supply.
- Bansos bagi masyarakat bawah terdampak >
menahan penurunan pendapatan > menahan
penurunan konsumsi > daya beli relative
terjaga > kondisi keuangan rumah tangga
lebih baik.
- Meningkatkan optimism konsumen >
mendorong konsumsi masyarakat menengah
atas > permintaan meningkat > kinerja
keuangan korporasi dan UMKM membaik.
5. Percepatan digitalisasi ekonomi Mendorong digitalisasi untuk meningkatkan
percepatan pemulihan kinerja ekonomi dan
keuangan korporasi, UMKM dan rumah tangga.
Digitalisasi end to end process > efisiensi
produksi : perluasan pasar, kemudahan
pembiayaan : inklusivitas meningkat > akselerasi
pemulihan kinerja ekonomi > kondisi keuangan
korporasi, UMKM dan Rumah tangga membaik.

SINERGI PENTAHELIX BERSAMA MENJAGA SSK DAN MENDORONG INKLUSI KEUANGAN

Perlunya teru Mendorong Sinergi Pentahelix termasuk dalam Menjaga SSK dan Mendorong Keuangan
Inklusif.

Manfaat inklusi keuangan :


1. Meningkatkan efisiensi ekonomi.
2. Mendukung terjaganya stabilitas sistem keuangan.
3. Mengurangi shadow banking atau irresponsible finance.
4. Mendukung pendalaman pasar keuangan.
5. Memberikan potensi pasar baru bagi perbankan.
6. Mendukung peningkatan Human Development Index (HDI) Indonesia.
7. Berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonom local dan nasional yang berkelanjutan.
8. Mengurangi kesenjangan (inequality) dan rigiditas low income trap, sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat yang pada akhirnya berujung pada penurunan tingkat kemiskinan.

Anda mungkin juga menyukai